Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Kew arganegaraan

Negara dan Sistem Pemerintahan

Program
Fakultas Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Studi

2 Priyo Dwi Anggoro,M.Pd

Abstract Kompetensi

Sistem Pemerintahan dikenal dengan 2 Setelah proses pembelajaran


yaitu Presidensiel dan parlementer. mahasiswa diharapkan memahami
sistem negara dan bentuk
Presidensiel terjadi mana kala kekuasaan
pemerintahan di Indonesia dan
berat di Presiden dan parlementer terjadi dunia
bila kekuasaan berat diParlemen. Untuk
Indonesia saat ini lebih mengarah ke
Presidensiel

2019
Pendidikan
1 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Priyo Dwi Anggoro,M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
A. PENDAHULUAN
Pada abad 21 ini, Setiap orang tinggal dalam suatu Negara tertentu. Demikian
pula dengan warganegara Indonesia bearati orang yang menempati dalam
wilayah territorial negara Indonesia. Hal tersebut juga bearti membawa
konsekuensi menempati tanah air Indonesia dan berarti pulaorang tersebut tidak
bisa lepas dari konsep Negara Indonesia beserta hak dan kewajibanya. Negara
hadir dan diperlukan terutama dengan tatanan untuk hidup bersama dalam
rangka mencapai tujuan bersama pula. Tujuan bersama merupakan hal yang
dapat dikatakan harus ada dalam suatu negara.
Negara hadir bersamaan atau seiring sejalan dengan adanya warganegara.
Negara ada dan hadir bersamaan dengan warganegara. Antara warganegara
dan negara tidak bisa dilepaskan. Adanya negara karena adanya warganegara
dan juga sekaligus kebalikannya. Warganegara tinggal dalam suatu wilayah
dengan karakteristik tertentu disertai dengan hak dan kewajiban sebagai
warganegara. Pengakuan terhadap Negara yang dilakukan oleh seseorang
dalam suatu Negara membawa konsekuensi lahirnya hak dan kewajiban
bernegara, termasuk pula dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI).
Warganegara termasuk didalamnya terdapat warganegara Indonesia(WNI) dan
warganegara asing(WNA). Yang membedakan antara keduanya adalah
menyangkut hak dan kewajibannya tersebut.
Negara Indonesia lahir dan dibentuk berkaitan dengan keinginan dari warga
Indonesia sendiri.. Negara Indonesia dibentuk untuk mencapai tujuan bersama
serta tentunya menghadapi tantangan yang tidak bisa dihadapi secara Individu.
Kebersamaan dan keinginan untuk hidup bersama, mengejar tujuan dan cita-cita
secara bersama itulah yang merupakan alasan yang paling mendasar lahirnya

2019
Pendidikan
2 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Priyo Dwi Anggoro,M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
negara Indonesia termasuk dalam hal ini karena adanya penderitaan yang
dialami secara bersama.

B. NEGARA
Kata Negara berasal dari state(Inggris), staat(Belanda) dan etat (Perancis).
Secara etimologi(bahasa) Negara berarti keadaan yang berdiri tegak (kokoh),
lurus (tak tergoyahkan) termasuk mengandung unsur ketetapan akan kebaikan
dan kebenaran. Dari kata itu pula lahirlah status, statum, dan yang terakhir
standing. Dari pengertian yang terakhir itu juga mengarah pada kedudukan,
tempat berdiri yang tetap, konsisten dan jelas. Negara menjadi sesuatu pijakan
yang kuat, tegak dan benar terutama tentunya sesuai dengan kehendak orang
atau sekelompok orang yang mendiami.
Dari pengertian Negara secara bahasa (etimologi) tersebut mempertegas dan
menjelaskan bahwa Negara adalah organisasi yang mengarah pada sesuatu
yang tegak (lurus) dan jelas (tidak membingungkan) dan itu sejalan dengan
kehidupan bersama manusia sehingga sejalan dengan keinginan manusia.
Manusia secara umum selalu mendambakan kehidupan yang tegak, jelas dan
mengarah pada kebaikan. Kebaikan yang diinginkan umat manusia akan
terwujud dan diupayakan untuk dan demi manusia /kelompok manusia itu
sendiri. Dari situ pengertian Negara menjadi meluas dan semakin kompleks,
terlebih-lebih di Negara modern di abad ini. Setiap manusia modern bertempat
tinggal dalam negara,. mengapa?jawaban yang paling mendasar dan umum
adalah sebagai berikut:
1. Manusia makhluk sosial (tidak bisa hidup sendiri)
2. Manusia makhluk politik (memiliki naluri untuk berkuasa)
Dengan demikian Negara dapat didefiniskan sebagai organisasi yang
melindungi individu, wilayah, dan masyarakat yang lemah dari individu atau
penguasa yang otoriter. Negara menyangkut sekelompok kecil orang yang

2019
Pendidikan
3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Priyo Dwi Anggoro,M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
memerintah (pemerintah) dan rakyat (kelompok yang diperintah). Negara
juga berkaitan dengan organisasi kekuasaan. Untuk yang terakhir inilah yang
membedakan dengan oragnisasi lainnya, semisal organisasi mahasiswa,
organisasi profesi, organisasi bisnis dan lain sebagainya. Negara adalah
organisasi yang berkaitan dengan kekuasaan (power) dan juga tentunya
berkaitan dengan kebijakan (policy).

Definisi Negara menurut beberapa ahli adalah :


 John Locke dan Rousseau :
negara adalah suatu badan atau organisasi hasil dari pada perjanjian
masyarakat
 Max Weber :
Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah
 Mac Iver :
Suatu negara harus memenuhi tiga unsur pokok yaitu pemerintahan,
komunitas atau rakyat dan wilayah.

C. UNSUR NEGARA
Terbentuknya negara dapat terjadi karena adanya beberapa unsur. Unsur-unsur
pembentuk negara tersebut adalah sebagai berikut :
1) Rakyat
Rakyat didefinisikan sebagai semua orang yang berdomisili di wilayah
Negara tertentu serta menyatakan kesepakatan diri ingin bersatu
(berkomitmen pada Negara). Didalam rakyat terdapat penduduk. Keduanya
sebenarnya tidak persis sama karena penduduk adalah orang atau
sekelompok orang yang menempati wilayah tertentu dalam suatu wilayah
Negara. Bedanya penduduk dengan rakyat, kalau rakyat adalah orang atau
sekelompok orang yang menempati suatu Negara tertentu dan berkomitmen

2019
Pendidikan
4 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Priyo Dwi Anggoro,M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
pada Negara tersebut. Ruang lingkup Negara secara territorial atau wilayah
lebih luas daripada penduduk. Sedangkan warganegara adalah status hukum
orang atau sekelompok orang yang mendiami wilayah Negara tersebut.
Warganegara Indonesia karena statusnya berarti orang yang mempunyai hak
dan kewajiban sebagai waganegara Indonesia. Sedangkan orang
asing(WNA) tidak terikat pada hak dan kewajiban sebagai warganegara
Indonesia.
2) Wilayah (batas wilayah yg jelas, darat laut udara).
Indonesia diapit dua samudra dan dua benua, berbentuk kepulauan dan
punya garis terpanjang di dunia. Indonesia memiliki 18.000 pulau dan baru
sekitar 6000 pulau yang diberi nama. Jumlah pulau di Indonesia yang banyak
apalagi ada sekitar 12.000 pulau yang belum diberi nama memberi
kerawanan bagi bangsa Indonesia. Kerawanan itu sering terjadi bahkan ada
beberapa pulau yang lepas dari Indonesia yaitu Sipadan dan Ligitan. Belum
lama ini juga terdapat beberapa pulau di Talaud(Sulawesi Utara) yang
hamper lepas dari perhatian Pemerintah RI karena berdekatan dengan
Filipina. Hal semacam itu kalau tidak diperhatikan akan menimbulkan
permasalahan yang rumit bagi bangsa ndonesia. Permasalahan pulau-pulau
terluar, dan batas-batas wilayah Indonesia terluar sering tidak tertangani
dengan baik. Hal tersebut bias berarti lemahnya Pemerintah Indonesia dalam
menjaga wilayah dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3) Pemerintah
System pemerintahan yang dianut oleh Indonesia adalah system
pemerintahan presidensial. Dalam system ini, presiden memiliki hak
prerogative untuk memilih dan mengangkat serta memberhentikam para
menteri sebagai pembantunya. Dalam implementasinya, system
pemerintahan Indonesia menerapkan system desentralisasi yang berintikan
pada pemebrian otonomi kepada kepala daerah tingkat I dan kabupaten atau
kota untuk mengelola dan mengeksplorasi sumber daya alam maupun

2019
Pendidikan
5 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Priyo Dwi Anggoro,M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
manusia yang ada di daerah untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
didaerahnya secara optimal.

D. KLASIFIKASI NEGARA
Klasifikasi Negara dapat dilihat berdasarkan beberapa indikator, yaitu :
1) Berdasarkan jumlah orang :
Monarkhi, Aristokrasi, Demokrasi, Tirani, Oligarkhi, Mobokrasi.
2) Bentuk negara modern :
Negara Kesatuan dan Federasi
3) Asas Penyelenggaraan Kekuasaan :
Ekonomi (negara agraris, industri, industri maju); Politik (demokratis, otoriter);
Sistem Pemerintahan (presidensial, parlementer), Idiologi (sosialis, liberal,
komunis)

E. SIFAT ORGANISASI NEGARA

1) Memaksa (memaksakan kehendak dan kekuasaan melalui jalur hukum,


kekuasaan, dan kekerasan)
2) Monopoli (menguasasi dan tanpa saingan terhadap kepentingan negara)
3) Totalitas (Semua hal terkait dengan kewenangan negara (pungutan pajak,
bela negara dan kesamaan dihadapan hukum)

F. FUNGSI NEGARA
1) Pertahanan dan Keamanan, melindungi rakyat, wilayah dan pemerintahan
dari Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG) baik dari dalam
maupun luar negeri
2) Pengaturan dan ketertiban (menciptakan UU, dan melaksanakan sehingga
terjadi ketertiban umum)

2019
Pendidikan
6 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Priyo Dwi Anggoro,M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
3) Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran (memanfaatkan SDA dan SDM untuk
kemakmuran bangsa)
4) Fungsi Keadilan (menerapkan keseimbangan hak dan kewajiban dan
penegakan fungsi hukum)

G. ELEMEN KEKUATAN NEGARA


1. Sumberdaya Manusia (jumlah, kualitas, budaya, dan kesehatan)
2. Teritorial Negeri (luas wilayah, letak dan iklim)
3. Sumberdaya Alam (Kesuburan alam, tambang, dll)
4. Kapasitas Pertanian dan Industri
5. Kekuatan militer dan mobilitasnya
6. Elemen Power (tidak berwujud; kepribadian, kepemimpinan dll)

H. HUBUNGAN NEGARA DENGAN WARGA NEGARA

1) Negara berkewajiban melindungi kepentingan seluruh rakyat tanpa kecuali

2) Negara menjamin kebebasan beragama, pendidikan, kebudayaan,


kesejahteraan sosial, memelihara anak miskin & orang terlantar.

3) Warganegara berkewajiban memenuhi sepenuhnya kebutuhan negara


(memberikan kontribusi ide, gagasan, peran serta dan taat membayar pajak)

F. Kennedy mengatakan “jangan tanyakan apa yang bisa negara berikan


kepadamu, tapi tanyakanlah pada dirimu apa yang bisa kamu berikan untuk
negaramu”

I. PEMBAGIAN KEKUASAAN

Dalam negara kekuasaan dibagi ke dalam:

1) Badan Pembuat Undang-Undang (UU) yaitu BADAN LEGISLATIF seperti


DPR RI, DPRD I dan DPRD II untuk peraturan daerah)

2019
Pendidikan
7 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Priyo Dwi Anggoro,M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
2) Badan yang menjalankan Undang-undang yaitu BADAN EKSEKUTIF. Badan
ini di Indonesia dijalankan oleh Presiden, Wapres, Menteri, Gubernur,
Bupati/Walikota)

3) Badan mengadili yaitu BADAN YUDIKATIF (mengadili dan menerapkan


hokum). Di Indonesia ada Mahkamah Agung (Pengadilan Negeri, Pengadilan
Tinggi, dan MA); Mahkamah Konstitusi (melakukan uji material UU); Komisi
Yudisial (merekrut hakim agung), KPK

J. SISTEM PEMERINTAHAN

Sistem Pemerintahan dikenal dengan 2 yaitu Presidensiel dan parlementer.


Presidensiel terjadi mana kala kekuasaan berat di Presiden dan parlementer
terjadi bila kekuasaan berat diParlemen. Untuk Indonesia saat ini lebih mengarah
ke Presidensiel.

K. PENGERTIAN SISTEM PEMERINTAHAN


Sistem pemerintahan terdiri dari gabungan dua kata yaitu sistem dan
pemerintahan, demikian apabila dilihat dari sisi etimologis. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur
saling berkaitan sehingga membentuk totalitas. Secara umum sistem merupakan
suatu struktur yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang
saling berhubungan dan apabila salah satu atau sebagian diantara komponen
tersebut tidak atau kurang berfungsi, akan mempengaruhi komponen-komponen
yang lainnya.
Istilah pemerintahan dapat diartikan baik secara luas maupun sempit.
Dalam arti luas, pemerintahan adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara
dalam menyelenggarakan kesejahteraan, dan meningkatkan derajat kehidupan
rakyat secara untuk menjamin kepentingan negara itu sendiri, jadi bukan saja
dikaitkan dengan pemerintahan yang menjalankan fungsi eksekutif saja tetapi
hubungannya dengan fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam hal ini
pengertian pemerintahan mencakup ke semua fungsi tersebut di atas. Dalam arti
sempit adalah hanya menyangkut fungsi eksekutif saja. Demikian pula Bagir
Manan menguraikan bahwa pemerintahan pertama-pertama diartikan sebagai
keseluruhan lingkungan jabatan dalam suatu organisasi. Dalam organisasi
negara, pemerintahan sebagai lingkungan jabatan adalah alat-alat kelengkapan
negara, seperti jabatan eksekutif, jabatan legislatif, jabatan yudikatif, dan jabatan
supra struktur lainnya.

2019
Pendidikan
8 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Priyo Dwi Anggoro,M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Jadi fungsi-fungsi lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif yang saling
berhubungan, bekerja sama dan mempengaruhi satu sama lain merupakan satu
sistem atau dengan perkataan lain, sistem pemerintahan adalah cara kerja
lembaga-lembaga negara dan hubungannya satu sama lainnya.
Kalangan para pakar, sistem pemerintahan diartikan sebagai sistem
hubungan dan tata kerja antara lembaga-lembaga negara. Dalam konsep hukum
tata negara sistem pemerintahan adalah suatu sistem hubungan antara lembaga
legislatif dengan lembaga eksekutif. A. Hamid S Attamimi mengartikan sistem
pemerintahan negara pada hakikatnya membicarakan sistem kerja pemerintahan
yang dilakukan
Secara etimologi pemerintahan berasal dari kata sebagai berikut :
1. Kata dasar “perintah” berarti melakukan pekerjaan menyuruh.
2. Penambahan awalan pe menjadi “pemerintah” berarti badan yang melakukan
kekuasaan memerintah.
3. Penambahan akhiran an menjadi “pemerintahan” berarti perbuatan, cara, hal
atau urusan daripada badan yang memerintah tersebut.[8]
Menurut doktrin hukum tata negara , pengertian sistem pemerintahan negara
dapat dibagi kedalam tiga pengertian, yaitu sebagai berikut :
 Sistem Pemerintahan Negara dalam arti paling luas adalah tatanan yang
berupa struktur dari suatu negara dengan menitikberatkan hubungan antara
negara dan rakyat. Pengertian seperti ini akan menimbulkan model
pemerintahan monarki, aristrokasi, dan demokrasi.
 Sistem Pemerintahan Negara dalam arti luas suatu tahanan atau struktur
pemerintahan negara yang bertitik tolak dari hubungan antarsemua organ
negara, termasuk hubungan antara pemerintah pusat dan bagian-bagian.
 Sistem Pemerintahan Negara dalam arti sempit adalah suatu tatanan atau
struktur pemerintah yang bertitik tolak dari hubungan sebagai organ negara di
tingkat pusat, khususnya antara eksekutif dan legislatif
Ø Sistem parlementer, yaitu parlemen (legislatif) mempunyai kedudukan yang lebih
tinggi daripada eksekutif. Contoh : Prancis, Belgia, Inggris, dll.
Ø .Sistem presidensial, yaitu parlemen (legislatif) dan pemerintah (eksekutif)
mempunyai kedudukan yang sama dan saling melakukan kontrol. Contoh :
Amerika Serikat, Indonesia, Brunai Darusalam, dll.
a. Sistem Pemerintahan Parlementer
Dimana dalam sistem ini dilakukan pengawasan terhadap eksekutif oleh
legislatif, jadi kekuasaan pearlemen yang besar dimaksudkan untuk memberikan
kesejahteraan yang lebih besar kepada rakyat, maka pengawasan atas jalannya
pemerintahan dilakukan oleh wakil rakyat yang duduk di parlemen.
Sistem pemerintahan yang dapat dijadikan model untuk sistem ini adalah
kerajaan Inggris.

2019
Pendidikan
9 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Priyo Dwi Anggoro,M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
Dengan demikian menurut sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai
berikut :
- Hal tersebut berdasarkan atas prinsip-prinsip pembagian kekuasaan.
- Dimana terjadi tanggung jawab berbalas-balasan antara eksekutif dan
legislatif, oleh karena itu pihak eksekutif boleh membubarkan parlementer
(legislatif) atau sebaliknya dia sendiri yang mesti meletakkan jabatan bersama-
sama kabinetnya, di saat kebijaksanaannya tidak dapat lago diterima oleh
kebanyakan suara para anggota parlemen.
- Dalam hal ini juga terjadi pertanggungjawaban bersama (timbalbalik) antara
PM dan kabinetnya.
- Eksekutif (baik PM maupun menteri-menterinya) terpilih sebagai Kepala
Pemerintahan sesuai dengan dukungan mayoritas parlemen.
b. Sitem Pemerintahan Presidensial
Dimana dalam sistem ini presiden memiliki kekuasaan yang kuat, karena selain
sebagai kepala negara juga sebagai kepala pemerintahan yang mengetuai
kabinet (dewan menteri-menteri). Oleh karena itu untuk tidak menjurus
diktatorisme maka diperlukan check and balances antara lembaga tinggi negara,
inilah yang disebut checking power with power.

L. SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

1) Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut Konstitusi RIS

Sistem Pemerintahan Indonesia menurut konstitusi RIS adalah sistem Pemerintah


Parlementer yang tidak murni. Pasal 118 konstitusi RIS antara lain :

a. Presiden tidak dapat di ganggu gugat


b. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah
Ketentuan pasal tersebut menunjukkan bahwa RIS mempergunakan sistem
pertanggung jawaban menteri.

2) Sistem Pemerintahan Indonesia menurut UUDS 1950

UUDS 1950 masih tetap mempergunakan bentuk sistem pemerintahan seperti yang
diatur dalam konstitusi RIS. Di dalam pasal 83 UUDS 1950 dinyatakan :

2019
Pendidikan
10 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Priyo Dwi Anggoro,M.Pd http://www.mercubuana.ac.id
a. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat
b. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah, baik
bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-
sendiri.

3) Sistem Pemerintahan menurut UUD 1945 sebelum diamandemen:

1. Kekuasaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR.


2. DPR sebagai pembuat UU.
3. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan.
4. DPA sebagai pemberi saran kepada pemerintahan.
5. MA sebagai lembaga pengadilan dan penguji aturan.
6. BPK pengaudit keuangan.

4) Sistem Pemerintahan setelah amandemen

1. MPR bukan lembaga tertinggi lagi.


2. Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD yang dipilih oleh
rakyat.
3. Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.
4. Presiden tidak dapat membubarkan DPR.
5. Kekuasaan Legislatif lebih dominan.
Negara indonesia adalah negara yang berbentuk republik. Pemerintahan republik
adalah suatu pemerintahan dimana seluruh atau sebagian rakyat memegang
kekuasaan yang tertinggi di dalam negara. Oleh karena itu, kadaulatan berada di
tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar.

2019
Pendidikan
11 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Priyo Dwi Anggoro,M.Pd http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai