RS DR SISMADI
1. Mengurangi Angka Kematian Bayi dan Balita sebesar 213 dari angka pada tahun
1990 (menjadi 20 dan 25/1000 KH).
2. Mengurangi Angka Kematian Ibu sebesar ¾ dari AKI pada tahun 1990 (menjadi
125/100.000 kelahiran hidup.
Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab kematian
ibu terbanyak di Indonesia adalah pendarahan (28%), Eklampsia (24%) Infeksi (11%),
Partus macet/lama (8%) dan aborsi (5%) sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir
yang terbanyak adalah karena BBLR (29%), Asfiksia (27%), Infeksi dan Tetanus (15%)
masalah pemberian minum (10%), gangguan hematologi (6%), lain-lain (13%). Hal
tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk
dan mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan pendarahan (25%), infeksi
(15%), pre-eklamsia/eklamsia (15%), persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian
ibu mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan
perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu di tingkat nasional dan regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu
dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di Rumah sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas.
Rumah sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka
kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga
kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang handal.Untuk
mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-
pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku dalam
pelayanan kepada pasien. Komplikasi obstetric tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya
dan mungkin saja terjadi pada ibu hamil yang diidentifikasi normal.
B. TUJUAN
1. Umum
Meningkatkan pelayanan maternal dan perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Rumah Sakit Dr
Sismadi
2. Khusus
a. Sebagai bahan evaluasi atau analisis dengan laporan yang selanjutnya
b. Sebagai bahan laporan kepada TIM Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
c. Untuk laporan kepada direktur Rumah Sakit Dr Sismadi
C. HASIL
Berikut data jumlah persalinan yg ada di RS Dr Sismadi
1. Pada tahun 2019
NO BULAN JENIS PERSALINAN
PARTUS PARTUS SC
SPONTAN TINDAKAN CITO ELEKTIF
1 JANUARI 0 0 0 0
Evaluasi : berdasarkan data di atas jumlah persalinan di bulan september 2019 belum ada
pasien bersalin hal ini disebabkan keterbatasan keterbatasan sarana dan pra sarana serta
SDM.
A. Indikator MDG’s
Melaksanakan IMD (Inisiasi Munyusu Dini)
Berikut data pelaksanaan IMD Bulan September 2019
IMD 0
NON IMD 0
Evaluasi : Angka IMD belum ada karena belum ada pasien persalinan di bulan
september 2019
Evaluasi : Belum ada anggka kejadian keterlambatan SC CITO leih dari 30 menit
karena belum ada pelayanan SC pada Bulan September 2019
4. Jumlah kunjungan Pasien Obsgyn di poli Kebidanan dan kandungan
Berikut adalah tabel kunjungan pasien obsgyn di poli kebidanan dan kandungan
2019 Jumlah Pasien
September 0
Evaluasi : Belum ada kunjungan pasien di karenakan keterbatasan sara dan pra
sarana serta SDM
5. Jumlah Pasien Obsgyn Rujukan di UGD
D. ANALISA DATA
A. Secara umum
1. Dari data di atas dapat dilihat evaluasi kegiatan Pelayanan Obstetri Neonanatal
Emergency Komprehensif ( PONEK ) Bulan September 2019
2. Data tersebut diatas di peroleh dari unit terkait yaitu meliputi UGD, Poli
Obsgyn, Intalasi Rawat Inap Kebidanan dan Kandungan
3. Kegiatan Pelayanan diatas dapat di jadikan sebagai bahan untuk evaluasi bagi
TIM Peningkatan Mutu Keselamatan Pasien dalam memberikan pelayanan di
Rumah Sakit Dr Sismadi
4. Kegiatan pelatihan terkait PONEK di harapkan mampu meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan staf dalam peningkatan mutu PONEK.
Bogor, 20 September 2019