Cad 12 Kelompok 4
Cad 12 Kelompok 4
Abstrak: Jembatan dapat dikatakan sebagai salah satu peralatan tertua di dalam peradaban
manusia. Pada zaman dahulu, jembatan mula-mula dibuat dengan menggunakan balok kayu yang
besar dan kuat untuk menyebrangi sungai-sungai kecil. Indonesia sebagai negara tropis yang
terdiri dari berbagai pulau besar dan kecil serta memiliki banyak sungai memerlukan jembatan
untuk penghubung antara wilayah yang terpisah oleh sungai dan laut. Jembatan sebagai
prasarana trasportasi mempunyai maanfaat yang dominan bagi pergerakan lau lintas. Jembatan
adalah istilah umum untuk konstruksi yang dibangun sebagai jalur transportasi yang melalui
sungai, danau, rawa, jurang, maupun rintangan lainnya. Pada dasarnya pembangunan jembatan
tidak hanya bertujuan untuk untuk alat penghubung saja tetapi juga mempunyai tujuan dan fungsi
lain yaitu, sebagai penunjang ekonomi dalam mempersingkat dan memperlancar pengiriman
produk suatu pabrik dan fungsi lainya. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa jembatan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam aktifitas bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di berbagai bidang. Dalam membangun jembatan diperlukan perancangan dan
persiapan yang baik, salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah balok( beam) pada
jembatan yang berfungsi untuk menahan gaya-gaya yang bekerja secara transversal pada
sumbunya. Tanpa adanya sutau balok pada jembatan maka dapat dipastikan bahwa jembatan
tersebut akan hancur dan tidak dapat digunakan. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan
dalam pembuatan balok adalah perancangan beam yang baik dan efisien. Dengan demikian,
praktikum ini bermaksud untuk membuat desain balok dengan menggunakan perangkat lunak
AutoCAD dan FreeCAD yang dilakukan pada hari Rabu, 9 Mei 2018 pukul 16.00-18.00 WIB di
laboratorium komputer departemen teknik sipil dan lingkungan FATETA( fakultas teknologi
pertanian) Institut Pertanian Bogor.
Kata Kunci: AutoCAD, desain, freeCAD, balok, jembatan
Abstract: Bridges can be regarded as one of the oldest equitment in human civilization. In ancient
times, bridges were first made by using large, powerful logs to cross small rivers. Indonesia as a
tropical country consisting of various large and small islands and many rivers require a bridge to
connect between areas separated by rivers and seas. Bridges as transportation infrastructure have
a dominant apology for the movement of traffic. Bridges are a general term for constructions
constructed as transport routes through rivers, lakes, swamps, ravines, and other obstacles.
Basically bridge development is not only aiming for connecting device but also have other purpose
and fuction, that is to support economic in shorten and accelerate delivery of product of a factory
and other fuctions. Therefore, it can be seen that the bridge has a very important role in the
activities of society, nation, and state in various fileds. In building bridges required good planning
and preparation, one of the things that must be considered is the beam on the bridge that serves to
resist the forces that work transversally on the axis. Without a beam on the bridge, it is certainb
that the bridge will be destroyed and can not be used. One of the important things that must be
considered in the manufacture of the beam is the design of the beam is good and efficient. This
practicum is intended to create a block design using AutoCAD dan FreeCAD software that have
done on Wednesday, May 9, 2018 at 16.00-18.00 PM in the laboratory computer department of
civil dan envoromental engeenering bogor agricultural university.
Keywords: AutoCAD, beams, bridges, design, freeCAD,
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia konstruksi saat ini sangatlah cepat. Berbagai teknologi
sudah muncul sehingga memudahkan serta memberikan jaminan terhadap kualitas
yang baik dalam mutu, waktu, dan biaya (I Wayan I 2017). Indonesia sebagai
negara tropis yang terdiri dari berbagai pulau besar dan kecil serta memiliki
banyak sungai memerlukan jembatan untuk penghubung antara wilayah yang
terpisah oleh sungai dan laut. Pembuatan jembatan dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi merupakan pilihan yang baik dan bijak. Dalam pembangunan
jembatan diperlukan persiapan dan perancangan yang baik seperti panjang
jembatan, ketebalan jembatan, faktor ketahanan jembatan yang dapat dipengaruhi
oleh lingkungan dan peningkatan beban pada jembatan (Mark dan Dimitri 1999).
Salah satu faktor penting dalam pembuatan jembatan yang baik adalah balok.
Balok adalah sebuah batang structural yang didesain untuk menahan gaya-gaya
yang bekerja dalam arah transversal terhadap sumbunya. Jadi, berdasarkan pada
arah bekerjanya beban yang diberikan, maka balok berbeda dari batang yang
mengalami tarik dan batang yang mengalami puntiran. Pada batang yang
mengalami tarrik, maka bebannya diarahkan sepanjang sumbunya pada batang
yang mengalami puntiran maka vector momen putarnya menegarah sepanjang
sumbu batang. Sebaliknya, beban-beban pada sebuah balok diarahkan tegak lurus
terhadap sumbunya. Balok terbagi menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada
kriteria tertentu, seperti: balok berdasarkan tumpuan yang digunakan dan
kesetimbangan statis. Blok berdasarkan tumpuan yang digunakan terdiri dari
balok tumpuan sederhana, kantilever, balok terjepit, balok terjepit pada satu ujung
dan bertumpuan sederhana pada ujung lain, balok kontinu( menerus), dan balok
overhang (tergantung). Sedangkan jenis balok berdasarkan keseimbangan
statisnya terbagi menjadi balok statis tertentu ( statically determinate ) dan statis
tidak tertentu( statically interminate) (Rokhani 2014).
Desain balok yang baik adalah balok yang memiliki daya dukung tinggi dalam
menahan berbagai macam beban yang diberikan pada jembatan (Deric 1990).
Dalam membuat balok diperlukan langkah-langkah yang cermat, seperti :
memperhitungkan kapasitas momentum yang diperlukan, melakukan pemilihan
dan proporsi yang tepat dalam area silang balok (select and proportion the cross
section), menghitung rasio keseimbangan, menghitung moment retakan, dan
menghitung kapasitas kelenturan balok (Nabil dan Sighn 2003).
Dengan pernyataan diatas, dapat disimpulkan banhwa balok merupakan salah
satu faktor penting penentung jadinya suatu jembatan. Oleh karena itu, seorang
teknisi sipil harus mempunyai keahlian yang baik dan mumpuni dalam merancang
desan balok pada jembatan dengan menggunakan perangkat lunak AutoCAD
DAN FreeCAD.
METODOLOGI
Praktikum pembuatan desain balok pada jembatan dilakukan pada Rabu, 9 Mei
2018 pukul 16.00-18.00 WIB. Praktikum ini dilakukan di Lab Komputer,
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Metode yang
dilakukan dalam pembuatan desain ini menggunakan FreeCAD. Penggunaan
aplikasi FreeCAD digunakan dalam pemodelan 3D sedangkan aplikasi Autocad
digunakan untuk membuat desain 2D. Praktikum pembuatan desain balok pada
jembatan dapat dilihat dalam diagram alir berikut :
Mulai
Buatlah desain gambar sesuai ketentuan dari tampak atas, potongan A dan potongan B yang
telah ditentukan sebelumnya
Setelah desain dibuat, lakukan penambahan dimensi untuk setiap garis pada desain yang telah
dibuat
Setelah dimensi dan gambar desain selesai, plot gambar tersebut ke dalam kop yang telah
dibuat dengan ketentuan kop yang sudah dibuat
Selesai
Buatlah desain gambar sesuai ketentuan dari tampak atas, potongan A dan potongan B yang
telah ditentukan sebelumnya yang disatukan dalam bentuk 3D
Setelah desain 3D dibuat, lakukan plot dalam kop yang telah ditentukan
Selesai
SIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, Proses pembuatan desain balok
jembatan pada praktikum ini menggunakan aplikasi FreeCAD untuk 3 dimensi
dan Autocad untuk yang 2 dimensi. Bagian-bagian dari suatu jembatan terbagi
dalam beberapa bagian, yaitu bangunan atas (super struktur), dan bangunan bawah
sub struktur. Pada kelompok 4, desain jembatan yang dibangun memiliki panjang
sebesar 42000 mm dengan lebar jalan sebesar 20720 mm sedangkan untuk trotoar
akan diberi lebar sebesar 1400 mm. secara keseluruhan tinggi jembatan sebesar
13720 mm, ketinggian untuk aspal pada jembatan sebesar 560 mm untuk balok
pada jembatan berdimensi 420 mm x 420 mm, untuk diafragma pada jembatan
sebesar 700 mm. Untuk bagian pilar pada jembatan yang didesain oleh kelompok
4 memiliki lebar 5600 mm dan tinggi sebesar 12870 mm.
DAFTAR PUSTAKA
Ansori M B, Sidharta H S, Sugihardjo H. 2012. Studi respon seismik jembatan
balok komposit sederhana yang diretrofit dengan link slab ditinjau dari wilayah
zona gempa. Jurnal Teknik. 1 (1) : 97 - 102
Deric J O. 1990. Deterioration in strength of stud connectors in composite bridge
beams. Journal of Structure engineering. 116 (12) : 3417 - 3431
I Wayan I. 2017. Pembangunan jembatan Labuan sait-suluban yang ramah
lingkungan. Jurnal Logic. 17 (1) : 16 - 25
Silalahi Juniman. 2009. Struktur Beton Bertulang Bangunan Gedung. Padang (ID)
: Sukabina offset
Mark G S dan Dimitri VV.1999. Role of load history realibility based decision
analysis of aging bridges. Journal of Structural Engineering. 125(7): 776-783
Nabil F G dan Sighn SB. 2003. Design approach for carbon fiber-reinforced
polymer prestressed concrete bridge beams. ACI Structural Journal. 100 (3) :
365 - 376
Rokhani H. 2014. Kekuatan Bahan (Strength Materials). Bogor (ID) : IPB Press
Schodek D L. 1998. Struktur. Bandung (ID) : Refika Aditama.
Suseno H. 2010. Bahan Bangunan Untuk Teknik Sipil. Malang (ID) : Bargie
Media.