Anda di halaman 1dari 2

2

bila dibandingkan tahun 2017 yaitu 10,2 per 100.000 penduduk. Jadi angka
kesakitan/Insiden Rate (IR) DBD di Jawa Tengah lebih rendah dari target
nasional (<51/100.000) penduduk. (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
2018).
Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2017,
diperoleh data bahwa jumlah kasus DBD di Kabupaten Batang tahun 2016
sebesar 688 kasus, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 52
kasus. Angka kesakitan (Insiden Rate) DBD tahun 2016 sebesar 91,77 per
100.000 penduduk, terjadi peningkatan bila dibandingkan tahun 2017 sebesar
6,88 per 100.000 penduduk. Kasus penderita demam berdarah di Kabupaten
Batang terus meningkat. Berdasarkan data dari Rekam Medik RSUD Batang,
tercatat bahwa data dari tahun 2017 angka kesakitan DHF pada anak di ruang
flamboyan sebanyak 36 pasien, terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2018
sebanyak 23 pasien. Pada bulan Januari sampai Juni 2019 angka kesakitan DHF
sebanyak 92 kasus terjadi peningkatan bila dibandingkan tahun 2018.
Masuknya virus dengue pada seseorang, dapat menimbulkan demam
mendadak dan tinggi. Biasanya demam berlangsung selama 2-7 hari, Demam
disertai dengan gejala lain yang sering ditemukan seperti kejang demam, muka
kemerahan, mual, muntah, anoreksia, nyeri sendi dan perdarahan. Masalah
utama yang sering membuat pasien tidak nyaman adalah hipertermi. (Sri Rejeki
Hadinegoro, 2014). Hipertermi adalah kondisi dimana meningkatnya suhu
tubuh dari keadaan normal dengan gejala demam dengan temperature 38,9˚C-
40˚C serta menggigil (Suriadi dan Rita Yuliani, 2010).
Berdasarkan teori, dalam penanganan hipertermi secara farmakologis
yaitu dengan pemberian antipiretik seperti paracetamol dan antibiotic untuk
mengatasi infeksi bakteri. Sedangkan secara non farmakologisnya yaitu dengan
mengobservasi tanda-tanda vital pasien, menganjurkan pasien untuk
menggunakan pakaian tipis untuk menyerap keringat, menganjurkan pasien
3

untuk minum banyak air putih dan memberikan kompres hangat pada lipatan
paha dan aksila. (Amin Huda Nurarif & Hardi kusuma, 2015). Pemberian
kompres hangat sangat efektif terutama setelah pemberian obat. Jangan berikan
kompres dingin karena akan menyebabkan keadaan menggigil dan
meningkatkan kembali suhu inti. (Hermayudi & Ayu Putri Ariani, 2017).
Menurut pengalaman penulis saat praktik klinik keperawatan di Rumah
Sakit, dalam penanganan hipertermi pada pasien DBD perawat lebih cenderung
ke tindakan farmakologis yaitu dengan pemberian antipiretik namun tidak
melakukan pendampingan saat melakukan prosedur mengompres hangat
kepada pasien, perawat hanya menganjurkan kepada keluarga namun tidak
mempraktikkan secara langsung prosedur bagaimana cara mengompres dengan
benar seperti di lipatan paha maupun aksila. Diharapkan setelah dilakukan
tindakan dalam pengelolaan asuhan keperawatan hipertermi, diharapakan suhu
tubuh kembali dalam batas nornal (36,5°C - 37,5°C). Berdasarkan
permasalahan diatas, penulis tertarik untuk mengambil studi kasus
“Pengelolaan Asuhan Keperawatan Hipertermi pada Anak dengan Dengue
Haemorrhagic Fever (DHF) di Ruang Flamboyan RSUD Batang”.

A. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menggambarkan tentang cara pengelolaan asuhan keperawatan
hipertermi pada anak Dengue Haemorrhagic Fever (DHF).
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian masalah keperawatan hipertermi pada anak
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF).
b. Menyusun masalah keperawatan hipertermi pada anak Dengue
Haemorrhagic Fever (DHF).
c. Membuat perencanaan untuk mengatasi hipertermi pada anak
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF).

Anda mungkin juga menyukai