Anda di halaman 1dari 6

Fenomena Kehilangan Energi Pada Pipa

FENOMENA KEHILANGAN ENERGI PADA PIPA MENGGUNAKANPENDEKATANMODEL


FISIK SKALA LABORATORIUM

Imam Suprayogi1, Bochari2, Joleha3, Amril4

ABSTRAK

Tujuan utama penelitian adalah melakukan kajian kehilangan energi pada pipa menggunakan
pendekatan Model Fisik Skala Laboratorium guna penetapan grafik pola hubungan antara faktor gesek (f)
terhadap Bilangan Reynolds (Re) serta grafik pola hubungan antara tinggi tekan (h) terhadap kecepatan
aliran (v).Metode pendekatan yang digunakan adalah menggunakan model fisik skala laboratorium.
AlatpenelitianmenggunakanPipe Friction Apparatusyang dilengkapiHydraulicBenchbuatanArmfieldInc,
AmerikaTahun 2006.Hasilutamapenelitianmembuktikan besaranhasilkehilanganenergidalampipa (hf)
sangatdipengaruhioleh parameter koefisiengesek (f), diameter pipa (D), panjangpipa (L)
sertakecepatanalirandalampipa (v)dan jenis aliran dalampercobaan skala laboratorium adalah jenis aliran
turbulens.

Kata kunci: kehilangan energi, saluranpipa, skala laboratorium, pipe frictionapparatus

ABSTRACT

The main purpose of this research is doing a review of inpipe energy loss using a laboratory-scale
physical model approach to establish the graphic of relation pattern between friction factor (f) to
ReynoldsNumbers (Re) and also the graphic of relation pattern between pressure height (h) to the stream’s
velocity (v).This research used a laboratory-scale physical model approach. The instrument used wasPipe
FrictionApparatus which equipped withHydraulicBenchmade by ArmfieldInc., USA in 2006.The main result
proved that the amount of in-pipe energy loss (hf) was highly influenced by the friction coefficient
parameter (f), pipe diameter (D), pipe length (L) and also the velocity of in-pipe stream (v). The secondary
result showed the type of stream in this laboratory-scale research was a turbulence one.

Keywords:energy loss, pipe line, laboratory-scale, pipefrictionapparatus

1.PENDAHULUAN berhubungan dengan kualitas dimana masing-


Sistemperpipaanberfungsiuntukmengalirkanza masing kriteria berhubungan satu sama lain dan
tcairdarisatutempatketempat yang lain. bersifat komplek. Dengan adanya kriteria - kriteria
Aliranterjadikarenaadanyaperbedaantinggitekanan yang komplek inilah menjadi salah satu penyebab
di keduatempat, yang utama yang mendorong berkembangnya
bisaterjadikarenaadanyaperbedaanelevasimuka penggunaan model.
air.Sistemperpipaanadalahpengaliranpipapembawa Di dunia teknik sipil model yang lazim
danpipapesatdariwadukketurbinpembangkitlistrikte dipergunakan sebagai alat bantu analisa adalah
naga air, jaringan air minum diperkotaan, dan model fisik dan model matematik. Dikatakan
sebagainya. Legowo (1998), pada model fisik, peniruan
Pengelolaan sumberdaya air atau geometri dan fenomena fisik obyek yang akan
pengelolaan sumber - sumber air tidak akan lepas dimodelkan dilakukan dengan cara membuat
dari permasalahannya. Dikatakan oleh Suryadi miniatur atau pengecilan ukuran menggunakan
(1986), pada pengelolaan sumber - sumber air ini skala tertentu bagi fenomena yang akan diamati
dijumpai sejumlah besar kriteria - kriteria atau berpengaruh dominan pada proses yang
1,2,3
Teknik Sipil Universitas Riau Page 159
4
Laboratorium Mekanika Fluida dan Plumbing Jurusan Teknik Sipil Universitas Riau
diamati. Hasil pengamatan dan pengukuran pada Dengan Re adalah bilangan Reynold dengan
model ini kemudian diterjemahkan untuk mengikuti Persamaan 5 sebagai berikut :
memperoleh gambaran mengenai besaran-besaran v.d
yang sesungguhnya terjadi atau akan terjadi pada Re = .............................................. (5)
υ
prototip. Untuk aliran turbulen jenis pipa halus berdasarkan
Masih menurut Legowo (1998), dalam model kurva pencocokan terbaik dengan menggunakan
uji hidrolik, keunggulan model fisik dapat data eksperimental mengikuti Persamaan 6 sebagai
memberikan informasi lebih rinci pada titik-titik berikut :
pusat perhatian pada pandangan tiga dimensi,
f = 0.316 Re −0.25 .............................................. (6)
disamping itu model fisik dapat mempresentasikan
fenomena-fenomena yang belum pasti diketahui Dengan p1- p2 adalah perbedaan tekanan dalam
perumusannya. Dengan memanfaatkan keunggulan t/m2, ρ adalah berat jenis air dalam t/m3, g adalah
spesifik dari model fisik tersebut di atas, maka gaya gravitasi bumi dalam kg/m2, v adalah
pada penelitian ini menitikberatkan fenomena kecepatan rata - rata aliran dalam m/dt, L adalah
kehilangan energi pada pipa menggunakan panjang pipa dalam m, D adalah diameter pipa
pendekatan model fisik skala laboratorium.Dari dalam m, ∆h adalah pengukuran langsung
latar belakang penelitian tersebut di atas, maka menggunakan manometer yang terhubung dengan
tujuan utam dari penelitian adalah penetapan dua pencabangan bagian jarak L dalam m, Qt
grafik pola hubungan antara faktor gesek (f) adalah laju volume aliran dalam m3/dt, υ adalah
terhadap Bilangan Reynolds (Re) serta grafik pola viskositas kinematik dalam m2/dt Re adalah
hubungan antara tinggi tekan (h) terhadap bilangan Reynold
kecepatan aliran (v).
Konsep Kehilangan Energi 3.BAHAN DAN METODE
Analisa momentum dasar dari aliran yang Metode penelitian disusun berdasarkan latar
dikembangkan secara penuh untuk tabung yang belakang penelitian, identifikasi masalah,
lurus (straight tube) dari penampang melintang perumusan masalah serta tujuan utama dari
seragam (uniform) bahwa perbedaan tekanan (p1- penelitian.
p2)antara dua poin dari tabung adalah karena efek Lokasi dan Waktu Penelitian
viskositas (fluid friction). Prinsip dasar dari alat Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium
kehilangan energi tinggi tenaga yang hilang adalah Mekanika Fluida dan Plumbing Jurusan Teknik
proporsional dengan perbedaan tekanan (loss) Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau,
adalah mengikuti Persamaan 1 sebagai berikut : Pekanbaru. Waktu penelitian dilaksanakan
( p1 − p2 ) pada tanggal 1 – 31 Mei 2013.
∆h = ....................................... (1)
ρ .g
Alat – AlatPenunjang Kegiatan
Faktor gesek (f) yang dihubungkan dengan tinggi
Alatpenelitian yang
tenaga yang hilang ( ∆h ) menggunakan
dibgunakanuntukpercobaankehilanganenergi di
Persamaan 2 sebagai berikut : pipa menggunakanPipe FrictionApparatusdan
L v2 HydraulicBenchbuatanArmfieldInc,
∆h = f ......................................... (2)
D 2g AmerikaTahun 2006. Pipe
Penetapan kecepatan aliran mengikuti Persaamaan FriktionApparatusselanjutnya disajikan
3 sebagai berikut : sepertipada Gambar 1 sepertidi bawah ini:
4Qt
v= ............................................... (3)
πD 2
Hasil teori untuk aliran laminar adalah mengikuti
Persamaan 4 sebagai berikut :
64
f = ................................................. (4)
Re

Page 160 JURNALAPTEK Vol. 6 No. 2 Juni 2014


Fenomena Kehilangan Energi Pada Pipa

ketinggian inlet ke pipa tes dalam m dan data


ketinggian outlet ke pipa tes dalam m

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1.Hasil Pengamatan di Laboratorium
Hasil Pengukuran Waktu Rata-rata untuk
kondisi volume air konstan sebesar 20 lt yang
diukur menggunakan alat bantu Hydraulic
Bench. Untuk mendapatkan waktu rata - rata
dilakukan percobaan sebanyak tiga kali percobaan
yang hasil selengkapnya disajikan seperti pada
Tabel 1 di bawah ini.
Gambar 2 .Pipe Friction Apparatus
Panjang Tes Pipa (L) : 0.500 m Tabel 1. Hubunganantara Volume Air (lt)
Diameter Tes Pipa (D) : 0.06 m terhadapWaktu Rata – rata (menit)
LuasPenampang Tes Pipa (A) :
0.003 m2
Perlengkapan alat pendukung yang lain
adalah stop watch untuk menetapkan waktu untuk
berbagai volume air di volumetric tank,
Termometeruntukmenetapkansuhu,
alatuntukmengaturlevel dan
alatsilinderuntukmengaturlajualiran yang
sangatrendah yang
dikoneksikandenganHydraulicBench. Sumber :HasilPengukuran di Lapangan
AlatHydraulicBenchselanjutnya disajikan Langkahselanjutnyadilakukanpengamatanketinggia
sepertipada Gambar 2di bawah ini nInletkePipaTes (m) dan data
ketinggianOutletkePipaTes (m)
menggunakanpendekatanPipe Friction
Apparatusuntukmendapatkanhubunganantaraketin
ggianinlet (cm), ketinggianoutlet (cm)
danbedaketinggianantaraInletdanOutlet (cm)
disajikansepertipadaTabel 2 berikutini.

Tabel 2. HubunganantaraKetinggianInlet (cm),


Ketinggian Outlet (cm) dan Beda
KetinggianAntaraInletdanOutlet (cm)

Gambar 2. Hydraulic Bench Apparatus

Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk kebutuhan
penelitian adalah data primer yang terdiri dari data
koleksi volume air (V) dalam lt, data waktu (t) Sumber :HasilPengukuran di Lapangan
dalam dt, data pengukuran suhu dalam 0C, data

1,2,3
Teknik Sipil Universitas Riau Page 161
4
Laboratorium Mekanika Fluida dan Plumbing Jurusan Teknik Sipil Universitas Riau
Langkahselanjutnyadisajikanhasilperhitungankece
patanaliranpadapipauntukberbagaivariasiperubahan
waktureratapadakondisi debit air konstan yang
bersumberdarihasilpengukuranMenggunakanHydr
aulic BenchdisajikanpadaTabel 3 seperti di
bawahini.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Laju Debit dan
Kecepatan Aliran

Sumber : Hasil Perhitungan


Gambar 4. Grafik Hubungan Antara Koefisien
Gesek (f) pada Pipaterhadap Bilangan Reynolds
(Re)

Sumber :HasilPerhitungan Masih bersumber dari Persamaan 2 di atas,


BersumberdariPersamaan 5 di atas, maka dapat dibuat grafik hubungan antara
makadapatdibuatgrafikhubunganantarabilangdanR kecepatan aliran pada pipa dengan diameter 0.06 m
eynold (Re) terhadap kehilangan energi yang hasil
untukberbagaivariasikecepatanaliranpadapipa selengkapnya disajikan seperti pada Gambar 5
yang merujukdariTabel 2 di atas, di bawah ini.
makadapatdisajikansepertipadaGambar3 di
bawahini.
12000

10000 2,09; 9841

8000

1,404; 6618
6000

0,964; 4539
4000

2000

Sumber : Hasil Perhitungan


0 Gambar 5. Grafik Hubungan Antara Kecepatan
0,5 1 1,5 2 2,5 3
Aliran Pada Pipa Dengan Diameter
Sumber :HasilPerhitungan 0.06 m Terhadap Kehilangan Energi
Gambar 3
GrafikHubunganAntaraBilanganReynold (Re) 5. KESIMPULAN
UntukBerbagaiVariasiKecepatanAliranPadaPipa Hasil penelitian untuk percobaan Kajian
Kehilangan Energi Pada Pipa Menggunakan
MasihbersumberdariPersamaan 4 di atas, Pendekatan Model Fisik Skala Laboratorium dapat
makadapatdibuatgrafikhubunganantaraKoefisienG disimpulkan sebagai berikut :
esek (f)terhadapbilanganReynold (Re) yang 1. Bersumber dari hasil analisa di atas, maka
hasilselengkapnyadisajikansepertipadaGambar4 di merujuk nilai parameter Bilangan Reynold
bawahini. bahwa jenis aliran dalam percobaan skala
laboratorium adalah Aliran Turbulen

Page 162 JURNALAPTEK Vol. 6 No. 2 Juni 2014


Fenomena Kehilangan Energi Pada Pipa

2. Semakin kecil nilai koefisien gesek (f) maka


memiliki kecenderungan Bilangan
Reynold-nya semakin meningkat
3. Besaran hasil kehilangan energi dalam pipa
(hf) sangat dipengaruhi oleh parameter
koefisien gesek (f), diameter pipa (D),
panjang pipa (L) serta kecepatan aliran dalam
pipa (v)

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof.
Dr. Ir Usman M Tang, MS selaku Ketua
Lembaga Penelitian Universitas Riau yang telah
berkenan memberi bantuan dana penelitian
melalui dana BOPTN Universitas Riau Tahun
2013 untuk Kategori Penelitian Basis
Laboratorium dan tak lupa kepada Ketua
Laboratorium Mekanika Fluida dan Plumbing
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Riau yang telah berkenan memberi ijin
penggunaan Pipe Friction and Hydraulic Bench
Apparatus untuk keperluan pengambilan data
primer, serta kepada Rafik Fajar Yunansyah, S.Psi,
M.Siatas sumbang saran penyempurnaan dalam
penulisan abstrak.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2006. Instructional Mannual Pipe Friction


Apparatus.USA :Armfield Inc.

Anonim.2006. Instructional Mannual Hydraulic


Bench Apparatus.USA :Armfield Inc.

Legowo, S.1998.PengkajianPendangkalanMuara
Sungai Di Pantai Utara PulauJawa Barat
danRekayasaPemecahannya. Bandung :
Laporan Akhir Riset Unggulan Terpadu
(RUT III/3) Lembaga Penelitian Institut
Teknologi Bandung (ITB).

Suryadi.1986. Pengenalan Analisa Dengan Model


Matematik Pada Masalah Air. Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Pengairan
No.2 Tahun,1-KW.II, Hal 3-6.

1,2,3
Teknik Sipil Universitas Riau Page 163
4
Laboratorium Mekanika Fluida dan Plumbing Jurusan Teknik Sipil Universitas Riau
Page 164 JURNALAPTEK Vol. 6 No. 2 Juni 2014

Anda mungkin juga menyukai