KEPERAWATAN MATERNITAS I
“KEHAMILAN”
OLEH :
KELOMPOK l
Aprila 2018.C.10a.0958
Armeliati 2018.C.10a.0959
Cia 2018.C.10a.0961
Dantini 2018.C.10a.0963
Puji dan syukur kami ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Proposal Kegiatan
dengan judul “Kehamilan ”. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata
kuliah Keperawatan Maternitas l.
Kami menyadari bahwa makalah ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca dan mudah-mudahan makalah ini dapat mencapai
sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN..............................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................1
1.4 Manfaat
Penulisan......................................................................Error! Bookmark not
defined.
BAB 2
PEMBAHASAN......................................................................................Error!
Bookmark not defined.
BAB 3
PENUTUP...............................................................................................Error!
Bookmark not defined.
3.1
Kesimpulan.......................................................................................Error!
Bookmark not defined.
3.2 Saran…………………………………………………………….…25
DAFTAR PUSTAKA
iv
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Khusus :
BAB II
PEMBAHASAN
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi.
Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir
umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi, dengan memakai
rumus Neagie: HT – 3 (bulan + 7).
d. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya hilang
sesudah kehamilan 16 minggu.
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah itu nafsu
makan timbul lagi.
g. Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh uterus
yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan.
Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin.
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih tegas,
melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah.
j. Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi pada triwulan
pertama.
a. Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai pembesaran
perut.
b. Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya makin
lama makin bundar.
c. Tanda Hegar
d. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina, dan
serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen.
e. Tanda Piscaseck
f. Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus dalam masa
hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya
pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak ditemukan.
8
g. Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda adanya janin di
dalam uterus.
a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-bagian
janin.
Sel telur (bahasa Inggris: ovum, oocyte, ova) adalah sel reproduksi
(gamet) yang dihasilkan dari ovarium pada organisme berjenis kelamin betina.
Hewan (termasuk manusia) dan tumbuhan menghasilkan sel telur.
Jadi, nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi seorang ibu pada
saat hamil. Zat gizi sendiri menurut Almatsier (2009:3) merupakan ikatan
kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan fungsinya, yaitu
menghasilkan energy, membagun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan. Nutrisi atau asupan seorang ibu disaat hamil
sangat menentukan status gizi ibu hamil tersebut. Menurut Almatsier
(2009:3), status gizi sendiri dapat diartikan sebagai keadaan tubuh sebagai
akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi, dapat dibedakan
menjadi status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. Berdasarkan pengertian
status gizi tersebut status gizi ibu hamil berarti keadaan tubuh sebagai
akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi sewaktu hamil.
Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam
kandungan, apabila status gizi ibuburuk dalam kehamilan akan
mengakibatkan terhambatnya otak janin, abortus, dan sebagainya. Jadi
pemantauan gizi ibu hamil sangatlah diperlukan. (Sri Mulyani, dkk. 2013).
11
Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan oprimal janin dan
persiapan persalinan. Oleh karena penambahan zat-zat gizi berguna untuk:
kesehatan ibu hamil, pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan menyusui
dan tumbuh kembang bayi. Pada dasarnya menu makanan ibu hamil, tidak
banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak
ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil. Selama hamil calon ibu
memerlukan lebih banyak zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya,
bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu
sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok, dan
lain-lain (Lestari, 2013). Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil
dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan
meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal.
Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara
(mammae), volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin.
Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan untuk
pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya 60% digunakan untuk
pertumbuhan ibunya (Sitanggang, 2013). Secara normal, ibu hamil akan
mengalami kenaikan berat badan sebesar 11-13 kg. Hal ini terjadi karena
kebutuhan asupan makanan ibu hamil meningkat seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu
hamil berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, mengganti sel-
sel tubuh yang rusak atau mati, sumber tenaga, mengatur suhu tubuh dan
cadangan makanan (Sitanggang, 2013). Makanan dengan gizi seimbang
adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak sebagai
sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan
mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama
hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional
(Lestari, 2013).
glikogen pada hati dan otot-otot skelet meningkat pada akhir kehamilan.
Metabolisme karbohidrat ibu hamil sangat kompleks, karena terdapat
kecenderungan peningkatan ekskresi dextrone dalam urine. Hal ini
ditunjukkan oleh frekuensi glukosuria ibu hamil yang relatif tinggi dan
adanya glukosuria pada kebanyak wanita hamil setelah mendapat 100 gram
dextrose per oral. Normalnya, pada wanita hamil tidak terdapat glukosa.
Kebutuhan karbohidrat lebih kurang 65% dari total kalori sehingga perlu
penambahan.
mencapai 7,8% pada minggu ke-34 dan 16% sebelum lahir. Pada bulan
terakhir kehamilan sekitar 14 g emak per hari ditimbun. Transport asam
lemak melalui plasenta sekitar 40% dari lemak ibu, sisanya disintesa oleh
janin. Baik lemak maupun protein meningkat dengan cepat pada tiga bulan
terakhir kehamilan bersamaan dengan meningkatnya BB janin. Sebagian
besar lemak ditimbun pada daerah subkutan, oleh karena itu pada bayi atern
80% jaringan lemak tubuh terdapat pada jaringan subkutan.
k. Iodine Iodine adalah salah satu mineral yang dibutuhkan ibu hamil.
Penambahan kebutuhan iodine pada masa kehamilan adalah 25 µg.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam
3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan
ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan.
Nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi seorang ibu pada
saat hamil. Zat gizi sendiri menurut Almatsier (2009:3) merupakan
ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan fungsinya,
yaitu menghasilkan energy, membagun dan memelihara jaringan, serta
mengatur proses-proses kehidupan. Nutrisi atau asupan seorang ibu
disaat hamil sangat menentukan status gizi ibu hamil tersebut. Menurut
Almatsier (2009:3), status gizi sendiri dapat diartikan sebagai keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi,
dapat dibedakan menjadi status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih.
Jadi masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan oprimal
janin dan persiapan persalinan. Oleh karena penambahan zat-zat gizi
berguna untuk: kesehatan ibu hamil, pertumbuhan janin, saat
persalinan, persiapan menyusui dan tumbuh kembang bayi. Pada
dasarnya menu makanan ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu
sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam
pengaturan menu selama hamil. Selama hamil calon ibu memerlukan
lebih banyak zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat,
gigi rusak, rambut rontok, dan lain-lain
17
3.2 Saran
Ibu hamil diharapkan terus menggali informasi mengenai
perawatan kehamilan yang dilakukan oleh ibu selama masa kehamilan,
agar ibu dapat melalui kehamilan dengan sehat dan lancar hingga masa
persalinan. Informasi mengenai perawatan kehamilan dapat ibu
peroleh dengan berbagai macam cara seperti membaca buku, atau
mengikuti penyuluhan kehamilan, dan berkonsultasi kepada dokter
atau bidan.
Diharapkan juga ibu lebih mengetahui tentang jenis-jenis makanan
yang harus dihindari dan dianjurkan dikonsumsi pada masa
kehamilan,khususnya pada trimester ketiga.
18
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani, Sri., Haryanto, Adi. & S, Mamat. 2013. Hubungan Antara Status
Gizi: Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan