Denok Setiawati
Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
Email: destiharianto@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku panduan persiapan karier model teori Cognitive
Information Processing (CIP) siswa SMK kelas XI yang digunakan sebagai panduan oleh konselor dalam membantu
siswa membuat persiapan karier yang tepat, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan R & D (Research Development) atau penelitian
pengembangan. Metode yang digunakan adalah Borg & Gall yang disederhanakan oleh Tim Pusat Penelitian Kebijakan
dan Inovasi (Puslitjaknov) dengan 5 (lima) langkah. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah analisis
produk, pengembangan produk awal, dan uji ahli (ahli materi, ahli media, dan uji coba calon pengguna).
Validasi dinilai berdasarkan kriteria akseptabilitas produk. Penilaian dari ahli materi sebesar 97.18%, ahli
media sebesar 91.67%. Sementara untuk uji calon pengguna (guru BK) memperoleh nilai sebesar 87.50%, serta uji
calon pengguna (siswa) sebesar 85.15%. Hasil presentase secara keseluruhan adalah 85.17%. Hasil penilaian tersebut
apabila disesuaikan dengan kriteria penilaian menurut Mustaji (2005) termasuk kategori sangat baik dan tidak perlu
revisi, sehingga produk buku panduan persiapan karier telah memenuhi kriteria akseptabilitas.
Abstract
This research aims to developing a guidebook of Cognitive Information Processing (CIP) for eleventh grade
students Vocational High School that used by counselor as a guide to helping student to create an appropriate planning
career, improve problem-solving skill and decision-making skill. This research implemented using R & D
approachment (Research Development) or developing research. The model used is a model development Borg & Gall
simplified by Inovation Policy Research Center of Education Research Team (Puslitjaknov) with 5 (five) steps. The
steps include analysis of the product, the initial product development, and validation expert test (material expert, media
expert, and potential user).
Validation measured by the criteria of product acceptability. The result of validation from material expert has
97.18% and media expert give 91.67% of value. While potential user (school counselor) give 87.5% and potential user
(student) give 85.15% score. Over all, the result is 85.17%. This result adjusted according to the assessment criteria
Mustaji (2005) get excellent category and does not need to be revised so that the guidebook of career planning is fulfill
the criteria of acceptability.
Keyword: Development, guidebook, career planning
PENDAHULUAN
Siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) lanjut. Karier adalah rangkaian sikap dan perilaku
adalah siswa yang berada dalam rentang usia 15-17 yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas
tahun dan tergolong usia remaja. Menurut Standar kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik yang rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan
termuat dalam Rambu-Rambu Penyelenggaraan (Gibson dkk, 1995). Dengan demikian, setelah lulus
Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan siswa SMK diharapkan mampu melanjutkan studi ke
Formal, siswa SMK wajib menguasai tugas jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau memilih
perkembangan karier yaitu mampu mengembangkan suatu pekerjaan yang tepat.
alternatif perencanaan karier dengan
mempertimbangkan kemampuan, peluang, dan American Institute for Research dalam
ragam karier. Sedangkan menurut Surya (2000), bukunya yang berjudul Career Educational (Sukardi,
siswa pada tingkat SMK sudah mulai 2002), mengemukakan: …the development of the
mempersiapkan diri untuk memilih jurusan atau studi skills and knowledge through which individual
1
Pengembangan Buku Panduan Persiapan Karier Model Cognitive Information Processing (CIP) untuk
Siswa Kelas XI Smk Dharma Wanita Gresik
students may fulfill their own unique needs with baik tentang dirinya dan juga karier, serta persiapan
regard to occupational choice, social responsibility, karier yang baik agar siswa dapat mempersiapkan
leisure time activity, and personal development. diri sebelum mengambil keputusan karier. Kesulitan
Pengertian di atas menegaskan definisi dari yang umum ditemui ketika siswa mengambil
pendidikan karier, yaitu perkembangan dari keputusan terkait karier adalah kurangnya informasi
keterampilan dan pengetahuan yang secara langsung pengetahuan tentang karier, serta kurangnya
menembus individu agar dapat memenuhi sendiri pengetahuan tentang diri sendiri.
kebutuhannya yang unik dengan memperhatikan
beberapa aspek, diantaranya adalah pilihan Salah satu komponen penting dalam
pekerjaan, tanggung jawab sosial, kegiatan keputusan karier adalah kemampuan siswa untuk
penggunaan waktu luang, dan perkembangan diri mengolah informasi yang diperoleh siswa. Dengan
pribadi individu. memiliki informasi yang baik tentang dirinya dan
tentang pilihan karier, akan mempermudah siswa
Masalah yang seringkali dialami oleh siswa dalam merencanakan dan memutuskan pilihan karier.
adalah kebimbangan dalam menentukan karier. Tetapi dalam praktik di sekolah, dengan keterbatasan
Kebimbangan ini merupakan perwujudan dari waktu dan tenaga, sangat sulit untuk mengumpulkan
kurangnya pengetahuan dan keterampilan siswa informasi yang lengkap. Untuk itu, guru BK-lah
dalam merencanakan karier. Hal ini mengakibatkan yang selama ini bertanggung jawab dalam
banyak diantara siswa yang memilih untuk menangani permasalahan karier siswa. Konselor
melanjutkan karier berdasarkan keinginan dari pihak (guru BK di sekolah) berkewajiban untuk membantu
lain, seperti pilihan orangtua atau guru. Bahkan tidak siswa mencapai tugas perkembangan pada aspek
sedikit ditemukan siswa yang memilih karier hanya karier secara optimal, yang disesuaikan dengan
karena ikut pilihan temannya, karena tidak mampu potensi diri siswa. Oleh karena itu, konselor
mengambil keputusan karier bagi dirinya sendiri. membimbing siswa dalam membuat persiapan karier
yang matang, dan mendampingi siswa dalam
Pemilihan karier oleh siswa SMK bisa membuat keputusan terkait dengan karier.
dilakukan dengan mudah apabila siswa sudah
menguasai konsep diri dengan baik, memiliki Bantuan yang diberikan oleh konselor
pengetahuan yang cukup mengenai berbagai pilihan kepada siswa berupa pemberian layanan informasi
karier yang ada, serta memiliki keterampilan yang terkait karier agar memudahkan siswa dalam
baik dalam mengolah informasi karier yang ada. merencanakan karier yang sesuai dengan potensi
Penguasaan konsep diri atau pemahaman diri yang siswa. Layanan informasi yang diberikan oleh
baik adalah salah satu hal penting yang berhubungan konselor harus lengkap dan sesuai dengan apa yang
dengan karier siswa. Pengetahuan tentang berbagai dibutuhkan siswa. Karenanya, konselor memerlukan
pilihan karier juga menjadi hal penting yang harus suatu media/alat yang dapat mempermudah tugas
diketahui oleh siswa dalam merancang persiapan konselor. Media yang dapat digunakan salah satunya
karier. Begitu pula dengan keterampilan mengolah adalah buku panduan. Sesuai Permendiknas No 2
berbagai informasi karier yang ada, sehingga Tahun 2008 tentang Buku, buku panduan termasuk
menghasilkan persiapan karier yang baik dan sesuai dalam buku pengayaan yaitu buku yang memuat
dengan siswa. Namun pada praktiknya, masih materi yang dapat memperkaya buku teks pendidikan
banyak ditemukan siswa yang tidak memiliki konsep dasar, menengah dan perguruan tinggi. Penggunaan
diri yang baik, siswa dengan pengetahuan karier buku panduan dapat berupa kebutuhan siswa tentang
yang minim, dan tidak memiliki keterampilan informasi karier maupun bantuan dalam persiapan
pengambilan keputusan. Dengan banyaknya siswa karier.
yang mengalami kendala dalam menentukan karier,
menjadikan salah satu alasan penting diperlukannya Kondisi yang ada di SMK Dharma Wanita
layanan informasi karier bagi siswa, sebagai wadah adalah pemberian layanan bimbingan dan konseling
untuk memfasilitasi siswa dalam mengeksplorasi dan oleh konselor hanya ditujukan bagi siswa kelas XII,
merencanakan karier siswa. Pelaksanaan layanan termasuk layanan informasi karier. Layanan tersebut
informasi karier di SMK dilakukan oleh guru BK juga hanya dilaksanakan satu kali tanpa pemberian
atau konselor melalui layanan bimbingan dan tindak lanjut ataupun pendampingan dalam proses
konseling bidang bimbingan karier. Layanan persiapan karier. Selama ini, konselor di SMK
informasi karier ini berfungsi untuk membantu siswa Dharma Wanita Gresik belum melakukan tindakan
dalam mengenali diri dan pilihan-pilihan karier yang penanganan bagi siswa dengan pemilihan karier yang
ada, serta sebagai usaha dalam merencanakan karier. bermasalah. Hasil wawancara dengan Rahmania
Wulandari, siswi kelas XII SMK Dharma Wanita
Setiap siswa pasti akan mengalami situasi Gresik menyebutkan bahwa masih belum memiliki
dimana siswa dihadapkan pada pilihan karier, gambaran mengenai kariernya. Hal ini bisa terjadi
termasuk siswa SMK. Pada dasarnya setiap siswa karena kurangnya informasi yang dimiliki siswa
menginginkan kesuksesan pada karier yang tentang karier. Sementara Melinia yang juga siswi
dipilihnya, untuk itu diperlukan pengetahuan yang kelas XII SMK Dharma Wanita Gresik mengatakan
2
Pengembangan Buku Panduan Persiapan Karier Model Cognitive Information Processing (CIP) untuk
Siswa Kelas XI Smk Dharma Wanita Gresik
bahwa dirinya bingung ingin melanjutkan kuliah Sedangkan teori trait and factor secara
dimana, dikarenakan minimnya informasi yang sederhana dapat diartikan sebagai teori yang
didapatkan tentang pilihan karier yang ada, dan mencocokkan karakter individu dengan tuntutan
bagaimana cara untuk memilihnya sesuai dengan suatu okupasi tertentu. Karakteristik utama teori ini
bakat, minat, dan kemampuan. adalah adanya asumsi bahwa individu mempunyai
pola kemampuan unik atau traits yang dapat diukur
Hasil pengisian DCM di 5 kelas pada secara obyektif dan berkorelasi dengan tuntutan
jenjang kelas XI dan XII SMK Dharma Wanita berbagai jenis pekerjaan (Munandir, 1996).
Gresik, pada aspek “saya ingin mengetahui bakat
dan kemampuan saya” di memperoleh persentase Fenomena ketidakmampuan siswa dalam
sebesar 50,9% yang tergolong derajat masalah E. memilih alternatif karier tersebut muncul
Kemudian pada aspek “saya sukar untuk dikarenakan siswa yang tidak bisa membuat
menetapkan pilihan SLTA/Perguruan Tinggi” perencanan karier yang mengakibatkan siswa
memiliki persentase sebesar 26,4% dan termasuk mengalami ketidaksesuaian pada tahap pendidikan
derajat masalah D. Terakhir, pada aspek “cita-citaku lanjutan. Hal ini disebabkan karena minimnya
selalu goyah/berubah” memperoleh persentase informasi yang dimiliki siswa yang berkaitan dengan
sebesar 34% yang tergolong derajat masalah D. pengetahuan tentang diri sendiri (self-knowledge),
pengetahuan tentang pilihan-pilihan (occupationa
Permasalahan-permasalahan tersebut knowledge), cara mengolah dan memproses
penting untuk segera ditangani, agar tidak menjadi informasi (CASVE cycle), dan membuat keputusan
hambatan bagi persiapan karier siswa. Seperti pada (metacognitions). Peterson (2002) menyatakan
beberapa siswa kelas X dan XI di SMK Dharma bahwa sebelum membuat keputusan, siswa harus
Wanita Gresik yang mengalami ketidakcocokan mengenali diri mulai dari memahami nilai, pilihan,
terhadap jurusannya sekarang, yang tidak sesuai dan kemampuan. Selanjutnya siswa harus
dengan minat dan kemampuannya, sehingga siswa mengetahui pilihan-pilihan yang memunculkan
merasa kesulitan untuk mengikuti kegiatan gagasan-gagasan yang diperoleh dari pengalaman
pembelajaran. Akibatnya, siswa lebih memilih untuk kerja sebelumnya atau pendidikan sebelumnya,
membolos, bahkan hingga tidak melanjutkan penilaian pengetahuan diri, dan pelaporan diri yang
sekolahnya. mengarah pada eksplorasi dan pengembangan
pengetahuan kerja. Setelah itu siswa bisa
Dari permasalahan-permasalahan yang mengembangkan keterampilan pengambilan
muncul terkait karier seperti belum memiliki keputusan yang berupa CASVE (Communication,
gambaran yang jelas tentang karier, kebingungan Analysis, Synthesis, Valuing, Executing) yang
untuk menentukan karier, serta kesalahan membantu siswa dalam membuat keputusan karier.
penempatan, dapat disimpulkan bahwa permasalahan
yang dimiliki siswa SMK terkait karier muncul Siswa yang menguasai komponen tersebut
akibat kurangnya pengetahuan tentang diri, yaitu (CASVE), bukan hanya akan membuat keputusan
bakat; minat; dan kemampuan, dan minimnya yang tepat bagi diri mereka sendiri, tetapi juga
informasi yang didapatkan tentang karier, serta memiliki fungsi produktif bagi masyarakat yang
ketidakmampuan mengolah informasi yang ada lebih besar daripada orang yang memiliki kecocokan
sebagai acuan dalam merencanakan karier siswa. pekerjaaan. Komponen itu diantaranya adalah self-
knowledge, occupational knowledge, CASVE cycle,
Hal ini bisa diatasi dengan menerapkan dan metacognitions yang kesemuanya merupakan
suatu teori karier. Teori karier Donald Super domain dalam teori CIP (Cognitive Information
(Osipow, 1983) mengelaborasi konsep kematangan Processing) (Peterson etc, 2004).
vokasional. Kematangan vokasional memungkinkan
pengamat untuk menilai laju dan tingkat The aims of the CIP approach are to help
perkembangan individu sehubungan dengan hal persons make an appropriate current career choice
karier. Hal ini bisa diduga bahwa perilaku vokasional and, while doing so, to learn improved problem-
yang matang akan menganggap bentuk yang berbeda solving and decision-making skills that they will
tergantung pada konteks yang diberikan oleh tahap need for future choice (Sampson etc, 2004). Artinya,
kehidupan individu. Perhatian terhadap pilihan karier teori CIP berfokus pada bagaimana membuat
sebagai keputusan yang terjadi pada masa remaja keputusan karier, daripada menekankan pada hasil
hanya mencerminkan segmen perilaku vokasional keputusan. Teori ini dirancang untuk membantu
penting dalam kehidupan individu. Untuk memahami siswa membuat pilihan karier yang tepat pada saat
sepenuhnya kehidupan vokasional seseorang, seluruh ini, sekaligus belajar meningkatkan kemampuan
siklus harus diperhatikan. Super juga mencatat peran dalam menyelesaikan masalah dan pembuatan
yang berbeda dari lingkungan dan faktor keturunan keputusan yang akan dibutuhkan oleh siswa di masa
dalam pematangan dan perhatian terhadap aspek- depan.
aspek lingkungan yang dapat dimanipulasi untuk
memfasilitasi kematangan vokasional.
3
Pengembangan Buku Panduan Persiapan Karier Model Cognitive Information Processing (CIP) untuk
Siswa Kelas XI Smk Dharma Wanita Gresik
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam MANFAAT PENELITIAN
penelitian pengembangan ini adalah apakah buku Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan
panduan persiapan karier model Cognitive penelitian diatas, maka diharapkan penelitian
Information Processing (CIP) untuk siswa kelas XI pengembangan ini dapat memberikan manfaat yang
di SMK Dharma Wanita Gresik mampu memenuhi terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan
kriteria akseptabilitas produk berdasarkan kegunaan, manfaat praktis. Manfaat pengembangan ini dapat
kelayakan, ketepatan, dan kepatutan? diungkapkan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
TUJUAN PENELITIAN Diharapkan buku panduan persiapan karier
Berdasarkan permasalahan yang telah bagi siswa SMK ini dapat memberikan masukan
dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk pengembangan pengetahuan serta inovasi pada
menghasilkan produk berupa buku panduan layanan bimbingan dan konseling utamanya dalam
persiapan karier bagi siswa kelas XI SMK yang bidang layanan bimbingan karier di sekolah serta
memenuhi kriteria akseptabilitas diterimanya produk dapat memberikan informasi karier kepada siswa
berdasarkan nilai kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan konselor tentang persiapan karier untuk siswa.
dan kepatutan.
2. Manfaat Praktis
4
Pengembangan Buku Panduan Persiapan Karier Model Cognitive Information Processing (CIP) untuk
Siswa Kelas XI Smk Dharma Wanita Gresik
5
Pengembangan Buku Panduan Persiapan Karier Model Cognitive Information Processing (CIP) untuk
Siswa Kelas XI Smk Dharma Wanita Gresik
sebagainya) untuk sesuatu (Kamus Besar Bahasa didasarkan pada pemikiran “bahwa konseling karier
Indonesia). Sedangkan menurut Dalyono (2005), harus lebih fokus untuk membantu siswa dalam
kesiapan adalah kemampuan yang cukup, baik fisik mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan
maupun mental karier yang bijaksana, bukan pada keputusan karier itu
Karier sendiri”.
Murray (dalam Supriatna, 2006) mendefinisikan Pendekatan CIP memungkinkan konselor untuk
karier sebagai suatu rentangan aktivitas pekerjaan yang terus menangani permasalahan karier konseli saat ini, dan
saling berhubungan, dalam hal ini seseorang memajukan mengajari konseli keterampilan dalam membuat
kehidupannya dengan melibatkan berbagai perilaku, keputusan karier selama rentang kehidupannya (Peterson,
kemampuan, sikap, kebutuhan, aspirasi dan cita-cita 2002).
sebagai satu rentang hidupnya sendiri.
Karier merupakan segala hal yang terkait Tujuan Teori Cognitive Information Processing (CIP)
dengan berbagai pilihan pribadi, pendidikan, perilaku Tujuan pendekatan Cognitive Information
pribadi dan sosial mempelajari bagaimana cara belajar, Processing (CIP) adalah untuk membantu siswa
tanggung jawab sosial dan aktivitas-aktivitas waktu luang membuat keputusan karier yang bijak dan tepat, serta
yang berkaitan dengan keseluruhan gaya hidup (Gysbers belajar meningkatkan keterampilan pemecahan masalah
& Moore, 1981). dan pengambilan keputusan karier yang diperlukan untuk
pilihan-pilihan di masa mendatang (Sampson etc, 2004)
COGNITIVE INFORMATION PROCESSING CIP
Pendekatan CIP dibentuk dari dua gagasan Asumsi Pendekaran dalam Teori Cognitive
utama, yaitu: (a) Piramida domain Pengelolahan Information Processing (CIP)
Informasi (berisi pemecahan masalah karier dan a. Pemecahan masalah karier dan pengambilan
pengambilan keputusan yang melibatkan pengetahuan keputusan melibatkan emosi (afektif) serta pikiran
diri, pengetahuan tentang pilihan karier, keterampilan (kognitif).
pengambilan keputusan, dan metakognisi; (b) siklus b. Pemecahan masalah karier yang efektif dan
CASVE (proses pemecahan masalah dan pengambilan pengambilan keputusan melibatkan pengetahuan
keputusan yang melibatkan fase komunikasi, analisis, dan suatu proses untuk berpikir tentang pengetahuan
sintesis, penilaian, dan pelaksanaan). yang diperoleh.
c. Belajar dari pengalaman kita sendiri dan dunia
Latar Belakang Pendekatan Cognitive Information dengan cara lebih kompleks.
Processing (CIP) d. Pemecahan masalah karier dan keterampilan
Sejak tahun 1971, pendekatan layanan karier membuat keputusan, seperti dengan keterampilan
berkembang di Universitas Florida akibat adanya lainnya, kita dapat meningkatkan kemampuan kita
hubungan yang saling mempengaruhi antara teori, untuk membuat pilihan melalui pembelajaran dan
praktik, dan penelitian. Pendekatan ini menerapkan praktik.
Cognitive Information Processing (CIP) dengan
menggunakan proses siswa untuk memecahkan masalah Pemecahan masalah karier dan keterampilan
karier dan membuat keputusan karier (Sampson etc, membuat keputusan, seperti dengan keterampilan
2004). lainnya, kita dapat meningkatkan kemampuan kita untuk
Pendekatan CIP dibentuk dari dua gagasan membuat pilihan melalui pembelajaran dan praktik dari
utama, yaitu: (a) Piramida domain Pengelolahan pengetahuan diri (pemahaman individu tentang diri,
Informasi (berisi pemecahan masalah karier dan nilai-nilai, minat, bakat) dan pengetahuan kerja
pengambilan keputusan yang melibatkan pengetahuan (informasi seperti kondisi kerja, kebutuhan pelatihan,
diri, pengetahuan tentang pilihan karier, keterampilan dan informasi gaji- dikombinasikan dengan pemahaman
pengambilan keputusan, dan metakognisi; (b) siklus tentang persamaan dan perbedaan antara pekerjaan yang
CASVE (proses pemecahan masalah dan pengambilan berbeda).
keputusan yang melibatkan fase komunikasi, analisis,
sintesis, penilaian, dan pelaksanaan).
Gagasan CIP ini bisa diaplikasikan secara
mandiri (tanpa melibatkan teori lain), atau juga bisa
digunakan untuk mengatur pengaplikasian teori karier
lainnya dan sumber-sumber yang masih berhubungan,
seperti teori Holland.
6
Pengembangan Buku Panduan Persiapan Karier Model Cognitive Information Processing (CIP) untuk
Siswa Kelas XI Smk Dharma Wanita Gresik
7
Pengembangan Buku Panduan Persiapan Karier Model Cognitive Information Processing (CIP) untuk
Siswa Kelas XI Smk Dharma Wanita Gresik
Hasil data kualititaif juga menunjukkan bahwa layanan bimbingan dan konseling pada bidang
buku panduan persiapan karier model Cognitove bimbingan karier. Buku panduan ini juga
Information Processing (CIP) sudah dapat digunakan diharapkan mampu untuk memberikan ide kepada
dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, konselor sekolah atau guru BK tentang tema
dan untuk membantu siswa dalam mempersiapkan karier layanan yang belum pernah dilakukan serta belum
lanjut yang dilihat dari segi kegunaan, kelayakan, memiliki media pendukung yang sesuai.
ketepatan, dan kepatutan. 2. Bagi Siswa
Siswa diharapkan dapat memanfaatkan
SIMPULAN buku panduan ini sebagai media untuk memahami
Penelitian pengembangan buku panduan keinginan karier, bakat dan minat, nilai – nilai
persiapan karier menggunakan metode penelitian karier, serta melatih keterampilan karier sehingga
pengembangan Borg & Gall yang telah disederhanakan siswa mampu dengan percaya diri menentukan
oleh Tim Puslitjaknov. Tahapan-tahapan yang telah pilihan kariernya.
dilakukan dalam penelitian pengembangan ini hanya 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
sampai pada tahap ke tiga, sehingga tahapan yang Pengembangan buku panduan yang
dilakukan adalah (1) Penelitian dan pengumpulan terbatas pada uji calon pengguna, diharapkan
informasi awal terbagi atas a) Need Assesment, dan b) mampu untuk dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya
studi kepustakaan, (2) pengembangan draf produk, (3) dalam tahapan penelitian pengembangan hingga
penilaian validitas dari uji ahli materi, media, dan calon uji coba lapangan yaitu menguji efektivitas
pengguna, serta merevisi hasil produk uji coba. kelompok kecil dan kelompok besar dari
Berdasarkan hasil uji ahli materi, perolehan penggunaan buku panduan. Selain itu juga
presentase dengan kriteria kegunaan sebesar 100%, diharapkan peneliti dapat melengkapi bebagai
kriteria kelayakan sebesar 93.75%, kriteria ketepatan macam universitas sebagai sumber rujukan
sebesar 100%, kriteria kepatutan sebesar 95%. Sehingga selanjutnya, selalu meningkatkan serta
rata-rata keseluruhan kriteria yang diperoleh adalah mengembangkan informasi tentang
97.18 %. Apabila dibandingkan dengan kriteria kecenderungan masalah yang sedang dihadapi
kelayakan produk menurut Mustaji (2005) adalah sangat oleh siswa saat ini agar pemberian layanan
baik, tidak perlu direvisi. maupun pengembangan media yang akan
Sementara untuk hasil uji validitas ahli media, dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan
hasil rata-rata kriteria kelayakan produk sebesar 91.67% lapangan.
dengan kategori sangat baik, tidak perlu direvisi (menurut
Mustaji, 2005). Adapun hasil uji validitas calon DAFTAR PUSTAKA
(konselor) secara kuantitatif menunjukkan bahwa buku Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
panduan perencanaan karier siswa memenuhi kriteria Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
kegunaan sebesar 91.60%, kelayakan sebesar 87.50%, Committee, Joint. 1991. Standards for Evaluations Of
ketepatan sebesar 80%, dan kepatutan sebesar 93.75%. Educational Programs, Projects, And Materials.
Hasil penilaian secara keseluruhan adalah 87.50% apabila Terjemahan.Semarang: IKIP Semarang Press.
dibandingkan dengan kriteria kelayakan menurut Mustaji Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka
(2005) telah memenuhi kriteria sangat baik, tidak perlu Cipta.
direvisi. Sementara untuk hasil penilaian uji ahli Departemen Pendidikan Nasional . 2008 . Peraturan
pengguna (siswa) secara kuantitatif menunjukkan bahwa Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun
buku panduan persiapan karier memenuhi kriteria 2008 Tentang Buku. [Online]. Tersedia:
kegunaan sebesar 89.98%, kelayakan sebesar 80%, http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
ketepatan sebesar 83.33%,, dan kepatutan sebesar 87.5%. content/uploads/2016/12/Isi-Permendiknas-2-
Hasil penilaian secara keseluruhan adalah 85.19% apabila thn-2008.pdf. Diakses 15 September 2017
dibandingkan dengan kriteria kelayakan menurut Mustaji 05.49.
(2005) telah memenuhi kriteria sangat baik, tidak perlu Dillard, J.M. 1985. Life Long Career Planning. Ohio:
direvisi. Charles E. Merrill Publishing Co. [Online].
Tersedia:
SARAN http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/11/m
Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat anfaat-perencanaan-karier.html. Diakses 17
beberapa saran yang ditunjukkan kepada beberapa pihak September 20.40.
yaitu: Gibson, dkk. 1995. Organisasi dan Manajemen (Edisi
1. Bagi guru bimbingan dan konseling (Konselor Keempat). Jakarta : Erlangga.
sekolah) Gysbers, N. C., & Moore, E. Y. 1981. Improving
Buku panduan persiapan karier Guidance Programe. Englewood Cliffs, NJ:
diharapkan dapat membantu dan mempermudah Pretince – Hall.
guru bimbingan dan konseling dalam memberikan Kurniasih, Imas & Berlin Sani. 2014. Implementasi
layanan informasi mengenai pentingnya persiapan Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan.
karier kepada siswa, selain itu juga dapat Surabaya: Kata Pena.
dimanfaatkan sebagai media dalam pelaksanaan
8
Pengembangan Buku Panduan Persiapan Karier Model Cognitive Information Processing (CIP) untuk
Siswa Kelas XI Smk Dharma Wanita Gresik