BAB III Revisi II
BAB III Revisi II
METODE PENELITIAN
3.3.2 Sampel
Sugiyono (2013:72) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bisa populasi besar dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Jenis sampel yang diambil harus memiliki ciri-ciri
yang dimiliki dari populasinya (Azwar, 2001:79). Sampel yang diambil dari
populasi harus representatif atau mewakili (Sugiyono, 2013:78).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive
sampling. Purposive sampling adalah metode pemilihan sampel penelitian dengan
beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh bersifat
representatif (Sugiyono, 2013:120). Cara demikian dilakukan apabila anggota
populasi bersifat homogen. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah
sebagian siswa SMK Negeri dan SMK Swasta Keahlian Akuntansi yang masih
aktif di kelas XII. Adapun sampel yang dipilih berasal dari SMK Negeri 1
Duduksampeyan dan SMK NU Gresik yang dianggap dapat mewakili populasi.
Pada penelitian ini, pengambilan jumlah responden menggunakan rumus Slovin
(Husein Umar, 2008:78) sampel yang akan ditentukan oleh peneliti dengan
presentase kelonggaran atau tingkat kesalahan yang ditoleransi adalah sebesar
10%.
N
Rumus Slovin = 𝑛 = 1+Ne2
Dimana,
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang di tolelir
1158
𝑛 = 1+1158(0,01) = 92,05
92
Presentase: 244 x 100% = 37,70 % dibulatkan menjadi 38 %.
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.
Setiap pertanyaan atau pernyataan dalam angket sudah disediakan pilihan
jawabannya. Pertanyaan dalam kuisioner ini menggunakan format pertanyaan
lanjutan. Metode ini merupakan model pertanyaan yang mengandung beberapa
pertanyaan yang relevan sesuai yang bertujuan untuk menjaring informasi secara
mendalam dari responden (Danandjaja, 2012:61). Adapun kisi-kisi instrumen
yang digunakan dalam pengmpulan data dapat di lihat dari tabel berikut:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No Variabel Indikator Sumber Data No. Item
1. Proses pembelajaran a) Model pembelajaran Siswa 1,2,3,4,5,6,7
Sumber: Daryanto & student center
Karim, 2016
b) Pembelajaran
8,9,10,11
kolaborasi
c) Pembelajaran bermakna 12,13
d) Pembelajaran terintegrasi 14,15,16,17
dengan lingkungan sosial
e) Pembelajaran berbasis 18,19,20,21,
teknologi 22
2. Pencapaian a) Character education Siswa
kompetensi abad 21 Jujur 1,2
Pengaturan diri 3,4
Tanggung jawab 5,6,7
Empati 8,9
b) Communication
Kemampuan lisan, 10,11,12
tulisan, dan digital
Keterampilan
mendengar 13,14
c) Critical thinking and
problem solving
Berpikir kritis
Memecahkan masalah 15,16
d) Collaboration 17,18
Kemampuan bekerja
dalam tim
Berkontribusi 19,20
terhadap yang lain
Keterampilan social 21,22
networking
e) Creativity and Inovation 23,24
Memiliki jiwa
entrepeuner
Memiliki jiwa
kepemimpinan 25,26
Memperhatikan dan
mendorong lahirnya 27,28
ide baru
29,30
b) Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006:178), reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Sekaran (2015:40)
menyatakan “reliabilitas merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi
di mana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah
pengukuran”. Jadi dapat disimpulkan bahwa uji reliabilitas merupakan suatu
pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten atau dapat di percaya. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen
tersebut ketika dipakai untuk mengukur suatu gejala yang sama dalam waktu yang
berlainan akan menunjukkan hasil yang sama. Dalam penelitian ini, untuk
mencari reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus Croambach’s Alpha,
karena perolehan skor dalam skala ini merupakan rentangan berbentuk skala dari
1 sampai 5, skor yang diperoleh bukan 1 dan 0 (Arikunto, 2006: 189). Makin
besar koefisien, makin tinggi keandalan alat ukur dan tingkat konsistensi jawaban.
Adapun rumus koefisien Alpha adalah sebagai berikut:
2
𝑘 𝛴σ
b
r11 =[ ][1 − 2]
𝑘−1 𝜎
𝑡
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan
2
𝛴σ = Jumlah varians butir
b
2
𝜎 = Varians total
𝑡
b) Data sekunder
“Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber
yang telah ada” (Sekaran, 2015:60). Data sekunder dalam penelitian ini adalah
data yang diperoleh dari pihak tata usaha di SMK terkait jumlah siswa yang
menempuh keahlian akuntansi pada kelas XII setiap ruangnya.
Keterangan:
P = persentase hasil
fx = frekuensi individu
n = sampel