Anda di halaman 1dari 5

ILTEK,Volume 12, Nomor 24, Oktober 2017 ISSN : 1907-0772

PERMODELAN KARAKTERISTIK BIODIESEL DARI MINYAK


JELANTAH
1)
Ahmad Hanafie, 2)Andi Haslinah, 3)Qalaman, dan 4)Akbar Made
1,2)
Dosen Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar
3)
Mahasiswi Program Studi Teknik Industri Universitas Islam Makassar
Jl. Perintis Kemerdekaan Km 9 No 29 Kampus UIM, Telp 0411-588-167
Email : 1)ahmadhanafie.dty@uim-makassar.ac.id,2)haslinah.dty@uim-makassar.ac.id,

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membuat biodiesel dari minyak jelantah yang diperoleh dari
produsen gorengan dengan dua tahapan esterifikasi dan transesterifikasi, hasil akhir dari biodiesel
kemudian di uji melalui 3 karakteristik sederhana yaitu densitas, viskositas dan Asam Lemak Bebas
Produk biodiesel, Densitas hari pertama 882 kg/m3,hari ke 15 adalah 889 kg/m3 dan hari ke 30
adalah 889 kg/m3. Viskositas hari pertama adalah 5.43 cst, hari ke 15 adalah 5.72 cst, dan hari ke
30 adalah 5.95 cst, FFA hari pertama 0.28%,hari ke 15 adalah 0.31% dan hari ke 30 adalah 0.40%.

Kata kunci : Biodiesel, Minyak Jelantah, Esterifikasi Dan Trasesterifikasi

PENDAHULUAN satunya adalah limbah minyak goreng atau


1.1 Latar Belakang minyak jelantah merupakan bahan alternatif
Indonesia dikenal dunia memiliki sumber yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.
daya alam (SDA) yang melimpah, terutama Keuntungan lain dari pemanfaatan minyak
minyak bumi dan gas alam. Hal ini yang goreng bekas ini adalah meminimalisir
menjadikan Indonesia memanfaatkan sumber pencemaran lingkungan akibat pembuangan
daya alam tersebut dalam jumlah yang besar minyak goreng bekas yang dapat dijumpai di
untuk kesejahteraan masyarakatnya. Dewasa setiap rumah-rumah, penjual gorengan dan
ini kita kerap kali mendengar tentang istilah tempat-tempat lain pengahasil minyak
krisis energi, hal ini disebabkan karena jelantah. Jika tidak ditangani dan tidak
semakin bertambahnya industri yang diupayakan pencegahannya maka akan terjadi
memerlukan konsumsi bahan bakar minyak tumpukan-tumpukan limbah minyak goreng
yang semakin banyak. Seperti yang telah kita bekas. Karena minyak jelantah bersifat
ketahui bahwa minyak bumi dan gas alam karsinogenik yang tidak baik untuk kesehatan,
adalah salah satu unrenewable resource, akan mengakibatkan keracunan dalam tubuh
sehingga semakin lama persediaan minyak dan berbagai macam penyakit, misalnya
bumi dan gas akan semakin menipis. diarhea, pengendapan lemak dalam pembuluh
Dari permasalahan di atas menjadikan darah, kanker dan menurunkan nilai cerna
kita harus berpikir bagaimana caranya untuk lemak sehingga minyak jelantah lebih baik
mengganti SDA tersebut dengan sumber daya digunakan maupun didaur ulang sebagai
yang lebih murah dan tepat guna. Sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.
jawaban dari permasalahan tersebut adalah 1.2. Rumusan Masalah
bioenergi. Bioenergi sendiri merupakan Berdasarkan latar belakang diatas dapat
sumber daya alternatif yang dapat digunakan dirumuskan masalah :
berulang-ulang, untuk mengganti sumber 1. Bagaimana Pembuatan Biodiesel Dengan
daya fosil yang banyak digunakan di Dari Minyak Jelantah?
Indonesia saat ini. Biodiesel dapat terbuat dari 2. Bagaimana Kualitas Biodiesel Dari
minyak nabati maupun minyak hewani. Minyak Jelantah ?
Pemanfaatan bahan dari minyak nabati salah
1775
ILTEK,Volume 12, Nomor 24, Oktober 2017 ISSN : 1907-0772

1.3. Tujuan Penelitian proses pencampuran bahan terjadi di dalam


Adapun tujuan dari penulisan makalah alat refluks maka sangat perlu memperhatikan
Pembuatan Biodiesel dari Minyak .Jelantah detail dalam merangkai dengan baik , setelah
ini adalahsebagai berikut : alat refluks selesai dirangkai masuk kepada
1. Untuk Mengetahui Proses Pembuatan tahapan Penimbangan beberapa bahan, yaitu
.......Biodiesel Dari Minyak Jelantah minyak goreng 250 g sebagai bahan utama ,
2 Untuk Mengetahui permodelan methanol 70 mL, dan H2SO4 sebanyak 1 mL,
.Kualitas/karakteristik Biodiesel dari Setelah itu di masukkan semua bahan yang
.minyak Jelantah Sesuai Standar SNI. telah ditimbang tadi ke dalam labu leher tiga ,
1.4. Batasan Masalah Masuklah ke tahapan Esterifikasi / merefluks
Agar Penelitian ini dapat dilakukan lebih campuran, pada tahapan ini kita menjaga
fokus, sempurna dan mendalam maka penulis bahan tetap pada temperatur 50-60 oC yang
memandang penelitian yang diangkat perlu tertera pada thermometer yang terpasang pada
dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu, penulis rangkaian refluks dengan kecepatan
membatasi diri hanya berkaitan dengan pengadukan konstan, 300-500 rpm dapat
“pembuatan biodiesel dari minyak jelantah diatur pada hotplate. Proses refluks
dengan experimen skala kecil yang Pemanasan campuran ini dilakukan selama
menyangkut karakteristik biodiesel yaitu 50-60 menit sebelum masuk ke tahapan
density,viskositas dan FFA(asam lemak transesterifikasi.
bebas)”. Pada,,,tahapan..proses..transesterifikas
1.5. Manfaat Hasil Penelitian i hal yang pertama kita lakukan adalah
1. Mampu memberikan wawasan tentang menimbang KOH sebanyak 1.25 gram
..... pemanfaatan limbah, dalam hal ini yaitu kemudian di masukkan ke dalam gelas piala
..... minyak goreng bekas/jelantah. lalu pipet pula metanol sebanyak 70 mL di
2. Dapat memberikan pengetahuan tentang masukkan kedalam gelas piala yang berisi
.....pembuatan biodiesel dari minyak KOH tadi, kemudian campuran KOH dan
.....jelantah dan manfaat pembuatannya. Metanol (Kalium Metanolat) di masukkan
Kedalam Metil Ester dari Hasil esterifikasi
METODOLOGI PENELITIAN yang telah dilakukan sebelumnya, Sama
2.1.Alat dan Bahan halnya proses esterifikasi pada tahapan
Alat yang digunakan adalah Labu Leher transesterifikasi kita kembali Merefluks
Tiga1000mL,Thermometer,Kondensor,Hotpla campuran pada temperatur 50-55 oC dengan
te,Statif Dan Klem(standar),Gelas Ukur 10 kecepatan pengadukan konstan, 300-500 rpm
mL,100 mL, 250 mL, Cawan Petri,Gelas selama 60 menit. Setelah tahapan
Piala 200 mL, 500 mL,Bulp Pipet Skala,Pipet transesterifikasi selama 60 menit, kita telah
Gondok 25 mL, Penjepit Tabung,Corong mendapatkan dua campuran yang terpisah
Pisah 500 mL Corong Biasa yaitu metil ester dan gliserol, Pisahkan metil
(standar),Erlenmeyer Filter 1000 mL,Pompa ester dan gliserol dengan menggunakan
Vakum, Corong Buchner, Kaki 3, corong pisah , Metil ester adalah biodiesel
Piknometer, Magnet Stirrer, Bahan yang namun belum murni atau masih perlu
digunakan ; Minyak Jelantah, Metanol, dilakukan penetralan hingga PH metil ester
H2SO4, KOH mendekati PH 7 (netral) dengan penambahan
zat asam dan basa, pengecekan menggunakan
2.2 Prosedur Penelitian kertas PH , langkah pemurnian selanjutnya di
2.2.1. Pembuatan Biodiesel lakukan pencucian metil ester dan zat-zat
Dalam Proses Pembuatan Biodiesel hal pengotor seperti sisa methanol, sisa katalis
yang harus diperhatikan adalah menyiapkan alkalin, gliserol dan sabun dengan
Semua Alat Dan Bahan Yang Akan mencampurkan aquadest yang telah di
Digunakan, Selanjutnya Setelah menyiapkan panaskan sebanyak 50 mL kedalam corong
alat dan bahan kemudian Peralatan Refluks pisah, lalu di pisahkan dan treatment ini
Dirangkai dengan hati hati, karena segala dilakukan sebanyak 3x , tahapan terakhir
1776
ILTEK,Volume 12, Nomor 24, Oktober 2017 ISSN : 1907-0772

adalah memisahkan campuran dan di 15 adalah 889 kg/m3 dan hari ke 30 adalah
masukkan kedalam gelas piala dipanaskan 889 kg/m3 .Dapat dilihat bahwa sampel
pada suhu 110 oC untuk menghilangkan sisa biodiesel yang di hasilkan dari penelitian ini
air selama pencucian tadi. mempunyai nilai densitas yang lebih baik
2.2.2. Menghitung Massa Jenis Biodiesel dari nilai densitas dari minyak jelantah
1. Timbang piknometer kosong yang telah sebelum diproses menjadi biodiesel, dan
bersih dan kering sesuai dengan standar karakteristik nilai
2. Isi piknometer kosong dengan biodiesel densitas biodiesel yang mempunyai batasan
sampai penuh dan tutup nilai densitas antara 850 kg/m3 sampai 890
3. Keringkan bagian luar piknometer dengan kg/m3
lap/tissue Standar SNI biodiesel yang ditetapkan
4. Timbang Piknometer + Biodiesel pemerintah yaitu 2,3 – 6 cSt. Viskositas
5. Hitung massa jenis Biodiesel mempunyai peranan yang sangat penting
2.2.3. Menghitung Viskositas dalam proses penginjeksian bahan bakar.
1. Masukkan Biodiesel kedalam alat Viskositas yang terlalu rendah dapat
viskositas menyebabkan kebocoran pada pompa injeksi
2. Masukkan bola kedalam viskosistas yang bahan bakar dan kalau terlalu tinggi dapat
berisi biodiesel, tapi sebelumnya dilakukan mempengaruhi kerja cepat alat injeksi dan
terlebih dahulu : mempersulit pengabutan bahan bakar .
a) Pengukuran massa bola, dengan cara Viskositas biodiesel hasil penelitian ini
timbang bola lebih besar dibandingkan dengan yang
b) Pengukuran jari-jari (diameter) bola, didapatkan sebesar 4,53 cSt namun tetap
dengan menggunakan jangka sorong masuk standart SNI. Bahan baku yang
c) Pengukuran volume bola, dengan cara digunakan juga sama minyak goreng bekas
memasukkan bola kedalam gelas ukur tetapi sumber minyak goreng bekasnya
kecil yang berisi aquades, lalu hitung berbeda. Perbedaan lainnya adalah jenis
selisih aquades sebelum dimasukkan katalis yang digunakan. menggunakan NaOH
bola dan sesudah dimasukkan bola sebagai katalis dalam reaksi transesterifikasi.
hingga diketahui volumenya. Dari gambar grafik dapat di lihat nilai
d) Setelah dimasukkan bolanya, hitung viskositas dari sampel biodiesel hari pertama
viskometer bola jatuh dengan menekan adalah 5.43 cst, hari ke 15 adalah 5.72 cst,
stopwatch pada saat bola sampai tanda dan hari ke 30 adalah 5.95 cst. Bila
garis yang ditentukan dan matikan jika dibandingkan dengan nilai viskositas dari
bolanya sampai pada tanda garis bawah minyak jelantah sebelum diproses menjadi
yang ditentukan. biodiesel yaitu hari pertama adalah 6.41 cst
e) Catat waktu yang digunakan, dan ulangi hari ke 15 adalah 6.62 cst, dan hari ke 30
percobaan sebanyak 3 kali kemudian adalah 6.49 cst . ,nilai viskositas dari sampel
hitung rata-rata waktu yang digunakan biodiesel hasil pencucian dari penelitian ini
sudah dapat dikatakan bahwa sampel
ANALISA DAN PEMBAHASAN biodiesel sudah lebih encer dibandingkan
Massa jenis biodiesel yang dihasilkan minyak jelantah, dan telah memenuhi standar
(max 850-890kg/m3 ).Pada gambar grafik biodiesel yang mempunyai batasan nilai
4.1 Densitas menunjukkan perbandingan viskositas sebesar 2,3 cst –6,0 cst,
berat jenis per satuan volume. Minyak Kadar free fatty acid (FFA) yang dikenal
dengan densitas tinggi memiliki kemampuan dengan kadar asam lemak bebas pada minyak
bakar yang rendah. jelantah bahan baku biodiesel, Kadar FFA
Dari grafik dapat diketahui bahwa minyak jelantah yang relatif tinggi perlu
densitas dari minyak jelantah adalah hari ke diturunkan melalui proses esterifikasi dengan
1:959 kg/m3,hari ke 15:974 kg/m3 dan hari bantuan katalis asam (H2SO4 ). minyak
ke 30:974 kg/m3 sedangkan untuk dengan kadar FFA tinggi (>2%) tidak dapat
Biodisesel hari pertama 882 kg/m3,hari ke secara langsung diproses transesterifikasi,
1777
ILTEK,Volume 12, Nomor 24, Oktober 2017 ISSN : 1907-0772

tetapi harus diturunkan kadar FFAnya melalui c.FFA hari pertama 0.28%,hari ke 15
esterifikasi. perlu dilakukan reaksi dua adalah 0.31% dan hari ke 30 adalah
tahap..yaitu..esterifikasi..dan..transesetrifikasi 0.40%.
dalam proses produksi biodiesel untuk dapat
menghasilkan hasil yang baik. Apabila DAFTAR PUSTAKA
minyak dengan kadar FFA tinggi langsung Ahmad Hanafie, A.Haslindah, Muh. Fadhli
diproses transesterifikasi dengan katalis basa (2015), Pengembangan Mesin Perontok
(KOH) akan terbentuk sabun yang dikenal Padi (Combine Harverter) yang
dengan reaksi penyabunan/reaksi Ergonomis Untuk Meningkatkan
saponifikasi. Reaksi saponifikasi terjadi Produksi, Prosiding Seminar Nasional
antara asam lemak bebas (FFA) dengan Tahunan Teknik Mesin Indonesia-XIV,
katalis basa, sehingga efektifitas katalis akan Banjarmasing, 7-8 Oktober 2015.
menurun karena sebagian katalis bereaksi Ahmad Hanafie, Hammada Abbas,
dengan asam lemak .Esterifikasi dengan Lawalenna, Sumarni Hami (2016), Study
katalis asam diperlukan untuk menurunkan Of Vehicles Utilities And Load-
kadar FFA sebelum transesterifikasi Unloading Facilities Of City Public
dilakukan. Transport Based On Ergonomics
Kadar FFA pada standar spesifikasi Assessment, International Journal of
biodiesel adalah maks 0.8%,sehinnga dapat Advances in Scientific Research and
di lihat pada gambar grafik dari minyak Engineering (ijasre.net) Volume-1, Issue-
jelantah sebelum diproses menjadi biodiesel 3, December – 2016.
yaitu hari pertama adalah 0.88%, hari ke 15 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
adalah 0.89%, dan hari ke 30 adalah 0.94%. 2015. Outlook Energi Indonesia 2015.
Sedangkan dari sampel biodiesel didapatkan Badan Pengkajian dan Penerapan
hasil kadar FFA hari pertama 0.28%,hari ke Teknologi. Jakarta.
15 adalah 0.31% dan hari ke 30 adalah Badan Standar Nasional Indonesia. 2015.
0.40% .Dari data yang diperoleh, dapat Biodiesel. www.bsn.go.id. Jakarta ( 7
diketahui bahwa sampel biodiesel dari september 2017).
minyak jelantah dari penelitian ini memiliki Boedoyo, M. S. 2006. Teknologi Proses
kualitas karakteristik kadar FFA yang Pencampuran Biodiesel dan Minyak
memenuhi standar SNI biodiesel. Solar di Indonesia. Dalam Prospek
Pengembangan Bio-fuel sebagai
PENUTUP Substitusi Bahan Bakar Minyak. hlm. 51
Kesimpulan – 61. jakarta.
Dari hasil dan pembahasan maka dapat Burt, B.G. and W.C. Meuly. 1944.
diambil kesimpulan sebagai berikut: Preparation of Detergent. US Patent
1. Minyak jelantah melalui proses esterifikasi Office. 2,360,844.
dan transesterifikasi dengan menggunakan Canaki, M. And Van, Gerpen JH. 1999.
katalis KOH dapat di buat menjadi bahan Biodiesel production via acid catalysis.
bakar tepat guna (Biodiesel) Trans.of ASAE 42(5),p:1203-1210
2. Hasil pengujian karakteristik biodiesel dari Desiyana, V. 2014. Pengaruh Rasio Molar
minyak jelantah dengan katalis KOH dan Waktu Reaksi Terhadap Hasil dan
adalah sebagai berikut Mutu Biodiesel dari Minyak Jelantah
a. Densitas hari pertama 882 kg/m3,hari ke Melalui Transesterifikasi yang Dibantu
15 adalah 889 kg/m3 dan hari ke 30 Gelombang Ultrasonik. Skripsi.
adalah 889 kg/m3. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
b.Viskositas hari pertama adalah 5.43 cst, hlm 105.
hari ke 15 adalah 5.72 cst, dan hari ke Encinar, J.M., J.F. Gonzalez, and A.R.
30 adalah 5.95 cst Reinares. 2005. Biodiesel from Used
Evy Setiawati Fatmir dan Edwar,2012,"
Teknologi pengolahan biodiesel dari
1778
ILTEK,Volume 12, Nomor 24, Oktober 2017 ISSN : 1907-0772

minyak goreng bekas dengan teknik acetate. Chem. Eng. Technol.


mikrofiltrasi dan transesterifikasi sebagai 24(2);p:155-159.
alternatif bahan bakar mesin Wang, Y.; Ou, S.; Liu, P.; Yue, F.; and Tang,
diesel",Jurnal Riset Industri Vol. VI No. S. 2006. Comparision of two differnt
2, 2012, Hal. 117-127 process to synthesis biodiesel by waste
Fajar, B. dan E. Widayawati. 2011. cooking oil. Mol. Catal. A:Chem 252,
Investigasi Pengaruh Kavitasi Ultrasonik p:107-112.
Pada Transesterifikasi Biodiesel (Skala Yingying, Liu; Houfang, Lu; Wei, Jiang;
Lab) untuk Pengembangan Ultrasonik Dongsheng, Li; Shije, Liu; and Bin,
Mobile Reactor. Prosiding Seminar Liang. 2012. Biodiesel production from
Nasional Sains dan Teknologi ke-2: A.7– crude Jatropha curcas L. oil with trace
A.12. acid catalyst. Energy Resources and
Freedman, B., Pryde, E.H., Mounts. T.L., Environmental Technology, Chinese
1984. Variables Affecting the Yields of Journal of Chemical Engineering
Fatty Esters from Transesterfied 20(4),p:740-746.
Vegetable Oils. Jurnal of the American Suradi, H. Abbas, W. Tjaronge, V.
Oil Chemists Society. Vol. 61: 1638 – Sampebulu, Estimation of Standard Time
1643. in Production of Light Weight Brick
Haryanto, B. 2002. Bahan Bakar Alternatif
Manufacturing Using Ball Mill,
Biodiesel (Bagian I. Pengenalan).
Universitas Sumatera Utara digital International Journal of Advances in
library. Universitas Sumatera Utara. 1 – Scientific Research and Engineering
13. (ijasre.net), ISSN 2454-8006 Volume-2,
Hardjono, A., 2001, “ Teknologi minyak Issue-1,January-2016
Bumi “, Gadjah Mada University Suradi, H. Abbas, W. Tjaronge, V.
Press,Yogyakarta Sampebulu Analysis Standard Time
Kuncahyo, P., A. Z. M. Fathallah, dan Semin. Section 1 of Brick Light Production
2013. Analisa Prediksi Potensi Bahan (Autoclave Aerated Concrete/AAC),
Baku Biodiesel Sebagai Suplemen Bahan International Journal Of Current
Bakar Motor Diesel di Indonesia. Jurnal Research, (www.journalcra.com) ISSN-
Teknik Pomits. Vol. 2(1): 2301 – 9271. 0975-833X, Volume 8, Issue 01,
Mittelbatch, M.; B. Pokits; and A. Siberholtz. PP.25307-25310, January,2016
1992. Production and fuel properties of
fatty acid methyl ster from used frying
oil. In liquid fuel from renewable
resources. Proc. of An Alternative
Energy Conference, St. Joseph, Mich:
ASAE, p:74-78.
Suirta, I.W., 2009, “ Preparasi Biodiesel dari
Minyak Jelantah Kelapa Sawit”, Jurnal
Kimia,Vo l.3. No.1, 1-6.
Tiwari, Kumar Alok.; Kumar, Akhilesh; and
Reheman; Hifjur. 2007. Diesel
production from jatopha oil (Jatropha
curcas) with high free fatty acid: an
optimized process. Biomass and
Bioenergy, 31,P;569-575.
Wang, J.; Ge, X.; Wang, Z.; and Jin, Y. 2001.
Experimental studies on the catalytic
distillation for hydrolisis of methyl

1779

Anda mungkin juga menyukai