Anda di halaman 1dari 2

Strategi Menanamkan Nilai Konservasi Peduli

Terhadap Warga UNNES

Nilai konservasi ada beberapa macam. Saat ini kita akan membahas salah satu nilai konservasi yaitu
peduli. Kenapa kita perlu membahas nilai peduli? Kita perlu bahas nilai peduli karena kini nilai peduli
semakin terkikis. Kepada siapa kita tanamkan nikai peduli? Sebenarnya kita perlu menanamkan nilai
peduli kepada siapa saja tak peduli rentang usia.

Sering kali tak sedikit dari kita sengaja tak peduli dengan lingkungan. Kemajuan teknologi telah
mengalihkan perhatian kita pada lingkungan. Tak jarang kita lihat orang-orang yang membiarkan saja
sampah tergeletak di sembarang tempat. Kadang kita sendiri juga cuek terhadap sampah di sekitar
kita. Menanamkan jiwa peduli lingkungan tidaklah mudah. Harus dingatkan setiap saat.

Jiwa peduli bisa dimulai dari diri sendiri. Seperti inisiatif membawa botol minum/tumblr sendiri,
membawa tas belanjaan sendiri, dan mengurangi pembelian makanan dengan kemasan sekali pakai.
Selain itu kita juga dapat belajar peka lingkungan. Bila melihat sampah tidak pada tempatnya bisa
mengambil lalu meletakkan pada tempat yang benar.

Penanaman nilai konservasi peduli juga dapat dimulai dari masa anak-anak. Beberapa mahasiswa
ada yang pernah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan mengajari anak TK untuk
memilah sampah. Hal ini dapat membantu anak-anak untuk dapa memahami sampah-sampah.
Mereka diajarkan untuk peduli jika melihat sampah. Mereka diberi pemahaman mana tempat yang
sesuai untuk jenis sampah yang mereka temui. Hal ini sangat bermanfaat karena jika masyarakat
telah diberi pemahaman akan konservasi sejak dini maka akan mempermudah konservasi di masa
depan.

Penanaman nilai konservasi juga dapat dilakukan di tengah masyarakat. Kita dapat melakukan
kegiatan pengabdian masyarakat dengan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk melakukan
program reduce, reuce, recycle. Atau bisa juga dengan mendirikan bank sampah yang nantinya
dapat membantu masyarakat dengan barter antara sampah daur ulang dan sembako. Hal ini dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus penanaman nilai konservasi peduli. Masyarakat
dapat diberi pemahaman nilai konservasi peduli dengan sosialisasi-sosialisasi dan penyuluhan-
penyuluhan.

Selain itu dengan mencoba membuat usaha daur ulang sampah menjadi barang kerajian dan hiasan
juga dapat menjadi alat penanaman nilai peduli. Masyarakat dididik untuk peduli pada sampah-
sampah yang layak didaur ulang. Daripada menjadi sampah yang dapat menyebabkan pencemaran,
akan lebih bermanfaat jika didaur ulang dijadikan barang-barang yang memiliki nilai jual lagi. Jika
dijadikan barang kerajianan atau barang hiasan maka barang yang tadinya sampah berubah menjadi
barang yang berharga. Dengan demikian usaha penanaman nilai konservasi peduli dapat terpenuhi.

Ada banyak cara untuk melakukan perilaku-perilaku konservasi. Akan tetapi seringkali kita tak peduli
pada lingkungan kita dan lebih memilih bermain gadged atau menonton film. Kita melupakan hal-hal
kecil yang dapat berkontribusi besar terhadap keberlangsungan alam kita. Semoga setelah ini
masyarakat dapat terbuka mindsetnya untuk lebih peduli pada lingkungan sekitar demi
pengamanan, pelestarian, dan penyelamatan sumber daya alam kita. Tak hanya generasi kita saja
yang berhak menikmati sumber daya alam. Masih akan ada generasi penerus kita yang berhak
menikmati alam kita. Untuk itu kita perlu menanamkan nilai konservasi pada generasi kita dan
generasi penerus kita. Generasi penerus kita harus punya nilai peduli konservasi agar dapat menjaga
alamnya supaya tidak rusak karna tercemar sampah. Kita juga perlu mengedukasi generasi di bawah
kita agar mereka paham dan mengerti benar akan pentingnya punya nilai peduli konservasi.

Anda mungkin juga menyukai