Anda di halaman 1dari 3

Rasa ngilu dapat terjadi karena adanya sensitivitas dari dentin.

Adapun teori-teori yang menjelaskan tentang mekanisme


sensitivitas dentin adalah
1. Neural theory
Teori ini menyatakan bahwa atribut untuk aktivasi akhir saraf berada dalam tubulus dentin. Sinyal ini
selanjutnya dikonduksi sepanjang serabut saraf aferen di dalam pulpa ke saraf cabang di gigi dan kemudian
diteruskan ke otak. Teori ini menganggap bahwa seluruh panjang tubulus dentin mengandung ujung saraf.
2. Odontoblastic transduction theory
Teori ini menyatakan bahwa odontoblas meluas ke arah tepi/pinggir. stimulus pertama merangsang
odontoblast. Selanjutnya, membran odontoblast mengantar rangsangan ke ujjng saraf yang ada di pulpa.
Namun, penelitian terbaru mengatakan bahwa odontoblas hanya terbatas pada sepertiga bagian dalam tubulis
dentin, dan di bagian kuar tubulis dentin tidak mengandung unsur seluler tapi hanya diisi oleh cairan dentin.
Sumber : text book of endodonics by nisha & amit garg, p.474-475
3. Hydrodinamic theory
Teori ini diusulkam oleh Brannstrom dan Anstrom, yang memuaskan sebagian data morfologik dan
eksperimental yang berhubungan dengan sensitivitas dentin. Teori ini menyatakan bahwa pergerakan cairan
yang cepat di dalam tubulus dentin (ke luar dan ke dalam) akan mengakibatkan distorsi ujung syaraf di daerah
pleksus saraf odontoblast yang akan menimbulkan impuls saraf dan sensasi nyeri. Ketika dentin terpotong, dan
cairan di letakkan di atas permukaan dentin, cairan akan keluar dan mengawali nyeri.
Sumber: prinsip dan praktik ilmu endodonsia by Rixhard E.Walton. p.22
Evaluasi keberhasilan perawatan endodontik
1. Tidak ada sensitivitas ketika dilakukan palpasi maupun perkusi
2. Mobilitas gigi normal
3. Tidak ada keluhan atau prasaan tidak nyaman dari pasien
4. Gigi berfungsi nomal
5. Tidak ada infeksi atau pembengkakan
6. Tidak ada sinus tract atau penyakit periapikal lainnya
7. Diskolorisasi yang minimal
Sumber: text bpok of endodontics by nisha & amit garg. p.341

DAFTAR PUSTAKA
Garg N, Amit Garg. Textbook of endodontics. 2nd ed. New Delhi, Jaypee brothers medical publishers. 2010. p.
341, 474-5

Walton RE. Prinsip & praktik ilmu endodonsia. 3rd ed. Jakarta, EGC. p.22

Anda mungkin juga menyukai