MAKALAH LEMARI ES
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi semakin berkembang sangat pesat pada kehidupan
manusia di era modern ini, khususnya pada bidang elektronika. Hal ini ditandai
dengan adanya berbagai peralatan yang diciptakan dan dapat dioperasikan serta
digunakan secara otomatis dan dalam kehidupan saat ini kita hidup di era semua
serba cepat dan tepat dalam melakukan sesuatu sehinggga kita membutuhkan alat
yang digunakan untuk memberikan tanda ke pada kita untuk agar tidak melupakan
sesuatu yaitu alarm dalam hal ini adalah alarm lemari es ,alarm ini digunakan untuk
memberitahu kepada kita ketika kita mengambil suatu barang di dalam kulkas atau
lemari es kita lupa untuk memastikan lemari es tersebut tertutup dengan baik maka
di ciptakan lah alat ini yang gunanya untuk memeberitahu kita bahwa kita lupa
menutup dengan baik lemari es yang telah kita buka. agar kita dapat dengan cepat
menutup kembali lemari es tersebut.dengan adanya alarm lemari es ini kita dapat
beraktifitas dengan tenang tanpa harus memikirkan hal-hal yang sekecil ini dan
barang yang berada di dalam lemari es tetap dingin dan baik.
Pembuatan alat “alarm lemari es” ini, dibuat sedemikian rupa sehingga
menghasilkan sebuah suara yang sangat unik dan berbeda dari suara-suara yang lain,
sehingga masyarakat dapat membedakan dan mengenal suara dari alarm dengan
cara kerja alat yang cukup simple yaitu jika lemari es terbuka maka otomatis lampu
lemari es akan menyala dan jika tertutup dengan baik maka keadaaan mati, dalam
keadaan itulah alarm kami bekerja yaitu ketika pintu lemari es kurang menutup
dengan rapat dan masih ada cahaya yang keluar dari celah–celah lemari es.
LDR pada rangkaian alarm lemari es digunakan sebagai sensor untuk
mengetahui alat ini berfungsi atau tidak dalam rangkaain juga dapat mengubah
sensitifitas dari LDR tersebut dengan cara memutar dengan obeng trimpot 10K
sehingga sensitifitas pada LDR itu bertambah.
BAB I Pendahuluan
Berisi tentang cara dan panduan dalam pengoprasian alat dari proyek yang
akan kami presentasikan.
BAB V Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
Untuk mengetahui prinsip kerja rangkaian alat alarm lemari es, terlebih
dahulu kita harus mengetahui dan mempelajari prinsip-prinsip atau dasar-dasar
teori dari rangkaian digital / rangkaian elektronik digital yang berkaitan dengan
pembuatan rangkaian. Selain itu kita juga perlu mengetahui komponen-komponen
apa saja yang terdapat di dalam alat alarm lemari es serta mengetahui jenis-jenis dan
kegunaan dari setiap komponen-komponen tersebut.
2.1 Teori Dasar
Sebelum mempelajari rangkaian alat alrm lemari es kita akan mempelajari
yang di maksud dengan Rangkaian Elektronika Digital. Seperti yang telah kita
ketahui bahwa Rangkaian Elektronika Digital adalah sistem elektronika yang
tersusun dari berbagai macam komponen elektronika yang menggunakan signal
digital. Elektronika Digital juga bisa di katakan sebagai rangkaian elektronika
yang membutuhkan aliran listrik atau energi kimia untuk menggerakkan atau
membuat benda tersebut berfungsi.
Rangkaian Elektronika Digital merupakan aplikasi dari aljabar boolean dan
digunakan pada berbagai bidang seperti komputer, telpon selular dan berbagai
perangkat lain. Itu di karenakan elektronika digital mempunyai beberapa
keuntungan, di antaranya sistem digital mempunyai antar muka yang mudah
dikendalikan dengan komputer penyimpanan informasi ini jauh lebih mudah
dibandingkan dengan analog.
Rangkaian Elektronika Digital biasanya di lambangkan dengan notasi
aljabar 1 dan 0. Notasi 1 melambangkan terjadinya hubungan, sedangkan notasi 0
melambangkan tidak terjadinya hubungan. Contoh yang paling sederhana untuk
memahami notasi ini adalah saklar lampu. Ketika kita tekan ON berarti terjadi
hubungan sehingga dinotasikan 1. Ketika kita tekan OFF maka akan berlaku
sebaliknya. Elektronika Analog dan Digital merupakan pengenalan, penggunaan
tentang dasar macam dan karakteristik komponen-komponen elektronika serta
sistem pembilangan dan gerbang dasar maupun kombinasional. Ilmu elektronika
analog dan digital biasanya mencakup tentang pengetahuan dasar teori atom,
bahan penghantar, isolator dan semikonduktor, serta sistem pembilangan dan
gerbang dasar.
Elektronika Digital pada dasarnya tersusun dari apa yang disebut sebagai
gerbang logika. Gerbang logika melakukan operasi logika pada satu atau lebih
input dan menghasilkan ouput yang tunggal. Output yang dihasilkan merupakan
hasil dari serangkaian operasi logika berdasarkan prinsip prinsip aljabar boolean.
Dalam pengertian elektronik, input dan output ini diwujudkan dengan voltase
atau arus (tergantung dari tipe elektronik yang digunakan). Dasar pembentukan
gerbang logika adalah tabel kebenaran (truth table). Ada tiga bentuk dasar dari
tabel kebenaran yaitu AND, OR, dan NOT. Serta gerbang logika turunan NAND,
NOR dan X-OR.
AND
A B Y=A.B
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
OR
A B Y=A+B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
NOT
A Y
0 1
1 0
1 1 0 gerbang NAND
2.1.5 Gerbang NOR
Gerbang NOR dinyatakan sebagai Y = , dimana output rangkaian Y bernilai
1, hanya jika kedua inputnya A dan B masing-masing bernilai 0, dan output Y
bernilai 0 untuk nilai-nilai A dan B yang lain. Jadi NOR adalah komplemen dari
OR. Simbol gerbang NOR dapat dilihat pada Gambar .
A
B
Y
Gambar 1.5. Simbol gerbang NOR
Adapun tabel kebenaran untuk rangkaian gerbang NOR, sebagai berikut:
OR
A B Y=A+B
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
OR
A B
Y = A + B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
BAB III
ANALISA RANGKAIAN
3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram
Analisa secara blok diagram untuk “blingking arrow “ ini dibagi menjadi
empat bagian yaitu : input, multivibrator, Ic / penguat dan Output. Dan untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut dibawah ini :
INPUT
PROSES
OUTPUT
AKTIVATOR
LDR
IC 4093
BUZZER
SWITCH
Gambar 3.1 Rangkaian Secara Blok Diagram
3.1.1 AKTIVATOR
Aktivator atau sama dengan power supply yang berfungsi untuk memberi
tegangan pada rangkaian elektronika pada rangkaian ini membutuhkan suber untuk
pengganti baeterai yaiti tegangan sebesar 9 V untuk mengoperasikannya. Akattivator
juga memiliki egunaan sebagai pengalir listrik dimna setiap koponen yang terpasang
jika tidak teraliri listrik maka dia akan mati atau tidak hidup.
3.1.2 INPUTAN
Pada Rangkaian Alrm lemari es ini sebagai inputan adalah LDR (Light
Dependent Resistor) berfungsi sebagai sensor di mana nilai pada sensor LDR adalah
penting ketika LDR dalam keadaan terang nilai pada LDR membuat alat alarm lemari
es menyala sedangkan nilai pada LDR yang
terhubung dengannya dan mengkatifkan komponen – komponen dalam
rangkaian ini.
Tegangan masuk bisa melalui LDR ataupun saklar. Bila tidak menyala atau dalam
keadaan gelap maka alat dalam keadaan mati.sedangkan switch digunakan ketika
LDR dalam keadaan mati switch nya akan mati juga tetapi jika keadaan menyala
switch ditekan dengan baik maka hasilnya adalah menyala.
3.1.3 PROSES
IC 4093 terdiri dari gerbang NAND ini di gunakan pada rangkaian ini adalah
IC4093, IC tersebut berjenis CMOS. IC CMOS banyak di gunakan pada instrumen-
intsrumen elektronika karena dilihat dari keunggulan teknologinya dibanding dengan jenis
IC lainnya.
IC ini terdiri dari 4 buah penyulut Schmitt. Pada prinsipnya IC CMOS 4093 dan IC
TTL mempunyai dasar pengertian yang sama, kedua IC ini mempunyai gerbang yang sama
yaitu terdiri 4 gerbang NAND 2 masukan. Gerbang NAND merupakan gerbang AND yang di
NOT kan, sehingga output NAND menjadi kebalikan dari output AND. Salah satu kelebihan
IC CMOS adalah konsumsi dayanya rendah sehingga cocok dipakai pada peralatan
elektronika yang memnggunakan battere. IC 4093 ini digunakaan pada rangkaian alarm
lemari es sebagai penyimpanan data dengan pengertian IC seperti diatas dapat di
simpulkan bahwa IC ini yang memeberikan kondisi pada ragkaian alarm ini dengan kondisi
adalah jika keadaan gelap maka tidak ad output sama sekali dan jika dalam kondisi terang
baru ada output yang keluar yaitu detak dari bunyi alarm tersebut yang di keluarkan oleh
buzzer.
3.1.4 Output
Jika proses pada rangkaian sudah berjalan mak output yang akan terjadi adalah
buzzer mengeluarkan suara dengan system dinamis yaitu gelombang yang keluar
beraturan tidak gelombang yang lurus. Ketika buzzer mengeluarkan suara terjadi karena
adanya perbadingan tegangan tinggi dan tegangan rendah dari output kaki IC ini, maka
tegangan bisa mengalir pada kedua kaki buzzer dan kemudian memicu aktif buzzer
BAB III
ANALISA RANGKAIAN
3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram
Analisa secara blok diagram untuk “blingking arrow “ ini dibagi menjadi
empat bagian yaitu : input, multivibrator, Ic / penguat dan Output. Dan untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut dibawah ini :
INPUT
PROSES
OUTPUT
AKTIVATOR
LDR
IC 4093
BUZZER
SWITCH
Gambar 3.1 Rangkaian Secara Blok Diagram
3.1.1 AKTIVATOR
Aktivator atau sama dengan power supply yang berfungsi untuk memberi
tegangan pada rangkaian elektronika pada rangkaian ini membutuhkan suber untuk
pengganti baeterai yaiti tegangan sebesar 9 V untuk mengoperasikannya. Akattivator
juga memiliki egunaan sebagai pengalir listrik dimna setiap koponen yang terpasang
jika tidak teraliri listrik maka dia akan mati atau tidak hidup.
3.1.2 INPUTAN
Pada Rangkaian Alrm lemari es ini sebagai inputan adalah LDR (Light
Dependent Resistor) berfungsi sebagai sensor di mana nilai pada sensor LDR adalah
penting ketika LDR dalam keadaan terang nilai pada LDR membuat alat alarm lemari
es menyala sedangkan nilai pada LDR yang
terhubung dengannya dan mengkatifkan komponen – komponen dalam
rangkaian ini.
Tegangan masuk bisa melalui LDR ataupun saklar. Bila tidak menyala atau dalam
keadaan gelap maka alat dalam keadaan mati.sedangkan switch digunakan ketika
LDR dalam keadaan mati switch nya akan mati juga tetapi jika keadaan menyala
switch ditekan dengan baik maka hasilnya adalah menyala.
3.1.3 PROSES
IC 4093 terdiri dari gerbang NAND ini di gunakan pada rangkaian ini adalah
IC4093, IC tersebut berjenis CMOS. IC CMOS banyak di gunakan pada instrumen-
intsrumen elektronika karena dilihat dari keunggulan teknologinya dibanding dengan jenis
IC lainnya.
IC ini terdiri dari 4 buah penyulut Schmitt. Pada prinsipnya IC CMOS 4093 dan IC
TTL mempunyai dasar pengertian yang sama, kedua IC ini mempunyai gerbang yang sama
yaitu terdiri 4 gerbang NAND 2 masukan. Gerbang NAND merupakan gerbang AND yang di
NOT kan, sehingga output NAND menjadi kebalikan dari output AND. Salah satu kelebihan
IC CMOS adalah konsumsi dayanya rendah sehingga cocok dipakai pada peralatan
elektronika yang memnggunakan battere. IC 4093 ini digunakaan pada rangkaian alarm
lemari es sebagai penyimpanan data dengan pengertian IC seperti diatas dapat di
simpulkan bahwa IC ini yang memeberikan kondisi pada ragkaian alarm ini dengan kondisi
adalah jika keadaan gelap maka tidak ad output sama sekali dan jika dalam kondisi terang
baru ada output yang keluar yaitu detak dari bunyi alarm tersebut yang di keluarkan oleh
buzzer.
3.1.4 Output
Jika proses pada rangkaian sudah berjalan mak output yang akan terjadi adalah
buzzer mengeluarkan suara dengan system dinamis yaitu gelombang yang keluar
beraturan tidak gelombang yang lurus. Ketika buzzer mengeluarkan suara terjadi karena
adanya perbadingan tegangan tinggi dan tegangan rendah dari output kaki IC ini, maka
tegangan bisa mengalir pada kedua kaki buzzer dan kemudian memicu aktif buzzer
BAB IV
CARA PENGOPERASIAN ALAT
Pada bab ini akan dikenalkan tentang bagaimana cara mengoperasikan rangkaian
alarm lemari es yang telah kami buat. Agar lebih mudah untuk menerangkan bagaimana
cara kerja rangkaian yang kami buat, seperti di bawah ini:
4. Pada saat Power Supply dinyalakan maka LED pada Rangakaian ini akan
langsung menyala dan mengeluarkan bunyi pada buzzer.
5. Dan untuk mengatur tingkat sensitifitas dari LDR menggunakan trimpot dengan
memutarnya menggunakan obeng sehingga nilai sensitifitas pada LDR baik
ketia keadaan menyala atau mati.
BAB IV
CARA PENGOPERASIAN ALAT
Pada bab ini akan dikenalkan tentang bagaimana cara mengoperasikan rangkaian
alarm lemari es yang telah kami buat. Agar lebih mudah untuk menerangkan bagaimana
cara kerja rangkaian yang kami buat, seperti di bawah ini:
1. Hubungkan arus positif dengan tegangan 12V satu daya pada jack banana
positif rangkaian.
2. Hubungkan ground satu daya pada jack banana ground negative rangkaian.
4. Pada saat Power Supply dinyalakan maka LED pada Rangakaian ini akan
langsung menyala dan mengeluarkan bunyi pada buzzer.
5. Dan untuk mengatur tingkat sensitifitas dari LDR menggunakan trimpot dengan
memutarnya menggunakan obeng sehingga nilai sensitifitas pada LDR baik
ketia keadaan menyala atau mati.
BAB IV
CARA PENGOPERASIAN ALAT
Pada bab ini akan dikenalkan tentang bagaimana cara mengoperasikan rangkaian
alarm lemari es yang telah kami buat. Agar lebih mudah untuk menerangkan bagaimana
cara kerja rangkaian yang kami buat, seperti di bawah ini:
4. Pada saat Power Supply dinyalakan maka LED pada Rangakaian ini akan
langsung menyala dan mengeluarkan bunyi pada buzzer.
5. Dan untuk mengatur tingkat sensitifitas dari LDR menggunakan trimpot dengan
memutarnya menggunakan obeng sehingga nilai sensitifitas pada LDR baik
ketia keadaan menyala atau mati.
BAB IV
CARA PENGOPERASIAN ALAT
Pada bab ini akan dikenalkan tentang bagaimana cara mengoperasikan rangkaian
alarm lemari es yang telah kami buat. Agar lebih mudah untuk menerangkan bagaimana
cara kerja rangkaian yang kami buat, seperti di bawah ini:
2. Hubungkan ground satu daya pada jack banana ground negative rangkaian.
4. Pada saat Power Supply dinyalakan maka LED pada Rangakaian ini akan
langsung menyala dan mengeluarkan bunyi pada buzzer.
5. Dan untuk mengatur tingkat sensitifitas dari LDR menggunakan trimpot dengan
memutarnya menggunakan obeng sehingga nilai sensitifitas pada LDR baik
ketia keadaan menyala atau mati.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rangkaian Alarm Lemari ES adalah sebuah rangkaian yang dimana sebagian besar
komponen outputnya adalah bunyi pada buzze, dimana detak pulsa input dan outputnya
diatur oleh IC 4093 Schmitt Trigger, yang di mana rangkaian ini memiliki input LDR dan
Switch di mana LDR berfungsi sebagai sensoar ketika keadaan LDR mendapatkan cahaya
maka rangkaian akan berbunyi yaitu buzzer. lalu untuk mengubah nilai sensitifitas pada
LDR adalah dengan memutar trimpot yang terdapat pada rangkaian, lalu untuk
mendunkung rangkaian ini dibutuhkan beberapa komponen penunjang seperti resistor,
transistor, potensio, led dan sumber arus sehingga alat dapat berfungsi dengan benar dan
tepat.
5.2 Saran
Dalam pengerjaan alat, hendaknya hati hati. Dimulai dari penggambaran ke papan
pcb. Karena dari pengalaman praktikan, beberapa percobaan gagal karena adanya garis
garis rangkaian yang putus, seperti kena goresan pada saat mencelup papan ke larutan
ferriclorit. Pada rangkaian pastikan kembali harus benar dan tepat supaya rangkaian dapat
berjalan. Kemudian pada saat pemasangan komponen gunakanlah sesuai dengan
komponen yang diminta. Agar tidak terjadi kesalahan. Yang perlu diperhatikan pada
komponen adalah ketika pemasangan IC jangan langsung di solder pada pcb melainkan
harus menggunakan soketIC agar IC tidak panas dan agar tidak rusak . Ini semua adalah
hal yang membuat banyak proyek alat gagal. Dan penyusun banyak belajar dalam
kesalahan kesalahan seperti hal ini.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rangkaian Alarm Lemari ES adalah sebuah rangkaian yang dimana sebagian besar
komponen outputnya adalah bunyi pada buzze, dimana detak pulsa input dan outputnya
diatur oleh IC 4093 Schmitt Trigger, yang di mana rangkaian ini memiliki input LDR dan
Switch di mana LDR berfungsi sebagai sensoar ketika keadaan LDR mendapatkan cahaya
maka rangkaian akan berbunyi yaitu buzzer. lalu untuk mengubah nilai sensitifitas pada
LDR adalah dengan memutar trimpot yang terdapat pada rangkaian, lalu untuk
mendunkung rangkaian ini dibutuhkan beberapa komponen penunjang seperti resistor,
transistor, potensio, led dan sumber arus sehingga alat dapat berfungsi dengan benar dan
tepat.
5.2 Saran
Dalam pengerjaan alat, hendaknya hati hati. Dimulai dari penggambaran ke papan
pcb. Karena dari pengalaman praktikan, beberapa percobaan gagal karena adanya garis
garis rangkaian yang putus, seperti kena goresan pada saat mencelup papan ke larutan
ferriclorit. Pada rangkaian pastikan kembali harus benar dan tepat supaya rangkaian dapat
berjalan. Kemudian pada saat pemasangan komponen gunakanlah sesuai dengan
komponen yang diminta. Agar tidak terjadi kesalahan. Yang perlu diperhatikan pada
komponen adalah ketika pemasangan IC jangan langsung di solder pada pcb melainkan
harus menggunakan soketIC agar IC tidak panas dan agar tidak rusak . Ini semua adalah
hal yang membuat banyak proyek alat gagal. Dan penyusun banyak belajar dalam
kesalahan kesalahan seperti hal ini.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rangkaian Alarm Lemari ES adalah sebuah rangkaian yang dimana sebagian besar
komponen outputnya adalah bunyi pada buzze, dimana detak pulsa input dan outputnya
diatur oleh IC 4093 Schmitt Trigger, yang di mana rangkaian ini memiliki input LDR dan
Switch di mana LDR berfungsi sebagai sensoar ketika keadaan LDR mendapatkan cahaya
maka rangkaian akan berbunyi yaitu buzzer. lalu untuk mengubah nilai sensitifitas pada
LDR adalah dengan memutar trimpot yang terdapat pada rangkaian, lalu untuk
mendunkung rangkaian ini dibutuhkan beberapa komponen penunjang seperti resistor,
transistor, potensio, led dan sumber arus sehingga alat dapat berfungsi dengan benar dan
tepat.
5.2 Saran
Dalam pengerjaan alat, hendaknya hati hati. Dimulai dari penggambaran ke papan
pcb. Karena dari pengalaman praktikan, beberapa percobaan gagal karena adanya garis
garis rangkaian yang putus, seperti kena goresan pada saat mencelup papan ke larutan
ferriclorit. Pada rangkaian pastikan kembali harus benar dan tepat supaya rangkaian dapat
berjalan. Kemudian pada saat pemasangan komponen gunakanlah sesuai dengan
komponen yang diminta. Agar tidak terjadi kesalahan. Yang perlu diperhatikan pada
komponen adalah ketika pemasangan IC jangan langsung di solder pada pcb melainkan
harus menggunakan soketIC agar IC tidak panas dan agar tidak rusak . Ini semua adalah
hal yang membuat banyak proyek alat gagal. Dan penyusun banyak belajar dalam
kesalahan kesalahan seperti hal ini.
LAMPIRAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rangkaian Alarm Lemari ES adalah sebuah rangkaian yang dimana sebagian besar
komponen outputnya adalah bunyi pada buzze, dimana detak pulsa input dan outputnya
diatur oleh IC 4093 Schmitt Trigger, yang di mana rangkaian ini memiliki input LDR dan
Switch di mana LDR berfungsi sebagai sensoar ketika keadaan LDR mendapatkan cahaya
maka rangkaian akan berbunyi yaitu buzzer. lalu untuk mengubah nilai sensitifitas pada
LDR adalah dengan memutar trimpot yang terdapat pada rangkaian, lalu untuk
mendunkung rangkaian ini dibutuhkan beberapa komponen penunjang seperti resistor,
transistor, potensio, led dan sumber arus sehingga alat dapat berfungsi dengan benar dan
tepat.
5.2 Saran
Dalam pengerjaan alat, hendaknya hati hati. Dimulai dari penggambaran ke papan
pcb. Karena dari pengalaman praktikan, beberapa percobaan gagal karena adanya garis
garis rangkaian yang putus, seperti kena goresan pada saat mencelup papan ke larutan
ferriclorit. Pada rangkaian pastikan kembali harus benar dan tepat supaya rangkaian dapat
berjalan. Kemudian pada saat pemasangan komponen gunakanlah sesuai dengan
komponen yang diminta. Agar tidak terjadi kesalahan. Yang perlu diperhatikan pada
komponen adalah ketika pemasangan IC jangan langsung di solder pada pcb melainkan
harus menggunakan soketIC agar IC tidak panas dan agar tidak rusak . Ini semua adalah
hal yang membuat banyak proyek alat gagal. Dan penyusun banyak belajar dalam
kesalahan kesalahan seperti hal ini.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rangkaian Alarm Lemari ES adalah sebuah rangkaian yang dimana sebagian besar
komponen outputnya adalah bunyi pada buzze, dimana detak pulsa input dan outputnya
diatur oleh IC 4093 Schmitt Trigger, yang di mana rangkaian ini memiliki input LDR dan
Switch di mana LDR berfungsi sebagai sensoar ketika keadaan LDR mendapatkan cahaya
maka rangkaian akan berbunyi yaitu buzzer. lalu untuk mengubah nilai sensitifitas pada
LDR adalah dengan memutar trimpot yang terdapat pada rangkaian, lalu untuk
mendunkung rangkaian ini dibutuhkan beberapa komponen penunjang seperti resistor,
transistor, potensio, led dan sumber arus sehingga alat dapat berfungsi dengan benar dan
tepat.
5.2 Saran
Dalam pengerjaan alat, hendaknya hati hati. Dimulai dari penggambaran ke papan
pcb. Karena dari pengalaman praktikan, beberapa percobaan gagal karena adanya garis
garis rangkaian yang putus, seperti kena goresan pada saat mencelup papan ke larutan
ferriclorit. Pada rangkaian pastikan kembali harus benar dan tepat supaya rangkaian dapat
berjalan. Kemudian pada saat pemasangan komponen gunakanlah sesuai dengan
komponen yang diminta. Agar tidak terjadi kesalahan. Yang perlu diperhatikan pada
komponen adalah ketika pemasangan IC jangan langsung di solder pada pcb melainkan
harus menggunakan soketIC agar IC tidak panas dan agar tidak rusak . Ini semua adalah
hal yang membuat banyak proyek alat gagal. Dan penyusun banyak belajar dalam
kesalahan kesalahan seperti hal ini.
Sharif Haqi Maulana [QQ] di 23.01
Berbagi
1 komentar:
Logout
‹ Beranda ›
Lihat versi web
MENGENAI SAYA
Sharif Haqi Maulana [QQ]
Lihat profil lengkapku