Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

“PROFIL NEGARA THAILAND”

Disusun Oleh :
Thailand

a. Identitas negara

Nama Resmi : Muang Thai atau Prathet Thai/ Kerajaan


Ibukota : Bangkok
Luas Wilayah : 513.120 km2
Jumlah Penduduk : 68.200.824 jiwa
Bahasa : Bahasa Thai (resmi), Inggris, Cina, Melayu, bahasa-bahasa suku
Agama : Buddha 94.6%, Islam 4.3%, Kristen 1%, Lain-lain <0.1%,
Bentuk Pemerintahan : Monarki Konstitusional
Kepala Negara : Raja Bhumibool Adulyadej
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha (saat ini)
Mata Uang : Baht Thailand
Kota-kota penting : Bangkok, Thonburi, Nakon, Ratchasima, Ubonratcthami
Chiangmai, Hat Yai.
Lagu Kebangsaan : Phleng Chat Thai” (National Anthem of Thailand)

b. Keadaan alam
1) Letak Thailand
Secara astronomis, Thailand terletak pada 6oLU – 107oLU dan 97oBT – 107oBT.
Batas-batas wilayah Thailand yaitu:
a. Sebelah utara: Laos dan Myanmar.
b. Sebelah timur: Kamboja dan Laos.
c. Sebelah selatan: Teluk Siam dan Malaysia.
d. Sebelah barat: Samudra Hindia dan Myanmar.
Luas wilayah Thailand mencapai 513.115 km2, atau kira-kira 4 kali Pulau Jawa.

2) Iklim
Iklim di Thailand adalah tropis muson. Terdapat perbedaan yang jelas antara musim
kemarau dan musim penghujan. Musim penghujan berlangsung dari Mei sampai September,
sedangkan musim kemarau berlangsung Oktober sampai April.
3) Bentang Alam
Bentang alamnya di bagi menjadi empat wilayah utama, yaitu :
A. Bagian tengah adalah datarn rendah, daerah paling subur dan dialiri sungai chao
pharaya (menam)
B. Bagian selatan adalah semanjung thailand terletak di antara laut andaman dan teluk
siam. Bagian paling sempit terletak di tanah genting kra
C. Bagian utara adalah daerah pegunungan dan barat merupakan kelanjutan dari
pegunungan di myanmar.
D. Bagian timur adalah pegununga koral daerahnya tandus dan kurang baik

c. Keadaan penduduk
Dikutip dari worldsometers, di tahun 2018 jumlah penduduk Thailand mencapai sekitar
69.037.513 jiwa atau ke-4 terbanyak di Asean. Dari total jumlah penduduk di negara
Thailand tersebut, mayoritas penduduknya penganut agama Buddha. Agama lain yang
dianut seperti Islam, Hindu dan Kristen. Thailand mendapat julukan Negara Seribu Pagoda,
karena disana banyak sekali kuil-kuil atau pagoda-pagoda.

d. Perekonomian
Sekitar 60% dari seluruh angkatan kerja Thailand dipekerjakan di bidang pertanian.
Beras adalah hasil bumi yang paling penting. Thailand adalah eksportir besar di pasar beras
dunia. Komoditi pertanian lainnya yang dihasilkan dengan jumlah yang cukup besar adalah
ikan dan produk-produk perikanan lainnya, tapioka, karet, biji-bijian, dan gula. Ekspor
makanan jadi seperti tuna kaleng, nenas dan udang beku juga meningkat

Industri: pariwisata, tekstil dan garmen, pemrosesan hasil pertanian, minuman, tembakau,
tembakau, manufaktur ringan seperti perhiasan, alat-alat listrik dan komponennya,
komputer dan onderdilnya, sirkuit komputer, mebel, barang-barang plastik, produsen
tungsten kedua terbesar dunia, dan produsen timah ketiga terbesar dunia
e. Sumber daya alam
Sumber daya alam di Thailand ada beragam antara lain adalah besi, mangan, timah,
minyak dan gas bumi dan tanah di lembah sungai Chao Phraya yang subur. Thailand kaya
akan sumber daya alam. Di antara deposit mineral yang ada di negara ini adalah batubara,
emas, timah, timah, tungsten, mangan, seng, dan batu mulia.

Tanah aluvial yang kaya nutrisi di sepanjang Chao Phraya dan sungai lainnya merupakan
sumber daya alam penting lainnya. Deposito gas alam ditemukan di lepas pantai pada tahun
1970an, mengurangi ketergantungan Thailand pada minyak bumi impor.

Pada tahun 2016, Thailand menghasilkan produksi mineral antara lain berupa bijih besi
(294 ribu ton),emas (2 ton), garam batu (664 ribu ton), mangan (8375 ton), perak (15 ton),
semen (1,6 juta ton), seng metal (16 ribu ton), seng alloy (15 ribu ton), timah (1449 ton),
zircon (4761 ton) dan beberapa jenis batuan.

Thailand memiliki cadangan minyak terbukti sebesar 453 juta barel pada Januari 2013,
meningkat 11 juta barel dari tahun sebelumnya.
Pada tahun 2011, Thailand menghasilkan sekitar 393000 barel per hari hasil minyak dan
gas, dimana 140000 barel per hari adalah minyak mentah, 84000 barel per hari adalah
kondensat, 154000 barel per hari adalah cairan gas alam, dan sisanya adalah sisa kilang.

Thailand mengkonsumsi sekitar 1 juta barel per hari minyak pada tahun 2011, sehingga
total impor bersih 627000 barel per hari, dan menjadikan negara pengimpor minyak bersih
terbesar kedua di Asia Tenggara.

f. Kerjasama
Kerjasama dan Hubungan Politik
Hubungan bilateral RI dengan Thailand selama ini telah berlangsung dengan baik.
Kedekatan hubungan ini dapat dilihat dari pertemuan dan saling kunjung para pemimpin
dan pejabat tinggi kedua negara, antara lain pertemuan bilateral Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dengan PM Yingluck Shinawatra di sela-sela Bali Democracy Forum V, 8
November 2012; kunjungan PM Yingluck Shinawatra ke Indonesia dalam rangka
menghadiri KTT APEC pada 7 – 8 November 2013; kunjungan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono ke Thailand dalam rangka menghadiri World Economic Forum on East Asia
(WEFEA) tahun 2012; pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan PM Prayut Chan-
o-cha di sela-sela peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), 23 April 2015 di
Jakarta; serta kunjungan Presiden Joko Widodo ke Bangkok pada 25 Oktober 2017 untuk
memberikan penghormatan trakhir kepada Mendiang Raja Bhumibol Adulyadej (Raja
Rama IX).

Kerjasama Ekonomi, Perdagangan dan Investasi


Payung utama kegiatan kerjasama bilateral antara kedua negara adalah forum Komisi
Bersama yang dibentuk setelah ditandatanganinya Persetujuan Kerjasama Ekonomi dan
Teknik RI-Thailand di tahun 1992. Dalam pertemuan ke-6 Komisi Bersama RI-Thailand
yang berlangsung pada 16-18 Januari 2008 di Petchaburi, Thailand telah dibahas beberapa
permasalahan bilateral yang akan terus dikembangkan oleh kedua negara antara lain
meliputi masalah: ekonomi, perdagangan, transportasi, pendidikan dan kebudayaan,
investasi, perikanan, pariwisata, energi, kerjasama teknik, dan kerjasama IMT-GT. Pada
pertemuan Komisi Bersama RI-Thailand sebelumnya (ke-5) di Yogyakarta pada 2003,
disepakati mengubah nama The Joint Commission on Economic and Technical Cooperation
between the Republic of Indonesia and the Kingdom of Thailand menjadi The Joint
Commission between the Republic of Indonesia and the Kingdom of Thailand.

Kerjasama Sosial Budaya, Pariwisata, dan Pendidikan


Sekalipun antara Indonesia-Thailand belum ada persetujuan kebudayaan yang mengatur
hubungan sosial budaya, namun keinginan untuk meningkatkan hubungan dengan Thailand
di bidang ini cukup besar. Bidang-bidang yang sering digarap dalam kerjasama ini antara
lain bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, kemahasiswaan, kesenian, olahraga, keagamaan,
kesehatan, lingkungan sosial, pertukaran kunjungan/undangan tokoh-tokoh dan pejabat-
pejabat negara, swasta dan kepramukaan.

Kerjasama lainnya
Hubungan dan kerja sama kedua negara di bidang pertahanan dan keamanan berlangsung
dengan baik. Hal ini tercermin dari tingginya komitmen untuk saling tukar kunjungan rutin
antara pimpinan Angkatan Bersenjata kedua negara, latihan bersama, seminar dan
pertukaran informasi, serta pertukaran siswa dalam rangka pendidikan Sekolah Staf
Komando.

Selain itu, kedua negara telah memiliki kesepakatan dalam pemberantasan perdagangan
obat terlarang di bawah payung kerja sama MoU between the Office of the Narcotics
Control Board of the Kingdom of Thailand and the National Narcotics Board of the
Republic of Indonesia on the Cooperation in Controlling Narcotic Drugs, Psychotropic
Substances, their Precursors and Chemicals, and Drug Abuse, antara Badan Narkotika
Nasional (BNN) RI dengan Office of Narcotics Control Board (ONCB) Thailand.

Koordinasi dan kerja sama Badan Intelijen Negara (BIN) RI dengan National Intelligence
Agency (NIA) Thailand juga berjalan dengan baik, di mana kedua pihak mempertahankan
dan berupaya meningkatkan hubungan yang lebih erat

Anda mungkin juga menyukai