Anda di halaman 1dari 17

BAGIAN PERTAMA

ANCAMAN TERHADAP NEGARA DAN UPAYA


MENYELESAIKANNYA DI BIDANG IPOLEKSOSBUDHANKAM
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi

1. Judul dan Ruang Lingkup Modul


Pada bagian pertama modul 1 membahas tentang Ancaman
Terhadap Negara dan Upaya Menyelesaikannya dibidang
IPOLEKSOSBUDHANKAM Ruang lingkup dan isi
pembahasannya terbagi dalam empat kegiatan belajar, yaitu :
1) Kegiatan belajar 1 membahas tentang Acaman terhadap Negara
dibidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
2) Kegiatan belajar 2 membahas tentang Strategi mengatasi
ancaman dibidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
3) Kegiatan belajar 3 membahas tentang Peran masyarakat untuk
mengatasi berbagai Ancaman dalam rangka membangun
integeritas nasional.
2. Hasil yang akan dicapai
Setelah menguasai modul ini, siswa diharapkan dapat memahami
hakekat sebenarnya dari bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

B. Petunjuk Penggunaan Modul

Perhatikan petunjuk penggunaan modul di bawah ini :


1. Petunjuk bagi siswa
a. Pelajari modul ini dengan teliti dan sistematis, mulai dari awal
sampai akhir pembahasan, sehingga setiap siswa memperoleh
pengetahuan dan pemahaman secara lengkap dan benar
tentang hakekat bangsa dan NKRI
b. Lengkapi dengan sumber-sumber lain yang mendukung
c. Setelah menguasai modul ini, maka buatlah :
1) Resume tent ang hakekat bangsa dan Negara sert a
pengertian fungsi dan tujuan NKRI
2) Mendeskripsikan semangat nasionalisme dan patriotisme
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
d. Prosedur sertifikasi : siswa dianggap telah memahami modul ini
dengan indikator sebagai berikut :
1) Sembilan puluh persesen (90% ) soal-soal test dapat dijawab dengan
benar
2) Dapat mengerjakan soal-soal test dan non test yang ada pada
modul ini
3) Mampu mengaplikasikan semangat nasionalisme dan
patriotisme dalam kehidupan sehari-hari.

2. Petunjuk bagi guru

a. Mengontrol, membantu, dan menga rahkan siswa untuk


merencanakan persiapan dalam mempelajari modul tentang hakekat
bangsa dan NKRI
b. Memeriksa test tertulis dan non test yang diberikan kepada
siswa. Menjawab pertanyaan siswa tentang hal-hal yang belum
dipahami pada materi tersebut.
c. Mencatat pencapian ke majuan belaja r dan memberikan
penilaian kepada siswa yang telah mengerjakan soal-soal test
maupun non test.
d. Menjelaskan kembali kepada siswa tentang beberapa hal yang
masih perlu diperbaiki dan memberitahukan untuk rencana
pembelajaran selanjutnya.

C. Tujuan Akhir

1. Kinerja yang diharapkan


a. Siswa dapat mendeskripsikan hakekat bangsa dan unsur-unsur
terbentuknya negara
b. Siswa dapat mendeskripsikan hakekat negara dan bentuk-betuk
kenegaraan
c. Siswa dapat menunjukan semangat nasionalisme dan
patriotisme dalam kehidpan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
2. Kriteria keberhasilan

a. Pengetahuan (Kognitif)
1) Pengertian pengertian bangsa dan negara
2) Unsur-unsur terbentuknya bangsa dan bentuk - bentuk
kenegaraan
3) Pengertian, fungsi dan tujuan NKRI
4) Makna nasionalisme dan patriotisme
b. Sikap (Afektif)
Memahami perilaku yang sesuai dengan semangat
nasionalisme dan patriotism

3. Kondisi atau variabel yang diberikan

a. Penjelasan modul
b. Pembimbingan penggunaan modul
c. Latihan mengerjakan soal-soal test dan non test
d. Tanya jawab yang aktif dan komunikatif antara guru dengan
siswa atau siswa dengan siswa.
e. Umpan balik dan tindak lanjut

D. Cek Kemampuan
1. Jelaskan pengertian bangsa dan negara!
2. Sebutkan unsur-unsur terbentuknya negara!
3. Sebutkan bentuk-bentuk kenegaraan!
4. Jelaskan pengertian NKRI!
5. Sebutkan tujuan NKRI!
6. Sebtkan contoh perilaku yang sesuai dengan semangat
nasionalisme dan patriotisme!

BAB II
PEMBELAJARAN

A. Rencana Pembelajaran
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar :
KOMPETENSI DASAR : 3.1 Menganalisis hakikat bangsa dan Negara
4.1 Menyaji hasil analisis hakikat bangsa dan negara
KEMAMPUAN DASAR : Kemampuan untuk Menganalisis Hakikat
Bangsa danNegara

MATERI PEMBELAJARAN WAKTU


a. Pembelajaran 1
Menganalisis hakekat bangsa dan u nsur-unsur terbentuknya Negara
2
b. Pembelajaran 2
Mendeskripsikan hakekat Negara dan mentuk-bentuk kenegaraan 2
c. Pembelajaran 3
Menjelaskan pengertian fungsi dan tujuan NKRI 2
d. Pembelajaran 4
Menunjukan semangat nasionalisme dan patriotisme dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 2

B. Kegiatan Belajar
1. KEGIATAN BELAJAR 1
a. Tujuan Kegiatan Belajar 1
Setelah peserta dididik mempelajari kegiatan belajar 1 dengan
baik, maka pada akhir kegiatan belajar siswa dapat :
 Menjelaskan pengertian bangsa
 Menjelaskan unsur-unsur terbentuknya bangsa
Uraian Materi :

BAB I
ANCAMAN TERHADAP NEGARA DAN
UPAYAMENYELESAIKANNYA DI BIDANG
IPOLEKSOSBUDHANKAM

A. ANCAMAN TERHADAP NEGARA DI BIDANG IPOLEKSOSBUDHANKAM

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-militer atau nirmiliter memiliki
karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta
bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta keselamatan
umum. Berikut ini berbagai ancaman bagi bangsa Indonesia dilihat dari berbagai
bidang kehidupan.
1. Ancaman di Bidang Ideologi
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis.
Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis
dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh
tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti
bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh
liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada
kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual.
Sebenarnya liberalisme yang didukung oleh negara-negara barat tidak hanya
mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara di dunia. Hal
ini sebagai akibat dari era globalisasi. Globalisasi ternyata mampu meyakinkan
kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah
kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran
masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada
umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya
hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung meng-arah pada
dilakukannya perilaku seks bebas dan perbuatan dekadensi moral lainnya. Hal
tesebut apabila tidak segera diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa
Indonesia yang sesungguhnya.
2. Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar
negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara
dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau
blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang
seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Ke depan,
bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi
terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer
untuk menghadapinya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan
suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk
melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan
bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk
ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa
senjata dan perjuangan bersenjata. . Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi
dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di
bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang dapat mengancam
kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
3. Ancaman di Bidang Ekonomi
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut
merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak
ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh
negara lainnya.
Pengaruh globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi
dan perdagangan di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan
pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi
perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap
arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi
kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional
akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang
pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya
juga membuka peluang masuknya produkproduk global ke dalam pasar domestik.
Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi
kedaulatan ekonomi suatu negara.
Ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi, di antaranya adalah
sebagai berikut.
a. Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya
perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara. Hal ini
mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutama yang
tradisional karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
b. Perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan
semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia. Pada
akhirnya mereka dapat menekan pemerintah atau bangsa kita. Dengan demikian
bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.
c. Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan
menang. Pihak yang menang secara leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang
kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas. Akibatnya, timbulnya
kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas
tersebut.
d. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,
koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola
padat karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan
kemiskinan susah dikendalikan.
e. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal
yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek
pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang
pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat
pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah
semakin memburuk.
4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam
dan dari luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal
timbulnya permasalahan, seperti premanisme, separatisme, terorisme, kekerasan,
dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan
dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif
globalisasi, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barangbarang dari
luar negeri.
b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu
nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk
mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus
melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabuk-
mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri
serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini
dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu
menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya.
d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi
kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model
pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan
dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya memakai rok mini,
lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
f. Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Seiring dengan berjalannya waktu, proses penegakan pertahanan dan
keamanan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak semudah yang
dibayangkan atau semudah dalam pembicaraan yang bersifat teoritis semata. Masih
adanya masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu wilayah memiliki
tujuan yang sama yaitu tidak ingin bangsa Indonesia hidup damai dan tentram.
Oleh karena itu, lemahnya penerapan dan penegakan hukum dan keadilan
harus terus ditingkatkan. Semakin bermunculan masalah di suatu wilayah
mengakibatkan hilangnya tingkat kewibawaan hukum dan kemerosotan wibawa
para penegaknya. Dengan demikian,kita harus mengantisipasi ancaman sedini
mungkin di bidang pertahanan dan keamanan, baik secara militer maupun non-
militer.

B. STRATEGI MENGATASI ANCAMAN NEGARA DIBIDANG IDEOLOGI,


POLITIK, EKONOMI, SOSBUD DAN HANKAM

Di dalam era globalisasi , tetunya Indonesia harus mempunyai cara untuk


mengatasi ancaman yang mengancam NKRI baik ancaman yang dari dalam dan
ancaman dari luar. Dalam hal ini ancaman bisa berupa ancaman bidang ideologi,
politik, ekonomi, n sosoal budaya. Di dalam Pasal 30 Ayat 2 UUD 1945
disebutkan “usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan kemanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan
utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung” Dalam hal ini berarti bahwa
pertahanan dan keamanan NKRI tidak hanya dari unsur TNI dan Polri , tetapi rakyat
juga ikut berperan serta.

Adapaun strategi Indonesia menghadapi ancaman antara lain :


1. Strategi Indonesia dalam Menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi
Pengertian Ideologi secara umum adalah merupakan suatu kumpulan gagasan,
ide, keyakinan, serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan
tingkah laku seseorang dalam berbagai aspek kehidupan.
Ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila, artinya Pancasila merupakan
pandangan hidup Bangsa Indonesia. Agar nilai-nilai ideologi tidak terkikis maka
kita harus mempertahankannya. Contoh ancaman di bidang ideologi adalah
dengan adanya golongan-golongan tertentu yang menginginkan mengganti
Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia.
Untuk itu strategi menghadapi berbagai ancaman di bidang ideologi antara
lain:
a. Kita harus benar-benar memahami Pancasila sebagai ideologi Indonesia;
b. Penanaman nilai-nilai yang sesuai dengan Pancasila, sejak dari kecil;
c. Menumpas golongan-golongan sparatis yang mencancam keutuhan bangsa
dan negara Indonesia ;
d. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus berpedoman dengan nilai-lilai
pancasila
2. Strategi Indonesia dalam Menghadapi Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik ini bisa berasal dari dalam negeri dan dari luar
negeri. Ancaman politik dari dalam negeri misalnya gerakan sparatis di
Indonesia. Gerakan separatis dapat dapat ditempuh dengan pola perjuangan
politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Perjuangan politik tanpa senjata
sering digunakan, hal ini dilakukan untuk menarik simpati masyarakat
internasional. Dengan adanya hal itu, bisa dikatakan bahwa gerakan separatis sulit
dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Ancaman politik dari luar
misalnya adanya tekanan politik dari luar negeri terhadap Indonesia.
Strategi mengatasi ancaman bidang politik bisa dilakuan dengan 2 pendekatan :
a. Pendekatan ke dalam
 Melalui penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang bebas
dari KKN, dan mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap NKRI;
 Penguatan lembaga legislatif, diharapkan pemerintah mampu membuat
peraturan yang bisa memajukan bangsa tanpa harus mengorbankan wibawa
bangsa dan negara dan tanpa mengorbankan rakyat;
 Penguatan kekuatan politik nasional, dalam hal ini bisa partai politik
atau ormas yang bertujuan untuk membangun bangsa, menciptakan suasana
yang dinamis, dan suasana yang aman, tentram.
b. Pendekatan ke Luar
Pendekatan ke luar erat kaitannya dengan dengan dengan pihak
asing. Kerja sama ini meliputi :
 Pada lingkup internal, yaitu upaya peningkatan dan perbaikan
pertumbuhan ekonomi yang sehat dan kuat serta penguatan dan peningkatan
kehidupan sosial kemasyarakatan yang melalui peningkatan kondisi dalam
negeri yang semakin mantap dan stabil, penciptaan lapangan kerja,
pembangunan saranan dan prasarana yang memadai;
 Pada lingkup regional, adanya sikap saling menghargai dan tidak saling
mencampuri urusan dalam negeri negara masing-masing, sehingga bisa
tercipta suasana politik yang dinamis guna membangun kerja sama;
 Pada lingkup supraregional, Indonesia sebagai pendiri dan anggota
ASEAN, diharapkan mampu membangun kerjasama yang bisa
meningkatkan keutuhan dan keamanan NKRI;
 Pada lingkup global, politik luar negeri Indonesia harus mampu berperan
dalam kancah dunia internasional, Indonesia sebagai anggoa PBB, OKI,
OPEC dll. Peran diplomasi Indonesia diharapkan mampu berperan dalam
menjaga keutuhan dan ketahanan Indonesia.

3. Strategi Indonesia dalam Menghadapi Ancaman di Bidang Ekonomi


Pembangunan di bidang ekonomi dilakukan untuk menciptakan kehidupan
perekonomian yang baik dan saling menguntungkan. Keadaan tersebut bisa
terwujud apabila Indonesia mempunyai strategi untuk menghadapi ancaman di
bidang ekonomi. Adapun strateginya antara lain :
a. Membangun sarana dan prasarana sehingga lalu lintas produksi, distribusi dan
konsumsi lancar;
b. Menciptakan hubungan yang baik dengan negara lain yang berguna untuk
saling mencukupi kebutuhan negara masing-masing;
c. Terciptanya iklim usaha yang kondusif .
4. Strategi Indonesia dalam Menghadapi Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman di bidang sosial budaya erat kaitannya dengan kemiskinan,
kebodohan dan kemerosotan nilai-nilai norma di masyarakat. Dalam hal ini
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi cukup berperan dalam
kemerosotan nilai sosial budaya.. Budaya luarpun dengan mudahnya masuk ke
desa. Misalnya dengan adanya televisi, kita bisa melihat film-film luar yang
isinya tidak sesuai dengan budaya kita, sehingga mengakibatkan kadang kala kita
bertindak seperti yang ada di film tersebut. Tidak hanya itu, mudahnya kita
memperoleh barang, menjamurnya mini market yang mengancam pasar
tradisional. Sehingga besar kemungkinan timbul pola hidup hedonis dan
konsumstif. Dalam hal ini terjadi benturan antara norma-norma Indonesia dengan
budaya asing. Oleh karena itu menghadapi ancaman di bidang sosial budaya,
sebaiknya kita perlu menanamkan nilai-nilai yang sesuai dengan Indonesia dan
kita harus menyeleksi budaya asing yang sesuai dengan nilai-nilai Indonesia, agar
sejalan dengan nilai-nilai kita
5. Strategi Indonesia dalam Menghadapi Ancaman di Bidang Pertahanan dan
Keamana
a. Ancaman Dari Dalam
 Perang antar suku
 Melakukan mediasi terhadap pihak yang bertikai dengan mempertemukan
perwakilan setiap pihak yang bertikai
 Melakukan sosialisasi tentang pentingnya perdamaian dan kerugian adanya
pertikaian
 Pemerataan pembangunan agar tidak terjadi kecemburuan antar suku.
 Korupsi
 Menanamkan jiwa anti korupsi diikuti dengan peningkatan iman dan takwa
 Menciptakan pemerintah bersih dan berwibawa serta bebas KKN
 Melakukan pengawasan yang ketat pada jalannya pemerintah terutama
bidang keuangan
 Terorisme
 Meningkatkan rasa nasionalisme
 Penarikan peredaran persenjataan yang dimiliki masyarakat sipil
 Melaporkan warga yang diduga teroris
 Pemberontakan
 Mengakui persamaan derajat dan HAM
 Meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempelajari Pendidikan
Kewarganegaraan dan Sejarah Perjuangan Indonesia dalam merebut NKRI
 Meningkatkan keamanan dari pusat hingga satuan terkecil daerah sesuai
prinsip

b. Ancaman Dari Luar


 Agresi militer
 Menjalin hubungan persahabatan antar Negara
 Meningkatkan peralatan, pertahanan militer, dan pertahanan nasional
diiringi dengan peningkatan dari kualitas TNI sebagai inti dari sistem
HANKAMRATA
 Selalu waspada terhadap segala yang dapat membahayakan keutuhan NKRI
 Penorobosan wilayah
 Mengadakan patroli secara rutin pada daerah rawan penerobosan
 Membangun pos-pos pertahanan dan memperjelas tapal batas yang lebih
kuat
 Mensejahterakan penduduk di wilayah perbatasan agar tidak
bergantung pada Negara lain
 Spionase
 Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme
 Meningkatkan keimanan para pemimpin dan pejabat Negara
 Tetap waspada terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi

Jika dibagi bagi lagi menjadi lebih spesifik sesuai dengan bidangnya masing-
masing, inilah strategi dan solusi dalam menghadapi berbagai ancaman negara
dari berbagai bidang terutama ancaman dimensi ideologi.
a. Bidang Ideologi
1. Pemberantasan gerakan separatis
2. Peningkatan rasa patriotisme
3. Pembekalan mental spiritual
4. Penyuluhan kepada masyarakat tentang ideologi dan nilai pancasila
5. Pentingnya masyarakat dalam menyeleksi konten yang mengacu pada
perpecahan
6. Pengaruh agama harus lebih ditekankan
7. Menerapkan norma norma dalam kehidupan
b. Bidang politik
1. Penataan sistem politik yang lebih baik
2. Menjaga stabilitas politik bangsa indonesia
3. Penguatan aspek penyelenggaraan pemerintahan negara
4. Penguatan lembaga legislatif
c. Bidang ekonomi
1. Penciptaan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran
2. Menjalin kerja sama ekonomi dengan negara lain
3. Pemberian pendidikan yang matang kepada calon wirausaha
4. Pemberian sarana dan prasarana untuk berbagai usaha kecil
d. Bidang militer
1. Penguatan lembaga militer dan pertahanan lain
2. Pemilihan anggota militer dan POLRI yang bersih dan berkarakter tinggi
3. Pemberantasan gerakan separatisme
4. Pemberantasan terorisme
e. Bidang sosial dan budaya
1. Pemberian pendidikan tentang budaya daerah
2. Menyeleksi budaya dari luar
3. Menyeleksi berbagai konten buruk di internet
4. Mengurangi sifat individualisme, hedonisme dan konsumerisme
5. Kesadaran dan toleransi dalam kerukunan hidup.

C. PERAN MASYARAKAT UNTUK MENGATASI BERBAGAI ANCAMAN


DALAM RANGKA MEMBANGUN INTEGRITAS NASIONAL

Peran serta kita sebagai masyarakat dalam dalam mengatasi ancaman di bidang
politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan negara sangat
penting untuk mengintergrasi kehidupan bangsa atau bingkai bhineka tunggal ika.
Berikut adalah peran kita dalam mengatasi ancaman di berbagai bidang yang ada
beserta indikator keberhasilannya.
1. Peran serta masyarakat untuk mengatasi ancaman di bidang ideologi
Ideologi yang dianut oleh bangsa indonesia adalah ideologi Pancasila. Dan
bangsa indonesia menolak paham atau ideologi Komunis dan Zionis karena tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia.
Kita sebagai masyarakat wajib ikut serta di dalamnya untuk mengatasi ancaman
terhadap ideologi bangsa kita, diantaranya:
a. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya daerah
dan sebagainya untuk menjadi seseorang yang mampu memahami
keberagaman bangsa indonesia, maka akan tercipta lingkungan yang aman dan
damai.
b. Mengamalkan nilai ketuhanan yang maha esa. Untuk meningkatkan iman dan
taqwa kepada tuhan yang maha esa, sehingga kita senantiasa terhindar dari
paham tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

2. Peran serta masyarakat untuk mengatasi ancaman di bidang politik


Ancaman di bidang politik dapat disebabkan oleh pihak yang berada diluar
indonesia maupun pihak yang berada didalam wilayah indonesia. Diluar
indonesia ancaman politik yang perlu kita hindara antara lain intimidasi,
provokasi dan blokade politik yang digunakan oleh pihak - pihak lain untuk
menekan negara Indonesia.
Sedangkan didalam negeri ancaman non-militer dibidang politik adalah
ancaman suparatisme atau suatu paham yang mengambil keuntungan dalam
pemecah belahan suatu golongan atau bangsa.
Untuk menghindari hal tersebut, tentu kita juga harus ikut serta dalam
mengatasi salah satu ancaman tersebut, diantaranya:
1. Menegakkan supremasi hukum di indonesia untuk mewujudkan keadilan dan
kesetaraan hukum.
2. Mengembangkan demokrasi dalam dunia politik supaya memberikan hak dan
kebebasan untuk memilih pemimpin yang tepat, kebebasan beragama,
kebebasan berbicara dan sebagainya kepada rakyat.
3. Menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa untuk memperkuat
kepercayaan rakyat terhadap sistem pemerintahan yang ada.
4. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik agar terbentuk suatu negara
yang memberikan keadilan dan kesejahteraan rakyatnya.
5. Mengadakan reformasi lembaga - lembaga politik agar menjalankan fungsinya
dengan baik dan benar.

3. Peran serta masyarakat untuk mengatasi ancaman di bidang ekonomi


Semakin hari kehidupan ekonomi bangsa kita semakin merosot dan jatuh
kebawah, karena banyak terdapat orang yang tidak memiliki pekerjaan alias
nganggur serta banyak sekali warga dan masyarakatnya yang tidak memiliki
kecukupan ekonomi, tidak punya lahan rumah yang tergolong masyarakat miskin.
Kita cegah sejak dini untuk mengurangi tingkat kemiskinan di wilayah
Indonesia dan meningkatkan tingkat kesejahteraan dengan cara:
1. Memberikan lowongan dan lapangan pekerjaan ke warga dan masyarakat yang
masih nganggur. Tujuannya untuk mencapai indikator keberhasilan berupa
memberikan pekerjaan kepada mereka yang membutuhkan. Serta mengurangi
tingkat kemiskinan karena tidak memiliki pekerjaan.
2. Membuat produk sendiri yang lebih berkualitas dan lebih baik daripada produk
asik. Supaya nanti produk buatan indonesia mampu bersaing dengan produk
asing.
3. Memberikan pendidikan yang layak untuk generasi penerus bangsa, serta
menumbuhkan kesadaran akan pendidikan dan ajaran positif di sekolah agar
mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
4. Membayar pajak tepat waktu, untuk mengurangi ketimpangan ekonomi suatu
negara.

4. Peran serta masyarakat untuk mengatasi ancaman di bidang sosial dan


budaya
Semakin menipisnya kehidupan sosial dan kesadaran akan melestarikan
budaya sendiri yang positif itu disebabkan karena pengaruh globalisasi yang
memoderenisasikan pola pikir seorang dalam bermasyarakat.
Jika terus dibiarkan hingga berdampak buruk bagi kehidupan sosial dan budaya
seseorang. Dan bahkan mengancam kebhinekaan negara ini. Apa yang harus kita
lakukan untuk mencegah terjadinya hal tersebut?
1. Melakukan gotong royong bersama sebagai warga negara yang baik untuk
membersihkan lingkungan dalam rangka meningkatkan kesadaran kehidupan
sosial atau bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta mencegah
terjadinya individualisme yang anti sosial.
2. Melestarikan budaya yang ada dengan cara mengadakan lomba tentang
kebudayaan dan mengajarkan kebudayaan kepada generasi muda. Tujuannya
untuk meningkatkan komunikasi yang baik antara masyarakat serta
melestarikan budaya agar tidak diakui oleh orang asing dan mencegah
punahnya kebudayaan dari nenek moyang kita.
3. Memakai hp atau smartphone saat dibutuhkan dan menaruhnya saat tidak
tidak dibuhkan dan saat ada seseorang berbicara dengan kita. Tujuannya
untuk meningkatkan kehidupan sosial yang aktif, serta memupuk kesadaran
akan norma kesopananan untuk memerhatikan seseorang saat bebicara.
4. Menerapkan budaya positif dari luar dan membuang budaya negatif yang
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia. Agar nantinya kita
menjadi masyarakat yang selektif akan pengaruh budaya luar yang masuk
kedalam wilayah indonesia.

5. Peran serta masyarakat untuk mengatasi ancaman di bidang pertahanan


dan keamanan
Kita perlu dalam meningkatkan pertahanan dengan cara menjalin hubungan yang
baik terhadap masyarakat
yang lain, serta meningkatkan keamanan dengan cara menumbuhkan rasa
nasionalisme dan semangat juang yang tinggi untuk mempertahankan dari
ancaman yang menyerang pertahanan dan keamanan NKRI.
a. Mempertahankan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata). Agar terciptanya keamanan di wilayah indonesia yang
relatif terkendali, dikarenakan adanya kerjasama yang erat antara TNI/Polri
dan rakyat.
Bagai manana cara kita sebagai masyarakat untuk tetap menjaga
pertahanan dan keamanan wilayah NKRI?
1. Menjaga kesatuan dan persatuan bangsa indonesia dengan cara menghormati
perbedaan yang ada dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat lainnya.
Untuk mencegah terjadinya perpecahan bangsa yang dapat berpengaruh bagi
kekokohan suatu negara.
2. Bersedia untuk menjaga keutuhan negara NKRI.Dengan begitu wilayah
indonesia memiliki sistem pertahanan yang kuat dan stabil dan tidak dapat
dirobohkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab
3. Bersikap sopan dan ramah serta menjalin hubungan baik terhadap sesama
warga negara indonesia.maupun dengan orang asing.Agar kedepannya tidak
terjadi peperangan yang dapat mengancam keamanan negara.

Anda mungkin juga menyukai