PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rumah sakit. Hal ini terjadi karena pelayanan keperawatan diberikan selama 24
jam kepada pasien yang membutuhkannya, berbeda dengan pelayanan medis dan
keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh manajer/
efektif dan efisien baik kepada klien, keluarga dan masyarakat. (Donny, 2014)
maka dalam makalah ini penulis akan menguraikan tentang pengertian, proses,
dimensi, penilaian, strategi, indikator, standar, dan peran dalam menejemen mutu
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mutu
Pengertian mutu berbeda diantara tiap orang, ada yang berarti bagus,
luxurious, ataupun paling bagus. Tetapi ada beberapa pengertian mutu menurut
Mutu merupakan gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa
dari penampilan sesuatu yang sedang diamati dan juga merupakan kepatuhan
dimana hasil dari produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan, standar yang
berlaku dan tercapainya tujuan. Mutu tidak hanya terbatas pada produk yang
menghasilkan barang tetapi juga untuk produk yang menghasilkan jasa atau
Pelayanan Keperawatan
a. Pelayanan
barang atau jasa. Jasa diartikan juga sebagai pelayanan karena jasa itu
dasarnya tidak berwujud dan produksinya berkaitan atau tidak berkaitan dengan
sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan itu merupakan suatu aktivitas yang
atau basis orang (people based) dimana pelayanan berbasis orang berbeda dari
kebutuhan bisnis (business need); dan pelayanan yang dibedakan atas tujuannya,
yaitu laba atau nirlaba (profit or non profit) dan kepemilikannya swasta atau
dapat dikatakan bahwa pelayanan merupakan salah satu bentuk hasil dari produk
dan pemberi pelayanan baik yang professional maupun tidak profesional secara
bersamaan sehingga dampak dari transaksi jual beli pelayanan dapat langsung
dirasakan dan jika pelanggan itu tidak ada maka pemberi pelayanan tidak dapat
memberikan pelayanan.
1. Standar 1
Falsafah dan tujuan Pelayanan keperawatan diorganisasi dan dikelola agar dapat
memberikan asuhan keperawatan yang optimal bagi pasien sesuai dengan standar
keperawatan.
Uraian tugas tertentu yang tertulis harus diberikan kepada setiap petugas hal hal
sebagai berikut
kewenangan
2. Standar 2
pasien. Kriteria:
Asuhan keperawatan mencerminkan standar praktek keperawatan yang berlaku
dan ditujukan pada pasien atau keluarganya, yang mencakup asuhan keperawatan
Penelitian keperawatan
Bila penelitian keperawatan dilakukan, hak asasi pasien harus dilindungi sesuai
3.Standar 3
pelayanan. Kriteria:
kualifikasi manager.
4. Standar 4
keperawatan. Kriteria:
Bila digunakan peralatan khusus, peralatan tersebut dijalankan oleh staf yang
5. Standar 5
yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan prinsip praktek keperawatan
Staf keperawatan yang aktif terlibat dalam asuhan langsung kepada pasien harus
mengatur standar pratek keperawatan dan berpedoman pada etika profesi yang
berlaku.
Ada kebijakan mengenai ruang lingkup dan batasan tanggung jawab serta
darah, menerima pesan melalui telepon, pemberian informasi kepada mass media
6.Standar 6
Tujuan program orientasi dan pelatihan harus mengacu pada efektifitas program
pelayanan.
Tersedianya program orientasi bagi smua staf keperawatan yang baru dan bagi
Penjelasan mengenai kebijakan dan prosedur kerja dirumah sakit dan pelayanan
keperawatan
praktek keperawatan.
Penjelasan mengenai tugas dan fungsi khusus , garis kewenangan, dan ruang
7.Standar 7
adanya asuhan keperawatan yang mutu tinggi dengan terus menerus melibatkan
keperawatan.
Program pengendalian mutu keperawatan meliputi:
Kategori Ukuran
5 Angka restrain
perawat
berfokus pada 13 Jam perawatan pasien per hari oleh RN,LPN/LPN dan UAP
15 Turn over
c.Audit internal
obyektif dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan
analisis dan penilaian data dan proses bisnis. Dengan komitmen untuk integritas
dan akuntabilitas, audit internal yang memberikan nilai kepada mengatur badan
dan manajemen senior sebagai sumber tujuan saran independen. Profesional yang
RS, sedangkan untuk audit keperawatan belum ada kebijakan yang mengatur.
Tim pelaksana dapat merupakan tim atau panitia yg dibentuk di bawah Komite
Pelaksana audit wajib melibatkan SMF mulai dari pemilihan topik, penyusunan
rekomendasi khusus
1. Identifikasi masalah
Adanya standar nasional dan pedoman yang menjadi rujukan praktik klinis yang
lebih efektif
Standar adalah aspek pelayanan yang dapat diukur, yang selalu didasarkan pada
Standar & kriteria wajib (Must Do) à merupakan kriteria minimum yg absolut
dibutuhkan utk menjalankan kegiatan sesuai kebutuhan & harus dipenuhi oleh
setiap dokter
Standar kriteria tambahan (Should do) à merupakan kriteria-2 dari hasil riset yg
3. Pengumpulan data
Untuk menjamin pengumpulan data tepat dan teliti, dan hanya informasi
penting yang dikumpulkan, tentunya detail dari hal-hal yang akan di audit
maupun secara manual. Yang terpenting adalah data apakah yang akan diambil?,
dimanakah data dapat ditemukan? Dan siapakan yang akan mengambil data?
4.Membandingkan hasil pengumpulan data dengan standar.
Tahap ini merupakan tahap analisis, dimana hasil dari pengumpulan data
dibandingkan dengan kriteria dan standar. Hasil akhir dari analisis adalah apakah
untuk menentukan siapa yang akan menyetujui, apa yang akan dilakukan dan
termasuk nama-nama individu yang akan bertanggung jawab dan target waktu
pencapaian.
6. Tindakan korektif
7. Rencana re-audit
Aspek struktur, proses dan hasil pelayanan dipilih dan dievaluasi secara
perbaikan diterapkan pada tim individu atau tingkat pelayanan dan monitoring
penilaian mutu pelayanan yang dilakukan para pemberi jasa pelayanan kesehatan
langsung (oleh dokter, perawat, dan atau profesi lain) suatu Rumah Sakit untuk
konteks ini meliputi kelompok medik dan keperawatan, dengan demikian audit
klinik dapat merupakan audit medik, audit keperawatan, atau gabungan antara
profesi keperawatan.
(Nitisemito, 1996:143).
TujuanManajemen Personalia
dan kontinuitas.
efisiensi yang maksimal tanpa kerjasama yang penuh dari para karyawan.
fundamental.
telah ada.
e. keselamatan
yang dimaksud dengan keselamatan pasien (patien safety) adalah proses
dalam suatu Rumah Sakit yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman.
terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan
event), dan nyaris terjadi (near miss). Untuk meningkatkan mutu pelayanan
Rumah Sakit, Menteri Kesehatan menurut Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri
1. Hak pasien
pasien.
Sakit, terpenuhi. Hak tersebut antara lain untuk memperoleh layanan kesehatan
yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedural operasional
serta layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian
fisik dan materi. Asosiasi rumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan menurut
begitu pula tuntutannya akan mutu pelayanan yang diberikan (Atmojo, 2006)
Menurut Irawan (2003), kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
Hal ini juga dinyatakan oleh Sugito (2005) yang menyebutkan bahwa
tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan
dengan harapan, apabila kinerja di bawah harapan maka pelanggan akan kecewa
Pada dasarnya harapan klien adalah perkiraan atau keyakinan klien tertang
harapan klien.
konsumen yaitu
a.Faktor Kebudayaan
dan daerah geografi. Sedangkan kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif
homogen mempunyai susunan hirarki dan anggotanya memiliki nilai, minat dan
tingkah laku. Kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor melainkan
b.Faktor Sosial
Faktor sosial terbagi atas kelompok kecil, keluarga, peran dan status.
c.Faktor Pribadi
tahap kedewasaannya. Faktor pribadi klien dipengaruhi oleh usia dan tahap siklus
hidup, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, gaya hidup, dan
artinya berdimensi kronologis karena bersifat progres berjalan terus dan tidak
yang lebih baik dan lebih tinggi. Pekerjaan merupakan aktifitas jasa seseorang
untuk mendapat imbalan berupa materi dan non materi. Pekerjaan dapat menjadi
faktor risiko kesehatan seseorang dan berdampak pada sistem imunitas tubuh.
d. Faktor Psikologi
erat dengan kebutuhan. Ada kebutuhan biologis seperti lapar dan haus, ada
2003).
pasien dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : pendekatan dan perilaku
petugas, perasaan klien terutama saat pertama kali datang, mutu informasi yang
perjanjian, waktu tunggu. Oleh karena itu kepuasan pasien merupakan respon
kebutuhan pasien terhadap keistimewaan suatu kualitas produk jasa atau
pelayanan.
g. Kenyamanan
pengaruhnya.
A.Induction
Induksi terjadi setelah terjadi proses generalisasi dari pengamatan
terhadap objek yang spesifik (Bishop & Hardin, 2006). Ketika perawat
perawat menjadi familiar dengan konsep implisit atau eksplisit, term, proposisi,
B.Deduction
bersifat general menjadi kesimpulan yang lebih spesifik (Bishop & Hardin,
2006).
comfort dengan konsep lain untuk menghasilkan sebuah teori. Pendapat dari
ketiga theorist disertakan dalam teori comfort, oleh karena itu Kolcaba mencari
bentuk dasar yang dibutuhkan untuk menyatukan ketiga konsep dasar: relief,
ease, dan transcendence. Sesuatu hal yang diinginkan adalah suatu kerangka
konsep general yang mampu menjelaskan comfort menjadi istilah yang lebih
2010).
C.Retroduction
dikembangkan lebih luas untuk kemudian diuji kembali. Tipe ini diaplikasikan
dalam area yang hanya memiliki beberapa teori (Bishop & hardin, 2006).. Hasil
pasien.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
maupun masyarakat) baik sakit maupun sehat, dimana perawatan yang diberikan
sesuai dengan kebutuhan pasien dan standar pelayanan. Secara sederhana proses
kendali mutu ( Quality Control ) dimulai dari menyusun strandar – standar mutu,
standar yang telah ditetapkan. Apabila tidak sesuai, dilakukakn tindakan koreksi.
Bila diinginkan peningkatan kinerja perlu menyusun standar baru yang lebih
yaitu Dimensi Tangible atau bukti fisik, Dimensi Reliability atau keandalan,
B.Saran
meningkatkan manajemen mutu dan dapat menjaga kualitas mutu dengan sebaik
diberikan kepada klien maupun pasien sehingga dapat menjadi perawat yang
professional.
DAFTAR PUSTAKA
&aplikasi.Ed.4.Jakarta.EGC
medika