Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN Ny.I DENGAN OSTEOATRITIS


DI RUANG RAJAWALI 5B RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun Oleh :

DWI AJENG PUSPITANINGRUM


P1337420617065

POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG


PRODI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KASUS OSTEOATRITIS PADA Ny. I DI
RUANG RAJAWALI 5B RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Nama : Dwi Ajeng Puspitaningrum Tanggal Pengkajian : 7 Juli 2019


NIM : P1337420617065 Ruang : Rajawali 5B

I. PENGKAJIAN
A. BIODATA
I. BIODATA PASIEN
1. Nama : Ny.I
2. Umur : 58 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Bahasa : Indonesia
6. Pendidikan : SD
7. Alamat : Semarang
8. No. Register : C766xxx

II. BIODATA PENANGGUNG JAWAB


1. Nama : Ny. E
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Status : Anak pasien
4. Alamat : Semarang

B. KELUHAN UTAMA
Pasien Ny. I mengeluh nyeri karena ada benjolan pada lutut sebelah kanan.
P : Nyeri timbul saat akan beraktivitas seperti berjalan.
Q : Seperti tertekan.
R : Lutut sebelah kanan
S : Nyeri sedang Vas 5
T : Nyeri akut saat aktivitas dengan durasi kurang lebih 5 menit.

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Pasien Ny. I mengeluh nyeri pada lutut kanan sejak 1 bulan yang kemudian
beliau periksa ke dr. Tjokro di kliniknya lalu dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi untuk
dilakukan pembedahan, saat dibawa ke rumah sakit Ny.I tidak bisa berjalan dan
harus dibantu oleh keluarganya.

2. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Pasien Ny. I juga menderita penyakit Diabetes Melitus tipe II.
3. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien Ny. I mempunyai penyakit keturunan yaitu Diabetes Melitus dari ibunya.

D. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL GORDON


1. Pola Persepsi Kesehatan
Pasien akan segera menuju ke pelayanan kesehatan seperti
dokter maupun puskemas jika sakit.
2. Pola Metabolik-Nutrisi
Kebiasaan sebelum masuk rumah sakit
 Pola makan : nasi + Lauk + sayur
 Frekuensi : 3X/hari
 Nafsu makan : baik

Perubahan selama sakit


 Keluarga klien mengatakan pola makan lebih teratur
 Nafsu makan baik

3. Pola Eliminasi
Kebiasaan sebelum masuk rumah sakit
 BAK (buang air kecil)
 Frekuensi : 3-4x/hari
 Bau : khas amoniak
 Warna : kuning
 BAB (buang air besar)
 Frekuensi : 1x/hari
 Konsistensi : lunak
 Warna feses : kuning

Perubahan selama sakit


 BAB
 Frekuensi : 1x/sehari
 Konsistensi : lunak
 Warna : kuning
 BAK
Pasien terpasang urin kateter, urin berwarna kuning.
4. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : jam tidur pasien normal yaitu 8 jam per hari.
Setelah sakit : pasien tidur hanya 4-5 jam per hari
dikarenakan nyeri pada lututnya.
5. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit : Klien mengatakan mampu melakukan aktivitas
sehari-hari dengan mandiri. Klien mandi, makan dan berpakaian
secara mandiri. Namun apabila aktivitas terlalu keras klien
gampang capek.
Setelah sakit : Klien bedrest dan bergantung pada orang lain.
6. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum sakit : Hubungan klien dengan keluarga baik.
Setelah sakit : Klien mengatakan hubungan dengan keluarga tetap baik. Terbukti
dengan adanya keluarga yang menunggui klien selama di Rumah Sakit.
7. Pola Persepsi dan Konsep Diri
a. Gambaran Diri : Optimis dengan kondisi tubuhnya
b. Ideal Diri : Menerima diri
c. Harga Diri : Percaya diri cukup tinggi
d. Peran : Setelah sakit, peran sedikit terbatas
e. Identitas : Persepsi diri baik.

8. Pola Seksual dan Reproduksi


Ny. I sudah menikah dan mempunyai 2 anak.

10 . Pola Mekanisme Stress dan Koping


Sebelum sakit :
Jika ada masalah klien meminta bantuan keluarganya
Setelah sakit :
Klien mengeluh pada keluarga jika merasakan nyeri.Klien khawatir terhadap sakitnya.

11. Pola Kepercayaan dan Nilai


Klien memeluk agama islam.
Sebelum sakit : Klien beribadah dengan teratur.
Setelah sakit : Ibadah klien terganggu.
E.PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Compomentis
c. Tanda – Tanda Vital :
TD : 120/90 mmHg
N : 80x/menit
P : 20x/menit
S : 360C
d. Kepala
Inspeksi
 Bentuk : kepal mesochepal

Palpasi
 Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
 Benjolan : tidak terdapat benjolan
e. Mata
Inspeksi
 Konjungtiva : anemis
 Sklera : tidak ada ikterus
 Penglihatan : samar-samar
f. Hidung
Inspeksi
 Tidak ada cuping hidung
 Penciuman normal
Palpasi
 Tidak ada nyeri tekan pada sinus
g. Bibir dan rongga mulut
 Tidak ada sariawan
 Tidak ada gigi berlubang
h. Telinga
 Nampak tidak ada serumen
 Pendengaran normal
 Tidak ada nyeri tekan pada tragus mastoid
i. Leher
 Tidak ada distensi vena jugularis
 Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

j. Dada dan thorax


Inspeksi
 Bentuk dada simetris kanan kiri
 Frekuensi pernafasan 20 x/menit
Palpasi
 Tidak ada nyeri tekan
k. Jantung
Inspeksi
 Ictus Cordis tidak tampak
 Jantung terkompensasi
Palpasi
 Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
 BJ 1 dan 2 reguler, gallop tidak ada
l. Abdomen
Inspeksi
 Perut nampak datar
Perkusi
 Tidak terdengar hipertimpani
Auskultasi
 Peristaltik usus baik
m. Ekstremitas
Inspeksi
 Nampak terpasang infus Ringer Lactat ditangan kanan
Palpasi
 Klien mengatakan tidak ada nyeri otot di pergelangan tangan dan di
pahanya
Perkusi
 Refleks normal
n. Kulit
Inspeksi
 Kulit elastis
Palpasi
 Turgor kulit baik

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium 4/8/2019

Hasil Hasil Satuan Nilai Normal


Pemeriksaan

HEMATOLOGI
Hematologi Paket
12,8
Hemoglobin 39 g/dL 12,00-15,00
4,38
Hematokrit % 35-47
29,2
Eritrosit 89 10^6/uL 4,4-5,9
32,8 pg
MCH 27,00-32,00
6,5 fL
MCV 342 g/dL 76-96
13,5 10^3/uL
MCHC 29,00-36,00
9,9 10^3/uL
Leukosit % 3,6-11
100 fL
Trombosit 150-400
17
RDW 19 mg/dL 11,60-14,80
3,8 U/L
MPV 4,00-11,00
24 U/L
KIMIA KLINIK 0,7 g/dL
mg/dL
Glukosa sewaktu
SGOT 146 mg/dL
3,6
SGPT
105 mmol/L
Albumin mmol/L
mmol/L
Ureum
Kreatinin
ELEKTROLIT
Natrium
Kalium
Chlorida

Laboratorium 5/8/2019

Hasil Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu 78 mg/dL 80-160
KOAGULASI
Plasma Prothrombin
Time (PTT)
Waktu Prothrombin 13,7 detik 11,0-14,5
PPT Kontrol 14,1 detik
Partial Thromboplastin
Time (PPTK) detik
Waktu 30,2 24,0-36,0
detik
Thromboplastin
APTT Kontrol 31,2

G. PROGRAM TERAPI
Ringer Lactat 20 tpm iv
Ketorolac 30mg/8 jam iv
Paracetamol 1000mg/8 jam p.o
Novorapid 6-6- ui sc
Lantus 0-0-10 ui sc
Ciprofloxacin 400mg/12jam iv
Candesartan 16mg/24jam p.o

I. DAFTAR MASALAH
No Tanggal/Jam Data Fokus Daftar Masalah TTD
.

1. 8 Agustus 2019 DS. -Nyeri akut b.d


09.00 WIB -Pasien mengatakan
agen cedera fisik
merasa lemas. -Risiko infeksi b.d
-Pasien mengatakan
prosedur invasif
nyeri pada lutut kanan.
DO.
-Pasien tampak lemah
-Terpasang urin kateter.
- Terpasang infus RL
– TTV
TD : 120/90 mmHg
N : 80x/menit
P : 20x/menit
S : 360C
P : Nyeri timbul saat
akan beraktivitas
seperti berjalan.
Q : Seperti tertekan.
R : Lutut sebelah kanan
S : Nyeri sedang Vas 5
T : Nyeri akut saat
aktivitas dengan durasi
kurang lebih 5 menit.

II. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
2. Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif

III. PERENCANAAN

Diagnosa
Tanggal / Jam Tujuan Intervensi TTD
Keperawatan
8 Agustus Nyeri akut Setelah dilakukan - Lakukan pengkajian
2019 tindakan
berhubungan nyeri secara
10.00 WIB
dengan agen keperawatan selama komprehensif termasuk
2x 24jam pasien lokasi, karakteristik,
cedera fisik
bertoleransi terhadap durasi, frekuensi,
aktivitas dengan kualitas dan faktor
Kriteria Hasil : presipitasi.
Mampu - Ajarkan tentang teknik

mengontrol nyeri non farmakologi


- Berikan analgetik untuk
( tahu penyebab
mengurangi nyeri
nyeri, mampu
- Tingkatkan istirahat
menggunakan
teknik non
farmakologi untuk
mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
Melaporkan bahwa
nyeri berkurang
dengan
menggunakan
manajemen nyeri
Menyatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang
- Monitor tanda dan gejala
Risiko infeksi infeksi sistemik dan
8 Agustus Setelah dilakukan
2019 berhubungan lokal
tindakan - Inspeksi kulit dan
10.30 WIB dengan
keperawatan selama membrane mukosa
prosedur
2x 24jam pasien terhadap kemerahan,
invasif bertoleransi terhadap panas dan drainase
aktivitas dengan - Inspeksi kondisi

Kriteria Hasil : luka/bedah insisi

Pasien bebas dari -Berikan terapi antibiotika

tanda dan gejala bila perlu

infeksi
Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah
timbulnya infeksi
Menunjukkan
perilaku hidup
sehat

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal / Jam Diagnosa Implementasi TTD


Keperawatan
9 Agustus 2019 Nyeri akut b.d 1. Mengkaji intensitas nyeri
10.00 WIB
agen cedera fisik 2. Mengajarkan teknik
relaksasi napas dalam
14.00 WIB

3. Kolaborasi pemberian
10 Agustus 2019
ketorolac
09.00 WIB

11.00 WIB
Nyeri akut b.d
agen cedera fisik 1. Mengkaji intensitas nyeri
14.00 WIB

2. Mengajarkan teknik
relaksasi napas dalam
08.30 WIB
3. Kolaborasi pemberian
ketorolac

14.00 WIB

Risiko infeksi 1. Melakukan prosedur ganti


b.d prosedur balut.
invasif 2. Mengamati tanda-tanda
infeksi

3. Kolaborasi pemberian anti


biotik Ciprofloxacin
V.CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal/ Jam Catatan Keperawatan TTD Perawat

9 Agustus 2019 S : Nyeri area lutut kanan pasca operasi


14.30 WIB O : Kesadaran composmentis
Terpasang infus NaCl 20 tpm
Terpasang urin kateter, Drain
Post debridemen genu dextra hari ke 2
vas 4
A : Nyeri akut b.d agen cedera fisik
Risiko infeksi b.d prosedur invasif
P : - Mengatasi nyeri dengan kriteria hasil
2x24 jam vas < 1
- Mencegah risiko infeksi
10 Agustus 2019
15.00 WIB S : Nyeri area lutut kanan pasca operasi
O : Kesadaran composmentis
Terpasang infus RL 20 tpm
Terpasang urin kateter, drain= 0cc
Post debridemen genu dextra hari ke 3
vas 4, hilang timbul
Ganti balut luka pasca operasi
A : Nyeri akut b.d agen cedera fisik
Risiko infeksi b.d prosedur invasif
P : - Mengatasi nyeri dengan kriteria hasil
2x24 jam vas < 1
- Mencegah risiko infeksi

Anda mungkin juga menyukai