PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sejalan dengan berkembangnya zaman, pelayanan kesehatan pun mengalami
perkembagan dalam upaya menghadapi era globalisasi yang membuat persainag yang
cukup tinggi diantara rumah sakit swasta maupun pemerintah. Pada kondisi
persaingan yang tinggi,pelanggan memiliki informasi yang memadai dan mampu
untuk memilih diantara beberapa alternatif pelayanan yang ada. oleh karena itu untuk
memenangkan persaingan dalam mendapatkan pelanggan, rumah sakit harus dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas yang dapat memberikan kepuasan
pada klien (Windy Rakhmawati, 2008).
Efektifitas dan efisiensi ketenangan dalam keperawatansangat ditunjang oleh
pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi perawat yang memadai.
Oleh karen itu, perlu dilakukan perencanaan yang strategis dan sistematis dalam
memenuhi kebutuhan tenaga keperawatan. Perencanaan yang baik
mempertimbangkan klasifikasi klien berdasarkan tingkt ketergantungan, model
pemberian asuhan keperawatan, jumlah, dan kategori tenaga keperawatan serta
perhitungsn jumlsh tenaga keperawatan.
Tercapainya mutu pelayanan di rumah sakit dapat melalui kegiatan
manajemen sumber daya manusia atau yang disebut juga manajemen ketenagaan RS
yang meliputi analisis kini dan mendatang tentang kebutuhan tenaga, recruitment,
seleksi, penempatan yang sesuai (placement), promosi, pensiun (sepration),
pengembangn karir, pendidikn dan pelatihan.
Dimasa depan, manajemen SDM menjadi hal yang sangat potensial untuk
diperhatiakan oleh para pemimpin rumah sakit. Ketepatan dalam pemilihan,
penerimaan, pengelolaan, dan pengembangan, SDM rumah skit merupakan kunci
sukses rumah sakit untuk berkembang. (Illyas, 2004).
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana Analisis Kebutuhan tenaga keperawatan Menurut metode Illyas?
2. Bagaimana Beban Kerja Tenaga Kesehatan Menurut metode illyas?
3. Bagaimana Tingkat Ketergantungan Pasien?
1
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui Analisis Kebutuhan tenaga keperawatan Menurut metode Illyas
2. Untuk mengetahui Beban Kerja Tenaga Kesehatan Menurut metode illyas.
3. Untuk mengetahui Tingkat Ketergantungan Pasien
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1.Analisis Kebutuhan Tenaga Keperawatan Menurut Metode Illyas
Dalam perkembangannya, metode Ilyas dikenal sebagai metode penghitungan
beban kerja yang relatife cepat dengan keakuratan yang tinggi sehingga mampu
menghasilkan informasi yang akurat untuk dijadikan dasar dari pengambilan
keputusan manajemen (Ilyas, 2011). Dasar dari metode ini adalah melalui pendekatan
demand, yang maksudnya adalah metode ini digunakan untuk menghitung beban
kerja berdasarkan kepada permintan atas dihasilkannya suatu produk/unit yang
dibutuhkan. Dengan kata lain, beban kerja secara spesifik tergantung kepada transaksi
bisnis yang dilakukan setiap unit kerja. Untuk melakukan perhitungan yang baik,
diperlukan informasi yang akurat terkait : (Ilyas, 2001).
1. Transaksi bisnis utama atau penunjang setiap personel dalam unit organisasi
sejelas – jelasnya
2. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap transaksi bisnis utama atau penunjang
sejelas-jelasnya
3. Jenis dan jumlah transaksi bisnis per hari, per minggu, per bulan atau per
tahun yang berhasil dilakukan setiap personel
4. Jumlah jam kerja efektif (produktif) per hari
5. Jumlah hari kerja efektif dalam setahun organisasi
A x B x 365
Tenaga perawat =
Keterangan:
3
B = sensus harian (BOR X jumlah tempat tidur
(365-(12 hari libur nasional 12 harilibur cuti tahunan) x 3/4 = 255 hari)
Jumlah hari kerja efektif perawat di rumah sakit yaitu 255 hari per tahun.
Jumlah hari kerja efektif per tahun ini berasal dari jumlah hari pertahun (365)
dikurangi jumlah hari libur nasional (12) dan cuti (12) dikali tiga per empat.
Indeks ¾ merupakan indeks yang berasal dari karakteristik jadwal kerja perawat
dirumah sakit. Indeks ¾ berasal dari setiap empat hari kerja efektif, perawat
mendapat libur satu hari setelah jadwal jaga malam.
Contoh: Misalkan dengan rata – rata jam peawatan selama 24 jam adalah 6
jam, untuk rumah sakit yang mempunyai tempat tidur 100 dan BOR 70% berapa
jumlah perawat yang dibutuhkan?
4
Menurut Ilyas (2011), terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk
menghitung beban kerja, yaitu :
1. Metode work Sampling
Work Sampling merupakan suatu teknik hitung beban kerja yang
digunakan untuk menghitung besarnya beban kerja yang didapatkan dalam
suatu unit, bidang atau instalansi tertentu. Dengan menghitung
menggunakan work sampling, didapatkan gambaran kegiatan seperti
berikut :
a. Jenis aktifitas yang dilakukan selama jam kerja.
b. Aktifitas tenaga kesehatan berkaitan dengan fungsi dan
tugasnya dalam waktu jam kerja.
c. Proporsi waktu kerja yang digunakan untuk melakukan
kegiatan produktif dan tidak produktif.
d. Pola beban kerja personel dikaitkan dengan waktu dan schedule
jam kerja.
5
d. Melatih pengamat untuk bisa melakukan pengamatan
kerja menggunakan work sampling.
e. Sesuaikan interval waktu pengamatan. Semakin tinggi
tingkat mobilitas pekerjaan yang diamati, maka akan
semakin singkat waktu pengamatan (biasanya interval 2-
15 menit, tergantung pada karakteristik pekerjaan).
Untuk meningkatkan akurasi penelitian, interval yang
lebih pendek lebih baik dibandingkan dengan interval
yang terlalu melebar.
Contoh jumlah perhitungan sampel menggunakan work
sampling : jika kita mengamati kegiatan 5 perawat setiap shif
dengan interval pengamatan 5 menit selama 24 jam (3 shif)
dalam 7 hari kerja, dengan demikian jumlah pengamatan :
6
d. Pelaksana pengamatan dipilih berdasarkan kompetensi dan
pengetahuan terkait dengan profesi kompetensi dan fungsi sampel
yang diamati dan sebaiknya berbeda organisasi (untuk minimalisasi
bias)
e. Kekurangan dari teknik ini adalah sampel mengetahui bahwa
kegiatannya sedang diamati sehingga cenderung untuk
meningkatkan performanya (bias). Untuk antisipasinya, semakin
lama waktu pengamatan maka akan semakin baik untuk
menghindari bias.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Dalam perkembangannya, metode Ilyas dikenal sebagai metode penghitungan
beban kerja yang relatife cepat dengan keakuratan yang tinggi sehingga mampu
menghasilkan informasi yang akurat untuk dijadikan dasar dari pengambilan
keputusan manajemen (Ilyas, 2011). Dasar dari metode ini adalah melalui pendekatan
demand, yang maksudnya adalah metode ini digunakan untuk menghitung beban
kerja berdasarkan kepada permintan atas dihasilkannya suatu produk/unit yang
dibutuhkan. Dengan kata lain, beban kerja secara spesifik tergantung kepada transaksi
bisnis yang dilakukan setiap unit kerja. Formula ilyas dapat ditentukan berdasarkan
jenis kegiatan yang dilakukan, jumlah kegiatan yang dilakukan dan waktu transaksi
bisnis. Beban kerja setiap unit per hari dapat disajikan dalam satuan menit atau jam
perhari kerja.
Beban kerja tenaga kesehatan didefinisikan sebagai banyaknya jenis pekerjaan
yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan dalam waktu satu tahun dalam
organisasi/pelayanan kesehatan (Ilyas, 2011). Standar beban kerja adalah banyaknya
jenis pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh satu orang tenaga kesehatan dalam waktu
satu tahun kerja sesuai dengan standar profesional yang telah ditetapkan dengan
mempertimbangkan waktu libur, sakit, dll.
3.2. Saran
Dalam upaya efisiensi dan efektifitas serta mempertahankan kualitas pelayanan
keperawatan di rumah sakit, maka semua pengelola keperawatan diharapkan mampu
menyusun perencanaan tenaga keperawatan berdasarkan analisa kegiatan dan
perhitungan yang cermat, sehingga dapat dicapai efisiensi dan efektifitas dalam
pelayanan keperawatan dengan harapan dapat diperoleh kinerja yang optimal.
11
DAFTAR PUSTAKA
Yaslis, Ilyas. 2004. Perencanaan SDM Rumah Sakit: Teori, Metode, & Formula. Depok:
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Yaslis, Ilyas. 2011. Kinerja. Teori, Penilaian dan Penelitian. Jakarta: Pusat Kajian Ekonomi
Kesehatan FKM Universitas Indonesia
12