Anda di halaman 1dari 6

PEMBUATAN DESAIN 3D BALOK PADA JEMBATAN

DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK


AUTOCAD DAN FREECAD
The Making of 3D Block Design on the Bridge by Using AutoCAD
and FreeCAD Software
Dela Angelina1, Immanuel Nauk Elokpere2, Maulana Rafiq Ramadhan3, Syafrial S4,
Yundrawan Ega Wibowo5
Rabu-Kelompok 4
1,2,3,4,5)
Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Raya Dramga Kampus IPB
Email: egawibowo20@gmail.com

Abstrak: Jembatan dapat dikatakan sebagai salah satu peralatan tertua di dalam peradaban
manusia. Pada zaman dahulu, jembatan mula-mula dibuat dengan menggunakan balok kayu yang
besar dan kuat untuk menyebrangi sungai-sungai kecil. Indonesia sebagai negara tropis yang
terdiri dari berbagai pulau besar dan kecil serta memiliki banyak sungai memerlukan jembatan
untuk penghubung antara wilayah yang terpisah oleh sungai dan laut. Jembatan sebagai
prasarana trasportasi mempunyai maanfaat yang dominan bagi pergerakan lau lintas. Jembatan
adalah istilah umum untuk konstruksi yang dibangun sebagai jalur transportasi yang melalui
sungai, danau, rawa, jurang, maupun rintangan lainnya. Pada dasarnya pembangunan jembatan
tidak hanya bertujuan untuk untuk alat penghubung saja tetapi juga mempunyai tujuan dan fungsi
lain yaitu, sebagai penunjang ekonomi dalam mempersingkat dan memperlancar pengiriman
produk suatu pabrik dan fungsi lainya. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa jembatan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam aktifitas bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di berbagai bidang. Dalam membangun jembatan diperlukan perancangan dan
persiapan yang baik, salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah balok( beam) pada
jembatan yang berfungsi untuk menahan gaya-gaya yang bekerja secara transversal pada
sumbunya. Tanpa adanya sutau balok pada jembatan maka dapat dipastikan bahwa jembatan
tersebut akan hancur dan tidak dapat digunakan. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan
dalam pembuatan balok adalah perancangan beam yang baik dan efisien. Dengan demikian,
praktikum ini bermaksud untuk membuat desain balok dengan menggunakan perangkat lunak
AutoCAD dan FreeCAD yang dilakukan pada hari Rabu, 9 Mei 2018 pukul 16.00-18.00 WIB di
laboratorium komputer departemen teknik sipil dan lingkungan FATETA( fakultas teknologi
pertanian) Institut Pertanian Bogor.
Kata Kunci: AutoCAD, desain, freeCAD, balok, jembatan

Abstract: Bridges can be regarded as one of the oldest equitment in human civilization. In ancient
times, bridges were first made by using large, powerful logs to cross small rivers. Indonesia as a
tropical country consisting of various large and small islands and many rivers require a bridge to
connect between areas separated by rivers and seas. Bridges as transportation infrastructure have
a dominant apology for the movement of traffic. Bridges are a general term for constructions
constructed as transport routes through rivers, lakes, swamps, ravines, and other obstacles.
Basically bridge development is not only aiming for connecting device but also have other purpose
and fuction, that is to support economic in shorten and accelerate delivery of product of a factory
and other fuctions. Therefore, it can be seen that the bridge has a very important role in the
activities of society, nation, and state in various fileds. In building bridges required good planning
and preparation, one of the things that must be considered is the beam on the bridge that serves to
resist the forces that work transversally on the axis. Without a beam on the bridge, it is certainb
that the bridge will be destroyed and can not be used. One of the important things that must be
considered in the manufacture of the beam is the design of the beam is good and efficient. This
practicum is intended to create a block design using AutoCAD dan FreeCAD software that have
done on Wednesday, May 9, 2018 at 16.00-18.00 PM in the laboratory computer department of
civil dan envoromental engeenering bogor agricultural university.
Keywords: AutoCAD, beams, bridges, design, freeCAD,
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia konstruksi saat ini sangatlah cepat. Berbagai teknologi
sudah muncul sehingga memudahkan serta memberikan jaminan terhadap kualitas
yang baik dalam mutu, waktu, dan biaya (I Wayan I 2017). Indonesia sebagai
negara tropis yang terdiri dari berbagai pulau besar dan kecil serta memiliki
banyak sungai memerlukan jembatan untuk penghubung antara wilayah yang
terpisah oleh sungai dan laut. Pembuatan jembatan dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi merupakan pilihan yang baik dan bijak. Dalam pembangunan
jembatan diperlukan persiapan dan perancangan yang baik seperti panjang
jembatan, ketebalan jembatan, faktor ketahanan jembatan yang dapat dipengaruhi
oleh lingkungan dan peningkatan beban pada jembatan (Mark dan Dimitri 1999).
Salah satu faktor penting dalam pembuatan jembatan yang baik adalah balok.
Balok adalah sebuah batang structural yang didesain untuk menahan gaya-gaya
yang bekerja dalam arah transversal terhadap sumbunya. Jadi, berdasarkan pada
arah bekerjanya beban yang diberikan, maka balok berbeda dari batang yang
mengalami tarik dan batang yang mengalami puntiran. Pada batang yang
mengalami tarrik, maka bebannya diarahkan sepanjang sumbunya pada batang
yang mengalami puntiran maka vector momen putarnya menegarah sepanjang
sumbu batang. Sebaliknya, beban-beban pada sebuah balok diarahkan tegak lurus
terhadap sumbunya. Balok terbagi menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada
kriteria tertentu, seperti: balok berdasarkan tumpuan yang digunakan dan
kesetimbangan statis. Blok berdasarkan tumpuan yang digunakan terdiri dari
balok tumpuan sederhana, kantilever, balok terjepit, balok terjepit pada satu ujung
dan bertumpuan sederhana pada ujung lain, balok kontinu( menerus), dan balok
overhang (tergantung). Sedangkan jenis balok berdasarkan keseimbangan
statisnya terbagi menjadi balok statis tertentu ( statically determinate ) dan statis
tidak tertentu( statically interminate) (Rokhani 2014).
Desain balok yang baik adalah balok yang memiliki daya dukung tinggi dalam
menahan berbagai macam beban yang diberikan pada jembatan (Deric 1990).
Dalam membuat balok diperlukan langkah-langkah yang cermat, seperti :
memperhitungkan kapasitas momentum yang diperlukan, melakukan pemilihan
dan proporsi yang tepat dalam area silang balok (select and proportion the cross
section), menghitung rasio keseimbangan, menghitung moment retakan, dan
menghitung kapasitas kelenturan balok (Nabil dan Sighn 2003).
Dengan pernyataan diatas, dapat disimpulkan banhwa balok merupakan salah
satu faktor penting penentung jadinya suatu jembatan. Oleh karena itu, seorang
teknisi sipil harus mempunyai keahlian yang baik dan mumpuni dalam merancang
desan balok pada jembatan dengan menggunakan perangkat lunak AutoCAD
DAN FreeCAD.

METODOLOGI
Praktikum pembuatan desain balok pada jembatan dilakukan pada Rabu, 9 Mei
2018 pukul 16.00-18.00 WIB. Praktikum ini dilakukan di Lab Komputer,
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Metode yang
dilakukan dalam pembuatan desain ini menggunakan FreeCAD. Penggunaan
aplikasi FreeCAD digunakan dalam pemodelan 3D sedangkan aplikasi Autocad
digunakan untuk membuat desain 2D. Praktikum pembuatan desain balok pada
jembatan dapat dilihat dalam diagram alir berikut :
Mulai

Lakukan perhitungan dimensi saluran dengan mengalikan nilai dimensi


sebenarnya dengan 1,X dimana nilai X sesuai dengan nomer kelompok,
maka digunakan pengalian dimensi senilai 1,4.

Buka aplikasi AutoCAd

Buatlah desain gambar sesuai ketentuan dari tampak atas, potongan A dan potongan B yang
telah ditentukan sebelumnya

Setelah desain dibuat, lakukan penambahan dimensi untuk setiap garis pada desain yang telah
dibuat

Setelah dimensi dan gambar desain selesai, plot gambar tersebut ke dalam kop yang telah
dibuat dengan ketentuan kop yang sudah dibuat

Selesai

Gambar 1 langkah pembuatan tampak atas, potongan A, dan potongan B


Adapun langkah-langkah pembuatan 3D model pada FreeCAD dilakukan sebagai
berikut.
Mulai

Lakukan perhitungan dimensi saluran dengan mengalikan nilai dimensi


sebenarnya dengan 1,X dimana nilai X sesuai dengan nomer kelompok,
maka digunakan pengalian dimensi senilai 1,4.

Buka aplikasi FreeCAD

Buatlah desain gambar sesuai ketentuan dari tampak atas, potongan A dan potongan B yang
telah ditentukan sebelumnya yang disatukan dalam bentuk 3D

Setelah desain 3D dibuat, lakukan plot dalam kop yang telah ditentukan

Selesai

Gambar 2 Diagram alir pembuatan 3D


PEMBAHASAN
Jembatan merupakan suatu struktur yang menghubungkan dua bagian jalan
yang terputus melintasi sungai , danau , kali jalan raya, jalan kereta api dan lain
lain. Jembatan box culvert dan jembatan beton balok-T merupakan jembatan
yang sering digunakan untuk perencanaan pada bentang pendek. Balok (Beam)
adalah salah satu elemen struktur yang digunakan untuk mentransfer beban
vertikal secara horizontal. Meskipun dianggap sederhana dalam hal konstruksi,
balok mempunyai karakteristik internal yang lebih rumit dalam memikul beban
dibandingkan elemen struktur yang lain, misalnya rangka batang maupun kabel.
(Schodek 1998).
Secara umum struktur jembatan dibagi menjadi dua yaitu struktur atas yang
menerima beban langsung yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati
tambahan, beban lalu lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki dan
sebagainya, struktur bawah yang berfungsi memikul seluruh beban struktur atas
dan beban lainnya yang ditimbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan,
tumbukan, gesekan pada tumpuan dan sebagainya. Struktur atas atau biasa
disebut bangunan atas terdiri atas trotoar, pelat lantai kendaraan, balok utama
(girder) dan balok diafragma. Adapun bangunan bawah berupa sistem pondasi
seperti abutment dan pilar. Kesatuan struktur yang sempurna antara struktur atas
dan bawah jembatan akan memberikan pelayanan transportasi yang memadai
sesuai dengan nilai desain jembatan itu sendiri (Ansori dkk 2012).
Bagian-bagian dari suatu jembatan terbagi dalam beberapa bagian, yaitu
bangunan atas (super struktur), dan bangunan bawah sub struktur. Bangunan atas
terdiri dari, gelagar-gelagar utama (rangka utama) yang terbentang dari titik
tumpu ke titik tumpu lain. Gelagar-gelagar ini terdiri dari batang diagonal,
horizontal dan vertical yang membentuk rangka utama dan terletak pada kedua
sisi jembatan. Gelagar melintang, berupa baja profil yang terletak di bawah lantai
kendaraan, gunanya sebagai pemikul lantai kendaraan. Lantai kendaraan, terletak
di atas gelagar melintang, biasanya terbuat dari kayu atau pasangan beton
bertulang dan seluruh lebar bagiannya digunakan untuk lalulintas kendaraan.
Lantai trotoar, terletak di pinggir sepanjang lantai kendaraan dan digunakan
sebagai tempat pejalan kaki. Pipa sandaran, terbuat dari baja yang dipasang
diantara tiang-tiang sandaran di pinggir sepanjang jembatan atau tepi lantai trotoar
dan merupakan pembatas dari kedua sisi samping jembatan. Tinang sandaran,
terbuat dari beton bertulang atau baja profil dan ada juga yang langsung dipasang
pada rangka utama, gunanya untuk menahan pipa sandaran. Sedangkan bagian
bawah terdiri atas pilar, berfungsi untuk menyalurkan gaya-gaya vertical dan
horizontal dari bangunan atas pada pondasi. Pangkal (abutment), pangkal
menyalurkan gaya vertical dan horizontal dari bangunan atas pada pondasi dengan
fungsi tambahan untuk mengadakan peralihan tumpuan dari timbunan jalan
pendekat ke bangunan atas jembatan (Suseno 2010).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, praktikan diwajibkan membuat
suatu desain dari balok pada jembatan dengan setiap dimensi akan dikali 1,4
sebagai nomor kelompok. Pada kelompok 4, desain jembatan yang dibangun
memiliki panjang sebesar 42000 mm dengan lebar jalan sebesar 20720 mm
sedangkan untuk trotoar akan diberi lebar sebesar 1400 mm. secara keseluruhan
tinggi jembatan sebesar 13720 mm, ketinggian untuk aspal pada jembatan sebesar
560 mm untuk balok pada jembatan berdimensi 420 mm x 420 mm, untuk
diafragma pada jembatan sebesar 700 mm. Untuk bagian pilar pada jembatan
yang didesain oleh kelompok 4 memiliki lebar 5600 mm dan tinggi sebesar 12870
mm. Setiap dimensi pada praktikum ini sudah diketahui sehingga praktikan hanya
diwajibkan untuk membuat desain 3D dengan menggunakan aplikasi FreeCAD
sedangkan untuk 2D menggunakan Autocad. Gambar yang sudah selesai
berjumlah 4 buah yaitu 1 gambar 3D dan 3 gambar untuk 2D. hasil gambar
kemudian diplot dan diperindah dengan menggunakan kop.
Keandalan atau ketahanan (durability) dari sebuah konstruksi jembatan dari
waktu ke waktu akan selalu mengalami penurunan kemampuan layanan, untuk
jembatan tipe beton misalnya berkurangnya kemampuan strukturnya dapat
disebabkan oleh perpendekan elastis beton, friksi pada tendon dan adanya slip saat
pengangkuran (prategang). Selain itu kehilangan atau berkurangnya kemampuan
struktur jembatan juga dapat disebabkan oleh karena terjadinya rangkak dan atau
susut pada beton, serta relaksasi dari baja tulangan. Pemeriksaan terhadap kondisi
jembatan dimaksudkan untuk sedini mungkin mengidentifikasi bilamana terdapat
kerusakan-kerusakan pada struktur jembatan sehingga penanganan yang efektif
dan efisien dapat dilakukan sesuai dengan kondisi kerusakan yang terjadi (Silalahi
2009).
Untuk memperlancar transportasi darat tidak lepas dari pengaruh topografi dari
masing – masing daerah, dimana akan mempengaruhi terwujudnya sarana
transportasi. Usaha pengadaan jalur – jalur lalu lintas yang menghubungkan antar
daerah belum tentu dapat dibuat jalur jalan secara menerus, mungkin harus
menyilang diatas jalur jalan yang lain atau harus melintasi sungai. Untuk
mengatasi problema lalu lintas tersebut diatas perlu dibuat konstruksi jembatan
guna menghubungkan antar jalur jalan. Dengan adanya konstruksi jembatan, maka
rintangan akibat pengaruh topografi / geografi dapat diatasi.

SIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, Proses pembuatan desain balok
jembatan pada praktikum ini menggunakan aplikasi FreeCAD untuk 3 dimensi
dan Autocad untuk yang 2 dimensi. Bagian-bagian dari suatu jembatan terbagi
dalam beberapa bagian, yaitu bangunan atas (super struktur), dan bangunan bawah
sub struktur. Pada kelompok 4, desain jembatan yang dibangun memiliki panjang
sebesar 42000 mm dengan lebar jalan sebesar 20720 mm sedangkan untuk trotoar
akan diberi lebar sebesar 1400 mm. secara keseluruhan tinggi jembatan sebesar
13720 mm, ketinggian untuk aspal pada jembatan sebesar 560 mm untuk balok
pada jembatan berdimensi 420 mm x 420 mm, untuk diafragma pada jembatan
sebesar 700 mm. Untuk bagian pilar pada jembatan yang didesain oleh kelompok
4 memiliki lebar 5600 mm dan tinggi sebesar 12870 mm.

DAFTAR PUSTAKA
Ansori M B, Sidharta H S, Sugihardjo H. 2012. Studi respon seismik jembatan
balok komposit sederhana yang diretrofit dengan link slab ditinjau dari wilayah
zona gempa. Jurnal Teknik. 1 (1) : 97 - 102
Deric J O. 1990. Deterioration in strength of stud connectors in composite bridge
beams. Journal of Structure engineering. 116 (12) : 3417 - 3431
I Wayan I. 2017. Pembangunan jembatan Labuan sait-suluban yang ramah
lingkungan. Jurnal Logic. 17 (1) : 16 - 25
Silalahi Juniman. 2009. Struktur Beton Bertulang Bangunan Gedung. Padang (ID)
: Sukabina offset
Mark G S dan Dimitri VV.1999. Role of load history realibility based decision
analysis of aging bridges. Journal of Structural Engineering. 125(7): 776-783
Nabil F G dan Sighn SB. 2003. Design approach for carbon fiber-reinforced
polymer prestressed concrete bridge beams. ACI Structural Journal. 100 (3) :
365 - 376
Rokhani H. 2014. Kekuatan Bahan (Strength Materials). Bogor (ID) : IPB Press
Schodek D L. 1998. Struktur. Bandung (ID) : Refika Aditama.
Suseno H. 2010. Bahan Bangunan Untuk Teknik Sipil. Malang (ID) : Bargie
Media.

Anda mungkin juga menyukai