ID None PDF
ID None PDF
Abstract
Patriarchal ideology puts women as subordinate and feel inferior in various facets of life.
thought it was getting counter-discourse presented by the text tale of Timun Emas. In the
text, described the loss of the role of men as the highest authority in live. The role of men is
represented by four figures; the husband, Ki Butakala, Ki Pertapa, and the Prince. They
have superiority , but then lost control of the two rival of women; Nyi Niken and Timun
Emas. In the text implied that Nyi Niken and Timun Emas does not need a male figure in
their lives. In accordance with the above description, analysis tale of Timun Emas uses
feminist approach to look at the differences in the function and role of the human
(between of man and woman). So it can be concluded that the tale of Timun Emas events
that indicate a loss of patriarchal ideology .
keyword: Timun Emas, Patriarchal, ideology
Abstrak
Ideologi patriarki menempatkan perempuan sebagai subordinat dan merasa rendah diri
dalam berbagai aspek kehidupan. pikir itu mendapatkan kontra-wacana yang
disampaikan oleh kisah teks Timun Emas. Dalam teks, menggambarkan hilangnya peran
laki-laki sebagai otoritas tertinggi dalam hidup. Peran pria diwakili oleh empat angka;
suami, Ki Butakala, Ki Pertapa, dan Prince. Mereka memiliki keunggulan, tapi kemudian
kehilangan kontrol dari dua rival perempuan; Nyi Niken dan Timun Emas. Dalam teks
tersirat bahwa Nyi Niken dan Timun Emas tidak membutuhkan sosok laki-laki dalam hidup
mereka. Sesuai dengan uraian di atas, analisis kisah Timun Emas menggunakan
pendekatan feminis untuk melihat perbedaan fungsi dan peran manusia (antara pria dan
wanita). Jadi dapat disimpulkan bahwa kisah peristiwa Timun Emas yang menunjukkan
hilangnya ideologi patriarki.
kata kunci: Timun Emas, Patriarki, ideologi
Contoh tersebut, sesuai dengan dapat dipandang logis atau tidak. Akan
pandangan Strauss bahwa “logika dasar” tetapi, dalam posisi yang berbeda
memang menjadi fondasi yang kuat ketidalogisan sebuah cerita rakyat juga
sebagai pembangun cerita. “Logika dapat dipandang sebagai ekspresi paling
dasar” ini pula yang kemudian menjadi bebas bagi seorang pengarang untuk
pengusung gambaran dominasi laki-laki menafsirkan dunianya bahkan
dan perempuan di dalam teks cerita mebalikkan pemikiran manusia tentang
rakyat Timun Emas dengan berbalut duniawi yang terkait dengan kultur dan
sesuatu yang berada di luar logika masyarakat. Inilah sisi lain yang terdapat
manusia. Tokoh-tokoh yang terdapat di di dalam teks cerita rakyat Timun Emas
dalam cerita rakyat Timun Emas yang pada peristiwanya memberikan
memainkan peran yang berada di luar gagasan baru tentang dominasi patriarki
kehidupan nyata, seperti kelahiran Timun terhadap kultur masyarakat. Teks cerita
Emas dari hasil meminum air kelapa rakyat Timun Emas mampu
yang dalam pemahaman normatif, menghadirkan sisi lain yang seakan
kelahiran tersebut mematikan peran mendobrak dominasi tersebut ketika
laki-laki dalam sebuah proses kehamilan menyajikan superiotitas perempuan lewat
perempuan. tokoh Nyi Niken dan Timun Emas yang
Hal ini sama seperti yang lahir tanpa peran laki-laki.
diungkapkan oleh Bunanta (1998: 23), Menurut Millett (dalam
“...paling tidaknya ada tiga hal yang Tong.2010:73), “ideologi patriarkal
dicela atau yang dikuatirkan dari cerita membesar-besarkan perbedaan biologis
rakyat, yaitu yang berkaitan dengan antara laki-laki dan perempuan, dan
masalah moral, kebenaran, dan fantasi. memastikan bahwa laki-laki selalu
Masalah moral berkaitan dengan adanya mempunyai peran yang maskulin dan
kejadian-kejadian dalam cerita yang dominan, sedangkan perempuan selalu
dianggap tak manusiawi. Masalah mempunyai peran yang subordinat, atau
kebenaran berkaitan dengan feminin. Ideologi ini begitu kuat, hingga
penggambaran kehidupan yang tidak laki-laki biasanya mampu mendapatkan
seperti apa adanya sehingga dianggap persetujuan dai perempuan yang mereka
tidak sehat. Masalah fantasi berkaitan opresi”.
dengan kekuatiran bahwa anak akan Pandangan yang diutarakan Millett
mempercayai keajaiban-keajaiban yang tersebut, pada teks cerita rakyat Timun
ada dalam cerita”. Emas memiliki pergeseran yang cukup
Memang, jika dipandang dari segi jauh ketika tokoh-tokoh laki-laki yang
moral, setiap pembaca cerita rakyat harus ditampilkan sebagai sosok yang perkasa
mampu memilah berbagai peristiwa yang ternyata tidak dapat melakukan hal-hal
yang cukup berarti dalam kehidupan diri mengambil keputusan yang cukup berat.
mereka sendiri dan kehidupan orang lain. Ia meminta bantuan raksasa Ki Butakala
Inilah yang dikatakan, bahwa cerita untuk memberinya seorang anak sebagai
rakyat Timun Emas dapat dipandang teman hidupnya. Ki Butakala
sebagai gambaran runtuhnya dominasi memberikan syarat jika nanti anak yang
patriarkal dengan meminimalkan peran dilahirkan adalah laki-laki maka anak
atau kekuatan laki-laki yang dihadirkan tersebut akan menjadi milik Nyi Niken
melalui tokoh-tokohnya, seperti tokoh seumur hidup, namun jika anak itu
suami Nyi Niken, Ki Butakala, Ki terlahir perempuan maka harus segera
Pertapa, dan Pangeran. diberikan kepada Ki Butakala sebagai
bahan santapannya. Nyi Niken
PEMBAHASAN menyetujui segala persyaratan dengan
harapan bahwa anak yang kelak lahir
Telah disebutkan sebelumnya, adalah laki-laki. Ki Butakala
bahwa cerita rakyat Timun Emas memberikan petunjuk buah kelapa yang
mendobrak pemikiran kaum patriarkal harus diminum oleh Nyi Niken.
dengan meruntuhkan ideologi tersebut Setelah meminum buah kelapa yang
melalui tokoh laki-laki yang kehilangan jatuh tepat di depannya saat perjalanan
superioritasnya. Meski, segala tampilan pulang, Nyi Niken pun hamil. Setelah
tersebut dikatakan Strauss berada dalam beberapa bulan maka lahirlah anak
“logia dasar” yang sifatnya khayalan. perempuan yang cantik dan diberi nama
Cerita rakyat Timun Emas adalah kisah Timun Emas. Sesuai dengan
seorang perempuan yang sangat ingin perjanjiannya dengan Ki Butakala, maka
memiliki seorang anak. Perempuan pada saat Timun Emas tumbuh remaja Ki
tersebut bernama Nyi Niken. Telah Butakala datang untuk mengambilnya.
bertahun-tahun lamanya Nyi Niken dan Pada saat itu, Nyi Niken berusaha untuk
suaminya berusaha untuk memperoleh mengulur waktu dengan berbagai janji
keturunan. Namun, segala usaha yang yang diberikannya. Ki Butakala setuju
dilakukan menjadi sia-sia ketika dengan perjanjian tersebut dan akan
menyadari bahwa Nyi Niken tak kunjung kembali datang setelah Timun Emas
hamil. Harapan itupun segara pupus benar-benar menjadi dewasa. Pada saat
ketika suami Nyi Niken meninggal dunia itu, munculah pangeran yang jatuh cinta
karena terlalu keras berusaha untuk kepada Timun Emas.
menghadirkan keturunan dengan Menyadari nasibnya akan kehilangan
berbagai pengobatan. Dalam keadaan putri tunggalnya, maka Nyi Niken
yang merasa sepi setelah sepeninggal meminta bantuan Ki Pertapa untuk
suaminya, Nyi Niken akhirnya menyelamatkan Timun Emas. Ki Pertapa
pemikiran tersebut berbeda dengan yang dapat dilihat dari: pertama, Nyi Niken
disajikan oleh teks cerita rakyat Timun menyadari bahwa ia tidak akan dapat
Emas. Hal ini menjadi menarik, ketika hamil jika tak bersuami. Kedua, Nyi
tokoh-tokoh perempuan yang tergambar Niken tetap meminta bantuan Ki
di dalam cerita rakyat Timun Emas Butakala. Ketiga, dalam keinginan yang
mampu mengambil keputusan untuk besar untuk memiliki seorang anak, Nyi
menjalankan hidupnya sendiri, bahkan Niken tidak pernah berfikir untuk
mampu berjuang seorang diri ketika bersuami lagi. Keempat, keputusan Nyi
harus menyelamatkan diri. Inilah yang Niken jauh dari pertimbangan norma
dilakukan oleh Timun Emas dan Nyi yang berlaku dalam dirinya sebagai
Niken. Ketidakmampuan suami Nyi anggota masyarakat. Peristiwa ini
Niken dalam memberikan keturunan menekankan bahwa keputusan yang bulat
digambarkan bukan sebagai kesalahan dan tegas berada di dalam genggaman
Nyi Niken yang dikatakan mandul, Nyi Niken, dan keputusan itu tidak
karena kemudian Nyi Niken dapat didasarkan pada norma yang berlaku. Nyi
merasakan kehamilan dan mengalami Niken seolah terbebas dari norma yang
proses persalinan seperti kebanyakan mengikatnya sebagai anggota
perempuan. Di samping itu, kedatangan masyarakat. ia tetap menginginkan
Nyi Niken untuk meminta bantuan kehamilan, meski tanpa suami. Sesuatu
kepada Ki Butakala adalah gambaran hal yang tidak mungkin terjadi, bila
bahwa segala keputusan rumah tangga seorang perempuan hamil tanpa ada
ada di tangannya. Meski pada saat itu, peran laki-laki. Gambaran Nyi Niken ini
suami Nyi Niken telah meninggal dunia. mengisyaratkan bahwa teks, alur, dan
Namun, keinginan Nyi Niken untuk peristiwanya didominasi oleh peran Nyi
dapat hamil sedangkan ia sendiri adalah Niken sebagai pusat pengambil
seorang janda, tidak memikirkan norma keputusan yang tidak mempertimbangan
yang berlaku di tengah masyarakat, peran laki-laki, dan ini artinya teks
bahkan pada teks tertulis “Tak pernah mampu meruntuhkan dominasi ideologi
terpikirkan untuk bersuami lagi. Namun patriarkal yang mengusung bendera
keinginan untuk beroleh anak, selalu superioritas bagi kaum laki-laki.
tetap menyala di dalam hatinya.
Meskipun ia sadar, tanpa bersuami lagi Hilangnya Maskulinitas Pada Tokoh
tak mungkin hal itu terjadi” (Har:7). Laki-Laki
Tindakan Nyi Niken adalah
gambaran kekuatan penuh yang Runtuhnya ideologi patriarkal tentu
dimilikinya untuk menentukan berbagai erat kaitannya dengan peran maskulinitas
keputusan dalam rumah tangga. Hal ini pada posisi tersebut. Dimana, kaum
Timun Emas akan lebih nikmat jika barang-barang yang diberikan oleh Ki
usianya mulai beranjak dewasa. Pada saat Pertapa. Perhatikanlah percakapan
itulah sosok Pangeran hadir sebagai berikut;
seseorang yang mencintai Timun Emas.
Di antara sekian banyak pemuda Nyi Niken sangat gembira, ketika
yang mengincar Timun Emas, melihat Timun Emas pulang tanpa
adalah seorang pangeran yang kurang satu apa pun. Langsung
tampan. Ia tidak terang-terangan memeluknya dengan deraian air
melahirkan maksudnya, seperti mata, karena terharu dan bahagia.
kebanyakan lelaki lainya. Ia “Sekarang bencana itu telah
rupanya ingin mengenali Timun berlalu. Tinggal satu lagi yang aku
Emas dahulu, secara mendalam rasa masih ingin kulihat dari
(Har:20). engkau,” kata Nyi Niken.
Pangeran yang ingin mengenal “Apa maksud itu?” tanya Timun
Timun Emas “secara mendalam” Emas dengan heran, sambil
tentunya akan mengetahui banyak hal menyusut air matanya.
yang terkait dengan diri Timun Emas. “Aku ingin segera menimang cucu.
Namun, hal ini sangat bertolak belakang Nah, kuharap engkau sudah punya
ketika pangeran kembali muncul setelah calon yang akan menjadi sumaimu,
Timun Emas pulang dengan selamat saat Nak?”
bersusah payah melarikan diri dari Ki Timun Emas tidak segera
Butakala. Perjuangan Timun Emas yang menjawab. Ia seperti kebingungan.
seorang diri ini mematikan fungsi Lalu dihelanya napas yang dalam
Pangeran yang gagah berani sebagai beberapa kali. Dan ketika akan
seseorang yang mendambakannya dan berbicara, tiba-tiba terdengar
ingin mengenalnya “secara mendalam”. ringkikan kuda di luar rumahnya. Ia
Pangeran yang dikisahkan di banyak segera berlari ke jendela.... (Har:
dongeng adalah seorang laki-laki yang 35).
tak pernah merasa takut terhadap musuh, Latar waktu yang tertulis
selalu siap melindungi kekasih menyatakan bahwa pertistiwa tersebut
pujaannya, dan tampil gagah berani terjadi dalam waktu yang sama, di saat
dengan atribut kuda dan pedangnya, Timun Emas baru pulang dari
ternyata tidak memiliki fungsi yang kuat pertempurannya melawan Ki Butakala.
dalam menyelamatkan hidup Timun Sesaat kemudian datang pangeran ingin
Emas. Ketika Timun Emas bersusah melamar yang sebelumnya dikatakan
payah melarikan diri dari Ki Butakala, ia ingin mengenal Timun Emas “secara
tak mendapatkan bantuan apapun kecuali mendalam”. Jika Pangeran ingin
tumbuh dan berbuah dengan sangat lebat. yang digunakan oleh Ki Pertapa untuk
Buahnya besar-besar dan ranum. Timun menyelamatkan Timun Emas pada
Emas mengambil buah timun dan dasarnya sangat berkaitan dengan
memakannya. Lalu berlari kembali, kehidupan perempuan, karena dalam
berkat makan timun itu tenaganya usaha mengalahkan Ki Butakala tetap
seolah-olah terkumpul kembali” (Har: saja Timun Emas yang berusaha seorang
31-30). Barang kedua adalah jarum. Pada diri. Ki Pertapa tidak mengeluarkan
daerah Jawa Barat (tempat terbitnya kekuatan yang bersumber dari tubuhnya
cerita rakyat Timun Emas versi Haar), sendiri, tetapi memanfaatkan
jarum memang erat kaitannya dengan barang-barang yang berkaitan erat
perempuan, yaitu sebagai alat menenun. dengan perempuan, atau setidaknya
Hal ini sering tergambar di berbagai berada dalam lingkaran kehidupan
cerita rakyatnya seperti Sangkuriang perempuan.
(Dayang Sumbi yang gemar menenun) Seperti yang diungkapkan oleh
dan Nini Anteh. Pekerjaan menenun juga French sebelumnya, bahwa perempuan
kerap digunakan oleh perempuan, erat kaitannya dengan alam karena
sehingga jarum tersebut pada akhirnya sifatnya yang “matrisentris” (berpusat
juga menjadi pelindung yang digunakan pada Ibu), “karena adalah ibu yang lebih
oleh Timun Emas. “Ajaib, jarum-jarum mungkin untuk memainkan peran utama
itu berubah menjadi pohon-pohon bambu di dalam kegiatan keterkaitan, berbagi,
yang lebat” (Har: 30). Jarum, sebagai alat dan partisipasi harmonis di dalam alam,
tenunan yang digunakan perempuan yang kesemuanya berorientasi kepada
menjadi pelindung yang kuat ketika kelangsungan hidup.” Artinya, teks cerita
“patahan bambu itu seperti duri, rakyat Timun Emas telah menunjukkan
menembus kulit kaki Ki Butakala tanpa bahwa kekuatan alam dan perempuan
ampun”. Hal ini menunjukkan bahwa, dimanfaatkan Ki Perpatapa sebagai
jarum tidak begitu akrab dengan sosok kekuatan yang mampu menyelamatkan
laki-laki, karena menjadi hal yang sangat Timun Emas. Kekuatan yang dimaknai
menyakitkan ketika tersentuh kulit Ki secara harfiah yang barangkali dapat
Butakala. muncul secara langsung dari dalam tubuh
Garam dan terasi adalah atau diri Ki Pertapa nyatanya tidak
bahan-bahan masakan yang dalam ditampilkan. Ki Pertapa hanya
masyarakat timur, persoalan memasak memberikan barang-barang yang
sangat dikaitkan dengan perempuan. nyatanya sangat berkaitan erat dengan
Garam menjadi lautan, dan terasi menjadi kehidupan perempuan. Bukankah ini
lumpur yang mampu menenggelamkan artinya, sesuatu yang dipandang kuat dari
Ki Butakala. Keseluruhan barang-barang Ki Pertapa tetap bersumber dari
kehidupan perempuan, atau yang terkait raksasa yang maha kuat ternyata mampu
dengan perempuan. Sedangkan, kekuatan diperdaya oleh Nyi Niken akan janjinya
naluriah itu sendiri tidak muncul dari Ki tentang kemolekan tubuh Timun Emas,
Pertapa. Ini dapat disadari pula adanya sehingga Ki Butakala mampu mengundur
pergeseran nilai kekuatan Ki Pertapa waktu persyaratan bahwa Timun Emas
sebagai lelaki yang hebat dalam ideologi harus segera diserahkan kepadannya.
patriarkal. Ketiga, sosok pangeran yang hadir
setelah keadaan aman. Pangeran yang
SIMPULAN seharusnya tampil gagah berani justru
seolah tidak memiliki kekuatan ketika
Ideologi patriarkal memandang Timun Emas berjuang seorang diri
bahwa perempuan mampu dikendalikan melawan Ki Butakala. Dan yang
oleh kekuatan laki-laki dari berbagai sisi keempat, adalah Ki Pertapa seorang
kehidupan. Hal ini membuat posisi dukun yang membantu Timun Emas
feminin berada sebagai subordinat dan dengan memberikan empat buah barang,
maskulin sebagai dominan. Dalam yaitu jarum, garam, terasi, dan timun.
paradigma kultur yang dibentuk secara Secara tidak langsung, empat barang
politis, perempuan mutlak dipandang tersebut dapat dipandang sebagai mitos
sebagai feminin yang lemah dan laki-laki yang terkait dengan perempuan dan
dipandang sebagai maskulin yang penuh berada pada lingkaran ciri khas
kekuatan dengan menjunjung tinggi kehidupan perempuan. Dari empat tokoh
bendera superioritas mereka. Pandangan yang tergambar di dalam cerita rakyat
ini pada teks cerpen cerita rakyat Timun Timun Emas tersebut merujuk wacana
Emas mengalami pergeseran makna yang akan lenyapnya kekuatan maskulinitas
mampu meruntuhkan ideologi patriarkal yang menopang ideologi patriarkal dalam
dari tokoh-tokoh yang ditampilkan oleh memberdayakan perempuan. Pada tiap
pengarang. Di antaranya yang pertama alurnya, justru kekuatan didominasi oleh
adalah peran atau kekuatan suami Nyi Nyi Niken dan Timun Emas yang meski
Niken yang dapat digantikan dengan dalam cerita rakyat keseluruhannya
buah kelapa. Keputusan Nyi Niken yang dibalut oleh “logika dasar” yang
sangat ingin memiliki anak pada alur dikatakan Strauss berada di luar nalar
ceritanya tidak mempertimbangkan realita manusia. Namun, pemanfaatan
pandangan atau norma masyarakat, “logika dasar” ini dapat dipandang
menyadari bahwa dirinya dapat hamil sebagai alternatif lain dalam memberikan
baik pada saat memiliki suami maupun gambaran kekuatan perempuan yang juga
tidak bersuami lagi. Kedua, sosok Ki terkait dengan budaya setempat.
Butakala yang digambarkan sebagai
DAFTAR PUSTAKA