Anda di halaman 1dari 7

Nama : Putu Diah Yusi Jayatri

NIM : 1805511102
Program Studi : Teknik Sipil
1. Himpunan
a. Definisi
Adalah kumpulan dari beberapa objek yang memiliki satu ciri khusus tertentu.
b. Contoh Soal :
Dari 40 orang mahasiswa Teknik sipil, 18 orang gemar tenis meja, 26 orang gemar
bulutangkis, dan 10 orang gemar tenis meja dan bulutangkis. Banyak mahasiswa
Teknik sipil yang tidak gemar tenismeja maupun bulutangkis adalah ….
Jawab :
Mahasiswa Teknik sipil gemar tenis meja = 18 – 10 = 8 orang
Mahasiswa Teknik sipil gemar bulu tangkis = 26 – 10 = 16 orang
Misal :
Mahasiswa yang tidak gemar keduanya = x
Maka :
8 + 16 + 10 + x = 40
34 + x = 40
x = 40 – 34
x = 6 orang

2. Nilai Mutlak
a. Definisi
Adalah nomor jarak yang dihitung dari 0 dan tidak dipengaruhi oleh arah oleh
karena itu nilai mutlak selalu bernilai positif
b. Contoh Soal
Harga x yang memenuhi |4x + 1| = |3x – 2|
Jawab :
Untuk 4x + 1 = 3x – 2, diperoleh x = -3
Untuk –(4x + 1) = 3x – 2, diperoleh x = 1/7

3. Pertaksamaan
a. Definisi
Adalah pernyataan dalam matematika yang menyatakan ketidaksamaan diantara
dua bilangan yang berbeda yang terdiri dari 4 jenis perbedaan yaitu lebih dari,
kurang dari, lebih dari sama dengan, dan kurang dari sama dengan,
b. Contoh Soal :
3𝑥 + 5
≥1
𝑥+8
Jawab :
3𝑥 + 5 𝑥 + 8
⇔ − ≤0
𝑥+8 𝑥+8
2𝑥 − 3
⇔ ≤0
𝑥+8
+ - +

-8 3
2
3
HP : {-8 < x ≤ }
2
4. Sistem bilangan kompleks
a. Definisi
Adalah bilangan yang terdiri dari dua jenis bilangan yaitu bilangan riil dan bilangan
imajiner yang biasanya dilambangkan dengan a + bi, dengan a adalah bilangan riil,
i adalah bilangan imajiner dan b adalah bilangan riil yang termasuk bagian dari
bilangan imajiner
b. Contoh Soal :
(2 + 3𝛾̅ )(5 + 4𝛾̅ ) =……
𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏 ∶
= 10 + 8𝛾̅ + 15𝛾̅ + 12𝛾̅ 2
= 10 + 23𝛾̅ − 12 (karena 𝛾̅ 2 = -1)
= −2 + 23𝛾̅
Nama : Putu Diah Yusi Jayatri
NIM : 1805511102
Program Studi : Teknik Sipil

1. Limit
a. Ringkasan
 Definisi Limit
Adalah nilai batas yang dapat dicapai suatu fungsi saat variabel bebasnya
dimasukkan mendekati nilai tertentu, dalam penerapannya limit digunakan untuk
mencari nilai turunan dari suatu fungsi.
Limit dapat dinotasikan dengan :
𝑙𝑖𝑚𝑓(𝑥) = 𝐿
𝑥→𝑎
Notasi tersebut dapat dibaca nilai limit f(x) untuk x mendekati a adalah L.
 Limit Sepihak (Limit kiri dan Limit Kanan)
Nilai limit dapat dicari dengan dengan pendekatan sisi kanan dan sisi kiri. Suatu
fungsi dapat dikatakan memiliki nilai limit bila limit di kiri dan di kanan nilainya
sama.Limit di suatu fungsi dikatakan tidak ada bila :
a. nilai limit di kiri dan di kanan ada namun, nilainya berbeda.
b. Nilai limit di kiri dan di kanan tidak ada
Definisi limit sepihak dijelaskan lebih lanjut olhe notasi limit kiri dan kanan di
bawah ini :
Jika x mendekati c dari kiri maka mengakibatkan f(x) mendekati L, maka Limit
Kiri dapat dinotasikan dengan :
𝑙𝑖𝑚−𝑓(𝑥) = 𝐿
𝑥→𝑐
Sedangkan, untuk limit kanan f(x) di c adalah L dapat dinotasikan dengan :
𝑙𝑖𝑚+ 𝑓(𝑥) = 𝐿
𝑥→𝐶
Sesuai dengan penjelasan di atas, fungsi dapat dikatakan memiliki nilai limit
bila:
Limit Kiri = Limit Kanan
𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑥) = lim 𝑓(𝑥) = 𝐿, Maka :
𝑥→𝑐 − 𝑥→𝑐 +
𝑙𝑖𝑚𝑓(𝑥) = 𝐿
𝑥→𝑐
 Limit Di Tak Hingga
Sedangkan, nilai limit tak hingga adalah nilai limit untuk x mendekati tak
hingga (∞) yang nilainya sangat besar dan akan terus bertambah besar tanpa batas
atau bisa juga bernilai sangat kecil dan akan terus berkurang tanpa batas. Limit di
tak hingga dapat dinotasikan dengan :
𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑥) = 𝐿 atau 𝑙𝑖𝑚 𝑓(𝑥) = 𝐿
𝑥→∞ 𝑥→−∞
 Limit bernilai tak hingga
Limit bernilai tak hingga dapat didefinisikan fungsi pada selang terbuka I setiap
bilangannya mengandung a, kecuali a itu sendiri. jika x mendekati a, f(x) akan terus
bertambah tanpa batas. Limit fungsi bernilai tak hingga dapat ditulis :
𝑙𝑖𝑚𝑓(𝑥) = ∞
𝑥→𝑎
Limit bernilai tak hingga juga dapat didefinisikan fungsi pada selang terbuka I
setiap bilangannya mengadung a, dan f tidak terdefinisi di a. jika x mendekati a,
f(x) akan terus berkurang tanpa batas/tak hingga, ditulis :
𝑙𝑖𝑚𝑓(𝑥) = −∞
𝑥→𝑎
 Kekontinuan
Suatu fungsi dikatakan kontinu apabila (x = a) dan memenuhi syarat-syarat
berikut ini :
a) 𝑓(𝑎) ada
b) 𝑙𝑖𝑚𝑓(𝑥) = 𝐿 ada
𝑥→𝑎
c) 𝑙𝑖𝑚𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑎)
𝑥→𝑎
Keterangan :
a.) 𝑓(𝑎) ada, artinya adalah nilai fungsi terdefinisi di x = a atau harus ditentukan
di c
b.) 𝑙𝑖𝑚𝑓(𝑥) = 𝐿 ada, artinya adalah nilai limit kiri dan limit kanan nilainya
𝑥→𝑎
sama
c.) 𝑙𝑖𝑚𝑓(𝑥) = 𝑓(𝑎), artinya nilai dari limit dan nilai fungsinya adalah sama
𝑥→𝑎

b. Contoh Soal Limit :


𝑙𝑖𝑚 (3𝑥 − 2) − √9𝑥 2 − 2𝑥 + 5 = …
𝑥→∞

𝑙𝑖𝑚 √9𝑥 2 − 12𝑥 + 4 − √9𝑥 2 − 2𝑥 + 5


𝑥→∞
√9𝑥 2 − 12𝑥 + 4 + √9𝑥 2 − 2𝑥 + 5
= 𝑙𝑖𝑚 √9𝑥 2 − 12𝑥 + 4 − √9𝑥 2 − 2𝑥 + 5 𝑥
𝑥→∞ √9𝑥 2 − 12𝑥 + 4 + √9𝑥 2 − 2𝑥 + 5
2 (9𝑥 2
9𝑥 − 12𝑥 + 4 − − 2𝑥 + 5)
= 𝑙𝑖𝑚
𝑥→∞ √9𝑥 2 − 12𝑥 + 4 + √9𝑥 2 − 2𝑥 + 5
−10𝑥 − 1
= 𝑙𝑖𝑚
𝑥→∞ √9𝑥 2 − 12𝑥 + 4 + √9𝑥 2 − 2𝑥 + 5
−10𝑥 1

= 𝑥 𝑥
2 2
√9𝑥2 − 122 + 42 + √9𝑥2 − 2𝑥2 + 52
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
−10
=
√9 + √9
10
= −
6
2. Turunan/Diferensial
a. Ringkasan
 Turunan
Adalah pengukuran terhadap fungsi yang nilainya bisa berubah sesuai dengan nilai
inputnya atau dapat dilambangkan dengan nilai f yang di ubah menjadi 𝑓 ′ (f aksen)
dan secara umum turunan dapat mengubah suatu besaran akibat dari besaran yang
lainnya contoh pernerapan dalam kalkulus adalah bila sebuah kurva diturunkan
akan menghasilkan nilai gradien dari garis singgung nya.
 Perkalian Turunan
Misal turunan dari perkalian y = uv, hasilnya adalah :
ⅆ𝑦 ⅆ𝑣 ⅆ
=𝑢 +𝑣
ⅆ𝑥 ⅆ𝑥 ⅆ𝑥
 Fungsi dari suatu fungsi
Dengan menggunakan permisalan misal y = cox (x), maka x dimisalkan dengan
u, sehingga menjadi :
y = cos u
Lalu diturunkan terhadap u menjadi :
y = - sin u
Terakhir dilanjutkan dengan perumusan :
ⅆ𝑦 ⅆ𝑦 ⅆ𝑢
= ⋅
ⅆ𝑥 ⅆ𝑢 ⅆ𝑥
 Pembagian turunan
𝑢
Misal turunan dari pembagian y = 𝑣 adalah :
ⅆ𝑢 ⅆ𝑣
ⅆ𝑦 𝑣 ⅆ𝑣 − 𝑢 ⅆ𝑥
=
ⅆ𝑥 𝑣2
 Turunan fungsi parametrik
Jika y = f(t) dan x = f(t) maka :
ⅆ𝑦 ⅆ𝑦 ⅆ𝑡
= ⋅
ⅆ𝑥 ⅆ𝑡 ⅆ𝑥
 Persamaan garis lurus
Garis lurus pada umumnya memiliki rumus y = mx + c, dengan m adalah
kemiringan. Kemiringan dapat dicari dengan menurunkan fungsi y terhadap fungsi
x atau dapat dinotasikan dengan :
ⅆ𝑦
𝑚=
ⅆ𝑥
Persamaan garis yang melalui titik (𝑥1 , 𝑦1) dengan kemiringan m dapat
dirumuskan dengan :
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 )
Persamaan garis yang melalui titik (𝑥1 , 𝑦1) dan ⊥ pada garis tersebut dapat
dirumuskan dengan :
1
𝑦 − 𝑦1 = − (𝑥 − 𝑥1 )
𝑚
 Garis singgung dan garis normal
Garis singgung adalah garis yang memotong tepat satu titik dari sebuah kurva.
Garis singgung dapat dicari dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan
konsep turunan. Kemiringan dari sebuah kurva di sebuah titik dapat ditentukan oleh
kemiringan dari garis singgungnya.
Persamaan garis singgung pada sebuah kurva dapat dirumuskan dengan :
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 )
ⅆ𝑦
Dengan : 𝑚 = ⅆ𝑥
Sedangkan garis normal dapat didefinisikan garis yang tegak lurus dengan garis
singgung. Kemiringan garis normal dapat dirumuskan dengan :
1
𝑘𝑒𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 =
𝑘𝑒𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑠𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔
Persamaan garis normal dapat dirumuskan dengan “
1
𝑦 − 𝑦1 = (𝑥 − 𝑥1 )
𝑘𝑒𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑠𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔
 Kelengkungan
Kelengkungan di suatu titik ditentukan oleh seberapa cepatnya perubahan arah
dari kurva tersebut. Bila arah dari kurva bergerak dengan lambat maka
kelengkungannya akan semakin besar dan juga sebaliknya apabila arah kurva
bergerak lebih cepat maka kelengkungannya juga semakin kecil.
 Harga Maksimum dan Minimum
Harga maksimum adalah merupakan titik yang berada paling tinggi di antara
titik-titik lainnya namun sebaliknya harga minimum merupakan titik yang
berada paling rendah di antara titik-titik lainnya. Harga maksimum dan harga
minimum bisa dicari dengan menurunkan fungsi yang ingin dicari nilai
maksimum dan minimumnya. Misal fungsi f(x) diturunkan menjadi 𝑓 ′ (𝑥), dari
hasil (x) ini lalu dimasukkan ke rumus fungsi f(x) sehingga di dapatlah nilai
maksimum dan nilai minimumnya
 Titik Balik
Titik balik dapat dicari dengan menurunkan fungsi f(x) dengan nilai dari f(x)nya
sama dengan 0 atau dapat dirumuskan dengan :
ⅆ𝑦
=0
ⅆ𝑥
 Titik Belok
Dapat didefinisikan titik yang merupakan tempat arah dari kurva berubah yaitu
bisa berupa lengkung ke kiri ataupun lengkung ke kanan. Titik belok bisa dicari
dengan turunan kedua dari fungsi yang nilainya harus sama dengan 0. Titik
belok dapat dirumuskan dengan :
ⅆ𝑦
𝑦′ =
ⅆ𝑥
ⅆ2 𝑦
𝑦 ′′ = =0
ⅆ𝑥 2
b. Contoh soal Turunan
Diketahui :
𝑥2 + 5
𝑓(𝑥) =
𝑥+1
Jika 𝑓 ′ adalah turunan pertama dari f(x), maka f(1) + 8 𝑓 ′ (1) = ….
Pembahasan :
Untuk x = 1, maka nilai dari f(x) adalah
12 + 5
𝑓(1) =
1+1
1+5
𝑓(1) =
1+1
6
𝑓(1) =
2
𝑓(1) = 3

Selanjutnya, menentukan nilai turunan dari f(x) :


𝑢
𝑓(𝑥) =
𝑣
𝑢′ 𝑣 − 𝑢𝑣 ′
𝑓′(𝑥) =
𝜈2
Misal :
u = 𝑥 2 + 5 → 2x
v=𝑥+1→1
Sehingga :
2𝑥(𝑥 + 1) − (𝑥 2 + 5)1
𝑓′(𝑥) =
(𝑥 + 1)2
2.1(1 + 1) − (12 + 5)1
𝑓′(1) =
(1 + 1)2
2(2) − (6)1
𝑓′(1) =
(2)2
4−6
𝑓′(1) =
4
−2
𝑓′(1) =
4
1
𝑓′(1) = −
2

1
Sehingga f(1) + 6 𝑓 ′ (1) = 3 + 8. − 2 = 3 – 4 = -1

Anda mungkin juga menyukai