BAB 1 Proposal TA VICHO
BAB 1 Proposal TA VICHO
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang Penilitan.
Menurut Satyana (2013), Kompleks Karanggayam adalah tempat yang baik
untuk mempelajari endapan – endapan batuan diatas melange Lok Ulo, meskipun tidak
seterkenal kompleks Karangsambung. Di Kali Karanggayam, terdapat kontak dua
satuan batuan. Kontak satuan batuan merupakan hal penting dalam geologi. Di Daerah
Karanggayam tersingkap kontak antara Formasi Waturanda dengan formasi batuan
yang lebih muda diatasnya, yaitu Formasi Panosogan (Miosen Bawah – Miosen
Tengah, 20-12 juta tahun yang lalu) yang langsung terlihat di tempat itu diendapkan
sebagai endapan laut dalam (turbidit).
Fisher (1961) mengusulkan istilah yang lebih tepat untuknya, yaitu epiklastik
untuk membedakannya dengan piroklastik yang melalui disusun oleh endapan hasil
letusan gunungapi.Melihatnya di lapangan jelas Formasi Panosogan merupakan
Endapan Turbidit yang mempunyai karakteristik tertentu yang sekaligus dapat
dijadikan sebagai ciri pengenalnya. Namun perlu diperhatikan bahwa ciri ini bukan
hanya berdasarkan suatu sifat tunggal sehingga tidak bisa secara langsung untuk
mengatakan bahwa suatu endapan adalah endapan turbidit.
Hal ini mengingat bahwa banyak struktur sedimen tersebut, yang juga
berkembang pada sedimen yang bukan turbidit (Keunen, 1964). Formasi Penosogan
merupakan salah satu formasi yang menarik untuk dikaji dalam mekanisme
pengendapan kaitannya terhadap kualitas reservoir dilihat dari jenis batuan penyusun
dan lingkungan pembentukannya. Formasi Penosogan adalah turbidit terbentuk oleh
tumpukan lidah kipas yang membentuk kipas laut dalam, akibat aliran gravitasi mulai
dari debris flow hingga turbidit, yang diendapkan pada N10 - N13. Berdasarkan hasil
analisa endapan turbidit Formasi Penosogan yang fasiesnya menurut Walker yaitu
terdiri dari Turbidit Klasik, Batupasir Masif, dan Konglomerat sehingga berada pada
kipas atas hingga kipas bawah.
Permasalahan yang muncul dalam geometri batuan sedimen turbifit ini sangat
kompleks dan bervariasi serta keberadaannya bergantung pada bagaimana, kapan, dan
jenis lingkungan pengendapannya (Praptisih & Kamtono, 2011).
Manfaat dari penelitian yang dilakukan antara lain adalah dapat dijadikan
informasi geologi berupa keadaan geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah
geologi, dan mengetahui perubahan mekanisme pengendapan Formasi Panosogan yang
ada diaerah penelitian.