Anda di halaman 1dari 6

BAB II

KASUS

A. Kasus
Ny. ”Y“ 35 tahun, ibu rumah tangga, sedang dalam perawatan pasca
operasi Caesar nifas hari ke 2 dengan kematian janin tunggal. Klien sangat
terpukul mendengar diagnosa dokter kandungan begitu ia tiba di rumah sakit
Haji, karena sebelumnya dokter di rumah sakit tempat klien awal datangi
mengatakan masih terdengar denyut jantung janinnya, walaupun dokter juga
mengatakan bahwa air ketuban sudah hampir habis dan harus segera dirujuk
untuk diambil tindakan segera. Ny. Y terlihat menangis karena sedih yang
teramat sangat, janin yang sangat ia harapkan dan dinanti-nantikan bersama
suami telah tiada, klien sering marah-marah kepada suami dan kerabat lain
yang menunggu, klien tampak masih sulit menerima kenyataan ini.
Kehamilan saat ini merupakan kehamilan kedua setelah 6 tahun menantikan,
seminggu sebelumnya klien sering mengeluh perut terasa seperti kram dan
keluar air rembes dari vagina,tekanan darah klien cenderung tinggi, kedua
kaki tampak edema ketika diperiksakan ke dokter dan dilakukan USG dokter
mengatakan harus segera dirujuk karena fasilitas belum memadai di rumah
sakit tersebut.

B. Asuhan keperawatan
1. Anamnesa
No. rekam medis : 606360
Ruang : Amanah
Tanggal MRS : 12 Agustus 2019
Tanggal pengkajian : 14 Agustus 2019 Jam : 10.00 WIB
Diagnose medis : G2P1A0H33 minggu, PEB, susp HELLP
Syndrom, IUFD.

1
A. Identitas
Nama pasien : Ny. “Y”
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku bangsa : Betawi
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : Kelurahan tengah RT 03/03 Kramat Jati

2
B. Data Penangggung Jawab
Nama : Tn. “I”
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pekerjaan : pedagang
Pendidikan : SMA
Alamat : Jakarta Timur
Hubungan dengan pasien : Suami

2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum (TTV) sebagai berikut :
Suhu : 37,5 ̊ C
Nadi : 90 x/menit
Napas : 20 x/menit
TD : 155/95 mmHg
a. BB/TB : 65.0 kg / 165 cm
b. Data Diagnostik:
SDM : 3,5 X 106ml
Hb : 8,5 g/I
Ht : 36 %
c. Pengalaman dan Emosi
Saat pengkajian klien mengungkapkan bahwa ia tidak dapat menerima
kenyataan sekarang ini.klien juga mengatakan kenapa Allah mengambil janin saya,
apa salah saya ,apakah terlalu banyak berbuat dosa, Klien mengatakan tidak kuat
menghadapi cobaan ini, saya ingin bayi saya hidup kembali. Selama dirawat di
rumah sakit klien merasa tingkat emosinya labil. Klien merasa bersalah karena
tidak dapat menjaga janin yang dikandungnya dengan baik, ia malu terhadap
keluarga dan suaminya apalagi nanti saat ia pulang tetangga akan menanyakan ke
mana bayinya. Saat ini klien merasa berdosa dan malu.

3
Ritual dan Ibadah
Klien mengatakan saat ini sedang dalam masa nifas, klien juga enggan
melakukan ibadah walaupun hanya aktivitas berdzikir. Petugas bimbingan rohani
di rumah sakit tersebut terlihat sabar membimbing dan memotivasi klien untuk
supaya berserah diri kepada Allah dan insyaAllah Allah akan mengganti dengan
yang lebih baik lagi.
d. Head To Toe
1. Pemeriksaan Kepala Leher
a. Rambut : Hitam, lurus
b. Kepala : Simetris, tidak ada benjolan
c. Mata : Konjungtiva tampak anemis
d. Hidung : Bersih, tidak ada polip
e. Bibir : Mukosa bibir kering
f. Gigi : Bersih
g. Telinga : Simetris
h. Leher : Tidak ada benjolan
i. Lidah : Lidah tidak kotor
2. Pemeriksaan Integumen / Kulit
a. Turgor kulit baik
b. Warna kulit sawo matang dan tidak ada lesi
3. Pemeriksaan Payudara dan ketiak
Tampak payudara mulai membengkan dan puting inverted.
4. Pemeriksaan Thorak/dada
a. Inspeksi thorak: Simetris bentuk dadanya, tidak ada kelainan
b. Auskultasi : Simetris, tidak ada suara tambahan
5. Jantung
a. Perkusi : Suara peka
b. Auskultasi : S1-S2 normal tidak ada suara tambahan
2. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi : tampak striae
b. Palpasi : kontraksi uteri keras, TFU 2 jari di bawah pusat

4
c. Perkusi : Suara kembung tidak ada
d. Auskultasi : Bising usus menurun 10 x/menit
3. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
a. Genetalia : perdarahan pervaginam normal tampak setengah pembalut.
b. Anus : Anus pasien bersih, dan tidak ada bercak–bercak di sekitarnya.
4. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Otot pasien kuat, sedikit merasa nyeri tangan sebelah kiri, karena dipasang
infus

3. Analisa Data
Nama Pasien : Ny. “Y”
Umur : 36 tahun
Symptom
No Etiologi Problem
(DS/DO)
1. DS : klien mengatakan Kehilangan Distres
tidak dapat menerima janin yang spiritual (
kenyataan sekarang ini, merupakan kehilangan)
kenapa Allah mengambil anak kedua
janin saya, apa salah saya yang dinanti-
,apakah terlalu banyak nantikan
berbuat dosa, Klien
mengatakan tidak kuat
menghadapi cobaan ini,
saya ingin bayi saya hidup
kembali.
DO : Ny. “Y” menangis
karena sedih yang
mendalam
2 DS : Kesedihan Hambatan
- Klien mengatakan yang Religiositas
enggan melakukan mendalam
aktivitas beribadah

5
dzikir.
- Klien mengatakan
bahwa malu kepada
suami dan keluarga
karena tidak dapat
menjaga janin
dalam.
DO :
- Klien tampak sedih
- Klien tampak tidak
bersemangat saat
berbicara
- Vital Sign  TD :
155/95, N : 90x/mnt,
RR : 20 x/mnt, S :
37,5°C

4. Diagnosa Keperawatan
1. Distress spiritual yang berhubungan dengan kehilangan janin yang merupakan
anak kedua yang dinanti-nantikan.
2. Hambatan religiositas berhubungan kesedihan yang mendalam

Anda mungkin juga menyukai