Anda di halaman 1dari 11

Bab 1

Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mempunyai tujuan,
tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan kemampuan atau perilaku yang
diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan kegiatan belajar.

Fungsi pendidikan berdasarkan Undang-undang Sisdiknas No. 20 Thun 2003,


pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan dalam arti khusus hanya dibatasi sebagai usaha orang dewasa
dalam membimbing anak yang belum dewasa sehingga mencapai
kedewasaannya.
BAB 2
Pembahasan
Fungsi pendidikan dalam kehidupan manusia
sebagai makhluk biologis

A. Fungsi Pendidikan dalam Hidup dan Kehidupan Manusia


Peranan pendidikan dalam hidup dan kehidupan manusia, terlebih dalam
zaman modern sekarang ini yang dikenal dengan abad cyhemetica, pendidikan
diakui sebagai Ysatu kekuatan (education as power) yang menentukan prestasi dan
produktivitas di bidang yang lain. Karena menurut Theodore Brameld bahwa
education as power (pendidikan sebagai kekuatan) berarti mempunyai kewenangan
yang cukup kuat bagi kita, bagi rakyat banyak untuk menentukan suatu dunia
bagaimana yang kita inginkan dan bagaimana mencapai dunia semacam itu. Tidak
ada satu fungsi dan jabatan di dalam masyarakat tanpa melalui proses pendidikan.
Jadi, seluruh aspek kehidupan memerlukan proses pendidikan baik di dalam
maupun di luar lembaga formal. Hubungan dan interaksi social yang terjadi dalam
proses pendidikan di masyarakat memengaruhi perkembangan kepribadian
manusia. Untuk memperoleh hakikat diri yang makin bertambah sebagai hasil
pengalaman berturut-turut sepanjang kehidupan manusia.
Menurut Robert W.Richey, istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang
luas mengenai pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat , terutama
memperkenalkan kepada warga mengenai tanggung jawab bersama di dalam
masyarakat. Jadi, pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses
yang berlangsung di dalam sekolah. Pendidikan adalah suatu aktivitas social yang
memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam masyarakat yang
kompleks, fungsi pendidikan mengalami proses spesialisasi dan melembaga dengan
pendidikan formal, yang senantiasa tetap berhubungan dengan proses pendidikan
informal diluar sekolah.
Menurut Lodge, perkataan pendidikan kadang dipakai dalam pengertian
yang luas dan kadang dalam arti yang lebih sempit. Dalam pengertian yang lebih
luas, semua pengalaman dapat dikatakan pendidikan. Sebagai contoh, seorang anak
dapat mendidik orangtuanya sebagaimana halnya seorang murid dapat pula
mendidik gurunya. Bahkan seekor anjing pundapat pula mendidik tuannya. Segala
sesuatu yang kita katakana, pikirkan, atau kerjakan dapat mendidik kita. Demikian
pula, apa yang dikatakan dan dilakukan sesuatu kepada kita, baik dari benda-benda
mati maupun benda-benda hidup.
Sedangkan dalam pengertian yang lebih sempit, diuraikan bahwa pendidikan
dibatasi pada fungsi tertentu di dalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan
adat istiadat( tradisi) dengan latar belakang sosialnya dengan pandangan hidupnya
dari masyarakat ke generasi berikutnya, dan demikian seterusnya.
Di samping adanya perbedaan arti pendidikan sebagaimana yang telah
diuraikan tadi, juga ada diantara para ahli yang membedakan pengertian
pendidikan (education) dan pengajaran (instructional,teaching). Adanya perbedaan
pengertian tersebut berumber dari anggapan bahwa pendidikan atau mendidik
mengenal aspek-aspek kepribadian, seperti sikap, budi pekerti, mental,kesadaran
social, dan sebagainya. Sedangkan pengajaran atau mengajar adalah memberikan
ilmu tertentu kepada anak didik.
Di dalam tiap-tiap materi (ilmu pegetahuan) yang di ajarkan, senantiasa
terkandung nilai formal, materiel, dan nilai praktis. Nilai formal ialah membentuk
dan membina kepribadian. Nilai materiel adalah pengalaman, pengetahuan atau
penguasaan atas ilmu itu sendiri. Dan nilai praktis adalah yang berhubungan dengan
nilai guna atau aspek praktis dari pengetahuan bahwa proses mendidik berbeda.
Dari uraian-uraian tersebut diatas , jelas bahwa pendidikan melaksanakan
fungsi seluruh aspek kebutuhan hidup untuk mewujudkan potensi manusia sebagai
aktualitas. Sehingga, mampu menjawab tantangan dan memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi oleh umat manusia dalam dinamika hidup dan perubahan
yang terjadi pada masa-masa yang akan datang.

B. Peranan Lembaga Pendidikan


Sebenarnya, adanya aktivitas dan lembaga-lembaga pendidikan merupakan
jawaban manusia atas problema perkembangan manusia itu sendiri. Jika pendidikan
akan membina bentuk-bentuk tertentu dengan tingkah laku tertentu dalam keadaan
tertentu, maka lembaga-lembaga pendidikan menghendaki perlakuan tertentu pula.

Memikirkan masalah pendidikan merupakan suatu kegitan yang terhormat.


Karena,hal itu merupakan suatu usaha berguna bagi perkembangan masyarakat. Untuk
menerangkan kehadiran lembaga-lembaga pendidikan dalam suatu masyarakat
teretentu, kita harus menguraikan golongan sekolah masyarakat yang mendukungnya
dalam pelaksanaan lembaga pendidikan itu.

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang penting setelah keluarga, yang berfungsi
membantu keluarga untuk mendidik anak. Salah satu tugas pendidikan anak-anak oleh
orang tua, diserahkan kepada guru sebagai pendidik professional untuk memberikan ilmu
pengetahuan, keterampilan, jiwa beragama kepada anak, dan sebagainya. Tugas yang
dilakukan guru disekolah merupakan tugas pelimpahan dan lanjutan dari tanggungjawab
orangtua. Seorang guru dituntut memiliki kepribadian yang utuh, sebagaimana telah
ditentukan dalam persyaratan menjadi seorang guru, Antara lain takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berilmu pengetahuan sesuai dengan profesi, sehat jasmani dan rohani,
berkelakuan baik yang tampak pada sikap. Seperti mencintai tugas sebagai guru, adil,
sabar, ikhlas, pemaaf, dapat bekerja sama dengan lain dan sebagainya.

C.Pendidikan adalah suatu keharusan bagi manusia sebagai makhluk


biologis
Dididik dan mendidik adalah hal yang unik bagi manusia yang tidak dapat disangkal
lagi.Lodge dalam bukunya Philosophy of education mengatakan bahwa the dog educates his
master (seekor anjing dapat mendidik tuannya). Ungkapan Lodge tersebut, dapat pula kita
amati pada seekor kucing. Seekor kucing yang beranak, pada waktu anak-anaknya masih
lemah disusuinya anaknya itu dan dibersihkannya badan anaknya dengan air ludahnya.
Sementara anaknya menjadi besar, dilatih dengan berbagai macam gerakan, menerkam
dan lari seperti induknya. Pada saat tertentu tidak boleh menyusu, jika sudah besar dan
sudah dapat mencarimakan sendiri, lepaslah anak-anak kucing itu dari induknya.

Tindakan mendidik adalah hal yang khusus hanya terdaapat dalam dunia kemanusiaan.
Salah satu ciri yang paling mendasar tentang gambaran manusia adalah bahwa manusia itu
makhluk yang harus dididik, dapat didik, dan dapat pula mendidik. Langeveld melukiskan
hal itu dengan kalimat singkat, animal educandum (manusia adalah makhluk yang harus
dididik), animal educable (manusia adalah makhluk yang dapat di didik), dan homo
educandm( manusia adalah makhluk buakn saja harus dan dapat di didik tetapi harus dan
dapat mendidik).

Jadi, yang unik bagi manusia sebagai animal educandum (makhluk yang harus dididik)
adalah karena kerohaniannya. Kehidupan kerohanian merupakan potensi atau
kemampuan dasar yang dibawa manusia sejak lahir, dalam perkembanganya memerlukan
orang lain. Dengan bantuan orang lain, potensi tersebut dapat tumbuh dan berkembang
secara wajar dan optimal sehingga kebutuhan hidupnya akan terpenuhi.

Dari sudut pandangan kebutuhan-kebutuhan manusia yang bersifat biologis, fisiologis,


dan naluriah, telah dibuktikan oleh peran yang dimainkan pendidikan dalam kelangsungan
hidup umat manusia. Sejak zaman prasejarah, umat manusia dalam proses penyesuaian
diri mereka terhadap berbagai cara hidup, mengatur hidup, dan menciptakan
masyarakatnya untuk usaha bersama yand dimulai dari satuan keluarga dan suku
primitive, kemudian terus maju dan kemudian memperoleh pengetahuan dan pengalaman.
Dengan pendidikan manusia mempelajari dan menyelidiki, serta menyatakan keinginan
dan cita-citanya untuk memenuhi kebutuhan sebagai bekal hidup dihari depan.

Dengan demikian, jelas kita menginginkan bahwa dunia ini menjadi sebuah tempat
yang lebih baik untuk persiapan masa depan, maka pendidikan merupakan hal yang utama
dan universal serta sebagai satu keharusan bagi manusia dalam mencapai kesejahteraan
hidupnya. Tercapainya kesejahteraan hidup adalah pemenuhan kebutuhan dan keinginan
manusia secara biologis yang diperoleh dari pendidikan dan belajar. Sedangkan keinginan
dan kebutuhan akan tetap dalam diri manusia selama hidupnya. Dengan demikian, dapat
dikatakan selama manusia berupaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup
sejahtera, maka pendidikan tetap menjadi penentu dan menjadi satu keharusan
(imperative) bagi manusia sebagai makhluk biologis.

Anda mungkin juga menyukai