Artikel Tentang Teknologi Informasi
Artikel Tentang Teknologi Informasi
INSTRAGRAM
Instagram adalah,sebuah
aplikasi berbagi,foto yang
memungkinkan pengguna menga mbil
foto, menerapkan filter digital, dan
membagikannya,ke,berbagai
layanan jejaring sosial, termasuk milik
Instagram sendiri.[4] Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi
bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid. Hal
ini berbeda dengan rasio aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada peranti
bergerak.
Instagram dapat digunakan di iPhone, iPad atau iPod Touch versi apapun dengan sistem
operasi iOS 7.0 atau yang terbaru,[1] telepon genggam Android apapun dengan sistem
operasi versi 2.2 (Froyo) ke atas, dan Windows Phone 8.[2] Aplikasi ini dapat diunggah
melalui Apple App Store dan Google Play.
Instagram merupakan salah satu media sosial populer di dunia, termasuk Indonesia yang
memiliki berjuta anggota dari beragam tipe akun media sosial. Awal kehadiran Instagram
dirintis sebagai aplikasi berbasis iOS, yang kemudian justru dipopulerkan dan dibesarkan
namanya oleh para pengguna Android.
Definisi Instagram
Saking populernya Instagram sebagai sebuah media sosial, banyak orang yang tak tahu
arti sebenarnya dari pemakaian kata tersebut. Disusun dari dua kata, yaitu “Insta” dan
“Gram”. Arti dari kata pertama diambil dari istilah “Instan” atau serba cepat/mudah.
Namun dalam sejarah penggunaan kamera foto, istilah “Instan” merupakan sebutan lain
dari kamera Polaroid. Yaitu jenis kamera yang bisa langsung mencetak foto beberapa saat
setelah membidik objek. Sedangkan kata “Gram” diambil dari “Telegram” yang
maknanya dikaitkan sebagai media pengirim informasi yang sangat cepat.
Dari penggunaan dua kata tersebut, kita jadi semakin memahami arti dan fungsi
sebenarnya dari Instagram. Yaitu sebagai media untuk membuat foto dan
mengirimkannya dalam waktu yang sangat cepat. Tujuan tersebut sangat dimungkinkan
oleh teknologi internet yang menjadi basis aktivitas dari media sosial ini.
Keistimewaan Instagram
Kalau hanya untuk membuat foto dan
mengirimkannya dalam waktu cepat, bukankah
banyak media sosial lain yang menawarkan
konsep serupa? Nah, dari pertanyaan tersebut,
Instagram sebenarnya telah menjawabnya
melalui serangkaian fitur dari aplikasinya.
Mulai dari pemakaian filter hingga optimalisasi
hashtag untuk mengelompokkan tema foto.
Kalau ingin membuktikan lebih dalam tentang keistimewaan Instagram, bisa kita ulik lagi
dari seluk beluk aplikasi ini. Pada dasarnya, media sosial ini sebetulnya merupakan
aplikasi yang memang sangat dikhususkan untuk para penikmat dan praktisi fotografi.
Jadi, dari fungsi tersebutlah bisa diperoleh sejumlah manfaat yang bisa menciptakan
hasil-hasil optimal.
Media Promosi
Semakin banyak orang yang menyadari bahwa Instagram merupakan alat promosi yang
sangat ampuh. Kecenderungan para pengguna internet ialah lebih tertarik pada bahasa
visual. Nah, dibandingkan dengan media sosial lainnya, Instagram lebih memaksimalkan
fiturnya untuk komunikasi melalui gambar atau foto. Ketika bahasa visual mendominasi
dunia internet, dari situlah para pelaku bisnis bisa memanfaatkan peluang yang terhampar
di depan mata.
Gaya-gaya promosi dengan Instagram pun sangat unik dan variatif. Kadang, kita bisa
menikmati rangkaian foto yang dibuat secara estetis dan sangat menarik perhatian.
Penerapan promosi pun bisa diterapkan, misalnya dengan menyelenggarakan sebuah
kompetisi khusus bagi para penggemar fotografi. Hanya berbekal gadget dan aplikasi
Instagram, maka berbagai karya foto pun bisa dihasilkan dan seolah-olah seperti karya
para fotografer profesional.
Fenomena lainnya yang sangat menarik dari Instagram adalah bagaimana kebanyakan
orang tertarik untuk mempopulerkan akun mereka. Tujuannya adalah memperoleh
jumlah follower sebanyak-banyaknya. Metode ini sebenarnya sama persis dengan Twitter
yang menghasilkan banyak Selebtwit di Indonesia. Begitu pula dengan dunia Instagram
yang melahirkan sejumlah Seleb dengan ribuan bahkan jutaan follower. Ketika seseorang
sudah punya banyak follower, secara otomatis ia punya reputasi sehingga menarik minat
dari sejumlah vendor untuk memasang iklan di akun Instagram mereka. Itulah yang
disebut sebagai buzzer yang mampu mendulang banyak keuntungan yang berawal dari
hobi postingan di Instagram atau media sosial lainnya.
Namun untuk membuat sebuah akun Instagram dengan tujuan-tujuan tersebut harulah
memiliki kemampuan komunikasi yang cukup bagus. Setidaknya, seorang pemilik akun
mampu menghasilkan foto berkualitas dengan gaya kemasan yang unik dan berkarakter.
Jadi bukan asal-asalan membuat akun Instagram dan menyebar spam alias promosi
dengan cara meninggalkan jejak komentar di sembarang akun Instagram lainnya.
2.TWITTER
Twitter adalah sebuah situs web yang
dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc.,
yang menawarkan jejaring
sosial berupa mikroblog sehingga
memungkinkan penggunanya untuk mengirim
dan membaca pesan yang disebut
kicauan[3] (tweets). Kicauan adalah teks tulisan
hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Kicauan bisa dilihat
secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman
mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan
pengikut. Semua pengguna dapat mengirim dan menerima kicauan melalui situs Twitter,
aplikasi eksternal yang kompatibel (telepon seluler), atau dengan pesan singkat (SMS)
yang tersedia di negara-negara tertentu. Situs ini berbasis di San Bruno, California dekat
San Francisco, di mana situs ini pertama kali dibuat. Twitter juga memiliki server dan
kantor di San Antonio, Texas dan Boston, Massachusetts. Sejak dibentuk pada tahun
2006 oleh Jack Dorsey, Twitter telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia dan saat
ini memiliki lebih dari 100 juta pengguna. Hal ini kadang-kadang digambarkan sebagai
"SMS dari internet".
Sejarah
Twitter berawal dari sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh anggota dewan
dari Podcasting perusahaan Odeo. Dalam pertemuan tersebut, Jack Dorsey
memperkenalkan ide twitter dimana individu bisa menggunakan SMS layanan untuk
berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil. Proyek ini dimulai pada tanggal 21 secara
terbuka pada tanggal 15 Juli 2006. Twitter menjadi perusahaan sendiri pada bulan April
2007. Popularitas Twitter mulai meningkat pada tahun 2007 ketika terdapat festival South
by Southwest (SXSW). Selama acara tersebut berlangsung, penggunaan Twitter
meningkat dari 20.000 kicauan perhari menjadi 60.000. Reaksi di festival itu sangat
positif. Pada tanggal 14 September 2010, Twitter mengganti logo dan meluncurkan
desain baru.
Peringkat
Twitter adalah merupakan salah satu dari 10 situs web yang paling sering
dikunjungi di seluruh dunia oleh Alexa trafik web analisis. Februari 2009 Compete.com
blog entry mengatakan bahwa Twitter berada di tingkat ketiga sebagai situs yang
digunakan jaringan sosial berdasarkan jumlah pengunjung bulanan sebanyak 6 juta
pengunjung. Pada bulan Maret 2009, Nielsen.com blog menyatakan Twitter sebagai situs
yang tumbuh tercepat--dalam kategori Komunitas Anggota. Twitter memiliki
pertumbuhan bulanan sebesar 1.382%, meningkat dari 475.000 pengunjung pada Februari
2008 menjadi 7 juta pada Februari 2009. Ada banyak alat atau aplikasi dari twitter.
Beberapa di antarnya adalah
aplikasi TweetDeck, Salesforce.com, HootSuite, Twitterfeed, UberSocial, Snaptu, T
weetWawa, WriteLonger, SimpleTweet, Gravity
Penggunaan Twitter di Indonesia
Di Indonesia, Twitter sangat populer. Terlebih lagi kemudahan yang disediakan
oleh telepon seluler yang ada serta aplikasi yang mendukung. hal ini membuat Indonesia
menduduki peringkat ke enam sebagai negara dengan pengguna Twitter terbanyak, meski
Amerika masih menjadi negara nomor satu untuk urusan Twitter.
Banyak yang mengatakan bahwa twitter adalah cara yang baik untuk tetap
berhubungan dengan teman-teman. Namun, beberapa pengguna merasa 'terlalu'
terhubung, karena mereka selalu menerima pesan yang tidak relevan dengan kebutuhan
mereka. Berbagai penelitian di sekitar Twitter telah dilakukan seperti bidang sosiologi
dan perilaku. Sebuah penelitian dilakukan Bruno Goncalves menyatakan bahwa jaringan
sosial modern membantu seseorang berinteraksi namun kendala biologis dan fisik
membatasi hubungan sosial secara stabil. Nielsen Online melaporkan bahwa Twitter
memiliki tingkat pemeliharaan pengguna sebesar 40%. Banyak orang berhenti
menggunakan layanan ini setelah satu bulan karena situs ini berpotensi mencapai hanya
sekitar 10% dari semua pengguna internet.
Pada bulan Maret 2009, komik strip Doonesbury mulai menyindir Twitter.
Banyak karakter menyoroti kicauan yang mengikuti pemutakhiran topik hangat (trend
updates) terus-menerus. SuperNews! juga mengatakan bahwa Twitter sebagai kecanduan
dan mengatakan kicauan tidak lebih dari “teriakan ke kegelapan berharap seseorang
mendengarkan”. Scott A. Golder dan Michael W. Macy menganalisis lebih dari
500.000 update oleh 2,4 juta pengguna Twitter di 84 negara selama 2 tahun. Data dibagi
menjadi kelompok-kelompok update berdasarkan jam. Temuan menunjukkan Twitter
menegaskan pola seharian. Alessio Signorini menggunakan data menciak pengguna
Twitter untuk mengganalisis tingkat penyebaran flu H1N1 di Amerika Serikat. Marcel
Salathé dan Shashank Khandelwal melacak bagaimana pola pikir pengguna Twitter
berkorelasi dengan tingkat partisipasi vaksinasi H1N1 dan bagaimana perasaan negatif
atau positif mempengaruhi pengguna lain.
NIM : 195503905
Kelas : 1RC
Prodi : S1 Manajemen