Anda di halaman 1dari 21

Hasil Gue

SENIN, 20 MEI 2013

MAKALAH LEMARI ES

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Kemajuan teknologi semakin berkembang sangat pesat pada kehidupan
manusia di era modern ini, khususnya pada bidang elektronika. Hal ini ditandai
dengan adanya berbagai peralatan yang diciptakan dan dapat dioperasikan serta
digunakan secara otomatis dan dalam kehidupan saat ini kita hidup di era semua
serba cepat dan tepat dalam melakukan sesuatu sehinggga kita membutuhkan alat
yang digunakan untuk memberikan tanda ke pada kita untuk agar tidak melupakan
sesuatu yaitu alarm dalam hal ini adalah alarm lemari es ,alarm ini digunakan untuk
memberitahu kepada kita ketika kita mengambil suatu barang di dalam kulkas atau
lemari es kita lupa untuk memastikan lemari es tersebut tertutup dengan baik maka
di ciptakan lah alat ini yang gunanya untuk memeberitahu kita bahwa kita lupa
menutup dengan baik lemari es yang telah kita buka. agar kita dapat dengan cepat
menutup kembali lemari es tersebut.dengan adanya alarm lemari es ini kita dapat
beraktifitas dengan tenang tanpa harus memikirkan hal-hal yang sekecil ini dan
barang yang berada di dalam lemari es tetap dingin dan baik.
  Pembuatan  alat  “alarm lemari es” ini,  dibuat  sedemikian  rupa  sehingga
menghasilkan sebuah suara yang sangat unik dan berbeda dari suara-suara yang lain,
sehingga masyarakat  dapat membedakan dan mengenal  suara dari alarm dengan
cara kerja alat yang cukup simple yaitu jika lemari es terbuka maka otomatis lampu
lemari es akan menyala dan jika tertutup dengan baik maka keadaaan mati, dalam
keadaan itulah alarm kami bekerja yaitu ketika pintu lemari es kurang menutup
dengan rapat dan masih ada cahaya yang keluar dari celah–celah lemari es. 
LDR pada rangkaian alarm lemari es digunakan sebagai sensor untuk
mengetahui alat ini berfungsi atau tidak dalam rangkaain juga dapat mengubah
sensitifitas dari LDR tersebut dengan cara memutar dengan obeng trimpot 10K
sehingga sensitifitas pada LDR itu bertambah.

1.2              Batasan Masalah


Pada Makalah ini permasalahan dibatasi hanya pada perancangan dan analisa
kendalinya yaitu dengan menerapkannya sebuah diagram blok dan langkah kerja dari alat
yang kami buat, Untuk permasalahan yang lainnya tidak dibahas lebih mendalam.
1.3              Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan masalah dalam laporan  ini adalah
sebagai berikut:
1. Memberikan  penjelasan  dan  cara  kerja  secara  garis  besar  dari  proyek
    elektronika yang telah dibuat. “Alarm lemari es”.
2. Memberikan  pengenalan  dasar  tentang  rangkaian  digital,  serta
    komponen-komponen dalam perangkat elektronika.
3. Sebagai  syarat  kelulusan  dan  syarat  untuk  mengikuti  Ujian  Akhir  Semester
    pada Semester ini tahun ajaran 2012/2013.
4. Menambah  wawasan  penulis  mengenai  perkembangan  didalam  bidang
    elektronika.
5. Melatih penulis dalam karya tulis.

1.4   METODE PENULISAN


Beberapa metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah:
1.4.1              konsultasi
yaitu dengan malukukan pertanyaan kepada kakak asisten lab
elektronika tentang pembuatan alat dan juga penulisab makalah.dan
juga setiapa melakukan konsule hasil nya dapat diperiksa apakah ada
yang salah.maka dapat di cari kebenarannnya.

1.4.2  Studi Pustaka


  Mendapatkan bahan penulisan tentang komponen-komponen yang
akan digunakan untuk membuat Alarm lemari es melalui buku atau situs-situs
yang ada hubungannya dengan penulisan ilmiah.

1.5              Sistematika Penulisan


Sistematik penulisan dalam makalah ini terdiri dari 5 (lima) bab yang
bertujuan agar  pembaca  dapat  memahami  dan  mengerti  isi  dari  laporan  ini, 
yang  terdiri dari :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini praktikan menjelaskan  tentang penggunaan dan aplikasi 


perangkat elektronika  dalam  kehidupan  sehari-hari  dan  penggunaannya  dalam
teknologi sekarang ini. Serta kami juga akan menjelaskan tentang tujuan dalam
pembuatan proyek yang berjudul  “ Alarm lemari ES ”
BAB II  Landasan Teori

Berisikan tentang teori dasar yang berhubungan dengan analisa rangkaian


proyek,dan kerangka terbentuknya proyek “ Alarm lemari ES “ ini.

BAB III  Analisa Rangkaian

Dalam  analisa  rangkaian,  kami  akan  menjelaskan  dan  menganalisa 


rangkaian baik  secara  blok  maupun  secara  detail,  sehingga  dalam 
penggunaannya  akan semakin jelas dan mudah dimengerti.

BAB IV Cara Pengoperasian Alat

Berisi tentang cara dan panduan dalam pengoprasian alat dari proyek yang
akan kami presentasikan.

BAB V  Penutup

Berisi  kesimpulan,  rangkuman  dan  saran-saran  dari  apa  yang  telah 


diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

BAB II
LANDASAN TEORI

Untuk mengetahui prinsip kerja rangkaian alat alarm lemari es, terlebih
dahulu kita harus mengetahui dan mempelajari prinsip-prinsip atau dasar-dasar
teori dari rangkaian digital / rangkaian elektronik digital yang berkaitan dengan
pembuatan rangkaian. Selain itu kita juga perlu mengetahui komponen-komponen
apa saja yang terdapat di dalam alat alarm lemari es serta mengetahui jenis-jenis dan
kegunaan dari setiap komponen-komponen tersebut.
2.1     Teori Dasar
Sebelum mempelajari rangkaian alat alrm lemari es kita akan mempelajari
yang di maksud dengan Rangkaian Elektronika Digital. Seperti yang telah kita
ketahui bahwa Rangkaian Elektronika Digital  adalah sistem elektronika yang
tersusun dari berbagai macam komponen elektronika yang menggunakan signal
digital. Elektronika Digital juga bisa di katakan sebagai  rangkaian elektronika
yang membutuhkan aliran listrik atau energi kimia untuk menggerakkan atau
membuat benda tersebut berfungsi.
Rangkaian Elektronika Digital merupakan aplikasi dari aljabar boolean dan
digunakan pada berbagai bidang seperti komputer, telpon   selular dan berbagai
perangkat lain. Itu di karenakan elektronika digital mempunyai beberapa
keuntungan, di antaranya  sistem digital mempunyai antar muka yang mudah
dikendalikan dengan komputer  penyimpanan informasi ini jauh lebih mudah
dibandingkan dengan analog.
Rangkaian Elektronika Digital biasanya di lambangkan dengan notasi
aljabar 1 dan 0. Notasi 1 melambangkan terjadinya hubungan, sedangkan notasi 0
melambangkan tidak terjadinya hubungan. Contoh yang paling sederhana untuk
memahami notasi ini adalah saklar lampu. Ketika kita tekan ON berarti terjadi
hubungan sehingga dinotasikan 1. Ketika kita tekan OFF maka akan berlaku
sebaliknya. Elektronika Analog dan Digital merupakan pengenalan, penggunaan
tentang dasar macam dan karakteristik komponen-komponen elektronika serta
sistem pembilangan dan gerbang dasar maupun kombinasional. Ilmu elektronika
analog dan digital biasanya mencakup tentang pengetahuan dasar teori atom,
bahan penghantar, isolator dan semikonduktor, serta sistem pembilangan dan
gerbang dasar.
Elektronika Digital pada dasarnya tersusun dari apa yang disebut sebagai
gerbang logika. Gerbang logika melakukan operasi logika pada satu atau lebih
input dan menghasilkan ouput yang tunggal. Output yang dihasilkan merupakan
hasil dari serangkaian operasi logika berdasarkan prinsip prinsip aljabar boolean.
Dalam pengertian elektronik, input dan output ini diwujudkan dengan voltase
atau arus (tergantung dari tipe elektronik yang digunakan). Dasar pembentukan
gerbang logika adalah tabel kebenaran (truth table). Ada tiga bentuk dasar dari
tabel kebenaran yaitu AND, OR, dan NOT. Serta gerbang logika turunan NAND,
NOR dan X-OR.

2.1.1        Gerbang AND


Gerbang AND dinyatakan sebagai Y = A · B, dimana output rangkaian Y
bernilai 1, hanya jika kedua inputnya A dan B masing-masing bernilai 1; dan
output Y bernilai 0 untuk nilai-nilai A dan B yang lain.  Simbol gerbang AND dapat
dilihat pada Gambar .
A
B
Y
 

Gambar 1.1.  Simbol gerbang AND


Sedangkan tabel kebenaran untuk rangkaian gerbang AND adalah:

AND
A B Y=A.B
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

Tabel  1.1 Tabel kebenaran dari gerbang AND


2.1.2        Gerbang OR
Gerbang OR dinyatakan sebagai Y = A + B, dimana output rangkaian Y
bernilai 0, hanya jika kedua inputnya A dan B masing-masing bernilai 0; dan
output Y bernilai 1 untuk nilai-nilai A dan B yang lain.  Simbol gerbang OR dapat
dilihat pada Gambar .
A
B
Y
 

Gambar 1.2.  Simbol gerbang OR


Adapun tabel kebenaran untuk rangkaian gerbang OR, sebagai berikut:

OR
A B Y=A+B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

Tabel 1.2. Tabel kebenaran dari gerbang OR

2.1.3        Gerbang NOT


Gerbang NOT juga dikenal sebagai inverter dan dinyatakan sebagai Y = .
Nilai output Y merupakan negasi atau komplemen dari input A. Jika input A
bernilai 1, maka output Y bernilai 0, demikian sebaliknya. Simbol gerbang NOT
dapat dilihat pada Gambar .
A
Y
 
Gambar 1.3.  Simbol gerbang NOT
Sedangkan tabel kebenaran untuk rangkaian gerbang NOT adalah:

NOT
A Y
0 1
1 0

    Tabel 1.3. Tabel kebenaran dari gerbang NOT

2.1.4        Gerbang NAND


Gerbang NAND dinyatakan sebagai Y = , dimana output rangkaian Y
bernilai 0, hanya jika kedua inputnya A dan B masing-masing bernilai 1; dan
output Y bernilai 1 untuk nilai-nilai A dan B yang lain. Jadi NAND adalah
komplemen dari AND. Simbol gerbang NAND dapat dilihat pada Gambar .
A
B
Y
 

      Gambar 1.4.  Simbol gerbang NAND


Adapun tabel kebenaran untuk rangkaian gerbang NAND, sebagai berikut:
AND \
A B Y=A.B
0 0 1
0 1 1 Tabel 1.4. Tabel
1 0 1 kebenaran dari

1 1 0 gerbang NAND
2.1.5        Gerbang NOR
Gerbang NOR dinyatakan sebagai Y = , dimana output rangkaian Y bernilai
1, hanya jika kedua inputnya A dan B masing-masing bernilai 0, dan output Y
bernilai 0 untuk nilai-nilai A dan B yang lain. Jadi NOR adalah komplemen dari
OR. Simbol gerbang NOR dapat dilihat pada Gambar .
A
B
Y
 
Gambar 1.5.  Simbol gerbang NOR
Adapun tabel kebenaran untuk rangkaian gerbang NOR, sebagai berikut:
OR
A B Y=A+B
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0

Tabel1.5. Tabel kebenaran dari gerbang NOR


2.1.6        Gerbang X-OR
Gerbang X-OR dinyatakan sebagai Y =  atau disederhanakan menjadi Y = A
Å B, dimana output rangkaian Y bernilai 0, jika kedua input A dan B memiliki nilai
yang sama, dan output Y bernilai 1 jika kedua input A dan B memiliki nilai yang
tidak sama.  Simbol gerbang X-OR dapat dilihat pada Gambar .
A
B
Y
 

Gambar 1.6.  Simbol gerbang X-OR


Adapun tabel kebenaran untuk rangkaian gerbang X-OR, sebagai berikut:

OR
A B
Y = A  +   B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0

Tabel 1.6. Tabel kebenaran dari gerbang X-OR

2.1.7     Komponen Elektronika Dasar


Komponen Elektronika Dasar merupakan media aliran elektron yang arah
alirannya dari kutup negatif sumber tenaga, melewati beberapa komponen dan
menuju ke kutup positif sumber tenaga. Atau juga bisa dikatakan media aliran
arus listrik yang arah alirannya dari kutup positif yang melewati beberapa
komponen=komponen dan menuju ke kutup negatif.
Komponen Elektronika Dasar terbagi menjadi 2 macam, yaitu komponen
aktif dan komponen pasif. Dua macam komponen ini lah yang selalu ada dalam
setiap rangkaian elektronika.
Komponen Aktif adalah komponen elektronika yang memerlukan arus
listrik atau tegangan agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika. Contoh
dari komponen aktif yaitu Transistor dan IC juga Lampu Tabung. Besarnya arus
panjar bisa berbeda-beda untuk tiap komponen2 ini.
Sedangkan Komponen Pasif adalah komponen elektronika yang bekerja
tanpa memerlukan arus tegangan atau listrik. Contoh dari komponen pasif adalah
resistor, kapasitor, transformator atau trafo, dioda dan komponen lainnya. Dalam
dasar elektronika kedua jenis komponen ini hampir selalu digunakan bersama-
sama, kecuali dalam rangkaian-rangkaian pasif yang hanya menggunakan
komponen pasif saja misalnya rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dan lainnya.
Untuk IC (Integrated Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif dan pasif
yang disusun menjadi sebuah rangkaian elektronika dan diperkecil ukuran
fisiknya

BAB III
ANALISA RANGKAIAN
3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram
Analisa secara blok diagram untuk “blingking arrow “ ini dibagi menjadi
empat bagian yaitu : input, multivibrator, Ic / penguat dan Output. Dan untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut dibawah ini :
INPUT
PROSES
OUTPUT
AKTIVATOR
LDR

IC 4093

BUZZER
 
SWITCH
                      
                                                                                                        
                         
Gambar 3.1 Rangkaian Secara Blok Diagram

3.1.1 AKTIVATOR
Aktivator atau sama dengan power supply yang berfungsi untuk memberi
tegangan pada rangkaian elektronika pada rangkaian ini membutuhkan suber untuk
pengganti baeterai yaiti tegangan sebesar 9 V untuk mengoperasikannya. Akattivator
juga memiliki egunaan sebagai pengalir listrik dimna setiap koponen yang terpasang
jika tidak teraliri listrik maka dia akan mati atau tidak hidup.

3.1.2 INPUTAN
Pada Rangkaian Alrm lemari es ini sebagai inputan adalah LDR (Light
Dependent Resistor) berfungsi sebagai sensor di mana nilai pada sensor LDR adalah
penting ketika LDR dalam keadaan terang nilai pada LDR membuat alat alarm lemari
es menyala sedangkan nilai pada LDR yang
terhubung dengannya dan mengkatifkan komponen – komponen dalam
rangkaian ini.
Tegangan masuk bisa melalui LDR ataupun saklar. Bila tidak menyala atau dalam
keadaan gelap maka alat dalam keadaan mati.sedangkan switch digunakan ketika
LDR dalam keadaan mati switch nya akan mati juga tetapi jika keadaan menyala
switch ditekan dengan baik maka hasilnya adalah  menyala. 

3.1.3             PROSES
IC 4093 terdiri dari gerbang NAND ini di gunakan pada rangkaian ini adalah
IC4093, IC tersebut berjenis CMOS. IC CMOS banyak di gunakan pada instrumen-
intsrumen elektronika karena dilihat dari keunggulan teknologinya dibanding dengan jenis
IC lainnya.
IC ini terdiri dari 4 buah penyulut Schmitt. Pada prinsipnya IC CMOS 4093 dan IC
TTL mempunyai dasar pengertian yang sama, kedua IC ini mempunyai gerbang yang sama
yaitu terdiri 4 gerbang NAND 2 masukan. Gerbang NAND merupakan gerbang AND yang di
NOT kan, sehingga output NAND menjadi kebalikan dari output AND. Salah satu kelebihan
IC CMOS adalah konsumsi dayanya rendah sehingga cocok dipakai pada peralatan
elektronika yang memnggunakan battere. IC 4093 ini digunakaan pada rangkaian alarm
lemari es sebagai penyimpanan data dengan pengertian IC seperti diatas dapat di
simpulkan bahwa IC ini yang memeberikan kondisi pada ragkaian alarm ini dengan kondisi
adalah jika keadaan gelap maka tidak ad output sama sekali dan jika dalam kondisi terang
baru ada output yang keluar yaitu detak dari bunyi alarm tersebut yang di keluarkan oleh
buzzer. 

3.1.4             Output
Jika proses pada rangkaian sudah berjalan mak output yang akan terjadi adalah
buzzer mengeluarkan suara dengan system dinamis yaitu gelombang yang keluar
beraturan tidak gelombang yang lurus. Ketika buzzer mengeluarkan suara terjadi karena
adanya perbadingan tegangan tinggi dan tegangan rendah dari output kaki IC ini, maka
tegangan bisa mengalir pada kedua kaki buzzer dan kemudian memicu aktif buzzer

3.2                   Analisa Rangkaian Secara Detail


Rangkaian Alarm lemari es pada dasarnya adalah rangkaian yang mengacu pada
kesalahan manusia dimana setiap manusia tidak dpat sempurna melakukan suatu
aktifitas dan contoh nya sangat dekat dengan kkita dimana setiap orang bias saja
lupa saat di sedang membuka pintu lemari es dimna disitu lah kegunaan dari alarm
ini ketika lemari es terus terbua maka alarm aan terus berbunyi dan maka ketika  .
Dan untuk itu dengan memanfaatkan beberapa komponen seperti IC 4093, empat
buah trimpot, dua buah kapasitor dan sebuah swicth serta buzzer sebagai outputnya
bisa menciptakan gelombang yang seperti itu.
Rangkaian ini memiliki input berupa power atau tegangan sebesar 9V dan Ground
yang kemudian akan di proses di dalam IC 4093. IC 4093 mampu beroperasi baik
dalam keadaan gelap atau tidak ad cahaya maupun ada cahaya, dengan bantuan dari
komponen yang saling terhubung seperti diode yang berfungsi sebagai penyearah
arus dimana nilai dari resistor yang akan masuk ke dalam IC melaui resistansi LDR
menuju ke R 3 maka tegangan yang masuk di searahkan terlebih dahulu oleh diada
sehingga beban yang masuk ke dalam IC tidak terlalu besar sehingga tida akan
terjadi kerusakan pada IC.
Pada rangkaian ini, kita menggunakan IC CMOS 4093 yang bertipe NAND. Jadi nilai
output diberi inverter. Setiap tegangan yang masuk ke kaki – kaki input, tegangan
diubah menjadi logika 0 atau 1.ini merupakan rangkaian keadan menyala di mana
setiap komponen mendapatkan arus karena vcc mengalirkan arus dimana 1 itu
bernilai menyala (high) dan arus yang mengalir lainnya bernilai 0 sehingga tidak ada
arus mengalir atau tidak menyala (low).
Operasi isolator diperoleh ketika N1 bermuatan 1 atau dalam keadaan menyala
sehingga timbulah operasi isolataor di mana membuat nialai pada gelombang naik
turun atau tidak menentu\. Karena adanya perbandingan tinggi rendah tegangan di
kedua kaki buzzer, maka buzzer bisa mengalirkan tegangan sehingga bisa
mengeluarkan output berupa suara yang berdenyut karena adanya osilator tadi.

BAB III
ANALISA RANGKAIAN
3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram
Analisa secara blok diagram untuk “blingking arrow “ ini dibagi menjadi
empat bagian yaitu : input, multivibrator, Ic / penguat dan Output. Dan untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut dibawah ini :
INPUT
PROSES
OUTPUT
AKTIVATOR
LDR

IC 4093

BUZZER
 

SWITCH
                      
                                                                                                        
                         
Gambar 3.1 Rangkaian Secara Blok Diagram

3.1.1 AKTIVATOR
Aktivator atau sama dengan power supply yang berfungsi untuk memberi
tegangan pada rangkaian elektronika pada rangkaian ini membutuhkan suber untuk
pengganti baeterai yaiti tegangan sebesar 9 V untuk mengoperasikannya. Akattivator
juga memiliki egunaan sebagai pengalir listrik dimna setiap koponen yang terpasang
jika tidak teraliri listrik maka dia akan mati atau tidak hidup.

3.1.2 INPUTAN
Pada Rangkaian Alrm lemari es ini sebagai inputan adalah LDR (Light
Dependent Resistor) berfungsi sebagai sensor di mana nilai pada sensor LDR adalah
penting ketika LDR dalam keadaan terang nilai pada LDR membuat alat alarm lemari
es menyala sedangkan nilai pada LDR yang
terhubung dengannya dan mengkatifkan komponen – komponen dalam
rangkaian ini.
Tegangan masuk bisa melalui LDR ataupun saklar. Bila tidak menyala atau dalam
keadaan gelap maka alat dalam keadaan mati.sedangkan switch digunakan ketika
LDR dalam keadaan mati switch nya akan mati juga tetapi jika keadaan menyala
switch ditekan dengan baik maka hasilnya adalah  menyala. 

3.1.3             PROSES
IC 4093 terdiri dari gerbang NAND ini di gunakan pada rangkaian ini adalah
IC4093, IC tersebut berjenis CMOS. IC CMOS banyak di gunakan pada instrumen-
intsrumen elektronika karena dilihat dari keunggulan teknologinya dibanding dengan jenis
IC lainnya.
IC ini terdiri dari 4 buah penyulut Schmitt. Pada prinsipnya IC CMOS 4093 dan IC
TTL mempunyai dasar pengertian yang sama, kedua IC ini mempunyai gerbang yang sama
yaitu terdiri 4 gerbang NAND 2 masukan. Gerbang NAND merupakan gerbang AND yang di
NOT kan, sehingga output NAND menjadi kebalikan dari output AND. Salah satu kelebihan
IC CMOS adalah konsumsi dayanya rendah sehingga cocok dipakai pada peralatan
elektronika yang memnggunakan battere. IC 4093 ini digunakaan pada rangkaian alarm
lemari es sebagai penyimpanan data dengan pengertian IC seperti diatas dapat di
simpulkan bahwa IC ini yang memeberikan kondisi pada ragkaian alarm ini dengan kondisi
adalah jika keadaan gelap maka tidak ad output sama sekali dan jika dalam kondisi terang
baru ada output yang keluar yaitu detak dari bunyi alarm tersebut yang di keluarkan oleh
buzzer. 

3.1.4             Output
Jika proses pada rangkaian sudah berjalan mak output yang akan terjadi adalah
buzzer mengeluarkan suara dengan system dinamis yaitu gelombang yang keluar
beraturan tidak gelombang yang lurus. Ketika buzzer mengeluarkan suara terjadi karena
adanya perbadingan tegangan tinggi dan tegangan rendah dari output kaki IC ini, maka
tegangan bisa mengalir pada kedua kaki buzzer dan kemudian memicu aktif buzzer

3.2                   Analisa Rangkaian Secara Detail


Rangkaian Alarm lemari es pada dasarnya adalah rangkaian yang mengacu pada
kesalahan manusia dimana setiap manusia tidak dpat sempurna melakukan suatu
aktifitas dan contoh nya sangat dekat dengan kkita dimana setiap orang bias saja
lupa saat di sedang membuka pintu lemari es dimna disitu lah kegunaan dari alarm
ini ketika lemari es terus terbua maka alarm aan terus berbunyi dan maka ketika  .
Dan untuk itu dengan memanfaatkan beberapa komponen seperti IC 4093, empat
buah trimpot, dua buah kapasitor dan sebuah swicth serta buzzer sebagai outputnya
bisa menciptakan gelombang yang seperti itu.
Rangkaian ini memiliki input berupa power atau tegangan sebesar 9V dan Ground
yang kemudian akan di proses di dalam IC 4093. IC 4093 mampu beroperasi baik
dalam keadaan gelap atau tidak ad cahaya maupun ada cahaya, dengan bantuan dari
komponen yang saling terhubung seperti diode yang berfungsi sebagai penyearah
arus dimana nilai dari resistor yang akan masuk ke dalam IC melaui resistansi LDR
menuju ke R 3 maka tegangan yang masuk di searahkan terlebih dahulu oleh diada
sehingga beban yang masuk ke dalam IC tidak terlalu besar sehingga tida akan
terjadi kerusakan pada IC.
Pada rangkaian ini, kita menggunakan IC CMOS 4093 yang bertipe NAND. Jadi nilai
output diberi inverter. Setiap tegangan yang masuk ke kaki – kaki input, tegangan
diubah menjadi logika 0 atau 1.ini merupakan rangkaian keadan menyala di mana
setiap komponen mendapatkan arus karena vcc mengalirkan arus dimana 1 itu
bernilai menyala (high) dan arus yang mengalir lainnya bernilai 0 sehingga tidak ada
arus mengalir atau tidak menyala (low).
Operasi isolator diperoleh ketika N1 bermuatan 1 atau dalam keadaan menyala
sehingga timbulah operasi isolataor di mana membuat nialai pada gelombang naik
turun atau tidak menentu\. Karena adanya perbandingan tinggi rendah tegangan di
kedua kaki buzzer, maka buzzer bisa mengalirkan tegangan sehingga bisa
mengeluarkan output berupa suara yang berdenyut karena adanya osilator tadi.

BAB IV
CARA PENGOPERASIAN ALAT

4.1      Langkah-langkah Pengoperasian Alat

Pada bab ini akan dikenalkan tentang bagaimana cara mengoperasikan rangkaian
alarm lemari es yang telah kami buat. Agar lebih mudah untuk menerangkan bagaimana
cara kerja rangkaian yang kami buat, seperti di bawah ini:

Untuk mempermudah, kami menyajikan cara pengoperasian alarm lemari es


secara sistematis seperti di bawah ini :
1. Hubungkan arus positif dengan tegangan 12V satu daya pada jack banana
positif rangkaian.
2. Hubungkan ground satu daya pada jack banana ground negative rangkaian.

3. Selanjutnya Nyalakan Power Supply.

4. Pada saat Power Supply dinyalakan maka LED pada Rangakaian ini akan
langsung menyala dan mengeluarkan bunyi pada buzzer.
5. Dan untuk mengatur tingkat sensitifitas dari LDR menggunakan trimpot dengan
memutarnya menggunakan obeng sehingga nilai sensitifitas pada LDR baik
ketia keadaan menyala atau mati.  

BAB IV
CARA PENGOPERASIAN ALAT

4.1      Langkah-langkah Pengoperasian Alat

Pada bab ini akan dikenalkan tentang bagaimana cara mengoperasikan rangkaian
alarm lemari es yang telah kami buat. Agar lebih mudah untuk menerangkan bagaimana
cara kerja rangkaian yang kami buat, seperti di bawah ini:

Untuk mempermudah, kami menyajikan cara pengoperasian alarm lemari es


secara sistematis seperti di bawah ini :

1. Hubungkan arus positif dengan tegangan 12V satu daya pada jack banana
positif rangkaian.

2. Hubungkan ground satu daya pada jack banana ground negative rangkaian.

3. Selanjutnya Nyalakan Power Supply.

4. Pada saat Power Supply dinyalakan maka LED pada Rangakaian ini akan
langsung menyala dan mengeluarkan bunyi pada buzzer.
5. Dan untuk mengatur tingkat sensitifitas dari LDR menggunakan trimpot dengan
memutarnya menggunakan obeng sehingga nilai sensitifitas pada LDR baik
ketia keadaan menyala atau mati. 
BAB IV
CARA PENGOPERASIAN ALAT

4.1      Langkah-langkah Pengoperasian Alat

Pada bab ini akan dikenalkan tentang bagaimana cara mengoperasikan rangkaian
alarm lemari es yang telah kami buat. Agar lebih mudah untuk menerangkan bagaimana
cara kerja rangkaian yang kami buat, seperti di bawah ini:

Untuk mempermudah, kami menyajikan cara pengoperasian alarm lemari es


secara sistematis seperti di bawah ini :
1. Hubungkan arus positif dengan tegangan 12V satu daya pada jack banana
positif rangkaian.
2. Hubungkan ground satu daya pada jack banana ground negative rangkaian.

3. Selanjutnya Nyalakan Power Supply.

4. Pada saat Power Supply dinyalakan maka LED pada Rangakaian ini akan
langsung menyala dan mengeluarkan bunyi pada buzzer.

5. Dan untuk mengatur tingkat sensitifitas dari LDR menggunakan trimpot dengan
memutarnya menggunakan obeng sehingga nilai sensitifitas pada LDR baik
ketia keadaan menyala atau mati. 

BAB IV
CARA PENGOPERASIAN ALAT

4.1      Langkah-langkah Pengoperasian Alat

Pada bab ini akan dikenalkan tentang bagaimana cara mengoperasikan rangkaian
alarm lemari es yang telah kami buat. Agar lebih mudah untuk menerangkan bagaimana
cara kerja rangkaian yang kami buat, seperti di bawah ini:

Untuk mempermudah, kami menyajikan cara pengoperasian alarm lemari es


secara sistematis seperti di bawah ini :
1. Hubungkan arus positif dengan tegangan 12V satu daya pada jack banana
positif rangkaian.

2. Hubungkan ground satu daya pada jack banana ground negative rangkaian.

3. Selanjutnya Nyalakan Power Supply.

4. Pada saat Power Supply dinyalakan maka LED pada Rangakaian ini akan
langsung menyala dan mengeluarkan bunyi pada buzzer.
5. Dan untuk mengatur tingkat sensitifitas dari LDR menggunakan trimpot dengan
memutarnya menggunakan obeng sehingga nilai sensitifitas pada LDR baik
ketia keadaan menyala atau mati. 

BAB V
PENUTUP
5.1      Kesimpulan
                                                                                                              
Rangkaian Alarm Lemari ES adalah sebuah rangkaian yang dimana sebagian besar
komponen outputnya adalah bunyi pada buzze, dimana detak pulsa input dan outputnya
diatur oleh IC 4093 Schmitt Trigger, yang di mana rangkaian ini memiliki input LDR dan
Switch di mana LDR berfungsi sebagai sensoar ketika keadaan LDR mendapatkan cahaya
maka rangkaian akan berbunyi yaitu buzzer. lalu untuk mengubah nilai sensitifitas pada
LDR adalah dengan memutar trimpot yang terdapat pada rangkaian, lalu untuk
mendunkung rangkaian ini dibutuhkan beberapa komponen penunjang seperti resistor,
transistor, potensio, led dan sumber arus sehingga alat dapat berfungsi dengan benar dan
tepat.

5.2      Saran
Dalam pengerjaan alat, hendaknya hati hati. Dimulai dari penggambaran ke papan
pcb. Karena dari pengalaman praktikan, beberapa percobaan gagal karena adanya garis
garis rangkaian yang putus, seperti kena goresan pada saat mencelup papan ke larutan
ferriclorit. Pada rangkaian pastikan kembali harus benar dan tepat supaya rangkaian dapat
berjalan. Kemudian pada saat pemasangan komponen gunakanlah sesuai dengan
komponen yang diminta. Agar tidak terjadi kesalahan. Yang perlu diperhatikan pada
komponen adalah ketika pemasangan IC jangan langsung di solder pada pcb melainkan
harus menggunakan soketIC agar IC tidak panas dan agar tidak rusak . Ini semua adalah
hal yang membuat banyak proyek alat gagal. Dan penyusun banyak belajar dalam
kesalahan kesalahan seperti hal ini.

BAB V
PENUTUP
5.1      Kesimpulan
                                                                                                              
Rangkaian Alarm Lemari ES adalah sebuah rangkaian yang dimana sebagian besar
komponen outputnya adalah bunyi pada buzze, dimana detak pulsa input dan outputnya
diatur oleh IC 4093 Schmitt Trigger, yang di mana rangkaian ini memiliki input LDR dan
Switch di mana LDR berfungsi sebagai sensoar ketika keadaan LDR mendapatkan cahaya
maka rangkaian akan berbunyi yaitu buzzer. lalu untuk mengubah nilai sensitifitas pada
LDR adalah dengan memutar trimpot yang terdapat pada rangkaian, lalu untuk
mendunkung rangkaian ini dibutuhkan beberapa komponen penunjang seperti resistor,
transistor, potensio, led dan sumber arus sehingga alat dapat berfungsi dengan benar dan
tepat.

5.2      Saran
Dalam pengerjaan alat, hendaknya hati hati. Dimulai dari penggambaran ke papan
pcb. Karena dari pengalaman praktikan, beberapa percobaan gagal karena adanya garis
garis rangkaian yang putus, seperti kena goresan pada saat mencelup papan ke larutan
ferriclorit. Pada rangkaian pastikan kembali harus benar dan tepat supaya rangkaian dapat
berjalan. Kemudian pada saat pemasangan komponen gunakanlah sesuai dengan
komponen yang diminta. Agar tidak terjadi kesalahan. Yang perlu diperhatikan pada
komponen adalah ketika pemasangan IC jangan langsung di solder pada pcb melainkan
harus menggunakan soketIC agar IC tidak panas dan agar tidak rusak . Ini semua adalah
hal yang membuat banyak proyek alat gagal. Dan penyusun banyak belajar dalam
kesalahan kesalahan seperti hal ini.

BAB V
PENUTUP
5.1      Kesimpulan
                                                                                                              
Rangkaian Alarm Lemari ES adalah sebuah rangkaian yang dimana sebagian besar
komponen outputnya adalah bunyi pada buzze, dimana detak pulsa input dan outputnya
diatur oleh IC 4093 Schmitt Trigger, yang di mana rangkaian ini memiliki input LDR dan
Switch di mana LDR berfungsi sebagai sensoar ketika keadaan LDR mendapatkan cahaya
maka rangkaian akan berbunyi yaitu buzzer. lalu untuk mengubah nilai sensitifitas pada
LDR adalah dengan memutar trimpot yang terdapat pada rangkaian, lalu untuk
mendunkung rangkaian ini dibutuhkan beberapa komponen penunjang seperti resistor,
transistor, potensio, led dan sumber arus sehingga alat dapat berfungsi dengan benar dan
tepat.

5.2      Saran
Dalam pengerjaan alat, hendaknya hati hati. Dimulai dari penggambaran ke papan
pcb. Karena dari pengalaman praktikan, beberapa percobaan gagal karena adanya garis
garis rangkaian yang putus, seperti kena goresan pada saat mencelup papan ke larutan
ferriclorit. Pada rangkaian pastikan kembali harus benar dan tepat supaya rangkaian dapat
berjalan. Kemudian pada saat pemasangan komponen gunakanlah sesuai dengan
komponen yang diminta. Agar tidak terjadi kesalahan. Yang perlu diperhatikan pada
komponen adalah ketika pemasangan IC jangan langsung di solder pada pcb melainkan
harus menggunakan soketIC agar IC tidak panas dan agar tidak rusak . Ini semua adalah
hal yang membuat banyak proyek alat gagal. Dan penyusun banyak belajar dalam
kesalahan kesalahan seperti hal ini.

LAMPIRAN

Gambar 3.0  Rangkaian alarm lemari es

Komponen-komponen yang digunakan :


1.      Trimpot (10K) & (20K)
2.      Kapasitor (10µF dan 10µF)
3.      Switch
4.      IC, CD 4093
5.      Buzzer
6.      LDR.

 
BAB V
PENUTUP
5.1      Kesimpulan
                                                                                                              
Rangkaian Alarm Lemari ES adalah sebuah rangkaian yang dimana sebagian besar
komponen outputnya adalah bunyi pada buzze, dimana detak pulsa input dan outputnya
diatur oleh IC 4093 Schmitt Trigger, yang di mana rangkaian ini memiliki input LDR dan
Switch di mana LDR berfungsi sebagai sensoar ketika keadaan LDR mendapatkan cahaya
maka rangkaian akan berbunyi yaitu buzzer. lalu untuk mengubah nilai sensitifitas pada
LDR adalah dengan memutar trimpot yang terdapat pada rangkaian, lalu untuk
mendunkung rangkaian ini dibutuhkan beberapa komponen penunjang seperti resistor,
transistor, potensio, led dan sumber arus sehingga alat dapat berfungsi dengan benar dan
tepat.
5.2      Saran
Dalam pengerjaan alat, hendaknya hati hati. Dimulai dari penggambaran ke papan
pcb. Karena dari pengalaman praktikan, beberapa percobaan gagal karena adanya garis
garis rangkaian yang putus, seperti kena goresan pada saat mencelup papan ke larutan
ferriclorit. Pada rangkaian pastikan kembali harus benar dan tepat supaya rangkaian dapat
berjalan. Kemudian pada saat pemasangan komponen gunakanlah sesuai dengan
komponen yang diminta. Agar tidak terjadi kesalahan. Yang perlu diperhatikan pada
komponen adalah ketika pemasangan IC jangan langsung di solder pada pcb melainkan
harus menggunakan soketIC agar IC tidak panas dan agar tidak rusak . Ini semua adalah
hal yang membuat banyak proyek alat gagal. Dan penyusun banyak belajar dalam
kesalahan kesalahan seperti hal ini.

BAB V
PENUTUP
5.1      Kesimpulan
                                                                                                              
Rangkaian Alarm Lemari ES adalah sebuah rangkaian yang dimana sebagian besar
komponen outputnya adalah bunyi pada buzze, dimana detak pulsa input dan outputnya
diatur oleh IC 4093 Schmitt Trigger, yang di mana rangkaian ini memiliki input LDR dan
Switch di mana LDR berfungsi sebagai sensoar ketika keadaan LDR mendapatkan cahaya
maka rangkaian akan berbunyi yaitu buzzer. lalu untuk mengubah nilai sensitifitas pada
LDR adalah dengan memutar trimpot yang terdapat pada rangkaian, lalu untuk
mendunkung rangkaian ini dibutuhkan beberapa komponen penunjang seperti resistor,
transistor, potensio, led dan sumber arus sehingga alat dapat berfungsi dengan benar dan
tepat.

5.2      Saran
Dalam pengerjaan alat, hendaknya hati hati. Dimulai dari penggambaran ke papan
pcb. Karena dari pengalaman praktikan, beberapa percobaan gagal karena adanya garis
garis rangkaian yang putus, seperti kena goresan pada saat mencelup papan ke larutan
ferriclorit. Pada rangkaian pastikan kembali harus benar dan tepat supaya rangkaian dapat
berjalan. Kemudian pada saat pemasangan komponen gunakanlah sesuai dengan
komponen yang diminta. Agar tidak terjadi kesalahan. Yang perlu diperhatikan pada
komponen adalah ketika pemasangan IC jangan langsung di solder pada pcb melainkan
harus menggunakan soketIC agar IC tidak panas dan agar tidak rusak . Ini semua adalah
hal yang membuat banyak proyek alat gagal. Dan penyusun banyak belajar dalam
kesalahan kesalahan seperti hal ini.
Sharif Haqi Maulana [QQ] di 23.01

Berbagi

1 komentar:

Andriansyah Fahrul 8 Mei 2016 22.49


mas ada mentahan pdf/word nya ga ? penting banget buat makalah praktem nih mas
Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Yulianti Florentina (Google)

Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

‹ Beranda ›
Lihat versi web

MENGENAI SAYA
Sharif Haqi Maulana [QQ]
Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai