Anda di halaman 1dari 5

KINESTETIK : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1 (2) 2017.

ISSN 2477-3311

UPAYA MENINGKATKAN HASIL AKURASI SHOOTING OLAHRAGA SEPAKBOLA


MELALUI MEDIA LINGKARAN KARET BAN PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 03
BENGKULU TENGAH
Komplit raharjo
Universitas Bengkulu
KomplitRaharjo22@gmail.com
Syafrial
Universitas Bengkulu
Sugiyanto
Universitas Bengkulu

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil akurasi shooting olahraga sepakbola
melalui media lingkaran karet ban pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 03 Bengkulu
Tengah. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research).
Subjek penelitian siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 03 Bengkulu Tengah yang berjumlah
28 siswa, yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 12 siswi perempuan. Berdasarkan
pengamatan dan informasi yang peneliti dapatkan, Olahraga sepak bola belum
sepenuhnya dikuasai siswa terutama shooting bola ke gawang hal ini dapat dilihat dari
penilaian kemampuan melakukan tendangan bola ke gawang. Hasil dari penelitian
prasiklus dari 28 anak presentase hasil akurasi shooting ke gawang siswa adalah 30,5%.
Pada siklus I terdapat kenaikan yaitu (60,7%). Sedangkan pada siklus II sebesar 78,5%
tergolong baik. Ini menunjukan bahwa tindakan yang dilakukan disiklus kedua baik guru
maupun siswa dapat dikatakan telah tuntas belajar. Berdasarkan hasil diatas maka
disimpulkan bahwa dengan mengunakan media lingkaran karet ban dapat
meningkatkan hasil akurasi shooting olahraga sepakbola.Sehubungan hasil penelitian
tersebut, peneliti menyarankan kepada guru dan pembina dianjurkan lebih berperan
selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar atau kegiatan ekstrakurikuler sehingga
siswa lebih merespon dan antusias terhadap pembelajaran yang diberikan.

Kata kunci:Media lingkaran karet ban, Akurasi Shooting Sepak bola.

Abstract

This study aims to improve the accuracy of football sport shooting through rubber tire
rubber circle in grade XI IPS 2 SMA Negeri 03 Bengkulu Tengah. This research is a
classroom action research. The subjects of the research students of class XI IPS 2 SMA
Negeri 03 Bengkulu Tengah, which amounted to 28 students, consisting of 16 male
students and 12 female students. Based on observations and information that
researchers get, Sports football has not fully mastered the students, especially shooting
the ball into the goal this can be seen from the assessment of the ability to kick the ball
into the goal. The result of the prasiklus research of 28 children the percentage of
shooting accuracy results to the students' goal is 30.5%. In the first cycle there is an
increase (60.7%). While in cycle II equal to 78,5% pertained good. This shows that the
actions taken in the second cycle of both teachers and students can be said to have been
thoroughly studied. Based on the above results, it is concluded that by using the rubber
circle tire media can improve the accuracy of shooting sport football. In relation to the

92
KINESTETIK : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1 (2) 2017. ISSN 2477-3311

results of these studies, researchers suggest to teachers and coaches are encouraged to
play a role during the implementation of teaching and learning activities or
extracurricular activities so that students are more responsive and enthusiastic about
the learning given.

Keywords: Media tire rubber circle, Accuracy Shooting Football.

PENDAHULUAN sehingga tercapai pola hidup pribadi dan


sosial yang memuaskan.
Pendidikan adalah sebagai usaha sadar Berdasarkan pengertian di atas hal ini
dan terencana untuk mewujudkan suasana membuktikan betapa pentingnya pendidikan.
belajar dan proses pembelajaran untuk Perlu kita ketahui terkait bahwa pendidikan
peserta didik secara aktif mengembangkan jasmani merupakan bagian integral dari
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan pendidikan. Pendidikan jasmani tidak dapat
spiritual keagamaan, pengendalian diri, dipisahkan dengan pendidikan secara umum.
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta Karena pendidikan jasmani dan pendidikan
keterampilan yang diperlukan dirinya dan adalah suatu kesatuan. Jadi ketika tubuh tanpa
masyarakat. Pendidikan dapat diartikan jantung maka tubuh akan cacat, demikian juga
sebagai usaha sadar dan sistematis untuk pendidikan tanpa pendidikan jasmani maka
mencapai taraf hidup atau untuk kemajuan pendidikan tidak sempurna atau tidak dapat
lebih baik. Secara sederhana, Pengertian mencapai tujuan dari pendidikan tersebut.
pendidikan adalah proses pembelajaran bagi Pendidikan jasmani merupakan suatu bidang
peserta didik untuk dapat mengerti, paham, kajian ilmu tentang pendidikan dan jasmani.
dan membuat manusia lebih kritis dalam Dalam hal ini terdapat dua istilah, yaitu
berpikir. pendidikan dan jasmani. Pendidikan
Dalam dictionary of education dinyatakan merupakan suatu proses memberikan
bahwa :“(a)Proses seseorang pengetahuan baru, secara menyeluruh, serta
mengembangkan kemampuan, sikap, dan pembimbingan manusia untuk dapat
tingkah laku lainnya di dalam masyarakat berkembang dan tumbuh secara optimal
tempat mereka hidup. (b)Proses sosial yang sehingga segala aspek yang ada dalam manusia
terjadi pada orang yang dihadapkan pada mampu bersinergi dengan pengetahuan baru
pengaruh lingkungan yang terpilih dan yang didapatkannya (Bayu Insanistyo dan Dian
terkontrol (khususnya yang datang dari Pujianto, 2014 : 13).
sekolah), sehingga mereka dapat Melalui proses pembelajaran Pendidikan
memperoleh perkembangan kemampuan Jasmani di sekolah ingin mewujudkan
sosial dan kemampuan individu yang sumbangannya terhadap perkembangan anak
optimum.” Menurut G Thompson dalam yang tidak berat sebelah. Sumbangan yang
(Taufiq, 2012:3), menyatakan bahawa diberikan dari Pendidikan Jasmani adalah
pendidikan adalah pengetahuan lingkungan memberikan perkembangan secara
atas individu untuk menghasilkan perubahan- menyeluruh, karena yang dikembangkan
perubahan yang tetap di dalam kebiasaan- bukan hanya aspek keterampilan gerak dan
kebiasaan, pemikaran, sikap-siskap, dan kebugaran jasmani (ranah jasmani dan
tingkah laku. Artinya pendidikan disini bukan psikomotorik), tetapi pengembangan ranah
hanya sebagai pemberian informasi kognitif dan afektif juga dikembangkan.
pengetahuan dan pembentukan Dengan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
keterampilan lebih luas dari pada itu, meliputi Kesehatan, akan diperoleh berbagai ungkapan
usaha untuk mewujudkan keinginan, yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang
kebutuhan dan kemampuan individu menyenangkan serta berbagai ungkapan yang

93
KINESTETIK : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1 (2) 2017. ISSN 2477-3311

kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran berarti tentang “Upaya Meningkatkan Hasil
jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki Akurasi Shooting Olahraga Sepak Bola Melalui
pengetahuan serta pemahaman terhadap Media Lingkaran Karet Ban Pada Siswa Kelas
gerak manusia (Khairul dan Milka, 2010 : 6). XI IPS 2 SMA Negeri 03 Bengkulu Tengah”.
Pendidikan jasmani merupakan suatu hal
yang paling mengasyikkan bagi setiap individu METODE
siswa. Permainan banyak manfaatnya bagi Dalam penelitian ini metode yang
tubuh, maupun kesehatan kita salah satu digunakan adalah penelitian tindakan kelas
permainan itu ada yang digemari adalah (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan
permainan sepak bola. Dimana permaianan penelitian yang dilakukan untuk mengatasi
ini sangatlah mudah dan menyebar diseluruh permasalahan-permasalahan didalam kelas,
daerah. Apabila ada kemauan dapat dilakukan penelitian tindakan kelas dapat dijadikan
kapan saja. Permainan sepak bola akan sarana bagi guru dalam meningkatkan kualitas
mudah apabila siswa mampu menguasai pembelajaran secara efektif. PTK sering
teknik-teknik dalam permainan sepak bola, disebut dengan action research, dimana
terutama dalam teknik dasar shooting. penelitian ini akan dilakukan melalui beberapa
Permainan sepak bola merupakan materi siklus dengan harapan akan terjadi adanya
pelajaran yang dimasukan kedalam kurikulum peningkatan terhadap hasil pembelajaran
nasional, dalam artian permainan olahraga yang akan dicapai (Arikunto, 2006 : 7). Subjek
sepak bola wajib diberikan, diajarkan pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPS 2
siswa. Untuk dapat bermain sepak bola siswa SMA Negeri 03 Bengkulu Tengah yang
harus menguasai teknik-teknik dasar berjumlah 28 siswa yang masing-masing terdiri
permainan sepak bola dengan baik. dari 16 siswa laki-laki dan 12 siswi perempuan.
Pada observasi yang penulis lakukan pada Sesuai dengan maksud dan tujuan
tanggal 3 februari 2017 di SMA Negeri 03 penelitian ini, Penelitian tindakan kelas
Bengkulu Tengah pada pelajaran olahraga dilakukan melalui proses yang dinamis dan
sepak bola, sarana penunjang seperti komplementari yang terdiri dari empat
lapangan olahraga dan alat-alat kurang momentum esensial yaitu perencanaan,
memadai. Kenyataan di lapangan ditemui pelaksanaan, observasi dan refleksi
bahwa siswa banyak yang kurang menguasai (Kunandar,2013:70). Dalam pengumpulan
teknik dasar shooting sehingga akurasi data, penulis menggunakan teknik observasi.
shooting yang dimiliki tidak ada walaupun Observasi adalah sebuah teknik pengumpulan
dalam permainannya siswa sudah menguasai data yang mempunyai ciri spesifik bila
sebagian tekniknya. dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu
Siswa memiliki kecendrungan untuk wawancara dan kuisioner. Siswa setelah
belajar hal-hal yang baru dan penuh dilakukan tindakan maka dibutuhkan data hasil
tantangan. Dengan kegemaran anak adalah tes (pretest) yang diberikan sebelum siklus
mencoba hal-hal yang aneh dan baru. Oleh tindakan dimulai, data pretest akan diambil
karena itulah, belajar bagi mereka adalah melalui tahapan prasiklus. Pada prinsipnya,
mencoba memecahkan setiap persoalan yang meneliti adalah melakukan pengukuran, maka
menantang. Dengan demikian, guru berperan harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam
dalam memilih bahan-bahan belajar yang penelitian biasanya dinamakan instrumen
dianggap penting untuk dipelajari siswa di jam penelitian. Alat yang digunakan untuk
pelajaran maupun di luar pelajaran. mengukur pelaksanaan penelitian tindakan
Atas dasar realita yang terjadi di lapangan kelas di setiap siklusnya bentuk indikator dan
tersebut, maka penulis termotivasi untuk penilaian hasil akurasi shooting tendangan ke
meneliti sehingga didapat gambaran yang gawang. Penilaian yang dilakukan adalah

93
KINESTETIK : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1 (2) 2017. ISSN 2477-3311

memberikan materi cara menendang bola ke kekurangan-kekurangan pada pelaksanaan


gawang yang diberi lingkaran karet ban sebagai pembelajaran siklus 1. Sebelum pelaksanaan
sasaran dan mudah untuk diingat serta untuk siklus 2 di minggu berikutnya, peneliti akan
menghubungkan konsentrasi terhadap akurasi mendiskusikan hasil pada siklus 1 bersama
shooting yang baik. teman sejawat dan guru pamong Penjaskes di
sekolah tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Siklus II
Hasil Hasil pada siklus 2 ini akan dibandingkan
Sebelum pelaksanaan pada siklus 1, dengan hasil dari siklus 1. Pada siklus 2 telah
peneliti mengambil data tes awal akurasi diberi perlakuan kepada siswa bagaimana
shooting melalui media karet ban tanpa melakukan akurasi shooting dengan baik dan
terlebih dahulu diberikan pembelajaran pemberian motivasi kepada siswa serta diberi
tentang keterampilan shooting sepakbola. kesempatan berlatih selama dua kali
Dari hasil tes awal akan tampak kemampuan pertemuan pembelajaran, apakah
dari siswa tersebut apakah sudah baik atau kemampuan siswa akan bertambah baik
belum. Kalau sudah baik akan dipertahankan setelah diberi pembelajaran. Dari data tes
dan ditingkatkan lagi, dan seandainya masih siklus 2 di atas, sudah meningkat dari tes pada
kurang akan diberikan pembelajaran akurasi siklus 1, secara yang baik dalam melakukan
shooting pada pelaksanaan pembelajaran. akurasi shooting permainan sepakbola. Dari
Melalui deskripsi data awal yang hasil yang didapat pada tes siklus 2 ini secara
diperoleh, akan menunjukkan aspek-aspek klasikal nilai tersebut telah mencapai KKM
mana yang masih kurang atau belum mata pelajaran Penjaskes di sekolah, yaitu
diketahui siswa dalam hal teknik shooting. sebesar 75. Dari hasil ini, penelitian tindakan
Hasil dari pelaksanaan tes awal sebelum kelas sudah mencapai tujuan dan harapan dari
diberikan perlakuan dapat kita hitung sebagai peneliti. Maka penelitian ini cukup sampai
berikut ; siswa dengan nilai tuntas: 10 siswa. dengan siklus 2 saja.
Siswa dengan nilai tidak tuntas: 18 siswa. Pembahasan
Siklus I
Hasil dari tes pada siklus 1 yang telah Berdasarkan prosedur penelitian tindakan
dilaksanakan, menunjukkan bahwa ada kelas yang sudah dirancang dan dilaksanakan
peningkatan dari tes awal. Namun masih ada dengan sistematis, peneliti dapat
siswa yang belum menguasai teknik shooting mengumpulkan data penelitian yang mungkin
sepakbola. Setelah diberi perlakuan dapat berupa informasi penting dari hasil
kemampuan siswa menjadi lebih baik dari penelitian. Penerapan pembelajaran akurasi
pada sebelum diberikan perlakuan pada tes shooting melalui media lingkaran karet ban
pra siklus. Dari data tes siklus 1 di atas, sudah dalam permainan sepakbola memberikan
meningkat secara signifikan, secara dampak positif kepada siswa. Dari prosesnya
keseluruhan meningkat menjadi 60,7 % siswa observasi awal hingga pelaksanaan pada siklus
kelas sudah mendapatkan nilai yang baik 2 terjadi peningkatan pada tiap pertemuannya.
dalam melakukan akurasi shooting permainan Pada tes awal sebelum diberikan perlakuan
sepakbola. Meskipun nilai siswa sudah atau belum diberikan materi serta praktek
meningkat secara klasikal namun nilai melakukan akurasi shooting, hasil dari tes
tersebut belum mencapai KKM mata tersebut masih dalam kategori rendah secara
pelajaran Penjaskes di sekolah, yaitu sebesar klasikal. Secara keseluruhan siswa yang
75. Untuk itu penelitian ini akan dilanjutkan mendaptkan nilai dengan kategori baik hanya
pada siklus 2, dengan mengidentifikasi

94
KINESTETIK : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1 (2) 2017. ISSN 2477-3311

sebanyak 10 siswa atau dalam persentasenya Tengah setelah diberikan metode melalui
sebesar 30,5 %. media lingkaran karet ban pada siklus I
Kemudian pada pertemuan 2 siklus 1 sebesar 60,7% tergolong sedang. Persentase
setelah diberikan materi teknik akurasi hasil belajar akurasi shooting ke gawang siswa
shooting sepakbola, kemampuan siswa di SMA Negeri 03 bengkulu Tengah setelah
menjadi meningkat, dengan siswa yang diberikan metode melalui media lingkaran
mendapatkan nilai dengan kategori baik karet ban pada siklus II sebesar 78,5%
sebanyak 17 siswa dengan persentase secara tergolong baik.
keseluruhan sebesar 60,7 %. Dari hasil tes
pada siklus 1 walaupun mengalami Saran
peningkatan namun secara klasikal belum Sehubungan dengan hasil dari penelitian
mencapai KKM mata pelajaran penjaskes mengenai upaya meningkatkan hasil akurasi
sebsar 75. Untuk itu penelitian dilanjutkan shooting olahraga sepak bola melalui media
pada siklus 2 dengan perbaikan-perbaikan di lingkaran karet ban pada siswa kelas XI IPS 2
pertemuan berikutnya. SMA Negeri 03 Bengkulu Tengah, maka penulis
Setelah diberikan materi-materi mengajukan saran-saran sebagai berikut :
tambahan tentang akurasi shooting melalui 1. Bagi pihak sekolah hendaknya menambah
media lingkaran karet ban tersebut, hasil media selain media lingkaran karet ban
akurasi shooting meningkat dengan hasil tes dalam pembelajaran sepak bola sehingga
pada siklus 2 sebanyak 22 siswa mendapatkan setiap proses pembelajaran akan lebih
nilai dengan kriteria baik, dan secara efektif dan tujuan pembelajaran akan lebih
persentase keseluruhan siswa pada kelas XI mudah tercapai.
IPS 2 ini sudah mencapai KKM yaitu sebesar 2. Bagi peneliti yang akan datang hendaknya
78,5 %. Dari hasil nilai tes pada siklus 2 yang mengadakan penelitian dengan populasi
sudah mencapai tujuan dari pembelajaran, yang lebih luas dan sampel yang berbeda,
maka penelitian tindakan kelas diakhiri pada sehingga faktor yang mempengaruhi
siklus 2 saja tidak dilanjutkan untuk siklus persepsi terhadap hasil akurasi shooting
berikutnya. melalui media lingkaran karet ban dalam
pembelajaran sepakbola dapat
PENUTUP
teridentifikasi lebih luas.
Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan pada bab IV, simpulan yang Arikunto. (2006). Penelitian Tindakan Kelas.
didapat adalah kegiatan pembelajaran melalui Jakarta: PT Bumi Aksara.
media lingkaran karet ban dapat Bayu Insanistyo, Dian Puijianto. (2014).
Manajemen Pendidikan Jasmani Olahraga.
meningkatkan hasil akurasi shooting olahraga
Fkip Universitas Bengkulu.
sepak bola pada siswa kelas XI IPS 2 SMA
Hadziq, Khairul., Milka Nurfitri. (2010),
Negeri 03 Bengkulu Tengah. Persentase hasil Gelanggang Pendidikan Jasmani
belajar akurasi shooting ke gawang siswa di Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: CV.
SMA Negeri 03 Bengkulu Tengah sebelum Sinergi Pustaka Indonesia.
diberi metode melalui media lingkaran karet Kunandar,(2013). Penelitian Tindakan Kelas.
ban sebesar 30,5 % tergolong rendah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Persentase hasil belajar akurasi shooting ke
gawang siswa di SMA Negeri 03 Bengkulu

95

Anda mungkin juga menyukai