Anda di halaman 1dari 2

A.

Langkah-langkah Pengadaan Kebutuhan Personalia


Kebutuhan akan sarana dan prasarana di sekolah haruslah direncanakan. Sebagai
manajer pendidikan, kepala sekolah haruslah mempunyai proyeksi kebutuhan sarana dan
prasarana untuk jangka panjang, jangka menengah, jangka pendek. Proyeksi kebutuhan
akan sarana dan prasana sekolah dibuat dengan mempertimbangkan dua aspek, ialah
kebutuhan aspek pendidikan di satu pihak dan kemampuan sekolah di pihak lain.
Sarana dan prasarana yang berupa gedung, sangat bagus kalau dibuat maketnya, agar
dapat diproyeksikan arah pengembangannya. Arah pengembangan tersebut, tentu sejalan
dengan proyeksi kebutuhan di masa yang akan datang. Guna memproyeksikan kebutuhan
sarana dan prasarana sekolah di masa yang akan datang, data tentang perkembangan
peserta didik, data tentang kebutuhan layanan pendidikan terhadap mereka, data tentang
kebutuhan berbagai macam ruangan baik untuk teori maupun praktik, haruslah dapat di
identifikasi. Dengan menggunakan analisis regresi, proyeksi kebutuhan 5 tahun, 10 tahun
dan 25 tahun kedepan akan dibuat.
bahwa dalam perencanaan pengadaan sarana dan prasarana sekolah harus
diperhatikan hal-hal berikut:
1. Kesesuaian dengan kebutuhan dan kemampuan karena barang-barang
yang tidak tepat akan menjadi sumber pemborosan.
2. Kesesuaian dengan jumlah dan tidak terlalu berlebihan dan kekurangan.
3. Mutu yang selalu baik agar dapat dipergunakan secara efektif.
4. Jenis alat atau berang yang diperlukan harus tepat dan dapat meningkatkan
efesiensi kerja
Dengan demikian diperlukan sistem informasi dan koordinasi yang baik antara tugas
perencana dan petugas pengadaan melalui koordinasi pimpinan.1

B. Tujuan Pengadaan Kebutuhan Personalia


Aktivitas pertama dalam manajemen sarana prasarana pendidikan adalah pengadaan
sarana prasarana pendidikan. Pengadaan perlengkapan pendidikan biasanya dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan pendidikan di suatu sekolah
menggantikan barang-barang yang rusak, hilang, di hapuskan, atau sebab-sebab lain yang
dapat di pertanggung jawabkan sehingga memerlukan pergantian, dan untuk menjaga
tingkat persediaan barang setiap tahun dan anggaran mendatang. Pengadaan
perlengkapan pendidikan seharusnya di rencanakan dengan hati-hati sehingga semua

1 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Inti Idayus Press, 1993), hlm. 63.
pengadaan perlengkapan sekolah itu selalu sesuai dengan pemenuhan kebutuhan di
sekolah.
Secara umum, tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah
memberikan pelayanan secara professional di bidang sarana dan prasarana pendidikan
dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien. Secara rinci,
tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama.
Melalui manajemen sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua
perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana yang
berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang
efisien.
2. Mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien.
3. Mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga
keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh
semua personel sekolah.2
Berdasarkan Direktorat Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional
dalam bukunya Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan Berbasis
Sekolah menjelaskan bahwa manajemen sarana dan prasarana diharapkan dapat
membantu sekolah dalam merencanakan kebutuhan fasilitas, mengelola pengadaan
fasilitas, mengelola pemeliharaan fasilitas, mengelola kegiatan inventaris sarana dan
prasarana, serta kegiatan penghapusan barang inventaris sekolah.3 Oleh karena itu, tujuan
manajemen sarana dan prasarana pendidikan menjadi suatu hal yang penting agar
kegiatan perencanaan, pengadaan, pemakaian, dan pemeliharaan sarana dan prasarana
dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

2 Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar : Dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi,
(Bandung: Bumi Aksara, 2003), Hlm. 4.

3 Depdikbud, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan Berbasis Sekolah, (Jakarta: Depdikbud,
2007), Hlm. 3.

Anda mungkin juga menyukai