Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Aktivitas Fisik


Aktivitas fisik merupakan fungsi dasar hidup manusia, yang merupakan gerakan tubuh
yang dihasilkan otot rangka yang memerlukan pengeluaran energy. Aktivitas fisik
melibatkan proses biokimia dan biomekanik. Pengeluaran energi saat melakukan aktivitas
fisik, sangat bervariasi, mulai dari rendah hingga tinggi (KKal). Aktivitas fisik juga
berhubungan positif dengan kebugaran fisik (Welis, 2016).
Menurut Kemenkes (2015), Aktivitas Fisik adalah setiap gerakan tubuh yang
meningkatkan pengeluaran tenaga dan eneri atau pembakaran kalori. Jenis aktivitas fisik
dibagi menjadi tiga, yakni :
a) Aktivitas fisik harian, merupakan kegiatan sehari-hari. Misalnya, mencuci, mengepel,
jalan kaki, dan lainnya. Kalori yang terbakar bisa 50-200 KKal per kegiatan.
b) Latihan fisik, aktivitas yang dilakukan secara terstruktur dan terencana. Misalnya,
jalan kaki, jogging, push up, peregangan, senam aerobic, dan lainnya.
c) Olahraga, aktvitas fisik yang dilakukan secara terstruktur dan terencana dengan
mengikuti aturan yang berlaku dengan tujuan tidak hanya membuat tubuh lebih bugar
tapi untuk mendapatkan prestasi. Misalnya, sepak bolam basket, berenang, dan
lainnya.

2.2. Pengertian Peregangan


Peregangan merupakan salah satu aktivitas fisik dalam program Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS). Peregangan adalah kegiatan melakukan gerakan-gerakan yang
bertujuan melenturkan atau melemaskan kembali bagian-bagian tubuh yang kaku
(Kemenkes, 2018). Gerakan peregangan yang banyak dilakukan adalah gerakan aktif
dinamis sekitar 3 menit. Dalam germas, perubahan gaya hidup atau perilaku diharapkan
dapat membuat semua pekerja menjadi sehat dan bugar sehingga menunjang produktivitas
kerja.
Peregangan menjadi sesuatu yang wajib dilakukan karena banyak pekerja terutama
pekerja yang bekerja dengan gerakan statis, duduk terlalu lama, dan bekerja dalam posisi
tidak tepat. Posisi tubuh yang tidak tepat dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau
keluhan. Jika kondisi ini berlangsung lama, dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
2.3. Tujuan Peregangan
Tujuan dilakukannya peregangan, yaitu :
a) Memberi rasa nyaman pada orang khususnya pekerja yang memiliki gerakan statis,
duduk terlalu lama, atau bekerja dalam posisi yang tidak tepat.
b) Menghindari timbulnya gangguan kesehatan, seperti gangguan otot rangka
(musculoskeletal) khususnya di bagian leher, bahu, pergelangan, tulang belakang, dan
siku.
c) Menghindari rasa nyeri, terutama di leher dan punggung akibat kekakuan pada otot-
otot tubuh
d) Melenturkan kembali otot tubuh supaya tetap bugar selama beraktivitas (Kemenkes,
2018).
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes). 2015. Pembinaan Kesehatan Olahraga di Indonesia.


Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes). 2018. Pentingnya Peregangan di Tempat Kerja. Jakarta.

Welis, Wilda. 2016. Gizi untuk Aktivitas Fisik dan Kebugaran.

Anda mungkin juga menyukai