OLEH :
1. PEPEN AGUSTIN PUTRA (17063017)
2. NADILLA FEBRIALITA (17063041)
3. RAMA ARMADANA (17063045)
4. ISHA RANI AL FITRAH (17063091)
DOSEN PENGAMPU :
Drs. AHYANUARDI, M.T
i
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
B. Analisis......................................................................................................... 4
A. Kesimpulan ................................................................................................ 14
B. Saran ........................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga angin?
2. Bagaimana analisis pada pembangkitan listrik dengan tenaga angin?
3. Apa saja komponen-komponen pada pembangkit listrik tenaga angin?
4. Bagaimana proses pembangkitan listrik dengan tenaga angin?
5. Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga angin?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, tujuan dari
pembahasan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari pembangkit listrik tenaga angin.
2. Mengetahui analisis pada pembangkitan listrik dengan tenaga angin.
3. Mengetahui komponen-komponen pada pembangkit listrik tenaga angin.
4. Mengetahui proses pembangkitan listrik dengan menggunakan tanaga
angin.
5. Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan pada pembangkit listrik tenaga
angin.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Angin
2. Memenuhi tugas mata kuliah Pembangkit Tenaga Listrik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Analisis
Energi angin merupakan energy alternative yang mempunyai prospek baik
karena selalu tersedia di alam, dan merupakan sumber energy yang bersih
dan terbarukan kembali. Proses pemanfaatan energy angin melalui dua
tahapan konversi yaitu:
1. Aliran angin akan menggerakkan rotor (baling-baling) yang
menyebabkan rotor berputar selaras dengan angin bertiup.
2. Putaran rotor dihubungkan dengan generator sehingga dapat dihasilkan
listrik.
Dengan demikian energy angin merupakan energy kinetic atau energy yang
disebabkan oleh kecepatan angin untuk dimanfaatkan memutar sudu-sudu
kincir angin. Untuk memanfaatkan energy angin menjadi energy listrik
maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung energy angin
dengan formula :
……..………(2.1)
Dimana :
E : Energi kinetik (Joule)
m : Massa udara (kg)
v : Kecepatan angin (m/det)
Untuk mendapatkan massa udara dimisalkan suatu blok udara mempunyai
penampang dengan luas A (m2), dan bergerak dengan kecepatan v (m/det),
maka massa udara adalah yang melewati suatu tempat adalah :
……………. (2.2)
Dimana :
m : Massa udara yang mengalir(kg/det)
A : Penampang (m2)
v : Kecepatan angin (m/det)
4
: Kerapatan udara (kg/m3)
Dengan persamaan (2.1) dan (2.2) dapat dihitung besar daya yang
dihasilkan dari energy angin yaitu :
……………..(2.3)
Dimana :
P : Daya yaitu energy per satuan waktu
(watt)
A : Luas penampang (m2)
v : Kecepatan angin (m/det)
…………….. (4.1)
………………. (4.2)
P E / Satuan waktu
(watt) …. (4.3)
4. Menghitung daya efektif dari angin yang mungkin dihasilkan oleh
suatu kincir angin dengan prediksi diameter 4 m menggunakan
5
formula :
Ea 1/2 cp..D 2 .v 3 (watt) … (4.4)
2. Rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor.
3. Pitch
untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.
4. Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar
bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar.
6. Gear Box
Gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin dan insinyur
generator mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada kecepatan
rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi
7. Generator
Berfungsi mengkonversi energi putar menjadi energi listrik.
8. Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam
(mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada
kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin
yang kencang.
6
9. Anemometer
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke
pengontrol.
11. Nacelle
Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah
dan tinggi, generator, kontrol dan rem.
15. Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung, beton atau kisi baja. Karena
kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan
turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik
lebih banyak.
7
D. Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Angin
8
3. Poros dihubungkan ke gearbox, gearbox dihubungkan ke generator,
generator merubah energi mekanik menjadi energi lisrik.
4. Yang terhubung ke generator untuk membangkitkan energi listrik.
5. Prinsip kerja generator berlawanan dengan motor listrik. Motor listrik
membutuhkandaya listrik untuk berputar, sedangkan generator akan
menghasilkan energi listrik sesuaidengan kecepatan putaran. Energi listrik
yang dihasilkan oleh generator diteruskan kepanel kontrol yang
menampung dari berbagai generator.
6. Untuk kemudian dinaikkan menjadi tegangan tinggi dengan transformator
penaiktegangan (transformator step up).
7. Hal ini untuk efisiensi daya dan efisiensi biaya. Karena pada daya yang
sama,tegangan lebih tinggi cukup dengan penampang kabel yang lebih
kecil (daya= teganganx arus). Melalui sistem distribusi dengan tiang-tiang
tinggi, siap untuk men-suplaikebutuhan listrik rumah tangga dan industry.
8. Setelah sampai pada daerah tertentu, dibutuhkan transformator penurun
tegangan (transformator step down) yang disesuaikan dengan tegangan
standar untukrumah/industri.
9
3. Ramah lingkungan. Salah satu kelebihan dari penggunaan energy ini
adalah ramah lingkungan, dengan tidak mencemari lingkungan disekitar.
4. Penggunaan space yang lebih kecil. Energi ini hanya memebutuhkan
beberapa meter untuk membentuk pondasi turbin angin. Dengan space
yang lebih kecil maka sisa space nya bisa digunakan untuk keperluan
lainnya seperti pertanian.
Kelebihan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin
secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbaru.
Pengharapan sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang
berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karena itu
tenaga angin dapat menerima dalam ketahanan energi dunia di masa depan.
Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana
penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi terhadap
lingkungan.
Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang
angin merupakan proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi
angin. Hal ini dapat memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin
yang besar yang membutuhkan studi dampak lingkungan yang luas.
Pengeluaran karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin
diperoleh dari proses manufaktur komponen serta proses pengerjaannya di
tempat yang akan didirikan pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam
operasinya membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga
angin ini tidak menghasilkan pengeluaran yang berarti. Jika dibandingkan
dengan pembangkit listrik dengan batubara, pengeluaran karbon dioksida
pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya saja.
10
Kekurangan energi angin atau PLTA
1. Sukar diprediksi. Angin merupakan energi alam yang sulit diprediksi dan
tidak bisa diandalkan terus-menerus.
2. Biaya yang tinggi. Pembangkit listrik Tenaga angina selalu ditempatkn
pada tempat yang jauh dari sumber beban. Namun, diperlukan biaya yang
cukup tinggi untuk membangun tempat tersebut. Dan tentu saja semua itu
membutuhkan transmisi dengan biaya yang cukup tinggi.
3. Harga Perawatan yang Tinggi. Selain pembangunan PLTA memerlukan
biaya yang tinggi, biaya perawatan turbin angina juga sangatlah tinggi.
Kenapa begitu? Karena turbin angin memiliki beberapa bagian yang sering
rusak seiring berjalannya waktu.
4. Ancaman bagi kehidupan hewan. Burung yang terbang bebas, baik itu
secara kelompok maupun individual memiliki kemungkinan untuk
tertabrak turbin angin.
11
yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas.
Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan
pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang
tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya
matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran baling-baling
menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu
pandangan penduduk setempat.
Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau
frekuensi rendah. Putaran dari baling-baling turbin angin dengan frekuensi
konstan lebih mengganggu dari pada suara angin pada ranting pohon.
Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin
adalah terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat
terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati baling-baling yang sedang
berputar. Namun dampak ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan
kematian burung-burung akibat kendaraan, saluran transmisi listrik dan
aktivitas manusia lainnya yang melibatkan pembakaran bahan bakar fosil.
Dalam beberapa studi yang telah dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga
angin ini dapat mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar.
Pembangunan pembangkit angin pada lahan yang bertanah kurang bagus juga
dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut.
Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat
mengganggu pelaut dan kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang
pembangkit listrik tenaga angin dapat mengganggu permukaan dasar laut. Hal
lain yang terjadi dengan konstruksi di lepas pantai adalah terganggunya
kehidupan bawah laut. Efek negatifnya dapat terjadi seperti di Irlandia,
dimana terjadinya polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok ikan
di daerah pemasangan turbin angin. Dalam operasinya, pembangkit listrik
12
tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan. Kegagalan operasi
baling-baling dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan
beberapa kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi kepada beberapa
penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin. Reruntuhan
puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu
diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya. Kebakaran
pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat
tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis. Hal
ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran
berantai yang membakar habis ratusan lahan pertanian. Kebocoran minyak
pelumas juga dapat teradi dan dapat menyebabkan terjadinya polusi daerah
setempat, dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi air minum.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran yang dapat diberikan terhadap pembahsan ini adalah agar
sumber energi angin dapat lebih dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi
listrik dapat dikurangi di Indonesia.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://anangsetiyowibowo.blogspot.co.id/2012/04/makalah-energi-angin-menjadi-
energi.html
http://semuaada07.blogspot.co.id/2014/04/contoh-makalah-mengenai-energi-
tenaga.html
http://diyanhidayat.blogspot.co.id/2014/10/makalah-pembangkit-listrik-tenaga-
angin.html
http://reoramandha94.blogspot.co.id/2015/04/makalah-energi-angin.html
http://afrizalmulyana.blogspot.co.id/2009/12/pembangkit-listrik-tenaga-
angin.html
https://www.academia.edu/12480644/PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAGA_ANGIN
http://news.tridinamika.com/6518/4-perbedaan-kelebihan-dan-kekurangan-pembangkit-
listrik-tenaga-angin
https://docplayer.info/31889058-Makalah-pembangkit-listrik-tenaga-angin.html
https://www.academia.edu/19778756/Makalah_Pembangkit_Listrik_Tenaga_Angi
n
http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-
content/uploads/2012/05/21060110120046_MKP.pdf
15