id
BAB V
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN APARTEMEN
DENGAN PENDEKATAN DESAIN BIOPHILIK DI JAKARTA
SELATAN
V-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tidur 2 R. Tidur
Mandi, berwudhu 2 Kamar Mandi
Memasak commit to Dapur
1 user
Makan 1 R. Makan
V-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Mengerjakan 1 R. Kerja
pekerjaan
Bersantai 1 Balkon
Istirahat (membaca, 1 R. Tamu
nonton TV,
mendengarkan
Hunian: 2 musik, duduk
BR bersantai)
Deluxe
Tidur 2 R. Tidur
Mandi, berwudhu 2 Kamar Mandi
Memasak 1 Dapur
Makan 1 R. Makan
Mengerjakan 1 R. Kerja
pekerjaan
Bersantai 1 Balkon
Tidur 1 R. Tidur Pembantu
Mandi 1 R. Mandi Pembantu
Istirahat (membaca, 1 R. Tamu
nonton TV,
mendengarkan
musik, duduk
Hunian: 3 bersantai)
BR
Tidur 3 R. Tidur
Mandi, berwudhu 2 Kamar Mandi
Memasak 1 Dapur
Makan 1 R. Makan
Mengerjakan 1 R. Kerja
pekerjaan
Bersantai 1 Balkon
Tidur 1 R. Tidur Pembantu
Mandi 1 R. Mandi Pembantu
Ruang Berbincang-bincang, R. Kumpul
Komunal bersantai, membaca Taman
koran
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
2) Zona Penunjang
Zona penunjang pada apartemen ini dikategorikan ke dalam 6 bagian yaitu,
fasilitas kesehatan, olahraga, anak, pemenuh kebutuhan sehari-hari, foodcourt
dan ruang terbuka hijau. Berikut ini merupakan analisis kegiatan pada zona
penunjang
commit to user
V-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Fasilitas Kesehatan
Tabel 5. 2 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang pada Fasilitas Kesehatan
Kegiatan Penunjang Pelaku Kebutuhan Ruang
Kesehatan
Registrasi Receptionist, Pasien R. Receptionist
Menunggu Umum R.Tunggu
Pemeriksaan kesehatan Dokter, Pasien R. Periksa
Administrasi Karyawan, umum R. Administrasi
Pembelian obat Karyawan, umum R. Apotek
Lavatory Dokter, karyawan, umum Toilet
3. Fasilitas Anak
Tabel 5. 4 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang pada Fasilitas Anak
Kegiatan Penunjang Anak Pelaku Kebutuhan Ruang
Playground Bermain Penghuni/Pengunjung Playground
Megawasi anak Penghuni/Pengunjung R. tunggu
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
commit to user
V-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Fasilitas Foodcourt
Tabel 5. 6 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang pada Fasilitas Foodcourt
Kegiatan Penunjang Fodcourt Pelaku Kebutuhan Ruang
Makan/Minum Karyawan, umum Bar/Ruang makan
Pembayaran Karyawan, umum Kasir
Hiburan Penampil Panggung
Memasak Karyawan Dapur
Persiapan Karyawan Ruang persiapan
Penyimpanan Karyawan Gudang
Istirahat Karyawan R. Istirahat
Mengganti pakaian Karyawan R. Loker
Lavatory Karyawan, umum Toilet
Administrasi Karyawan R. Administrasi
Ibadah Umum Musholla
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
V-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3) Zona Pengelola
Tabel 5. 8 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Pengelola Apartemen
Kegiatan Pengelola Pelaku Kebutuhan Ruang
Melaksanakan Pekerjaan Direktur R. Direktur
Div. Operasional dan R. Staff operasional dan
Manage Building manage building
HRD R. Staff HRD
Sales R. Staff Sales
Divisi Keuangan R. Staff Keuangan
\Divisi PR R. Staff PR
Menerima Tamu Semua Karyawan R. Tamu
Penyimpanan pribadi Semua Karyawan R. Loker
Rapat Koordinasi Semua Karyawan R. Rapat
Makan/Minum Semua Karyawan Pantry
Istirahat Semua Karyawan R. Istirahat
Fotocopy Semua Karyawan R. Fotocopy
Ibadah Semua Karyawan Musholla
Lavatory Semua Karyawan Toilet
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
4) Zona Umum
Tabel 5. 9 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Zona Umum
Kegiatan Pelaku Kebutuhan Ruang
Datang Penghuni, pengunjung, Entrance
pegelola Front Office
Parkir Penghuni R. Parkir penghuni
Pengunjung R. Parkir pengelola
Pengelola R. Parkir tamu
Informasi Pengunjung, Pengelola R. Informasi
Sirkulasi Penghuni, pengunjung, Lobby, hall, koridor
pengelola
Duduk/ Menunggu Penghuni, pengunjung, Lounge
pengelola
Lavatory Penghuni, pengunjung, Lavatory
pengelola
Pulang Penghuni, pengunjung, Exit
pengelola
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
5) Zona Service
Tabel 5. 10 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Zona Service
Kegiatan Pengelola Pelaku Kebutuhan Ruang
Memeriksa tanki bahan bakar Teknisi R. tanki bahan bakar
Memerikasa tanki air Mekanikal dan R. tanki air bersih
bersih/kotor Elektrikal
Menjalankan pompa R. Pompa
Water treatment commit to user R. water treatment
Menjalankan genset R. genset
V-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Alur Kegiatan
1) Zona Hunian
2) Zona Penunjang
commit to user
V-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3) Zona Pengelola
commit to user
V-11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4) Zona Service
V-12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Total 89,8 m2
3 BR
Nama Ruang Kapasitas Besaran Ruang
R. Tidur 2 orang 20 m2
R. Tidur 2 1 orang 12 m2
R. Tidur 3 1 orang 12 m2
R. Tamu 4 orang 18 m2
Kamar Mandi 1 orang 6 m2
Kamar Mandi 2 1 orang 4,3 m2
Kamar Pembantu 1 orang 9 m2
Kamar Mandi Pembantu 1 orang 4 m2
Pantry dan Ruang Makan 7 orang 30 m2
Balkon 5 orang 27 m2
R. Kerja 2 orang 7,5 m2
Total 195,5 m2
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
2) Unit Penunjang
Tabel 5. 12 Konsep Besaran Ruang Zona Penunjang
Restaurant/Cafe
Nama Ruang Kapasitas Total
Bar 10 orang 28 m2
R. Makan 100 orang 270 m2
Kasir 2 orang 8 m2
Dapur 10 orang 30 m2
(kapasitas 100-200
porsi makanan)
Gudang 2 orang 9,5 m2
R. Administrasi 4 orang 14 m2
R. Ganti Pria 7 orang 19,5 m2
R. Ganti Wanita 5 orang 14 m2
Panggung 5 orang 9 m2
R. Persiapan 7 orang 12 m2
Luas Restaurant 386 m2
Ruang Serbaguna
Nama Ruang Kapasitas Total
Panggung 6 orang 22 m2
R. Audience 100 orang 118 m2
R. Persiapan 10 orang 20 m2
Gudang 2 orang 9,5 m2
Hall 100 orang 76,5 m2
Toilet Wanita 2 orang 9 m2
Toilet Pria 2 orang 9 m2
Luas Ruang Serbaguna 264 m2
Kolam Renang
Nama Ruang Kapasitas Total
Kolam Renang 40 orang 636 m2
Kamar mandi wanita 4 orang 108 m2
Kamar mandi Pria 4 orang 84 m2
R. Administrasi commit to user
2 orang 10 m2
R. Pompa Reservoir 2 orang 16 m2
V-13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lapangan Futsal/Tenis
Nama Ruang Kapasitas Total
Lapangan futsal 10 orang 375 m2
Luas Lapangan Futsal/Tenis 375 m2
Playground
Nama Ruang Kapasitas Total
Playground 30 orang 330 m2
ATM
Nama Ruang Kapasitas Total
Counter ATM 4 orang 22 m2
Minimarket
Nama Ruang Kapasitas Total
R. Display 10 orang 63 m2
R. Kasir 2 orang 8,5 m2
R. Loker 4 orang 17,6 m2
R. Administrasi 2 orang 10 m2
Gudang 2 orang 10 m2
Luas Minimarket 104 m2
Musholla
Nama Ruang Kapasitas Total
Musholla 10 orang 20 m2
R. Wudhu Pria 10 orang 7,85 m2
R. Wudhu Wanita 10 orang 7,85 m2
Toilet wanita 4 orang 9,5 m2
Kamar mandi Pria 4 orang 10,5 m2
Gudang + Rak Sepatu 2 orang 10 m2
Luas Musholla 45,7 m2
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
V-14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berikut ini merupakan rekapitulasi kebutuhan luas dari zona-zona yang terdapat
pada apartemen
Tabel 5. 16 Rekapitulasi Konsep Besaran Ruang
Kebutuhan Ruang Luas Ruang
Zona Hunian 13.887 m2
Zona Penunjang 2.570 m2
Zona Umum 4.096 m2
Zona Pengelola 1.698 m2
Zona Service 1.010 m2
Total 23.261 m2
Sirkulasi 30% 6978 m2
Total 30.239 m2
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
commit to user
V-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
R. Semi * * * ** *
Administrasi Private
Musholla Publik *** ** * * **
RTH
Taman Publik ** ** ** *** ***
tematik
Taman RT Semi ** ** ** ** ***
Publik
Green Wall Publik ** ** * * ***
Roof Garden Semi ** ** ** ** ***
Publik
Holtikultur Publik ** ** * ** ***
Zona Umum
Entrance Publik *** * ** *** ***
Front Office Publik * * ** ** **
Parkir Publik *** ** ** *** *
Penghuni
Parkir Publik *** ** ** *** **
Pengunjung
Parkir Publik *** ** ** *** *
Pengelola
R. Informasi Publik * * * * *
Lobby Publik *** * ** *** ***
Hall Publik *** * ** *** ***
Koridor Publik *** * * ** **
Lounge Publik *** * ** ** **
Lavatory Publik * ** * *** *
Exit Publik ** ** ** *** *
Zona Pengelola
R. Direktur Private *** * ** * **
R. Staff Private *** * ** * **
Operasioanl
R. Staff Private *** * ** * **
HRD
R. Staff Private *** * ** * **
Sales
R. Staff PR Private *** * ** * **
R. Staff Private *** * ** * **
Keuangan
R. Tamu Publik *** * ** * **
R. Rapat Semi * * * * *
Publik
R. Loker Private * * * *** *
Pantry Semi * * * *** *
Publik
R. Fotocopy Publik * * * *** *
Gudang Private * ** * *** *
Musholla Publik *** ** * * **
Toilet Publik * ** * *** *
Zona Service
commit to user
R. Tanki Private * ** ** *** *
V-19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bahan Bakar
R. Tanki Air Private * ** ** *** *
Bersih
R. Pompa Private * * ** *** *
R. Genset Private * * ** *** *
R. Private * * ** *** *
Trasformator
R. Water Private * ** ** *** *
Treatment
R. Kontrol Private * ** ** *** *
R. Panel Private * * ** *** *
R. Private * ** ** *** *
Maintainence
Cafetaria Publik *** ** ** *** *
R. Engineer Private * * ** *** *
Toilet Publik * ** ** *** *
R. Jaga Private *** ** ** *** **
R. Tidur Private * ** * * *
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
Gambar 5. 13 Hubungan Ruang Hunian tipe 1 BR Gambar 5. 12 Hubungan Ruang Hunian tipe 2 BR
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016) (Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
V-20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari ke-5 pola desain biophilik yang ada, penerapan pola ke dalam unit hunian
didasari oleh hirarki tipe unit hunian dan besaran unit. Semakin tinggi tipe unit
hunian maka semakin lengkap pula pola desain biophilik yang akan diaplikasikan
pada unit hunian.
Konsep Unit Hunian
x 1 BR
Pada tipe ini (Gambar 5.16), elemen yang diaplikasikan adalah koneksi visual
terhadap alam. Penghuni dapat menikmati koneksi visual terhadap tanaman melalui
jendela transparan. Jendela pada ruang ini bukan jendela mati, sehingga penghuni
mampu membuka jendela untuk memanfaatkan penghawaan alami pada ruangan.
Elemen selanjutnya adalah penggunaan material alami pada ruangan. Lantai dan
furniture pada ruangan didesain menggunakan material kayu.
commit to user
V-22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 5. 16 Sketsa Desain Penerapan Pola Desain Biophilik pada Tipe Unit Hunian 1 BR
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
x 2 BR
Pada tipe 2 BR (Gambar 5.17), terdapat 4 elemen yang diaplikasikan pada ruang ini
yaitu koneksi visual terhadap alam, koneksi non-visual terhadap alam, air,
penggunaan material alami, penerapan thermal dan variasi aliran udara. Perbedaan
pengaplikasian elemen desain biophilik dengan tipe 1 BR beraada pada koneksi non-
visual terhadap alam dan elemen air. Pada ruang ini terdapat jendela pintu yang
memiliki akses ke balkon sehingga penghuni tidak hanya dapat menikmati secara
visual saja namun dapat berkontak langsung dengan tanaman.
x 2 BR Deluxe
Pada tipe 2 BR Deluxe (Gambar 5.18), terdapat 4 elemen yang diaplikasikan yaitu
koneksi visual terhadap alam, koneksi non-visual terhadap alam, penggunaan
material alami, thermal dan variasi aliran udara. Perbedaan dari tipe sebelumnya
adalah pada elemen air.
x 3 BR
Pada Tipe 3 BR (Gambar 5.19), keseluruhan pola desain biophilik diaplikasikan pada
tipe ini yaitu koneksi visual terhadap alam, koneksi non-visual terhadap alam,
thermal, air dan penggunaan material alami.
commit to user
V-23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 5. 17 Sketsa Desain Penerapan Pola Desain Biophilik pada Tipe Unit Hunian 2 BR
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
commit to user
V-24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 5. 18 Sketsa Desain Penerapan Pola Desain Biophilik pada Tipe Unit Hunian 2 BR Deluxe
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
commit to user
Gambar 5. 19 Sketsa Desain Penerapan Pola Desain Biophilik pada Tipe Unit Hunian 3 BR
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
V-25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Antar Zona
A. Pola Hubungan Ruang
V-26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berdasarkan pola hubungan ruang, zona yang paling banyak memiliki hubungan
dengan zona lain adalah zona umum dan sirkulasi vertikal sehingga kedua zona
inilah yang akan menjadi penekanan dalam penerapan pola desain biophilik. (Tabel
5.20) merupakan pola desain biophilik yang akan diterapkan pada zona umum dan
sirkulasi vertikal.
Lokasi penerapan pola desain biophilik ini yang berada pada akses menuju ruang
sirkulasi vertikal adalah ketika pengguna ingin mengakses lift, terdapat interval
commit to user
waktu dalam menunggu lift sebesar 80-100 detik. Hal inilah yang hendak
V-27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x Kemudahan akses dan ketersediaan jalan yang lebar. Jalan Lebak Bulus 1 pun
berada tidak jauh dari Jl. TB Simatupang dan sering dilalui oleh pengguna
jalan
x Jl. Lebak Bulus 1 memiliki lebar jalan yang cukup untuk dilewati segala jenis
kendaraan dan didukung oleh Jl. Kaimun Jaya
x Berdasarkan pertimbangan di atas, Jl. Lebak Bulus 1 terpilih sebagai main
entrance. Jl. Kaimun Jaya memiliki akses langsung menuju Jl. TB
Simatupang, namun lebar jalan cenderung sempit sehingga Jl. Kaimun Jaya
dipilih sebagai side entrance
commit to user
V-29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. View
Untuk merespon analisa view dari luar maupun view ke dalam bangunan, maka
hasil dari analisa peletakkan zoning pada tapak sebagai berikut (Gambar 5.24)
dengan bentuk massa bangunan tersebut, setiap unit hunian yang berada pada
commit to user
V-30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
level 3 hingga level 8 masing-masing memiliki view ke arah luar maupun ke arah
taman.
C. Kebisingan dan Klimatologi
Untuk merespon analisa bangunan terhadap kebisingan, maka hasil dari analisa
peletakkan zoning pada tapak sebagai berikut (Gambar 5.25). Dalam merespon
analisa angina, maka massa bangunan disusun selang-seling sehingga
memungkinkan adanya cross ventilation. Pada bagian void di tengah massa
bangunan, terdapat kolam pada lantai dasar guna memfilter udara dan
menciptakan iklim mikro bangunan sehingga dapat meminimalisir udara panas.
Barrier tanaman yang diletakkan pada sisi-sisi luar bangunan berfungsi sebagai
penghalang panas, kebisingan dan sebagai filter udara. Ketinggian bangunan per
lantainya dirancang setinggi 5 meter dengan pertimbangan ruang untuk sirkulasi
udara dan ruang penetrasi sinar matahari agar dapat menjangkau ke seluruh sudut
bangunan.
commit to user
Pada (Gambar 5.27), modul yang telah terbentuk kemudian disusun secara
berselang seling dan terjadi penambahan kolom struktur dan core. Dalam
penyusunan modul secara vertikal, terdapat beberapa bagian yang mengalami
pengurangan bentuk pada setiap lantainya, ruang inilah yang kemudian akan
dimanfaatkan sebagai taman. Adanya taman-taman ini yang dapat dinikmati
dari masing-masing unit hunian ini mampu menciptakan suasana lebih dekat
dengan alam sehingga penghuni dapat merasakan seperti tinggal pada rumah
tapak. Pada bagian fasad, untuk mempertegas bentuk horizontal pada massa
bangunan maka terdapat penambahan skin yang melingkari massa bangunan.
commit to user
V-32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 5. 26 Pengembangan Bentuk Dasar Segi Enam pada Massa yang Direncanakan
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
Material
1 : Pada bagian lantai dasar, material yang digunakan adalah beton precast
(Gambar 5.29). Pengaplikasian beton precast pada lantai ini berada pada
dinding, kolom, tangga dan balok.
2 : Pada lantai 2 hingga lantai 8 yang merupakan zona hunian, material struktur
yang digunakan adalah M-system (Gambar 5.28). Pengaplikasian M-system
pada struktur bangunan dapat berupa dinding, lantai, dan tangga. Pada
bagian kolom dan balok tetap menggunakan beton precast.
commit to user
V-34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Eksterior
a. Dinding
Pada bagian dinding eksterior, penggunaan material alami dan bentuk alam pada
ornamentasi bangunan sangat berpengaruh dalam penerapan pola koneksi material
alam dan bentuk biomorphic dalam konsep Biophilic Design pada bangunan.
Dalam mewujudkannya, dinding pada bagian luar bangunan dapat menggunakan
green wall berupa tanaman rambat.
b. Atap
Berdasarkan struktur atap yang digunakan pada bangunan, yaitu atap datar dimana
ruang datar yang tercipta dapat dimanfaatkan sebagai ruang-ruang fungsional yaitu
taman sebagai ruang publik.
C. Ruang Terbuka Hijau
Berdasarkan konsep lanskap eksisting, bentuk dan struktur maka terciptalah ruang-
ruang kosong pada atap bangunan yang kemudian akan dimanfaatkan sebagai ruang
terbuka hijau. Berikut ini merupakan prinsip, lokasi dan elemen yang ada ruang
terbuka hijau.
x Penyediaan RTH pada Bangunan
Terdapat 2 prinsip dalam penyediaan ruang terbuka hijau pada bangunan
apartemen ini, yaitu:
- RTH Dasar
RTH dasar ini merupakan ruang terbuka hijau yang berada pada lantai dasar
bangunan. Fungsi dari ruang terbuka hijau ini antara lain sebagai tempat
bersantai, bermain, jogging, bersosialisasi, mengadakan event, dan berkebun.
Berikut ini merupakan perhitungan luas RTH dasar pada bangunan apartemen.
Luas site = 27.000 m2
KDH = 45%
Luas RTH = 27.000 m2 x 45% = 12.150 m2
Jadi, luas ruang terbuka hijau pada bangunan apartemen memiliki luas minimal
12.250 m2
- RTH berdasarkan Jumlah Penduduk
Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, setiap unit
commit 250
lingkungan dengan jumlah penduduk to user
jiwa harus memiliki 1 Taman RT
V-36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan luas minimal 250 m2 yang berada pada radius kurang dari 300 m dari
unit-unit apartemen yang dilayani. Luas area yang ditanami tanaman (ruang
hijau) minimal seluas 70% - 80% dari luas taman. Berikut ini perhitungan
penyediaan ruang terbuka hijau vertikal pada bangunan apartemen.
Jumlah unit:
1 BR = 2 orang x 72 unit = 144 orang
2 BR = 3 orang x 36 unit = 108 orang
2 BRD = 4 orang x 48 unit = 192 orang
3 BR = 5 orang x 14 unit = 70 orang
Jumlah perkiraan penghuni yaitu 514 orang. Jika setiap 250 orang = 1 Taman
RT, maka dengan jumlah penghuni 514 orang dibutuhkan 2 Taman RT.
commit to user
V-37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sistem penghawaan
nghawaan yang digunakan pada apartemen dengan pendekatan
pen desain
biophilik adalah sebagai berikut:
V-39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Air buangan dari wastafel, toilet dan air hujan akan disalurkan melalui pipa-
pipa menuju grey water tank yang kemudian melewati proses filter dan
dipompakan kembali ke saluran air bersih yang dapat dimanfaatkan sebagai
sumber air untuk flushing toilet, air untuk membersihkan lantai, menyiram
tanaman dan sprinkler pemadam kebakaran.
b. Air limbah pantry dan restaurant yang mengandung lemak disalurkan ke bak
penangkap lemak, kemudian disalurkan ke riol kota.
commit to user
V-40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x Penyediaan tempat sampah organik dan anorganik pada setiap unit hunian
x Sampah anorganik dari setiap unit hunian diangkut oleh cleaning service
untuk dikumpulkan dan dibuang menuju tempat pembuangan akhir (TPA)
x Sampah organik dari setiap unit hunian diangkut oleh cleaning service
dimana setiap satu bak sampah mendapatkan reward 1 keping bambu yang
commit to user
V-41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x Sistem Gas
Sistem fire gas biasanya digunakan untuk ruangan tertentu, seperti: ruang
Genset, ruang panel dan ruangan eletronik (ruang central komputer:
ruang hub dan server, IT, Comunication dan lain-lain).
V-44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang digunakan adalah merk Thomas dengan radius proteksi 125 m, pemasangan
sistem penangkal petir diletakkan pada lantai paling atas dengan ketinggian 4-6m
(Gambar 5.38).
J. Sistem Keamanan
Sistem keamanan pada bangunan Apartemen ini adalah penggunaan sistem
CCTV, Access card, alarm dan petugas keamanan baik di dalam bangunan
maupun di luar bangunan. Peletakkan Kamera CCTV berada di seluruh sudut
bangunan terutama di jalur sirkulasi dengan layar control berada di zona service.
Petugas Keamanan diposisikan pada seluruh pintu masuk bangunan dengan
penggunaan metal detector pada pintu masuk menuju site. Access card merupakan
kartu akses bagi penghuni untuk dapat mengakses lift.
commit to user
V-45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
)2720$.(7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
)2720$.(7
commit to user