Anda di halaman 1dari 3

Konsep pertanian

Belakangan ini mulai muncul petani-petani modern yang lebih kreatif dalam
memanfaatkan peluang yang ada. Mulai dari menciptakan varian-varian tanaman baru
sampai memaksimalkan kondisi lahan untuk meningkatkan hasil panen tanpa harus
tergantung dengan cuaca.

Pertanian modern meliputi pertanian organik, hidroponik, holtikultura, dll. Metode ini
akan dapat membawa keuntungan bagi para petani dengan banyak cara. Salah satu
contoh pertanian modern adalah pertanian organik. Menghidupkan kembali kearifan
lokal seperti ritual tanam, kalender musim, kecocokan tanaman dengan karakteristik
petani dan kondisi topografi/geografi setiap daerah seharusnya tidak dilupakan
pertanian organik.

Sejak awal dikembangkannya pertanian di bumi ini, konsep pertamanya adalah


pemenuhan kebutuhan pangan manusia. Dicarilah berbagai cara agar supaya pangan
yang ada di dunia ini tetap lestari dan tidak habis. Kehidupan purba memulainya
dengan ditandainya perubahan pola hidup dari berladang dan berpindah menjadi
menetap di suatu daerah. Pada konsep awal ini, pertanian menjadi sektor dasar yang
merupakan pijakan dari sektor-sektor lain karena ini memang suatu ‘fitrah’ dari sektor
berbasis sumber daya seperti pertanian.

Kemudian, konsep selanjutnya mulai berkembang, yaitu konsep pemuliaan spesies


pertanian yang mencari varietas-varietas yang memiliki keunggulan tersendiri dan
lebih menguntungkan manusia. Konsep ini muncul sebagai bagian dari peningkatan
kualitas setelah adanya peningkatan kuantitas dari konsep pertama. Didapatlah
varietas-varietas dengan keunggulan tertentu, seperti enak rasanya, banyak hasil
panennya dalam sekali masa tanam, menghasilkan daging atau susu yang banyak dan
berkualitas, dan tahan terhadap hama dan penyakit.Kedua konsep ini dapat dikatakan
sebagai konsep dasar pertanian yang walau berubah seperti apapun kehidupan di
muka bumi ini, kedua konsep akan terus dipakai.

Konsep selanjutnya ini merupakan penggabungan dari dua konsep awal yang terkesan
berjalan sendiri-sendiri Pada awalnya terlihat kurang adanya keterkaitan yang erat
antara riset dan pengembangan teknologi pertanian dengan peningkatan hasil panen di
lapangan. Seiring berjalannya waktu mulai ada harmonisasi keduanya dan hal ini
sudah mulai terlihat di tahun 2008 ini. Triwulan II 2008 ini PDB sektor pertanian
meningkat 5,1% dari Triwulan I. Hal ini seiring dengan tingginya nilai ekspor hasil
pertanian periode Januari-Juni 2008 yang meningkat 50,13% dibanding periode yang
sama tahun lalu. Inilah bukti dari optimalisasi usahatani di Indonesia berhasil.

Konsep optimalisasi usahatani ini dijabarkan oleh sebuah sistem terpadu yang mampu
melingkupi semua sektor, termasuk industri, dan mengaitkannya menjadi sebuah
rantai perekonomian Indonesia. Sistem ini merupakan penerapan dari konsep
pertanian modern, yaitu agribisnis. Sistem agribisnis merupakan sistem yang terdapat
keterkaitan erat antar subsistem agribisnis mulai dari hulu hingga jasa penunjang dan
menopang satu sama lain. Sistem agribisnis merupakan konsep yang lebih konkrit dan
komprehensif untuk pengembangan sektor pertanian ke arah yang lebih baik.

Setelah perjuangan penuh manusia untuk merancang konsep pertanian modern untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang tanpa batas, kini berkembang lagi konsep
pertanian baru yang semakin menunjukkan kebutuhan manusia yang tanpa batas.
Pengembangan sektor pertanian ke arah yang lebih lanjut adalah untuk usaha
pemenuhan energi. Sumber daya alam yang semakin terbatas, terutama sumber energi,
membuat manusia kembali mengandalkan pertanian sebagai penghasil sumber energi
alternatif. Belakangan sudah dikembangkan biofuel di Brazil dengan memanfaatkan
tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas) dan sudah mulai dikembangkan pula oleh
negara lain.

Semua hal diatas mengenai konsep pertanian berhubungan erat dengan pemenuhan
kebutuhan manusia yang tanpa batas. Padahal, sumber daya yang tersedia sudah pasti
ada batasnya dan suatu saat akan habis. Untuk kepentingan yang sangat vital inilah
sektor pertanian kini sudah terpolitisasi. Apalagi di Indonesia yang mayoritas
warganya berlatar belakang pertanian atau berhubungan dengan sektor pertanian.

URBAN FARMING

Urban farming merupakan pertanian diperkotaan, urban farming bisa menjawab masalah krisis ruang
hijau diperkotaan, Konsep urban farming lantas menawarkan solusi dengan
menciptakan lahan terbuka hijau ditengah padatnya bangunan perkotaan. Urban
farming dapat mengelola wilayah perkotaan yang tercemar menjadi lingkungan yang
nyaman dan sehat untuk ditinggali. Konsep urban farming lantas menawarkan solusi
dengan menciptakan lahan terbuka hijau ditengah padatnya bangunan
perkotaan. Urban farming dapat mengelola wilayah perkotaan yang tercemar
menjadi lingkungan yang nyaman dan sehat untuk ditinggali. Hasil panen dari urban
farming lebih menyehatkan lantaran sepenuhnya menerapkan sistem penanaman
organik, yang tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida sintesis. urban
farmingdapat diproyeksikan untuk mencukupi ketersediaan bahan makanan dan
memperkuat ketahanan pangan kota itu sendiri. Pemerintah kota mempunyai andil
yang penting dalam menyediakan regulasi khusus untuk mendukung
penerapan urban farming, termasuk soal kebijakan hal guna lahan. Saat urban
farmingditerapkan dalam lingkungan bertetangga, urban farming dapat menguatkan
rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong dalam lingkungan
masyarakat kota. Dilansir dari Wired, sebuah penelitian yang dilangsungkan oleh
profesor dari Arizona State University, Matei Georgescu, mengungkap bahwa jika
implementasi urban farming dilakukan secara penuh di setiap kota besar dunia,
produksi urban farming dapat menghasilkan 180 juta ton bahan makanan selama
setahun. Angka tersebut merupakan 10 persen dari total hasil produksi makanan
secara global. Tidak hanya itu, urban farming juga berpotensi menghemat 15 miliar
kilowatt per jam untuk pemakaian energi dunia selama setahun dan menghasilkan
170.000 ton nitrogen ke udara, sama artinya dengan mencegah turunnya 57 juta
meter kubik limpasan badai yang kerap mencemari sungai dan saluran air bersih.
Melihat besarnya keuntungan yang dapat diperoleh dari urban farming, pakar
kebijakan publik dari Australian National University, Robert Costanza lebih jauh
mengungkapkan strategi yang perlu dilakukan oleh pemerintah kota, yaitu
menjadikan urban farming sebagai bagian dari urban planning atau perencanaan tata
kota di masa depan.

KONSEP PERTANIAN MODERN

Anda mungkin juga menyukai