Anda di halaman 1dari 18

SKILL LAB FAMILY FOLDER

Blok 26
Laporan Diabetes Mellitus Tipe II
di PUSKESMAS JELAMBAR I
25 Juli 2016

Samuel Lionardi
102013365

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
2016

1
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit yang mengakibatkan tidak seimbangnya
kemampuan tubuh menggunakan makanan secara efisien yang disebabkan oleh pankreas gagal
memproduksi insulin atau terjadi misfungsi tubuh yang tidak bisa menggunakan insulin secara
tepat. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronik yang prevalensinya terus
meningkat setiap tahun . Jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia tahun 2000 mencapai
8,43 juta jiwa dan diperkirakan mencapai 21,257 juta jiwa pada tahun 2030, bahkan saat ini
prevalensi DM di Indonesia menduduki urutan ke empat di dunia setelah India, China dan
Amerika Serikat.
WHO memperkirakan sekitar 4 juta orang meninggal setiap tahun akibat komplikasi DM.
Berdasarkan data Departemen Kesehatan (DepKes) angka prevalensi penderita diabetes di
Indonesia pada tahun 2008 mencapai 5,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 12 juta
jiwa. Penyakit DM terdiri dari DM tipe 1 dan DM tipe 2. DM tipe 1 yaitu diabetes yang
bergantung pada insulin di mana tubuh kekurangan atau tidak diproduksinya hormon insulin
sedangkan DM tipe 2 yaitu keadaan di mana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi
dengan semestinya.1 Penyakit DM tipe 2 di Indonesia merupakan salah satu penyebab utama
penyakit tak menular atau sekitar 2,1% dari seluruh kematian.
Diperkirakan sekitar 90% kasus DM di seluruh dunia tergolong DM tipe 2. Jumlah
penderita DM tipe 2 semakin meningkat pada kelompok umur dewasa terutama umur > 30 tahun
dan pada seluruh status sosial ekonomi Obesitas terutama yang bersifat sentral merupakan salah
satu factor yang mempengaruhi timbulnya penyakit DM Tipe 2. Timbunan lemak
yangberlebihan di dalam tubuh dapat mengakibatkan resistensi insulin yang berpengaruh
terhadap kadar gula darah penderita diabetes mellitus.1

2
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
1.2 Masalah

Menurut penelitian epidemiologi yang sampai saat ini dilaksanakan di Indonesia,


kekerapan diabetes di Indonesia berkisar antara 1,4 dengan 1,6%. Pada tahun 2006, Departemen
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bekerja sama dengan Bidang
Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan melakukan Surveilans Faktor Risiko
Penyakit Tidak Menular di Jakarta yang melibatkan 1591 subyek, terdiri dari 640 laki-laki dan
951 wanita. Survei tersebut melaporkan prevalensi DM di lima wilayah DKI Jakarta sebesar
12,1% dengan DM yang terdeteksi sebesar 3,8% dan DM yang tidak terdeteksi sebesar 11,2%.
Berdasarkan data ini diketahui bahwa kejadian DM yang belum terdiagnosis masih cukup tinggi,
hampir 3x lipat dari jumlah kasus DM yang sudah terdeteksi.1

1.3 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami tentang penyakit Diabetes Melitus baik penyebab dan
komplikasinya serta menerapkan prinsip-prinsip pelayanan kedokteran secara
komprehensif dan holistik dan peran aktif dari pasien dan keluarga.
2. Untuk memenuhi tugas Skill Lab Family Folder pada blok community medicine.
3. Meningkatkan kesadaran pasien dan keluarganya mengenai pentingnya kesehatan.
4. Memantau perkembangan penyakit pasien serta kepatuhan pasien menjalani terapi.
Serta memberikan penjelasan mengenai pentingnya minum obat untuk mencegah
kekambuhan penyakit.
5. Memberikan penyuluhan mengenai faktor faktor resiko untuk early diagnosis
penyakit pasien sehingga penanganannya lebih baik.
6. Menciptakan komunitas masyarakat yang sehat.
1.4 Metode

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data ini adalah metode observasi, yaitu dengan
melakukan kunjungan langsung ke rumah pasien dengan mendapat alamat dan data dasar dari
Puskesmas Jelambar II.

3
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Diabetes Mellitus


Diabetes mellitus merupakan sindrom homeostasis gangguan energi yang disebabkan
oleh defisiensi insulin atau oleh defisiensi kerjanya dan mengakibatkan metabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak tidak normal. Individu yang menderita diabetes tergantung insulin
menghadapi beban serius yang meliputi kebutuhan mutlat insulin eksogen setiap harinya,
kebutuhan untuk memonitor pengendalian metabolik dirinya dan kebutuhan untuk
memperhatikan terus-menerus pada masukan diet. Morbiditas dan mortalitas yang berasal dari
kekacauan metabolik dan dari komplikasi jangka panjang yang memepengaruhi pembuluh kecil
dan besar serta menyebabkan retinopati, nefropati, penyakit jantung iskemik, dan obstruksi arteri
dengan gangren tungkai.2

Manifestasi klinis akut dapat sepenuhnya dimengerti dalam lingkungan pengetahuan


sekarang tentang sekresi dan kerja insulin; pertimbangan genetik dan etiologi lain yang
mengarah pada mekanisme autoimun sebagai faktor pada kejadian diabetes tipe I, dan ada
konsensus yang muncul bahwa komplikasi jangka panjang terkait dengan gangguan metabolik.
Pertimbangan-pertimbangan ini membentuk dasar pendekatan terapeutis terhadap penyakit ini.

Tabel 1. Kriteria diabetes mellitus menurut WHO.3

Glukosa Plasma Vena (mg/dL)

Puasa 2jam PP

Normal <100 <140

Diabetes mellitus ≥140 ≥200

TGT 100-139 140-199

4
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
1. Risiko Rendah
Tes glukosa darah tidak dibutuhkan apabila :

• Tidak didapatkan riwayat diabetes pada kerabat dekat.

• Usia < 25 tahun.

• Berat badan normal sebelum hamil.

• Tidak memiliki riwayat metabolism glukosa terganggu.

• Tidak ada riwayat obstetric terganggu sebelumnya.2

2. Risiko Sedang
Dilakukan tes gula darah pada kehamilan 24 – 28 minggu terutama pada wanita dengan ras
Hispanik, Afrika, Amerika, Asia Timur, dan Asia Selatan.

3. Risiko Tinggi
Wanita dengan obesitas, riwayat keluarga dengan diabetes, mengalami glukosuria. Dilakukan tes
gula darah secepatnya. Bila diabetes gestasional tidak terdiagnosis maka pemeriksaangula darah
diulang pada minggu 24 – 28 kehamilan atau kapanpun ketika pasien mendapat gejala yang
menandakan keadaan hiperglikemia.

Etiologi

Diabetes melitus tipe 2 disebabkan kegagalan relatif sel β dan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa
oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel β tidak mampu
mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin.
Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa,
maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekrasi insulin lain. Berarti sel β
pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa.1,2

5
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
Pemeriksaan Fisik

1. Pengukuran tinggi dan berat badan.

2. Pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan funduskopi.

4. Pemeriksaan rongga mulut dan kelenjar tiroid.

5. Pemeriksaan jantung.

6. Evaluasi nadi baik secara palpasi maupun dengan stetoskop.

7. Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah, termasuk jari.

Pemeriksaan Penunjang

1. Glukosa darah puasa dan 2 jam post prandial.

2. HbA1C.

3. Profil lipid pada keadaan puasa (kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida).

4. Kreatinin serum.

5. Albuminuria.

6. Keton, sedimen dan protein dalam urin.

7. Foto sinar-x dada.

Penatalaksanaan

Tujuan penatalaksanaan secara umum adalah meningkatnya kualitas hidup penyandang


diabetes. Tujuan penatalaksanaan secara khusus dibagi kepada dua yaitu:

1. Jangka pendek: hilangnya keluhan dan tanda diabetes melitus, mempertahankan rasa
nyaman dan tercapainya target pengendalian glukosa darah.
2. Jangka panjang: tercegah dan terhambatnya progresivitas penyulit mikroangiopati,
makroangiopati dan neuropati. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan
mortalitas diabetes melitus.3

6
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
BAB III

HASIL DATA

A. Pengumpulan data
Tempat : Puskesmas Keluarahan
Jl. Satria II no. 1 RT 004/04
Jelambar 1 Kec. Grogol Petamburan
Kota Administrasi Jakarta Barat
B. Pasien
1. Identitas
a. Nama lengkap : Aswarni
b. Usia : 76 Tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Pendidikan : Tamat SMA Agama
g. Alamat : Jl. Satria III RT007/04 no. 112
2. Riwayat Biologis Keluarga
a. Keadaan kesehatan sekarang : Sedang
b. Kebersihan perorangan : Baik
c. Penyakit yang sering diderita : Rabun Senja
d. Penyakit keturunan : Tidak tahu
e. Penyakit kronis atau menular :-
f. Kecacatan anggota keluarga :-
g. Pola makan : Baik (2-3 x sehari)
h. Pola istirahat : Baik
3. Psikologis Keluarga
a. Kebiasaan buruk :-
b. Pengambilan keputusan : Keputusan diambil dengan

7
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
cara dibicarakan terlebih
dahulu dengan Suami dan
Anak
c. Ketergantungan obat :-
d. Tempat mencari pel. Kesehatan : Puskesmas dan Rs. Harapan
Kita
e. Pola rekreasi : Kurang ( Tetapi sebelum
sakit, cukup sering jalan –
jalan dan rekreasi bersama
keluarga).
4. Keadaan Rumah/Lingkungan
a. Jenis bangunan : Permanen
b. Lantai rumah : Keramik
c. Penerangan : Baik
d. Kebersihan : Baik
e. Ventilasi : Baik
f. Dapur : Ada
g. Jamban keluarga : Ada
h. Sumber air minum : Air Galon isi ulang
i. Sumber pencemaran air : Tidak
j. Pemanfaatan pekarangan : Berkebun
k. Sistem pembuangan air limbah : Ada
l. Tempat pembuangan sampah : Ada
m. Sanitasi lingkungan : Baik
5. Spiritual Keluarga
b. Ketaatan beribadah : Baik
c. Keyakinan tentang kesehatan : Baik
6. Keadaan Sosial Keluarga
a. Tingkat pendidikan : Sedang
b. Hubungan antar anggota keluarga : Baik

8
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
c. Hubungan dengan orang lain : Baik
d. Kegiatan organisasi sosial : Baik (Ibadah Ngaji rutin
dan Senam setiap Hari
Minggu)
e. Keadaan ekonomi : Sedang (Bertopang dari
Uang Pensiunan)
7. Kultural Keluarga
a. Adat yang berpengaruh : orang Padang
b. Lain-lain :-
8. Daftar anggota keluarga
No Nama Hub dgn Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Keadaan Keadaan Imunisasi KB
KK kesehata gizi
n
1. Harisuddi Kepala 84 SMA Pensiunan Islam Kurang Baik - -
n keluarga tahun baik
2. Aswarni Istri 76 SMA Ibu rumah Islam baik Baik - -
tahun Beragama tangga

9. Keluhan utama : Menderita Diabetes Melitus baru diketahui


5 tahun lalu
10. Keluhan tambahan : Rabun Senja
11. Riwayat penyakit dahulu :-
12. Riwayat penyakit sekarang : Diabetes Mellitus tipe 2 disertai Rabun
Senja
13. Pemeriksaan fisik : TD 130/80, Nadi 60/menit, RR 28/menit,
Suhu 37,0°C, Lapang pandang rabun
14. Diagnosis penyakit : Diabetes Mellitus disertai Rabun
15. Diagnosis Keluarga : Riwayat imunisasi anak tidak lengkap.
Suami pasien mengalami fraktur tulang
belakang.
16. Anjuran Penatalaksanaan Penyakit:

9
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
a. Promotif :Penyuluhan tentang definisi penyakit DM, gejala
DM serta faktor resiko dan memberikan informasi tentang
makanan untuk mencegah kekambuhan penyakit.
Menjelaskan tentang pentingnya kepatuhan obat.
b. Preventif : Pencegahan penyakit DM adalah menjaga pola
makan dan olahraga secara teratur.
c. Kuratif : Pengobatan dengan cara teratur minum obat dan
control ke puskesmas tepat waktu agar kadar gula darah
puasa < 100 mg/dl, 2 jam PP < 140.
d. Rehabilitatif : Menjaga pasien agar tidak terjadi kecacatan
atau sequlae akibat dari penyakit DM yaitu diabetic foot.
Diabetic foot adalah luka yang sering menyebabkan pasien
DM harus diamputasi. Keadaan ini disebabkan oleh
terjadinya kematian jaringan. Serta menjaga perluasan
komplikasi akibat DM dan katarak senilis yang diderita
oleh pasien.

17. Prognosis:
1. Penyakit : Bila pasien teratur meminum obat
yang diberikan dan selalu memeriksa gula darah ke
Puskesmas secara teratur, dan didukung dengan
pola hidup sehat yang baik maka prognosis penyakit
pasien adalah baik (dubia et bonam). Sedangkan
untuk kedua mata yang mengalami rabun senja,
diterangkan terkait faktor usia.
2. Keluarga : Adanya hubungan yang baik antar
anggota keluarga pasien serta keluarga yang sangat
mendukung kesehatan pasien dengan suami sebagai
PMO (Pengawas Minum Obat) sehingga
pengobatan pasien lebih teratur..

10
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
3. Masyarakat : Prognosis masyarakat baik jika
masyarakat tahu faktor resiko dan gejala diabetes
mellitus untuk diagnosis dini penyakit tersebut
sehingga mencegah kematian dan kecatatan serta
komplikasi akibat penyakit tersebut.
18. Resume : Ibu Aswarni mempunyai keluhan utama yaitu Diabetes Mellitus
yang disertai dengan Rabun Senja.

BAB IV
ANALISA KASUS

Riwayat keluarga

Keluarga pasien yaitu kakek pasien menderita diabetes dan keluarga pasien tidak ada yang
menderita kecacatan.

Analisa kunjungan rumah

a) Kondisi pasien
Kondisi pasien baik karena didapatkan hasil pemeriksaan tanda- tanda vital dengan tekanan
darah ,nadi, frekuensi nafas, suhu yang normal.

b) Pendidikan
Pasien berpendidikan menengah karena tamat pendidikan hanya sampai SMA.

c) Keadaan rumah
 Lokasi :
Rumah pasien terdapat dalam gang yang dalam tetapi rumah pasien bersih sudah
rumah permanen dan menggunakan pompa sebagai sumber air.

 Kondisi :

11
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
Jenis bangunan rumah pasien adalah permanen. Rumah tersebut lantainya terbuat
dari keramik, beratap genteng. Rumah tampak bersih dan rapi.

d) Ventilasi
Terdapat ventilasi serta jendela pada rumah pasien, bermodel rumah jaman dulu yang setiap
ruangan memiliki jendela nya sendiri

e) Pencahayaan
Pencahayaan didalam rumah sangat baik, setiap ruangan memiliki jendela nya sendiri

f) Kebersihan
Kebersihan dalam rumah kurang baik, karena sedang ada tukang untuk reparasi rumah

g) Sanitasi dasar
Sumber air berasal dari air pompa dan air galon isi ulang untuk minuman dan memasak, mencuci
serta mandi. Terdapat satu kamar mandi permanen yang dilengkapi dengan kakus. Bangunan
kamar mandi merupakan bangunan permanen.

Analisa fungsi keluarga

h) Keadaan Biologis
Keadaan biologis pasien agak kurang karena lebih banyak istirahat dirumah dan kurang
melakukan aktivitas luar.

i) Keadaan Psikologis
Hubungan pasien dengan semua anggota keluarga terjalin dengan baik. Semua keluarga turut
bekerja sama dan pasien terlihat bahagia dengan keluarga yang dimilikinya.

j) Keadaan Sosiologis
Keluarga pasien beranak 8 sekarang sudah pisah, namun pasien tetap aktif dengan kegiatan
lingkungannya seperti mengaji dan senam pagi serta pasien sering berkomunikasi dengan
tetangga.

k) Keadaan ekonomi

12
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
Pasien mendapatkan dana dari gaji pensiunan masa tua. Bisa dikatakan juga pasien ini
mempunyai keadaan ekonomi yang sedang dan berkecukupan

l) Keadaan spiritual
Semua anggota keluarganya rutin beribadah

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Penyakit Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit yang disebabkan kegagalan relatif sel β
dan resistensi insulin yang dapat sembuh jika didiagnosis cepat dengan menjaga pola makan dan
pengobatan yang adekuat dan didukung dengan program PMO yaitu istri dari pasien yang
mengingatkan untuk minum obat dan sewaktu kunjungan pasien sudah merasa tidak terganggu
aktivitas sehari – harinya .

Pemberian pemahaman yang benar tentang perawatan mandiri pasien DM kepada pasien
dan keluarga, penderita DM dapat hidup layaknya seperti orang lain yang sehat, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan produktifitas dan tingkat kesejahteraan keluarga dimana pasien
tersebut tinggal.

Saran

a) Puskesmas
Diharapkan dapat lebih sering melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui
penyuluhan-penyuluhan dalam usaha promotif dan preventif kesehatan masyarakat.
b) Pasien
 Membicarakan masalahnya kepada orang terdekat atau orang yang dipercaya,
sehingga mengurangi beban pikirannya.

13
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
 Berusaha untuk lebih memahami penyakit yang dideritanya dan tetap menjaga
kesehatan melalui pola hidup sehat dan minum obat secara teratur.
 Tetap rajin mengontrol kesehatannya ke pelayanan kesehatan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Penuntun anamnesis dan pemeriksaan fisis. Jakarta; 2005.
2. Gleadle J. At a glance anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Erlangga Medical Series;
2007. h.138-9.
3. Waspadji S, Sukardji K, Octarina M. Pedoman diet diabetes melitus. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI;2002.
4. Hendra U. Penatalaksanan diabetes melitus terpadu. Jakarta: EGC;2005.h.15-6.
5. Suyono Slamet. Diabetes di Indonesia. Buku ajar ilmu penyakit dalam, Jilid III, 2009; Ed. V.
Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia : h. 1855-1856.
6. Mansjoer, Arif, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius FKUI.
7. Price dan Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed: Ke-6.
Jakarta: EGC.

14
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
LAMPIRAN

15
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
16
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
17
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com
18
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Sam_lionardi@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai