Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. PENDAHULUAN
III. PELAKSANA
Pelaksana dari kegiatan usaha jasa penggemukan sapi adalah …….
Yang mempunyai peran sebagai pihak yang bertanggung jawab atas
kondisi dan kualitas ternak dari waktu pertama kali penitipan sampai
panen, pemilik modal ialah pihak yang mempunyai hak penuh atas
sapi dan masyarakat sebagi pelaksana harian atau tenaga kerja.
B. PELAKSANAAN PENGGEMUKAN
Pelaksanaan penggemukan mengikuti kriteria sebagai berikut :
1. Kelompok sapi umur kurang dari 1 tahun penggemukan 8-9
bulan
2. Kelompok sapi umur 1-2 tahun lama penggemukan 6-7
bulan
3. Kelompok sapi 2-2,5 tahun lama penggemukan 4-6 bulan
C. PEMBERIAN PAKAN
Pemberian pakan penguat bagi sapi penggemukan adalah secara
penuh sebanyak 1 kg per 45 kg berat hidup per hari ditambah 15 – 2%
vitamin, mineral, M-BIO yang berfungsi untuk menciptakan efisiensi
penyerapan pakan sehingga menghindari nutrition lost atau sisa
makanan yang terbuang bersama kotoran ternak dan juga berfungsi
untuk menekan bau pada kotoran dan urine ternak.
Pemberian ransum pakan penguat atau konsentrat adalah dua kali
dalam sehari yaitu pada waktu pagi dan sore. Pakan penguat diberikan
dalam bentuk kering sedang air disediakan dalam jumlah yang cukup
dengan 3-6 liter air per 1 kg pakan kering. Sedang pakan hijauan bisa
terdiri dari bahan-bahan yang telah difermentasi dengan M-BIO
misalnya jerami padi, tebon jagung, pucuk tebu, alang-alang dalam
jumlah terbatas 8 kg sampai dengan 10 kg per ekor per hari.
D. SISTEM KANDANG
Penggemukan dengan sistem dry lot fattening merupakan
penggemukan yang sistem kandisasinya sangat sederhana dan murah
dengan ukuran kandang 3 x 10m = 30 m2 untuk 8 sampai 10 ekor sapi.
Bagian bawah kandang diplester dengan sistem bak sehingga dapat
menampung kotoran dan urine sapi dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas pupuk organik. Lantai kandang diberi serbuk
gergaji atau berambut padi dengan tujuan untuk mengurangi tingkat
kebasahan atau kebecekan kandang.
E. JENIS KELAMIN
Jenis kelamin sapi yang dipilih untuk penggemukan adalah sapi
jantan yang sudah dikebiri, karena sapi jantan mempunyai
pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan betina apalagi
kalau sudah dikebiri mutu dagingnya bagus.
F. PENCEGAHAN PENYAKIT
Pencegahan atau pengendalian penyakit terhadap ternak dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Yang terpenting dalam usaha
pencegahan tersebut adalah :
Pertama, menciptakan kekebalan ternak dengan cara di vaksin
Kedua, mengadakan program testing terhadap penyakit tertentu
seperti TBC dan lain-lain
Ketiga, sanitasi atau kebersihan kandang selalu terjaga dengan cara
melakukan penyemprotan larutan M-BIO yang sudah dicampur
dengan konsentrasi 5 ml per 5 liter air
G. PENGOBATAN CACING
Cacing merupakan salah satu dari parasit dalam tubuh yang
sangat merugikan, baik parasit yang bersarang dalam usus maupun
hati (cacing hati). Oleh karena itu agar sapi selalu terhindar dari parasit
cacing, harus dilakukan pemberantasan cacing secara rutin, yaitu 4
bulan sekali atau menurut petunjuk.
V. METODE PAKAN
A. TEKNIK FERMENTASI PAKAN
Fermentasi merupakan proses perombakan dari struktur keras
menjadi struktur lunak (hanya struktur fisiknya) dan penambahan
unsur N saja. Proses tersebut mengolah limbah pertanian (jerami,
pucuk tebu, alang-alang, rendeng kacang tanah dll) menjadi bahan
makanan ternak yang lebih bermanfaat dan lebih efisien dicerna oleh
ternak.
Proses pembuatan :
Siapkan larutan yang teridir dari air, M-BIO dan tetes, diamkan selama
1 jam. Sambil menunggu larutan tersebut, siapkan bahan bakunya.
Jerami ditumpuk kira-kira setinggi 50 cm kemudian campurkan dedak
secukupnya. Setelah campuran antara jerami dan dedak merata
siramkan larutan (air, M-BIO, dan tetes) secara merata pada jerami.
Ulangi proses tersebut di atasnya sampai ketinggian 1,5 meter. Bahan
yang telah diproses diamkan selama 7 hari tanpa pembalikan. Pada
hari ke-7 proses fermentasi selesai kemudian jemur (keringkan)
kemudian jerami fermentasi siap diberikan pada ternak.
B. NUTRISI SAPI
Pemberian ransum perlu mempertimbangkan terlebih dulu zat-zat gizi
yang dibutuhkan oleh sapi, pertambahan bobot badan yang ingin atau
dapat dicapai oleh sapi itu dan jumlah zat-zat gizi yang dibutuhkan
untuk mencapai pertambahan bobot badan tersebut, barulah
ditentukan jenis bahan-bahan pakan yang tersedia atau yang dapat
disediakan dan komposisi zat-zat gizi dari bahan-bahan pakan yang
tersedia itu. Hal tersebut dapat dilihat pada contoh sebagai berikut :
Seekor sapi jantan mempunyai berat 350 kg dan mampu mencapai
pertumbhan bobot badan 1,00 kg per hari.
Formulasi :
Rumput lapangan termasuk hijauan berkualitas sedang, sehingga
komponennya dalam ransum adalah 60%.
a. Kemampuan sapi untuk mengkonsumsi bahan kering adalah 350
x 2,8/100 x 1 kg – 9,8 kg/hari
b. Komposisi hijauan dalam ransum adalah 60/100 x 9,8 kg = 5,88
kg
c. Komposisi dedak padi dalam ransum adalah 40/100 x 9,8 kg =
3,92 kg
d. Rumput lapangan dalam ransum adalah 5,88 kg bahan kering
atau 100/21,8 x 5,88 = 26,97 kg dalam bentuk kasar
e. Dedak padi halus dalam ransum adalah 100/87,5 x 3,92 kg =
4,48 kg dalam bentuk berat kering.
Biaya Pemeliharaan
Biaya per ekor per hari
1. Biaya Pakan
Konsentrat 5 kg x Rp 850 = Rp 4.250
Jerami fermentasi 8 kg x Rp 130 = Rp 1.040
Pakan tambahan 3 kg x Rp 300 = Rp 500
2. Mineral, vitamin Rp 250
M-BIO 10ml xRp 18 = Rp 180
Obat-obatan Rp 300
3. Biaya tenaga kerja Rp 800
4. Biaya jasa dan administrasi Rp 1.000
Biaya pemeliharaan per ekor per hari Rp. 8.320
Biaya pemeliharaan 10 ekor untuk 4 bulan Rp.
9.984.000,-
Rp. 87.570.000,-
VIII. PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat untuk menjadikan bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan kerjasama di bidang
agrobisnis khususnya untuk penggemukan ternak sapi. Adanya
kejasama yang baik dari pemilik modal, pengelola dan masyarakat
usaha jasa penggemukan sapi ini dapat berjalan dengan baik dan
semoga Allah SWT selalu memberikan limpahan Rahmat, hidayah, rizki
dan karunia-Nya kepada kita atas usaha ini. Amiin.