Ahmad Hanafie2 (Uim) PDF
Ahmad Hanafie2 (Uim) PDF
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat biodiesel dari minyak jelantah yang diperoleh dari
produsen gorengan dengan dua tahapan esterifikasi dan transesterifikasi, hasil akhir dari biodiesel
kemudian di uji melalui 3 karakteristik sederhana yaitu densitas, viskositas dan Asam Lemak Bebas
Produk biodiesel, Densitas hari pertama 882 kg/m3,hari ke 15 adalah 889 kg/m3 dan hari ke 30
adalah 889 kg/m3. Viskositas hari pertama adalah 5.43 cst, hari ke 15 adalah 5.72 cst, dan hari ke
30 adalah 5.95 cst, FFA hari pertama 0.28%,hari ke 15 adalah 0.31% dan hari ke 30 adalah 0.40%.
adalah memisahkan campuran dan di 15 adalah 889 kg/m3 dan hari ke 30 adalah
masukkan kedalam gelas piala dipanaskan 889 kg/m3 .Dapat dilihat bahwa sampel
pada suhu 110 oC untuk menghilangkan sisa biodiesel yang di hasilkan dari penelitian ini
air selama pencucian tadi. mempunyai nilai densitas yang lebih baik
2.2.2. Menghitung Massa Jenis Biodiesel dari nilai densitas dari minyak jelantah
1. Timbang piknometer kosong yang telah sebelum diproses menjadi biodiesel, dan
bersih dan kering sesuai dengan standar karakteristik nilai
2. Isi piknometer kosong dengan biodiesel densitas biodiesel yang mempunyai batasan
sampai penuh dan tutup nilai densitas antara 850 kg/m3 sampai 890
3. Keringkan bagian luar piknometer dengan kg/m3
lap/tissue Standar SNI biodiesel yang ditetapkan
4. Timbang Piknometer + Biodiesel pemerintah yaitu 2,3 – 6 cSt. Viskositas
5. Hitung massa jenis Biodiesel mempunyai peranan yang sangat penting
2.2.3. Menghitung Viskositas dalam proses penginjeksian bahan bakar.
1. Masukkan Biodiesel kedalam alat Viskositas yang terlalu rendah dapat
viskositas menyebabkan kebocoran pada pompa injeksi
2. Masukkan bola kedalam viskosistas yang bahan bakar dan kalau terlalu tinggi dapat
berisi biodiesel, tapi sebelumnya dilakukan mempengaruhi kerja cepat alat injeksi dan
terlebih dahulu : mempersulit pengabutan bahan bakar .
a) Pengukuran massa bola, dengan cara Viskositas biodiesel hasil penelitian ini
timbang bola lebih besar dibandingkan dengan yang
b) Pengukuran jari-jari (diameter) bola, didapatkan sebesar 4,53 cSt namun tetap
dengan menggunakan jangka sorong masuk standart SNI. Bahan baku yang
c) Pengukuran volume bola, dengan cara digunakan juga sama minyak goreng bekas
memasukkan bola kedalam gelas ukur tetapi sumber minyak goreng bekasnya
kecil yang berisi aquades, lalu hitung berbeda. Perbedaan lainnya adalah jenis
selisih aquades sebelum dimasukkan katalis yang digunakan. menggunakan NaOH
bola dan sesudah dimasukkan bola sebagai katalis dalam reaksi transesterifikasi.
hingga diketahui volumenya. Dari gambar grafik dapat di lihat nilai
d) Setelah dimasukkan bolanya, hitung viskositas dari sampel biodiesel hari pertama
viskometer bola jatuh dengan menekan adalah 5.43 cst, hari ke 15 adalah 5.72 cst,
stopwatch pada saat bola sampai tanda dan hari ke 30 adalah 5.95 cst. Bila
garis yang ditentukan dan matikan jika dibandingkan dengan nilai viskositas dari
bolanya sampai pada tanda garis bawah minyak jelantah sebelum diproses menjadi
yang ditentukan. biodiesel yaitu hari pertama adalah 6.41 cst
e) Catat waktu yang digunakan, dan ulangi hari ke 15 adalah 6.62 cst, dan hari ke 30
percobaan sebanyak 3 kali kemudian adalah 6.49 cst . ,nilai viskositas dari sampel
hitung rata-rata waktu yang digunakan biodiesel hasil pencucian dari penelitian ini
sudah dapat dikatakan bahwa sampel
ANALISA DAN PEMBAHASAN biodiesel sudah lebih encer dibandingkan
Massa jenis biodiesel yang dihasilkan minyak jelantah, dan telah memenuhi standar
(max 850-890kg/m3 ).Pada gambar grafik biodiesel yang mempunyai batasan nilai
4.1 Densitas menunjukkan perbandingan viskositas sebesar 2,3 cst –6,0 cst,
berat jenis per satuan volume. Minyak Kadar free fatty acid (FFA) yang dikenal
dengan densitas tinggi memiliki kemampuan dengan kadar asam lemak bebas pada minyak
bakar yang rendah. jelantah bahan baku biodiesel, Kadar FFA
Dari grafik dapat diketahui bahwa minyak jelantah yang relatif tinggi perlu
densitas dari minyak jelantah adalah hari ke diturunkan melalui proses esterifikasi dengan
1:959 kg/m3,hari ke 15:974 kg/m3 dan hari bantuan katalis asam (H2SO4 ). minyak
ke 30:974 kg/m3 sedangkan untuk dengan kadar FFA tinggi (>2%) tidak dapat
Biodisesel hari pertama 882 kg/m3,hari ke secara langsung diproses transesterifikasi,
1777
ILTEK,Volume 12, Nomor 24, Oktober 2017 ISSN : 1907-0772
tetapi harus diturunkan kadar FFAnya melalui c.FFA hari pertama 0.28%,hari ke 15
esterifikasi. perlu dilakukan reaksi dua adalah 0.31% dan hari ke 30 adalah
tahap..yaitu..esterifikasi..dan..transesetrifikasi 0.40%.
dalam proses produksi biodiesel untuk dapat
menghasilkan hasil yang baik. Apabila DAFTAR PUSTAKA
minyak dengan kadar FFA tinggi langsung Ahmad Hanafie, A.Haslindah, Muh. Fadhli
diproses transesterifikasi dengan katalis basa (2015), Pengembangan Mesin Perontok
(KOH) akan terbentuk sabun yang dikenal Padi (Combine Harverter) yang
dengan reaksi penyabunan/reaksi Ergonomis Untuk Meningkatkan
saponifikasi. Reaksi saponifikasi terjadi Produksi, Prosiding Seminar Nasional
antara asam lemak bebas (FFA) dengan Tahunan Teknik Mesin Indonesia-XIV,
katalis basa, sehingga efektifitas katalis akan Banjarmasing, 7-8 Oktober 2015.
menurun karena sebagian katalis bereaksi Ahmad Hanafie, Hammada Abbas,
dengan asam lemak .Esterifikasi dengan Lawalenna, Sumarni Hami (2016), Study
katalis asam diperlukan untuk menurunkan Of Vehicles Utilities And Load-
kadar FFA sebelum transesterifikasi Unloading Facilities Of City Public
dilakukan. Transport Based On Ergonomics
Kadar FFA pada standar spesifikasi Assessment, International Journal of
biodiesel adalah maks 0.8%,sehinnga dapat Advances in Scientific Research and
di lihat pada gambar grafik dari minyak Engineering (ijasre.net) Volume-1, Issue-
jelantah sebelum diproses menjadi biodiesel 3, December – 2016.
yaitu hari pertama adalah 0.88%, hari ke 15 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
adalah 0.89%, dan hari ke 30 adalah 0.94%. 2015. Outlook Energi Indonesia 2015.
Sedangkan dari sampel biodiesel didapatkan Badan Pengkajian dan Penerapan
hasil kadar FFA hari pertama 0.28%,hari ke Teknologi. Jakarta.
15 adalah 0.31% dan hari ke 30 adalah Badan Standar Nasional Indonesia. 2015.
0.40% .Dari data yang diperoleh, dapat Biodiesel. www.bsn.go.id. Jakarta ( 7
diketahui bahwa sampel biodiesel dari september 2017).
minyak jelantah dari penelitian ini memiliki Boedoyo, M. S. 2006. Teknologi Proses
kualitas karakteristik kadar FFA yang Pencampuran Biodiesel dan Minyak
memenuhi standar SNI biodiesel. Solar di Indonesia. Dalam Prospek
Pengembangan Bio-fuel sebagai
PENUTUP Substitusi Bahan Bakar Minyak. hlm. 51
Kesimpulan – 61. jakarta.
Dari hasil dan pembahasan maka dapat Burt, B.G. and W.C. Meuly. 1944.
diambil kesimpulan sebagai berikut: Preparation of Detergent. US Patent
1. Minyak jelantah melalui proses esterifikasi Office. 2,360,844.
dan transesterifikasi dengan menggunakan Canaki, M. And Van, Gerpen JH. 1999.
katalis KOH dapat di buat menjadi bahan Biodiesel production via acid catalysis.
bakar tepat guna (Biodiesel) Trans.of ASAE 42(5),p:1203-1210
2. Hasil pengujian karakteristik biodiesel dari Desiyana, V. 2014. Pengaruh Rasio Molar
minyak jelantah dengan katalis KOH dan Waktu Reaksi Terhadap Hasil dan
adalah sebagai berikut Mutu Biodiesel dari Minyak Jelantah
a. Densitas hari pertama 882 kg/m3,hari ke Melalui Transesterifikasi yang Dibantu
15 adalah 889 kg/m3 dan hari ke 30 Gelombang Ultrasonik. Skripsi.
adalah 889 kg/m3. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
b.Viskositas hari pertama adalah 5.43 cst, hlm 105.
hari ke 15 adalah 5.72 cst, dan hari ke Encinar, J.M., J.F. Gonzalez, and A.R.
30 adalah 5.95 cst Reinares. 2005. Biodiesel from Used
Evy Setiawati Fatmir dan Edwar,2012,"
Teknologi pengolahan biodiesel dari
1778
ILTEK,Volume 12, Nomor 24, Oktober 2017 ISSN : 1907-0772
1779