Anda di halaman 1dari 10

1.

Jelaskan bahwa penyakit tidak menular dapat disebabkan oleh infeksi virus dan berikan
contohnya

2. Jelaskan mekanisme terjadinya penyakit kista ovarium sertakan dengan 5 jurnal nasional dan 5
jurnal internasional terkait penyakit tersebut

Jawab

1.Penyakit tidak menular dikatakan juga sebagai penyakit non infeksi atau penyakit yang tidak
disebabkan infeksi virus atau bakteri. Hal ini karena sebagian besar penyakit tidak menular
proses patologinya tidak melibatkan mikroorganisme. Akan tetapi tidak semua penyakit tidak
menular sama sekali tidak berkaitan dengan mikroorganisme. Pada penyakit tidak menular
infeksi mikroorganisme hanya menjadi salah satu factor timbulnya penyakit disamping factor-
faktor lain baik factor fisik, kimiawi, nutrisi, factor hormone dan lain-lain. Oleh karena itu
penyakit tidak menular factor risikonya bersifat multikausa sedangkan pada penyakit menular
bersifat sebaliknya. Pada penyakit tidak menular sekalipun salah satu factor pemicu timbulnya
suatu penyakit karena adanya infeksi mikroorganisme akan tetapi tidak akan terjadi penularan
penyakit tersebut baik dari orang ke orang maupun melaui perantara lain.

Adapun penyakit tidak menular yang salah satu faktornya dipicu karena adanya infeksi virus atau
bakteri tersebut berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel kanker. Jenis virus
ini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik.

Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :


1. Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salah satu
penyebab kanker leher rahim pada wanita.

2. Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah yang
ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)

3. Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.

4.Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di China virus ini
menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor lingkungan dan genetik.
5. Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker darah
6. Virus papova menyebabkan penyakit meningioma

7. Deoksiribovirus , yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA

Contoh virus jenis deoksiribovirus adalah:


1). virus pox (penyebab kanker seperti leukemia dan limfoma,

Adapun contoh penyakit yang disebabkan infeksi bakteri atau parasit yaitu

- Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena terjadinya
iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun lainnya tidak
menyebabkan kanker.
- Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.
- Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab kanker lambung,
dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis sehingga terjadi
peningkatan kecepatan siklus sel.

2. Kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantong (pocket, pouch ) yang tumbuh
abnormal di bagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan,nanah atau bahan-bahan
lain. Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairanatau materi semisolid yang tumbuh pada
atau sekitar ovarium. Kista ovarium merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai pada
wanita usia reproduksi. Sebagian dari kista itu menetap atau bahkan menghilang tanpa
pengobatan atau operasi. Susanto (2009) mengatakan bahwa 20 – 30% kista berpotensi menjadi
ganas. Salah satu tanda bahwa kista ovarium menjadi ganas adalah adanya pembesaran kista
yang cepat dalam waktu yang singkat.

Pemeriksaan USG transvaginal ditemukan kista ovarium pada hampir semua wanita
premenopouse dan terjadi peningkatan 14,8% pada wanita post menopouse. Kebanyakan dari
kista tersebut bersifat jinak. Kista ovarium fungsional terjadi pada semua umur, tetapi
kebanyakan pada wanita masa reproduksi. Dan kista ovarium jarang setelah masa menopouse.
Angka kematian akibat kista ovarium cukup tinggi karena penyakit ini awalnya tanpa gejala dan
tanpa menimbulkan keluhan. Perjalanan penyakit yang dianggap silent killer atau secara diam-
diam menyebabkan banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terserang kista
ovarium dan hanya mengetahui pada saat kista sudah teraba dari luar atau membesar. Beberapa
ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya kanker ovarium pada wanita di
atas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker masih belum jelas, sehingga dianjurkan pada wanita
yang berusia di atas 40 tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan
terjadinya kanker ovarium.

Kista ovarium lebih sering ditemukan pada wanita nulipara (Jacoeb 2008). Tumor paling
sering terdapat pada wanita berusia antara 20 – 50 tahun, dan jarang sekali pada masa
prapubertas (Wiknjosastro et.al. 2007, h.355). Taylor and Chandrasoma (2006, h.698)
menemukan tumor jinak terjadi pada kelompok usia yang lebih muda (20 – 40 tahun)
dibandingkan yang ganas (40 – 60 tahun).

Insiden kista ovarium yaitu 7% dari populasi wanita dan 85% bersifat jinak (Standar
Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi 2006, h.130). Insiden sebenarnya dari kista ovarium di
Indonesia tidak diketahui secara pasti, diperkirakan prevalensi dari kista ovarium sebesar 60%
dari seluruh kasus gangguan ovarium. Kistadenoma ovarii musinosum sebesar 40% dari seluruh
kelompok neoplasma ovarium. Frekuensi kistadenoma ovarii musinosum ditemukan Hariadi
(1970) sebesar 27%, Gunawan (1977) menemukan 29,9%, Sapardan (1970) menemukan 37,2%,
dan Djaswadi menemukan 15,1%. Frekuensi kistadenoma ovarii serosum ditemukan Hariadi dan
Gunawan di Surabaya sebesar masing-masing 39,8% dan 28,5%. Di Jakarta Sapardan
menemukan 20%, dan di Yogyakarta ditemukan Djaswadi sebesar 36,1%. Frekuensi kista
dermoid ditemukan Sapardan sebesar 16,9%. Djaswadi menemukan 15,1%, Hariadi dan
Gunawan masing-masing menemukan 11,1% dan 13,5% (Wiknjosastro et.al. 2007, hh.355 –
360).

Keganasan ovarium merupakan 6 kasus kanker terbanyak dan merupakan penyebab


kematian oleh karena keganasan ginekologi. Terdapat variasi yang luas insidensi keganasan
ovarium , rata-rata tertinggi di negara Skandinavia ( 14,5-15,3 per 100.000 populasi). Di
Amerika insidensi keganasan ovarium semua ras adalah 12.5 kasus per 100.000 populasi pada
tahun 1988 sampai 1991. Sebagian besar kista adalah kista fungsional dan jinak.

Menurut data RSCM terdata pada tahun 2008 terdapat 428 kasus kista ovarium, 20%
diantaranya meniggal dunia dan 65% diantaranya adalah wanita karir yang telah berumah
tangga. Sedangkan pada tahun 2009 terdata 726 kasus kista ovarium 25% diantaranya meninggal
dunia dan 70% diantaranya adalah wanita karir yang sudah berumah tangga.

Ovarium dalam tubuh kita akan beraktivitas setiap hari, dimana ovarium normal akan
membentuk beberapa kista kecil yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel
dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture
akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista
ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis
dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan
membesar.kemudian.secara.gradual.akan.mengecil.selama.kehamilan.

Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu
jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein.
Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional
multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin
yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma)
dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCG menyebabkan kondisi yang
disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan
gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom
hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG. Kista neoplasia dapat
tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat
ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium.
Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian
besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma
serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis
ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial.
Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional;
ektodermal, endodermal, dan mesodermal.15 Endometrioma adalah kista berisi darah dari
endometrium ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel
dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram.
Sampai sekarang ini penyebab dari Kista ovarium belum sepenuhnya dimengerti, tetapi
beberapa teori menyebutkan adanya gangguan dalam pembentukan estrogen dan dalam
mekanisme umpan balik ovarium-hipotalamus. Beberapa dari literatur menyebutkan bahwa
penyebab terbentuknya kista pada ovarium adalah gagalnya sel telur (folikel) untuk berovulasi.
Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormon dan kegagalan pembentukan
salah satu hormon tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi
secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormon hipofisa dalam jumlah yang tepat.
Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel yang berbentuk secara
tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal
melepaskan sel telur, karena itu terbentuk kista di dalam ovarium.

Indung telur pada seorang wanita dewasa sebesar ibu jari tangan dan terletak di kiri dan
di kanan, dekat pada dinding pelvis di possa ovarika. Ovarium berhubungan dengan uterus
dengan ligamentum ovarii proprium. Pembuluh darah kedua ovarium melalui ligamentum
suspensorium.ovari.

Ovarium terletak pada lapisan belakang ligamentum latum. Sebagian besar ovarium
berada intraperitoneal dan tidak dilapisi oleh peritoneum. Bagian ovarian kecil berada dalam
ligamentum latun (hilus ovarii). Disitu masuk pembuluh-pembuluh darah dan saraf ke ovarium.
Lipatan yang menghubungkan lapisan belakang ligamentum latum dan ovarium dinamakan
mesovarium. Bagian ovarium yang berada di dalam cavum peritonei dilapisi oleh epitel kubik-
silindrik, disebut epithelium germinativun. Dibawah epitel ini terdapat tunika albuginea dan di
bawahnya lagi baru ditemukan lapisan tempat folikel – folikel primordial. Pada wanita
diperkirakan terdapat banyak polikel. Tiap bulan satu folikel, kadang-kadang dua folikel,
berkembang menjadi folikel de graaf. Folikel-folikel ini merupakan bagian ovarium yang
terpenting, dan dapat ditemukan di korteks ovarii dalam letak yang beraneka ragam, dan pula
dalam tingkat – tingkat perkembangan dari satu sel telur yang dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel
saja sampai folikel de graaf yang matang. Folikel yang matang ini terisi dengan likuour folikuli
yang.mengandung,estrogen,dan.siap.untuk.berovulasi.

Fungsi Ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan kegagalan
pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium tidak
akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormone hipofisa dalam
jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel
yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami
pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium
karena itu terbentuk kista di dalam ovarium dan menyebabkan kemandulan pada wanita.
Kista ovarium dibagi beberapa tipe :

1.Kista.Fungsional
Tipe terbanyak dari kista ovarium adalah kista fungsional, biasa disebut kista fisiologik berarti
tidak patogenik. Kista ini terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal
menstruasi. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun
waktu 2-3 siklus menstruasi. Terdapat 2 macam kista fungsional : kista folikuler dan kista
korpus.luteum.
a.Kista,Folikuler
Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi bilamana ada
rangsangan LH (luteinizing Hormon). Pengeluaran hormon diatur oleh kelenjar hipofisis di otak.
Bilamana semuanya berjalan lancar sel telur akan dilepaskan dan mulai perjalanannya ke saluran
telur untuk dibuahi. Kista folikuler terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai
ovulasi tidak dimulai, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur dan bahkan folikel
tumbuh terus hingga menjadi sebuah kista. Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang
menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus menstruasi.

b.Kista.Korpus.luteum
Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai peristiwa lain dimulai. Folikel
kemudian beraksi terhadap LH dengan menghasilkan hormon Estrogen dan progesteron dalam
jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan. Perubahan dalam folikel ini disebut sebagai
korpus luteum. Tetapi kadang-kadang setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan
jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi
kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu, tetapi kista ini
dapat tumbuh hingga 4-9 inci (10 cm) diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan
sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini
berisi darah, kista ini dapat pecah dan menyebabkan perdarahan intestinal dan nyeri tajam yang
tiba-tiba.
2.Kista.Dermoid
Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista
ini dapat terjadi sejak masa kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandunngan ibunya.
Kista ini biasanya sering tidak membawa gejala, tetapi dapat bertambah besar dan menimbulkan
nyeri.
3.Kista.Endometriosis
Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim
yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista.
Pada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik yang difus, echo yang rendah
sehingga.memberikan.kesan.yang.padat.

4.Kista.Adenoma
Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat
jinak. Kista adenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ perut lainnya.

5.Polikistik.Ovarium
Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan
ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom polikistik ovarium yang disebabkan
oleh gangguan hormonal. Terutama hormon androgen yang berlebihan. Kista ini membuat
ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar yang tebal yang dapat menghalangi terjadinya
ovulas,sehingga.menimbulkan.masalah.fertilitas.

Adapun gejala-gejala dari penyakit kista ovarium yaitu :

1. Nyeri perut bagian bawah atau panggul, yang dapat mulai dan berhenti tiba-tiba dan tajam

2. Periode menstruasi yang tidak teratur

3. Tekanan perut terasa penuh

4. Nyeri panggul jangka panjang selama periode menstruasi

5. Panggul terasa nyeri setelah melakukan pekerjaan berat atau hubungan seksual

6. Nyeri saat buang air


7. Mual dan muntah

8. Vagina terasa nyeri dan berdarah atau vagina berjerawat

9. Infertilitas

Timbulnya kista ovarium karena dipicu oleh berbagai factor. Beberapa hal yang dapat
mendorong terbentuknya kista adalah :

1. Pola makan. Jika banyak makan makanan berlemak dan kurang serat, maka lemak yang
berlebih akan susah dipecah oleh tubuh, sehingga dapat berlanjut dengan gangguan
hormon. Demikian juga dengan pola makan yang tidak teratur, mengkonsumsi zat-zat
tambahan sintetik pada makanan secara tidak sengaja.
2. Faktor psikologis, misal stres, depresi. Pola hormon sangat dipengaruhi
oleh stres, sehingga menyebabkan jumlah hormon tidak terkendali / terganggu. Hal ini
berdampak pada perkembangan kista yang tergantung pada hormonal, seperti
endometriosis dan kista polikistik.
3. Faktor genetik. Ada sebagian orang yang secara genetik lebih besar kecenderungannya
untuk menderita kanker. Ada pula orang yang secara genetik lebih kecil kemungkinannya.
Sebab itu, jika dalam riwayat kesehatan keluarga ada beberapa orang yang diketahui
menderita kanker, Anda harus lebih waspada dengan cara menghindari faktor-faktor yang
dapat memicu kanker.
4. Gaya hidup tidak sehat, misalnya kurang olahraga, merokok. Faktor lingkungan seperti
penggunaan talk, konsumsi galaktose dan stelirisasi ternyata tidak mempunyai dampak
terhadap perkembangan penyakit ini.
5. Menstruasi dini
6. Hipotiroid dan hormone yang tidak seimbang
7. Menstruasi yang tidak teratur

Adanya kista di dalam ovarium belum tentu dapat membuat susah hamil. Hal ini tergantung dari
jenisnya kista dan apakah ovariumnya terkena dua-duanya atau tidak. Jika hanya satu ovarium
yang terkena kista dan satu lagi tidak, maka selalu ada kemungkinan untuk bisa hamil. Adanya
kista di dalam ovarium pun tidak selalu mengganggu kehamilan, hal ini tergantung jenis dan
besarnya kista.

Timbulnya kista ovarium dapat memicu komplikasi atau timbulnya berbagai penyakit lain.
Adapun komplikasi yang disebabkan oleh adanya penyakit kista adalah:

-Berisiko.besar.terkena.kanker.endometrial
-Terjadi.kemandulan
-Ada.hubunganya.dengan.obesitas,dan.tekanan.darah.yang.meningkat
-Terserang.diabetes
-Dan berisiko terkena kanker payudara.

Tindakan untuk mencegah kista secara alami dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi
pil KB secara rutin, hal ini dinilai mampu menurunkan risiko kista terbentuk, karena dapat
meminimalisir produksi sel telur didalam ovarium. Ketiadaan sel telur di dalam ovarium berarti
tidak ada cairan yang dapat digunakan untuk mengisi folikel. Memiliki berat badan ideal juga
merupakan satu langkah sederhana untuk mencegah tumbuhnya kista. Perlu pula mengkonsumsi
bahan makanan yang mengandung antioksidan tinggi. Mencegah kebersihan sekitar daerah
kewanitaan juga sangat penting untuk dilakukan untuk mencegah sel – sel tumor berkembang
oleh bakteri. Apabila memiliki riwayat keluarga penderita kista, alangkah baiknya menjaga pola
hidup sehat.

Cara yang paling efektif untuk mengatasi kista yaitu dengan mengangkat kista melalui
operasi. Namun, tindakan pengobatan tersebut hingga kini belum memberikan hasil yang
memuaskan. Tindakan operasi pengangkatan kista tidak menjamin kista tidak akan tumbuh
kembali nantinya. Selama seorang wanita masih memproduksi sel telur, maka potensi untuk
tumbuh kista akan tetap ada. Namun dengan meningkatnya pengetahuan serta kesadaran kaum
wanita saat ini untuk memeriksakan organ reproduksinya merupakan langkah awal yang tepat
untuk mengurangi risiko terjadinya kista.
TUGAS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

ADITYA KASIM

F1D210036

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSUITAS HALUOLEO

KENDARI

2012

Anda mungkin juga menyukai