Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian diperlukan sebagai acuan atau pedoman dalam
melaksanakan penelitian supaya penelitian dapat berjalan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Menurut pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri
Malang (2010:18) menyebutkan bahwa “rancangan penelitian diartikan sebagai
strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai
dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian”.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. “penelitian kuantitatif deskriptif bertujuan untuk
memberikan gambaran mengenai suatu masalah aktual, tanpa menarik
kesimpulan. Jenis penelitian ini tidak menguji hipotesis dan kebanyakan untuk
melakukan generalisasi dari realitas sosial yang diamati”(Danandjaja, 2012:29).
Penelitian ini mengkaji tentang pencapaian kompetensi abad 21 pada
pembelajaran akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data penelitian berupa angka-
angka yang berasal dari parameter obyektif hasil penelitian. Sedangkan untuk
pengumpulan data, penelitian ini menggunakan kuisioner.

3.2 Obyek Penelitian


Obyek dari penelitian ini adalah siswa yang masih aktif di Sekolah
Menengah Kejuruan keahlian akuntansi dan keuangan lembaga yang tersebar di
Kabupaten Gresik pada tahun pelajaran 2018-2019.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi dalam sebuah penelitian merupakan wilayah yang ingin diteliti
oleh peneliti. Sugiyono (2013:61) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karektiristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan”. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Sekolah Menengah
Kejuruan keahlian akuntansi yang tersebar di Kabupaten Gresik. Karakteristik
yang ditetapkan dalam pengambilan populasi dalam penelitian ini adalah:
a) Siswa Sekolah Menengah kejuruan Keahlian Akuntansi yang bertempat
tinggal di Kabupaten Gresik.
b) Siswa yang tercatat masih aktif di Sekolah Menengah Kejuruan Keahlian
Akuntansi.
Berikut ini merupakan tabel perincian jumlah siswa SMK Keahlian
Akuntansi di Kabupaten Gresik Tahun Pelajaran 2018-2019.
Tabel 3.1 Jumlah Siswa SMK Keahlian Akuntansi
No Nama Sekolah Kelas Total
10 11 12
L P L P L P
1. SMK Negeri 1 Duduksampeyan 2 30 14 50 5 100 214
2. SMK Al Ikhlas 0 13 0 0 0 0 13
3. SMK YPI Darussalam 2 0 15 0 0 0 0 15
4. SMK Muhammadiyah 1 Bungah 0 21 8 14 0 17 60
6. SMK Taruna Jaya 8 18 0 23 3 14 66
7. SMK NU Gresik 14 120 8 107 29 110 388
8. SMK Sunan Giri 0 35 2 32 0 37 108
9. SMK Annuriyyah 5 13 0 0 0 0 18
10. SMK Islamic Qon 7 11 5 14 1 15 53
11. SMK Hasan Jufri Bawean 11 17 8 19 0 0 55
12. SMK Muhammadiyah 4
2 12 7 15 4 6 46
Sangkapura
13. SMK NU Bahrul Ulum 3 18 7 23 1 31 83
14 SMK NU Sunan Giri Driyorejo 0 15 2 13 1 8 39
Total 1.158
(Sumber: datapokok.ditpsmk.net)

3.3.2 Sampel
Sugiyono (2013:72) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bisa populasi besar dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Jenis sampel yang diambil harus memiliki ciri-ciri
yang dimiliki dari populasinya (Azwar, 2001:79). Sampel yang diambil dari
populasi harus representatif atau mewakili (Sugiyono, 2013:78).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive
sampling. Purposive sampling adalah metode pemilihan sampel penelitian dengan
beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh bersifat
representatif (Sugiyono, 2013:120). Cara demikian dilakukan apabila anggota
populasi bersifat homogen. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah
sebagian siswa SMK Negeri dan SMK Swasta Keahlian Akuntansi yang masih
aktif di kelas XII. Adapun sampel yang dipilih berasal dari SMK Negeri 1
Duduksampeyan dan SMK NU Gresik yang dianggap dapat mewakili populasi.
Pada penelitian ini, pengambilan jumlah responden menggunakan rumus Slovin
(Husein Umar, 2008:78) sampel yang akan ditentukan oleh peneliti dengan
presentase kelonggaran atau tingkat kesalahan yang ditoleransi adalah sebesar
10%.
N
Rumus Slovin = 𝑛 = 1+Ne2

Dimana,
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang di tolelir
1158
𝑛 = 1+1158(0,01) = 92,05

Berdasarkan perhitungan tersebut, jumlah sampel dalam penelitian ini


adalah 92,05 dan dibulatkan menjadi 92 orang responden. Berdasarkan jumlah
sampel yang di hitung tersebut, maka pengambilan sampel setiap sekolah adalah
sebagai berikut:

92
Presentase: 244 x 100% = 37,70 % dibulatkan menjadi 38 %.

Tabel 3.2 Persebaran Sampel Penelitian


No. Sekolah Kelas Jumlah Siswa % Sampel
1. SMK Negeri 1 XII Akuntansi 1 36 38% 14
Duduksampeyan XII Akuntansi 2 35 38% 13
XII Akuntansi 3 34 38% 13
2. SMK NU Gresik XII Akuntansi 1 36 38% 14
XII Akuntansi 2 35 38% 13
XII Akuntansi 3 36 38% 14
XII Akuntansi 4 32 38% 11
Total 244 92
3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1 Pengembangan Instrumen
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Secara fungsional, kegunaan dari instrumen penelitian
adalah untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini,
instrumen yang digunakan adalah angket atau kuisioner. Penggunaan angket
bertujuan untuk memperoleh data dari variabel-variabel yang diteliti. Angket atau
kuisioner yang digunakan terdapat beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis
mengenai pencapaian kompetensi abad 21 pada pembelajaran akuntansi pada
siswa SMK Negeri 1 Duduksampeyan Gresik Keahlian Akuntansi dan SMK NU
Gresik Keahlian Akuntansi. Metode pengumpulan data digambarkan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Metode Pengumpulan Data
Data Peneliti Teknik Pengambilan Data Sumber Data
Pencapaian Kompetensi abad
Angket/Kuisioner Siswa
21
Proses pembelajaran Angket/Kuisioner Siswa

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.
Setiap pertanyaan atau pernyataan dalam angket sudah disediakan pilihan
jawabannya. Pertanyaan dalam kuisioner ini menggunakan format pertanyaan
lanjutan. Metode ini merupakan model pertanyaan yang mengandung beberapa
pertanyaan yang relevan sesuai yang bertujuan untuk menjaring informasi secara
mendalam dari responden (Danandjaja, 2012:61). Adapun kisi-kisi instrumen
yang digunakan dalam pengmpulan data dapat di lihat dari tabel berikut:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No Variabel Indikator Sumber Data No. Item
1. Proses pembelajaran a) Model pembelajaran Siswa 1,2,3,4,5,6,7
Sumber: Daryanto & student center
Karim, 2016
b) Pembelajaran
8,9,10,11
kolaborasi
c) Pembelajaran bermakna 12,13
d) Pembelajaran terintegrasi 14,15,16,17
dengan lingkungan sosial
e) Pembelajaran berbasis 18,19,20,21,
teknologi 22
2. Pencapaian a) Character education Siswa
kompetensi abad 21  Jujur 1,2
 Pengaturan diri 3,4
 Tanggung jawab 5,6,7
 Empati 8,9
b) Communication
 Kemampuan lisan, 10,11,12
tulisan, dan digital
 Keterampilan
mendengar 13,14
c) Critical thinking and
problem solving
 Berpikir kritis
 Memecahkan masalah 15,16
d) Collaboration 17,18
 Kemampuan bekerja
dalam tim
 Berkontribusi 19,20
terhadap yang lain
 Keterampilan social 21,22
networking
e) Creativity and Inovation 23,24
 Memiliki jiwa
entrepeuner
 Memiliki jiwa
kepemimpinan 25,26
 Memperhatikan dan
mendorong lahirnya 27,28
ide baru
29,30

Pengukuran angket dalam penelitian ini menggunakan rating scale. “Skala


rating adalah data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kualitatif. Oleh karena itu, rating scale ini lebih fleksibel, tidak
terbatas pada pengukuran sikap saja tetapi bisa juga mengukur persepsi responden
terhadap fenomena”(Sugiyono, 2009:97). Berdasarkan pengertian tersebut, maka
skala yang digunakan adalah skala interval dengan tujuan memberikan informasi
berupa jawaban yang sesuai kondisi responden. Penelitian ini diukur oleh
instrumen pengukur dalam bentuk kuisioner berskala interval yang memenuhi
pernyataan-pernyataan rating scale.

3.4.2 Pengujian Instrumen


Sebelum instrumen penelitian tersebut disebarkan, pengujian instrumen
harus terlebih dahulu dilakukan. Pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui
apakah instrumen yang akan digunakan dalam melakukan penelitian sudah layak
atau pantas untuk dijadikan sebagai alat pengukur. Pengujian instrumen dilakukan
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Tujuan menggunakan uji validitas
dan uji reliabilitas adalah supaya hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel.
a) Uji Validitas
Arikunto (2006: 211) memaparkan, “validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan suatu instrumen”. Instrumen yang valid
yaitu instrumen yang mempunyai validitas tinggi. Sebuah instrumen dikatakan
valid jika mampu mengukur apa yang diharapkan, yaitu dapat mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk memperoleh instrumen yang valid,
peneliti harus memecah variabel menjadi sub-variabel dan indikator, kemudian
baru membuat butir pertanyaan. Dalam dunia pendidikan dikenal 3 (tiga) jenis
validitas yaitu: (1) validitas isi, (2) validitas kriteria, dan validitas konstruksi.
Perbedaan dari ketiga jenis tersebut terletak pada tujuan tes. Penelitian ini
menggunakan validitas konstruk (construct validity) yaitu uji validitas dengan
cara penilaian atau pertimbangan para ahli (expert judgement), sedangkan
pembuktian validitas konstruk dengan melakukan uji coba instrumen.
Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada responden
penelitian yang disebut uji terpakai. Uji terpakai artinya peneliti langsung
menyajikan instrumen pada sampel penelitian. Peneliti kemudian menganalisis
validitasnya sehingga diketahui item valid dan tidak valid, apakah instrumen
tersebut cukup andal atau tidak. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat
dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan
fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan
dilakukannya pengukuran tersebut. Langkah selanjutnya angket di uji validitas
dengan bantuan program komputer dan dianalisis menggunakan SPSS 16 for
windows. Untuk mengetahui butir pernyataan tersebut valid atau tidak valid
berpedoman pada jika r hitung ≥ r tabel dengan signifikan 5% maka butir
pernyataan valid. Sedangkan jika r hitung ≤ r tabel dengan signifikan 5% maka
butir pernyataan tidak valid.

b) Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006:178), reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Sekaran (2015:40)
menyatakan “reliabilitas merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi
di mana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah
pengukuran”. Jadi dapat disimpulkan bahwa uji reliabilitas merupakan suatu
pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten atau dapat di percaya. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen
tersebut ketika dipakai untuk mengukur suatu gejala yang sama dalam waktu yang
berlainan akan menunjukkan hasil yang sama. Dalam penelitian ini, untuk
mencari reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus Croambach’s Alpha,
karena perolehan skor dalam skala ini merupakan rentangan berbentuk skala dari
1 sampai 5, skor yang diperoleh bukan 1 dan 0 (Arikunto, 2006: 189). Makin
besar koefisien, makin tinggi keandalan alat ukur dan tingkat konsistensi jawaban.
Adapun rumus koefisien Alpha adalah sebagai berikut:
2
𝑘 𝛴σ
b
r11 =[ ][1 − 2]
𝑘−1 𝜎
𝑡

Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan
2
𝛴σ = Jumlah varians butir
b
2
𝜎 = Varians total
𝑡

Kriteria pengujian dalam penelitian ini adalah suatu variabel dikatakan


reliabel jika memberikan nilai Croambach’s Alpha > 0,60 (Siregar, 2012:90).
Tujuan perhitungan koefisien keandalan adalah untuk mengetahui tingkat
konsistensi jawaban responden. Pengujian Croambach’s Alpha menggunakan
bantuan software statistik SPSS 16 for windows.

3.5 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data


3.4.1. Jenis Data
Siregar (2012:107) menyatakan jenis penelitian menurut jenis data di bagi
ke dalam tiga kelompok yaitu jenis kualitatif, kuantitatif, dan gabungan. Dalam
penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data kuantitatif
dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil dari angket atau kuisioner yang
dibagikan kepada responden yang menjadi sampel dalam penelitian.

3.4.2. Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu:
a) Data primer
“Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama
oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat dengan tujuan spesifik studi”
(Sekaran, 2015:60). Data primer dalam penelitian ini didapatkan melalui angket
atau kuisioner tertutup tentang variabel yang diteliti yang akan di isi oleh siswa
kelas XII di SMK Negeri 1 Duduksampeyan Gresik Keahlian Akuntansi dan
SMK NU Gresik Keahlian Akuntansi.

b) Data sekunder
“Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber
yang telah ada” (Sekaran, 2015:60). Data sekunder dalam penelitian ini adalah
data yang diperoleh dari pihak tata usaha di SMK terkait jumlah siswa yang
menempuh keahlian akuntansi pada kelas XII setiap ruangnya.

3.4.3. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian yang valid tentu bergantung pada jenis teknik pengumpulan data
yang digunakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a) Dokumentasi
Menurut Arikunto (2010:158) dokumentasi adalah mencari dan
mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, notulen, rapot, agenda, dan sebagainya. Dokumentasi yang
digunakan adalah jumlah populasi yang didapatkan dari datapokok.ditpssmk.net
dan jumlah siswa kelas XII per ruang belajar yang diperoleh dari tata usaha
masing-masing sekolah.
b) Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk
menjawabnya (Sugiyono 2013:142). Kuisioner merupakan teknik pengumpulan
data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan
tahu apa yang bisa diungkapkan dari responden. Teknik kuisioner yang peneliti
gunakan adalah kuisioner tertutup, suatu cara pengumpulan data dengan
memberikan atau menyebarkan daftar pernyataan kepada responden dan yang
menjadi responden dalam penelitian ini adalah Siswa kelas XII di SMK Negeri 1
Duduksampeyan Gresik Keahlian Akuntansi dan SMK NU Gresik Keahlian
Akuntansi.

3.6 Teknik Analisis Data


Teknik Analisis Data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah
sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi
mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi
permasalahan. Analisis data digunakan untuk memperoleh data yang akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan. Arikunto (2010:128) menyatakan “ mengolah data
atau menganalis data adalah suatu proses mengubah wujud data yang telah
diperoleh, biasanya masih termuat didalam instrumen atau catatan yang dibuat
peneliti atau evaluator menjadi sebuah sajian data yang dapat disimpulkan dan
diartikan”.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, teknik analisis data
yang digunakan yaitu dengan statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan
untuk menganalisa data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum. Jadi dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikan dan
taraf kesalahan, karena penelitian ini tidak bermaksud untuk membuat kesimpulan
untuk umum. Teknik analisis data deskriptif menggunakan teknik statistik
deskriptif dengan tabel persentase. Sedangkan untuk menentukan interval kelas
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Mengurutkan data dari terkecil sampai terbesar.
2) Menghitung jarak atau rentangan (R)
Rumus: R = data tertinggi – data terendah
3) Menghitung banyak kelas (K)
Rumus: K = 1 + 3,3 log n
Dimana n = jumlah data
4) Menghitung panjang kelas interval (P)
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑅)
Rumus: P = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif menggunakan rumus persentase


berdasarkan angket yang disebarkan kepada responden, sehingga dapat
menganalisis setiap variabel atau komponen dengan rumus sebagai berikut.
Menurut Arikunto (2010) rumus yang digunakan untuk menentukan persentase
adalah sebagai berikut:
𝑓𝑥
P= x 100%
𝑛

Keterangan:
P = persentase hasil
fx = frekuensi individu
n = sampel

Anda mungkin juga menyukai