TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
dihari wanita ovulasi karena sperma dapat hidup sampai tiga hari didalam
melalui bentuk cairan vagina yang keluar. Jika terlihat bening, banyak,
dan licin, maka kemungkinan besar wanita dalam keadaan subur, cairan
vagina secara bertahap akan menjadi kental berwarna putih keruh setelah
namun cara ini kurang dapat digunakan pada wanita dengan siklus
6
7
a) Uterus
Tabel 2.1
TFU menurut pertambahan per tiga jari
Tabel 2.2
Tinggi Fundus Uteri berdasarkan usia kehamilan
5 300-350 10-12
6 600-700 13-18
7 1000-1500 22-25
8 1700-2100 26-28
9 2500-2800 29-32
10 3000-3500 35-36
(Manuaba,2007)
HPHT. TFU dalam cm, yang normal harus sama dengan usia kehamilan
dalam minggu yang ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir. Jika
hasil pengukuran berdeda 1-2 cm, masih bisa ditoleransi, tetapi jika deviasi
b) Sistem Respirasi
cepat dan lebih dalam karena memerlukan banyak oksigen untuk janin dan
c) Sistem Muskuloskleletal
relaksasi otot pelvis pada akhir kehamilan. Adanya sakit punggung dan
9
d) Kulit
darah kecil yang member gambaran seperti laba-laba) bisa muncul dikulit,
e) Payudara
dan putting susu, kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum)
Kenaikan berat badan yang disarankan pada ibu hamil yaitu kenaikan
f) Traktus urinarius
uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Pada akhir
kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu
menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, wanita hamil tidak sabar
untuk segera melihat bayinya. Pada trimester III rasa tidak nyaman timbul
kembali, ibu merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik. (Sulistyawati, 2011).
1) Kebutuhan Nutrisi
a) Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan ibu hamil adalah 2500 kalori. Jumlah
b) Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per
c) Kalsium
dan rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju,
d) Zat besi
per hari terutama setelah trimester II. Bila tidak ditemukan anemia
pemberisn zat besi per minggu telah cukup. Zat besi yang diberikan bisa
e) Air
pada membrane sel. Air menjaga keseimbangan sel, darah, getah bening,
dan cairan vital tubuh, karena itu dianjurkan untuk minum 6-8 gelas
f) Personal hygien
mikroorganisme.
adalah daerah vital, karena saat hamil biasanya terjadi pengeluaran secret
vagina yang berlebih. Selain mandi, mengganti celana dalam secara rutin.
g) Seksual
h) Senam hamil
Tujuan senam hamil yaitu member dorongan serta melatih jasmani dan
rohani ibu secara bertahap, agar ibu mampu menghadapi persalinan dengan
tenang, sehingga persalinan dapat berjalan lancar dan mudah. Manfaat senam
i) Istirahat
saat hamil tua. Posisi berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi
tinggi dinding untuk meningkatkan aliran vena dari kaki dan mengurangi edema
j) Imunisasi
Tabel 2.3
Jadwal imunisasi TT
Jenis
Interval Lama Persentase
Status suntikan
waktu perlindungan perlindungan
TT
T1 TT1 3 tahun 80
T2 TT2 4 minggu 5 tahun 95
dari TT1
T3 TT3 6 bukan 10 tahun 99
dari TT2
T4 TT4 Minimal 1 99
tahun dari
TT3
T5 TT5 3 tahun Seumur hidup
dari TT4
14
k) Persiapan Laktasi
segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Basuhan lembut setiap hari
pada areola dan putting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area
menegang, sensitive, dan menjadi lebih besar, sebaiknya gunakan bra yang
menopang payudara.
berjalan normal dan baik maka ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dan
orang-orang di sekelilingnya.
a. Dukungan keluarga
d. Persiapan sibling
a. Sering BAK
pada siang hari, jangan kurangi minum dimalam hari kecuali menganggu
tidur dan mengalami kelelahan, hindari minum teh atau kopi sebagai
ini bersifat fisiologis dan beberapa lainnya merupakan tanda adanya bahaya
dalam kehamilan. Nyeri ligamentum, torsi uterus yang parah dan adanya
nyeri pada perut bagian bawah. Keluhan ini dapat diatas dengan tirah
baring, mengubah posisi ibu agar uterus yang mengalami torsi dapat
Menurut Pates dkk 2007 dalam Husin 2014 hal: 143, pada saat
trimester akhir, kontraksi dapat sering terjadi setiap 10-20 menit dan juga
persalinan palsu.
16
d. Nyeri pinggang
tubuh yang baik untuk mengangkat barang yang jatuh misalnya jongkok,
a. Pengertian
jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Penderita anemia lebih sering disebut
kurang darah atau kadar sel darah merah (Hemoglobin/Hb) dibawah nila
tablet besi yaitu keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil
1) Normal : 11 gr%’
mengalami anemia dalam kehamilan yaitu badan lemah, lelah, kekurangan energi,
wajah, kelopak mata, bibir, dan kuku tampak pucat. Gejala dan tanda yang umum
adalah lesu, lemah, cepat letih, pucat, pusing dan mudah mengantuk.
e. Pengaruh anemia dalam kehamilan, persalinan, nifas dan bahaya pada janin
ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%), mengancam jiwa dan kehidupan
2) Bahaya anemia dalam persalinan: gangguan kekuatan his, kala pertama dapat
berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, kala dua berlangsung lama
kebidanan, kala tiga dapat di ikuti rentensi plasenta dan perdarahan post
partum karena atonia uteri, kala empat dapat terjadi perdarahan post partum
3) Bahaya anemia dalam masa nifas: perdarahan post partum karena atonia uteri
Akibat anemia dapat terjadi gangguan dan bentuk : abortus, terjadi kematian
intra uteri, persalinan prematur tinggi, berat badan lahir rendah (BBLR),
kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat
f. Pencegahan
zat besi, mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan protein seperti
hati, tiram, bayam, kacang polong, daging tampa lemak, kuning telur, kacang,
sayuran berwarna hijau, biji-bijian, ikan dan unggas, mengkonsumsi tablet besi
mencukupi kebutuhan zat besi pada janin, terutama untuk perkembangan otak
dan darah. Pada kehamilan trimester II dan III terjadi peningkatan kebutuhan zat
besi yang disebabkan oleh hemodilusi. Untuk memudahkan penyerapan zat besi
dapat diserap oleh tubuh sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan vitamin C, jus
jeruk, daging ayam dan ikan. Hindari mengkonsumsi bersamaan dengan teh,
Deteksi dini dilakukan untuk mencegah faktor risiko pada ibu hamil. Faktor
risiko adalah suatu keadaan atau ciri tertenu pada sesorang atau suatu kelompok
7 terlalu dan 3 pernah. Tujuh terlalu adalah primi tua, primi muda, primi tua
sekunder, umur ≥ 35 tahun, grande multi, anak terkecil umur < 2 tahun, TB
20
≤ 145 cm, dan 3 pernah adalah riwayat obstetric jelek, perdarahan pasca
b. Kelompok faktor risiko II : Ada Gawat Obstetrik (AGO) yaitu, penyakit ibu,
c. Kelompok faktor risiko III : Ada Gawat Darurat Obstetrik (AGDO) yaitu,
Ukuran faktor risiko diberi skor, skor adalah penentu bobot dari risiko
komplikasi. Skor 2 untuk semua umur dan paritas, skor 8 untuk bekas SC, letak
sedangkan skor 4 untuk faktor risiko yang lain. Kelompok risiko berdasarkan
jumlah skor:
b) Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) jumlah skor 6-10 kode warna kuning
merah
(Prawirohardjo, 2010).
ketuban melalui jalan lahir. Kala satu persalinan berlangsung sejak kontraksi
uterus secara teratur sampai dilatasi servik secara lengkap. Terjadi secara
21
kelahiran bayi yang hidup dan sehat secara normal, selesai dalam 24 jam
a. Kala 1 persalinan
sejati, ditandai oleh perubahan progresif pada servik dan diakhiri dengan
1) Fase Laten
2) Fase Aktif
presentasi janin terjadi selama akhir fase aktif dan selama kala II
2007).
22
b. Kala II Persalinan
Kala dua persalinan ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
(Cuninggham, 2012).
Kala III persalinan segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta,
istirahat sejenak. Dalam waktu 5-10 menit seluruh plasenta terlepas, terdorong
kedalam vagina dan akan lahir spontan. Pengeluaran plasenta disertai dengan
d. Kala IV Persalinan
a. Kala I Persalinan
1. Tekanan darah
sistolik rata-rata 5-10 mmHg pada waktu relaksasi tekanan darah kembali
tubuh dari terlentang posisi miring, perubahan tekanan darah selama kontraksi
2. Suhu
selama dan segera setelah persalinan. Peningkatan suhu tubuh yang dianggap
normal adalah peningkatan suhu tubuh yang tidak lebih dari 0,5 sampa 1°C
(Varney, 2007).
3. Denyut nadi
mencolok terjadi ketika fase relaksasi dan ibu berada dalam posisi miring
(Varney, 2007).
4. Pernafasan
5. Kontraksi uterus
nyeri pada tubuh. Kontraksi uterus memiliki periode relaksasi uterus diantara
6. Ketuban
24
terutama pada dasar panggul ditimbulkan oleh bagian depan anak (Nurasiah,
2012).
b. Kala II persalinan
Kala III persalinan berlangsung rata-rata antara 5-10 menit, tetapi kisaran
normalnya yaitu tidak lebih dari 30 menit (Varney, 2007). Kavum uteri semakin
uterus yang menyilang menekan pembuluh darah sehingga darah tidak masuk
d. Kala IV persalinan
1. Uterus
garis tengah abdomen kira-kira 2/3-3/4 antara simpisis pubis dan umbilikus
(Varney, 2007).
Uterus harus tetap keras terhadap sentuhan uterus yang kokoh merupakan
indikasi dari hematosis uterus yang efektif yang merupakan efek dri kontraksi
uterus.
a) Tanda vital
Tekanan darah, denyut nadi, pernafasan dan suhu harus stabil pada
tekanan darah, dan denyut nadi sangat penting selama kala IV persalinan
darah yang tidak baik. Suhu tubuh wanita berlanjut agak meningkat
dengan keadan normal kurang dari peningkatan 2°F atau dibawah 38°C
(Varney, 2007).
b) Sistem renal
kompresi kandung kemih dan uretra selama persalinan dan pelahiran adalah
individu yang senantiasa hadir, bebas dari nyeri, menerima sikap dan perilaku,
informasi dan pemastian hasil akhir yang aman bagi dirinya dan bayinya.
diantaranya (Varney,2007) :
1. Pengaturan posisi
nyaman.
2. Latihan relaksasi
kontraksi. Relaksasi ini dilakukan pada saat wanita memasuki fase aktif
nafas cepat.
Keletihan yang tidak perlu dapat dicegah dengan empat cara diantaranya :
persalinan
bertujuan untuk memenuhi hak individu mengenai apa yang terjadi pada
sebagai upaya intervensi pada siklus takut nyeri tegang , sehingga rasa nyeri
sebelum suatu prosedur dilakukan. Wanita perlu paham bahwa prosedur yang
kering akan menambah perasaan sejahtera pada wanita. Hal ini bisa dilakukan
dengan cara mengganti pakaian wanita yang telah basah, dan perlak.
relaksasi.
28
9. Kompres dingin
hasil yang efektif, maka kompres dingin pada aksila dan lipatan paha dapat
pengeluaran bloody show, namun hal ini bukanlah indikasi dari tanda
bersalin.
(Varney, 2007).
sirkulasi udara yang baik dan terlindungi dari tiupan angin.Tersedia sumber
air bersih dan mengalir, kamar mandi yang bersih, penerangan yang cukup,
tempat tidur yang bersih, tempat dan meja yang bersih untuk memberikan
persalinan dan kelahiran bayi periksa semua peralatan sebelum dan setelah
adalah pembukaan serviks telah lengkap atau terlihatnya bagian kepala bayi
Gejala dan tanda kala II persalinan : Ibu merasa ingin meneran bersamaan
pada rektum dan atau vagina, perineum menonjol, vulva vagina dan spingter
3. Sarung tangan.
menolong persalinan, periksa dalam, asuhan segera setalah bayi baru lahir,
bocor, terkontaminasi.
penutup kepala, masker, dan kaca mata perlu digunakan selama membantu
dengan lahirnya bayi secara normal. Dalam proses ini ibu dapat memilih posisi
yang nyaman, berdiri, berjongkok, atau miring yang dapat mempersingkat kala
II.
Bila tanda pasti kala II telah diperoleh tunggu sampai ibu merasakan
sarung tangan DTT/steril, beritahu ibu saat, prosedur dan tujuan periksa
dalam, lakukan periksa dalam dan lepaskan sarung tangan sesuai prosedur
PI, jika pembukaan beum lengkap, tenteramkan ibu dn bantu ibu mencari
posisi yang nyaman. Lanjutkan pemantauan kondisi ibu dan janinnya serta
(1) Jika ibu merasa ingin meneran tetapi pembukaan belum lengkap,
memberitahu kepada ibu agar menahan diri untuk meneran hingga saat
pembukaan lengkap.
(2) Jika pembukaan sudah lengkap dan ibu ingin meneran, bantu ibu
kontraksi.
(3) Jika pembukaan sudah lengkap tapi ibu tidak ada dorongan untuk
meneran, bantu ibu untuk posisi yang nyaman, ajarkan cara bernafas
selama kontraksi berlangsung, pantau kondisi ibu dan bayi dan catat
kontraksi.
hal ini dapat membantu kemajuan persalinan, mencari posisi meneran yang
Tabel 2.5
Posisi Manfaat
Posisi duduk atau setengah Memberikan rasa nyaman bagi
duduk ibu dan memberikan kemudahan
baginya untuk beristirahat
diantara kontraksi, keuntungan
dari posisi ini adalah gaya
grafitasi yang dapat membantu
ibu melahirkan bayinya.
Jongkok atau berdiri Membantu mempercepat
kemajuan kala II persalinan dan
mengurangi nyeri.
Merangkak atau berbaring Membuat ibu merasa nyaan dan
kekiri efektif untuk meneran, selain itu
juga mampu membantu
perbaikan posisi oksiput yang
melintang untuk berputar
menjadi posisi oksiput anterior.
34
7. Menolong kelahiran
tersedianya alas kain bersih atau sarung bersih dibawah ibu dan
handuk atau kain bersih diatas perut ibu untuk alas tempat meletakkan
Saat kepala membuka vulva 5-6 cm, letakkan kain yang bersih dan
kering yang dilipat 1/3 dibawah bokong ibu dan siapkan kain atau handuk
bersih diatas perut ibu. Lindungi perineum dengan satu tangan, ibu jari
pada salah satu perineum dan 4 jari tangan pada sisi yang lain serta tangan
yang lainnya berda dibelakang kepala bayi. Tahan belakang kepala bayi
35
agar posisi kepala tetap fleksi pada saat keluar secara bertahap melewati
Setelah kepala bayi lahir minta ibu untuk berhenti meneran dan
bernafas cepat. Periksa leher bayi apakah ada lilitan tali pusat . jika lilitan
tali pusat longgar lepaskan lilitan dengan melewati kepala bayi. Jika lilitan
sangat erat jepit tali pusat dengan klem pada kedua tempat dengan jarak 2-
spontan, letakkan tangan pada sisi kiri dan kanan kepala bayi, minta ibu
bahu depan melewati simpisis, setelah bahu depan lahir gerakkan kepala
keatas dan lateral tubuh bayi sehingga bahu bawah dan seluruh dada dapat
dilahirkan.
(1) Saat bahu posterior lahir, geser tangan bawah (posterior) kearah
perineum dan sanggah bahu dan lengan atas bayi pada tangan
tersebut.
36
(2) Gunakan tangan yang sma untuk menompang lahirnya siku dan
(4) Dari arah belakang sisipkan jari telunjuk tangan atas diantara kedua
kaki bayi yang kemudian dipegang dengan ibu jari dan ketiga jari
tangan lainnya.
(5) Letakkan bayi diatas kain yang telah disiapkan diatas perut ibu, dan
dengan kain atau selimut diatas perut ibu. Pastikan bayi tertutup
dengan baik.
dengan klem pada sekitar 3 cm dari dinding perut (pangkal pusat bayi).
Dari titik jepitan, letakkan tali pusat dengan dua jari kemudian dorong
isi tali pusat kearah ibu. Lakukan penjepitan kedua dengan jarak 2 cm
bayi dengan selimut atau kain yang bersih dan kering. Pastikan bahwa
Setelah lepas, plasenta akan turun kebagian bawah uterus atau kedalam
vagina.
(a) Periksa uterus untuk memastikan tidak ada bayi yang lain
(c) Segera ( dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir ) suntikkan oksitosin
b. Pindahkan klem (penjepit untuk pemotong tali pusat pada kala dua) pada
tali pusat sekitar 5-20 cm didepan vulva, agar memegang tali pusat lebih
c. Letakkan tangan lain pada abdomen ibu (beralaskan kain) tepat diatas
simpisis pubis. Gunakan tangan ini untuk meraba kontraksi uterus dan
tali pusat dengan satu tangan dan tangan yang lainnya menekan uterus
kearah lumbal dan kepala ibu (dorso kranial). Lakukan secara hati-hati
(sekitar dua menit atau tiga menit bersilang) untuk megulangi kembai
e. Saat mulai kontraksi tegangkan tali usat kearah bawah, lakukan tegangan
dorso kranial hingga tali pusat makin menjulur dan korpus uteri bergerak
tidak turun setelah 30-40 detik mulai dengan penegangan tali pusat dan
pusat.
ketuban mudah robek, pegang plasenta dengan kedua tangan dan secara
Setelah plasenta lahir lakukan masase uterus, evaluasi tinggi fundus uteri
dengan meletakkan jari tangan secara melintang dengan pusat sebagai patokan.
Pemantauan keadaan umum ibu yaitu: pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus
dan darah yang keluar setiap 15 menit selama satu jam petama dan 30 menit
40
selama satu jam kedua, masase fundus untuk membuat kontraksi uterus menjadi
ekstrauterine) dan toleransi bagi BBL untuk dapat hidup dengan baik.
(Marmi, 2012)
melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu
a. Sistem Pernafasan
2012).
b. Perubahan Sirkulasi
Karena tali pusat di klem, sistem rendah yang ada pada unit plasenta
oleh plasenta Darah teroksigenasi ini, yang sekarang secara rutin mengalir
(Manuaba, 2008)
anatomi dan fisiologi jantung. Darah yang tidak kaya oksigen masuk
dipompa kesemua jaringan tubuh lainnya. Denyut jantung bayi baru lahir
rata-rata 140 x/menit dan volume darah pada bayi baru lahir 80-110
c. Termoregulasi
Menurut Deslidel, dkk (2012) bayi baru lahir dapat kehilangan panas
terluas)
d. Sistem Gastrointestinal
adalah sirkulasi baik, bising usus positif, tidak ada kembung, pasase mekonium
Dua sampai 3 hari pertama kolon berisi mekonium yang lunak berwarna
hijau kecokelatan, yang berasal dari saluran usus dan tersusun atas, mucus dan
sel epidermis. Warna yang khas berasal dari pigmen empedu. Beberapa jam
43
sebelum lahir usu masih steril, tetapi setelah itu bakteri menyerbu masuk. Pada
e. Sistem Ginjal
dari 90% bayi berkemih dalam usia 24 jam, dan memproduksi urine 1-2
(Deslidel, 2012).
f. Sistem Hati
empedu. Hati juga memiliki fungsi ekskresi (aliran empedu) dan detoksifikasi
g. Sistem Neurologi
Bayi telah dapat melihat dan mendengar sejak baru lahir sehingga
membutuhkan stimulasi suara dan penglihatan. Setelah lahir jumlah dan ukuran
sel saraf tidak bertambah. Pembentukan sinaps terjadi secara progresif sejak lahir
janin 6 bulan sampai dewasa. Golden period mulai trimester III sampai usia 2
tahun pertambahan lingkar kepala (saat lahir rata-rata 36 cm, usia 6 bulan 44 cm,
usia 1 tahun 47 cm, usia 2 tahun 49 cm, usia 5 tahun 51 cm, dewasa 56 cm)
(Deslidel, 2012).
44
h. Sistem Imunologi
bulan. Setelah lahir imunitas neonatus cukup bulan lebih rendah dari orang
bayi mudah terkena infeksi. Neonatus kurang bulan memiliki kulit yang masih
rapuh, membrane mukosa yang mudah cedera, pertahanan tubuh lebih rendah
i. Sistem Integumen
Pada bayi PH kulit lebih tinggi,kulit lebih tipis dan sekresi keringat dan
sebum sedikit. Akibatnya, bayi lebih rentan terhadap infeksi kulit. Selanjutnya
karena perlekatan yang longgar antaraq dermis dan epidermis, kulit bayi
Bayi cukup bulan memiliki kulit kemerahan beberapa jam setelah lahir,
setelah itu warna kulit memucat menjadi warna normal. Kulit sering terlihat
ketidakstabilan vasomotor, stasis kapiler dan kadar Hb yang tinggi. Keadaan ini
dianggap normal dan bersifat sementara biasanya berlangsung selama 7-10 hari
j. Sistem Muskuloskeletal
relative kecil bila dibandingkan dengan ukuran tengkoraknya yang lebih besar
dan lebih berat. Ukuran dan bentuk kranium dapat mengalami distorsi akibat dari
45
Resolusi dari molase terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 kehidupan bayi, setelah itu
molase menghilang. Punggung bayi normalnya datar, tegak dan dapat ditekuk
Tungkai atas sedikit lebih pendek dari pada lengan. Lengan bayi bisa
membuka sempurna saat relaksasi, tetapi akan menutup secara reflex bila telapak
bawah bayi kecil, pendek dan gemuk. Pada bayi baru lahir, lutut saling berjauhan
saat kaki diluruskan dan tumit disatukan, sehingga tungkai bawah terlihat agak
melengkung. Saat baru lahir, telapak kaki datar, tidak terlihat lengkungan
(Maryunani, 2008)
neonatus terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, minggu pertama dan bulan
(Kemenkes, 2013).
1) Asuhan bayi baru lahir normal, dilaksanakan segera setelah lahir, dan
2) Pencegahan infeksi.
6) Pemeriksaan bayi baru lahir setelah dilakukan IMD yaitu menimbang berat
4) Memberikan ASI Bayi harus disusukan minimal 10-15 kali dalam 24 jam
5) Pijat bayi
a) Manfaat dari pijat bayi yaitu : relaksasi pada otot-otot bayi, dapat
b) Teknik pijat bayi, yang pertama yaitu pijat kaki dengan menggunakan
teknik I love you, kemudian pijatan pada jantung kecil dan jantung besar,
48
pemijatan tangan yaitu sama teknik pijatan kaki, pijatan muka dimulai
dari kening, alis, hidung, hingga dagu, pijatan pada punggung secara
(Saleha, 2009)
1) Uterus
plasenta dan selaput janin, beratnya sekitar 1000 gram dan TFU berada
sekitar 2 jari di bawah pusat. Hal ini disebabkan oleh banyaknya darah
membesar. Sampai hari kedua, uterus masih membesar dan setelah itu
berangsur – angsur menjadi kecil. Pada hari ketiga, TFU kira – kira 3 jari
49
di bawah pusat. Hari kelima, pada pertengahan antara pusat dam simpisis.
Berat uterus menurun sekitar 500 gram pada akhir minggu pertama
Dan setelah hari ke sepuluh, uterus tidak akan teraba lagi. Semua ini
b) Lokhea
Lokhea adalah darah atau cairan yang keluar dari vagina elama
masa nifas. Lokhea mempunyai ciri berbau amis (anyir), meskipun tidak
(Maryunani, 2009).
rubra, serosa dan alba seperti yang telah disebutkan di atas. Namun
50
berisi darah yang keluar pada hari ketiga hingga hari ketujuh
antara korpus dan serviks uteri berbentuk cincin. Segera setelah bayi
dilahirkan, tangan pemeriksa masih bisa masuk 2-3 jari dan setelah 1
peregangan, setelah beberapa hari persalinan kedua organ ini kembali dalam
keadaan kendor. Rugae timbul lagi pada minggu ke tiga. Himen tampak
karankulae mitiformis yang khas bagi wanita multipara. Ukuran vagina akan
mengalami robekan. Robekan jalan lahir dapat terjadi secara spontan ataupun
normal. Agar buang air besar kembali normal, dapat diatasi dengan diet tinggi
persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk buang air kecil dalam
nifas meliputi, dinding perut dan peritoneum yang mana dinding perut akan
longgar pasca persalinan. Keadaan ini akan pulih dalam 6 minggu, kulit
d. Payudara (mammae)
Pada semua wanita yang telah melahirkan proses laktasi terjadi secara
Setelah melahirkan, ketika hormon yang dihasilkan plasenta tidak ada lagi
timbul rasa hangat, bengkak, dan rasa sakit. Ketika bayi menghisap puting,
oksitosin. Ketika ASI dialirkan karena isapan bayi atau dengan dipompa sel-
52
sel acini terangsang untuk menghasilkan ASI lebih banyak. Reflek ini dapat
1) Suhu Badan
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2°C. Sesudah partus
dapat naik kurang lebih 0,5°C dari keadaan normal, namun tidak akan
melebihi 8°C. Sesudah dua jam pertama melahirkan umumnya suhu badan
akan kembali normal. Bila suhu lebih dari 38°C mungkin terjadi infeksi
2) Nadi
Denyut nadi setelah melahirkan biasanya akan lebih cepat (denyut nadi
normal: 60-80 kali/menit). Jika denyut nadi melebihi 100 kali/menit disebut
2011).
3) Tekanan Darah
segera seteah berdiri, yang dapat terjadi hingga 46 jam pertama. Hasil
4) Pernafasan
nadi. Bila suhu tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali
bila ada gangguan pada saluran nafas. Bila pernafasan pada masa
2011)
Volume darah normal yang diperlukan plasenta dan pembuluh darah uterine,
masih tetap tinggi daripada normal. Plasma darah tidak banyak mengandung
Aliran ini terjadi 2 – 4 jam pertama kelahiran bayi. Selama masa ini ibu
serta faktor – faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama postpartum,
54
kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah lebih mengental
Jumlah leukosit akan tetap tinggi selama beberapa hari pertama postpartum,
dipengaruhi oleh volume darah, volume plasenta, dan tingkat volume darah yang
berubah – ubah. Tingkatan ini dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi dari ibu
seorang wanita dapat bertambah. Pengalaman yang unik dialami oleh ibu
setelah persalinan. Masa nifas merupakan masa yang rentan dan terbuka untuk
a. Fase Taking In
perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitif, sehingga
c. Fase Letting Go
Setelah ibu dan bayi tiba di rumah. Ibu mulai secara penuh menerima
liter setiap hari, pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi,
b. Ambulasi
Adapun keuntungan dari ambulasi dini ini yaitu ibu merasa lebih sehat
dan kuat, faal usus dan kandung kemih lebih baik (Saleha, 2009).
c. Eliminasi
normal bila buang air kecil sopontan setiap 3-4 jam. Kesulitan buang air
kecil disebabkan oleh sfingter uretra tertekan oleh kepala janin dan
Hal – hal yang bisa dilakukan pada ibu untuk memenuhi kebutuhan
istirahat dan tidur adalah (Saleha, 2009): anjurkan ibu untuk istirahat
yang cukup agar tidak merasa lelah yang berlebihan, sarankan ibu untuk
dirinya sendiri.
Bagi ibu yang bersalin secara normal, memungkin bagi ibu untuk
terjadi luka jalan lahir. Untuk itu bidan harus selalu memantau perlukaan
itu observasi setiap hari tidak perlu dilakukan (Medforth dkk, 2011).
Bagi sebagian ibu, rasa sakit dan nyeri akan berangsur berkurang dan
air kecil dan besar, mengucurkan air hangat yang dicampur dengan
f. Aktifitas seksual
istri begitu farah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau
dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk
(Saleha, 2009).
58
perut menjadi lembek dan lemas disertai adanya striae gravidarum yang
Dengan tidur telentang dan lengan di samping, tarik otor perut selagi
menarik nafas, tahan nafas dalam, angkat dagu ke dada, tahan hitungan 1
otot jalan lahir dan dasar panggul lakukan latihan keagel, berdiri dengan
posisi semula, mencegah kesulitan buang air besar dan buang air kecil,
Upaya ini dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen dan upaya
a. Kontrasepsi Suntik
dua hormon yaitu progestin dan estrogen seperti hormon alami pada tubuh
pervaginam/spotting.
60
kombinasi: nyeri dada hebat atau nafas pendek, sakit kepala hebat atau
kehamilan.
pada masa laktasi dan perempuan yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi
kenaikan berat badan, perut kembung dan tidak nyaman, perdarahan banyak
logis untuk mengambil suatu keputusan yang berfokus pada pasien (Sulistyawati,
2013)
Manajemen kebidanan ini terdiri dari 7 langkah yang berurutan, yang dimulai
dengan pengumpulan data sampai dengan evaluasi. Proses ini bersifat siklik (dapat
61
berulang) dengan tahap evaluasi sebagai data awal pada siklus berikutnya
lengkap dari berbagai sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pada
yang telah dikumpulkan. Dalam langkah ini bidan membagi interprestasi data
1) Diagnosa
penyimpangan
2) Masalah
3) Kebutuhan
teridentifikasi
penanganan segera
serta kolaborasi dengan tim kesehatan lain berdasarkan kondisi pasien apakah
based, serta divalidasikan berdasarkan apa yang diinginkan dan tidak yang
diinginkan pasien.
Realisasi dari perencanaan dapat dilakukan oleh bidan, pasien atau anggota
63
dilaksanakan
kepada pasien
berdasarkan komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang dimiliki oleh
pasien, tim kesehatan dan bidan itu sendiri (Wildan & Aziz, 2011).
a. Subjektif (S) adalah segala bentuk pernyataan atau keluhan dari pasien
bidan atau tenaga kesehatan (Wildan & Aziz, 2011). Data ini merupakan
2013).