Anda di halaman 1dari 3

DERMATITIS

No. Dokumen : SOP/UKP/RJ/

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit: 20 Februari 2018
Kabupaten Aceh
Timur Halaman :

UPTD Puskesmas Ttd Ka. Puskesmas


S. Azhar
Keude Geureubak NIP 19660901 198812 1 001

1. Pengertian Dermatitis adalah peradangan kulit kronik dan residif yang sering
terjadi pada bayi dan anak, disertai gatal dan berhubungan dengan
atopi.
2. Tujuan Dermatitis adalah peradangan kulit kronik dan residif yang sering
terjadi pada bayi dan anak, disertai gatal dan berhubungan dengan
atopi.
3. Kebijakan a. SK Kepala Puskesmas No. 800/ /D.I/I/2018 tentang Jenis-jenis
Pelayanan yang disediakan di UPTD Puskesmas Keude Geureubak
b. SK Kepala Puskesmas No. 800/ /D.I/I/2018 tentang Penyusunan
Rencana Layanan Medis dan Layanan Terpadu Di UPTD
Puskesmas Keude Geureubak
4. Referensi a. Buku Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2007
b. Permenkes 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Persiapan Alat dan Bahan
a. Alat Tulis Kantor
b. Alat-alat Medis
2. Petugas yang melaksanakan
a. Petugas Poli Umum
b. Petugas Poli MTBS
c. Petugas Farmasi
d. Petugas Laboratorium
3. Langkah – langkah
a. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi dan riwayat
penyakit keluarga)
b. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan / yang
sesuai
d. Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan penunjang
e. Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis
berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan)
f. Petugas memberikan penjelasan / penyuluhan kepada orang tua

1
pasien :
 Penyakit bersifat kronik berulang dan penyembuhan
sempurna jarang terjadisehingga pengobatan ditujukan
untuk mengurangi gatal dan mengatasi kelainan kulit.
 Selain obat perlu dilakukan usaha lain untuk mencegah
kekambuhan :
 Jaga kebersihan, gunakan sabun lunak misalnya sabun
bayi
 Pakaian sebaiknya tipis, ringan mudah menyerap
keringat
 Udara dan lingkungan cukup berventilasi dan sejuk.
 Hindari faktor-faktor pencetus, misalnya: iritan, debu,
dsb
g. Petugas memberikan pengobatan secara sistemik :
 Antihistamin klasik sedatif misalnya klorfeniramin maleat
untuk mengurangi gatal
 Bila terdapat infeksi sekunder dapat ditambahkan
antibiotik sistemik atau topikal
h. Petugas memberikan pengobatan secara topikal :
 Bila lesi akut/eksudatif: kompres 2 – 3 x sehari, 1 – 2 jam
dengan larutan dengan rivanol 0,1% atau NaCl 0,9%
 Krim kortikosteroid potensi sedang/rendah, 1 – 2 kali
sehari sesudah mandi, sesuai dengan keadaan lesi. Bila
sudah membaik dapat diganti dengan potensi yang lebih
rendah. Kortikosteroid potensi rendah : krim
hidrokortison 1%, 2,5% Kortikosteroid potensi sedang :
krim betametason 0,1%
 Pada kulit kering dapat diberikan emolien / pelembab
segera sesudah mandi.
i. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau
kelauarganya tentang modifikasi gaya hidup
j. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke sub unti lain.
k. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke
sub unit farmasi.
l. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan
dalam rekam medis pasien.
m. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas untuk di entry.
6. Bagan Alir
7. Hal – hal yang
harus
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli MTBS
3. Farmasi
4. Laboratorium
9. Dokumen 1. Buku register

2
Terkait 2. Status Rekam Medis
3. Resep
10. Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Historis Berlaku
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai