Anda di halaman 1dari 2

TINDAKAN KOREKTIF

No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :

Puskesmas drg. Nedra


Perawang

1. Komponen SOP CIKUNGUNYA

1. Pengertian Chikungunya merupakan suatu penyakit yang


disebabkan oleh virus chikungunya yang bersifat self
limiting disease, tidak menyebabkan kematian.
Gejala utama demam mendadak, nyeri pada persendian
dan ruam makulopapuler (kumpulan bintik-bintik
kemerahan) pada kulit yang kadang disertai gatal-gatal.
Gejala lain nyeri otot, sakit kepala, menggigil,
kemerahan pada konjungtiva, pembesaran kelenjar
limfe di leher, mual, dan muntah.
Masa inkubasi antara 1-12 hari, pada umumnya 2-3
hari. Penularan terjadi bila penderita yang sakit digigit
oleh nyamuk aedes aegypti kemudian menggigit orang
lain.

2. Tujuan a. Mengetahui perubahan epidemiologi kasus chikungunya


b. Mengidentifikasi populasi risiko tinggi
c. Memprediksi dan mencegah terjadinya KLB (Kejadian
Luar Biasa)
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Perawang Nomor
445/A.II.SK.004/PKM.PR/2019 tentang Penetapan
Penanggungan Jawaban Program Puskesmas Perawang
Kecamatan Tualang.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R.I No.
1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit
Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan
Upaya Penanggulangan
5. Prosedur / a. 1. Pasien dengan keluhan seperti diatas dilakukan
Langkah-langkah anamnesa lengkap, bila kasus ke arah chikungunya
diberikan terapi dan bila kondisi memberat/adanya
tanda-tanda dehidrasi rujuk ke rumah sakit.
B2. Kemudian petugas poli menginformasikan kasus
tersebut disertai identitas lengkap kepada petugas
surveilans kelurahan/puskesmas.
C3. Petugas surveilan kelurahan/puskesmas dan petugas
daerah binaan melakukan konfirmasi ke wilayah untuk
memastikan kasus tersebut sesuai dengan data pasien
dan berdomisili di tempat tersebut dan melakukan
anamnesa sesuai format penyelidikan chikungunya.
B4. Bila kasus benar berada di daerah tersebut kemudian
mendiskusikan dengan satu rumah tentang pengertian,
tanda/gejala, cara penularan dan pencegahan dan
pengobatan dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kota,
kelurahan, RT, RW.
E5. Bila kasus setelah dilacak tidak ada kemudian
dilaporkan dinas kembali bahwa kasus tidak
ditemukan.
F6. Bila kasus dari rumah sakit, petugas
surveilan/puskesmas, petugas daerah binaan
melakukan konfirmasi ke wilayah apakah benar kasus
tersebut berdomisili di daerah tersebut dan melakukan
anamnesa sesuai format penyelidikan chikungunya.
G7. Bila kasus benar berada di daerah tersebut kemudian
mendiskusikan dengan satu rumah tentang pengertian,
tanda/gejala, cara penularan dan pencegahan dan
pengobatan.
B8. Bila kasus setelah dilacak tidak ada kemudian
dilaporkan dinas kembali bahwa kasus tidak
ditemukan.
9. Kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas dilakukan
pemetaan kasus sesuai RW per kelurahan dan
dilaporkan dan dicatat.

6. Diagram Alir
(jika dibutuhkan)
7. Unit Terkait Dinkes
Kepala Puskesmas
Perangkat kelurahan / Kampung, (RT,RW)
Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai