Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PERTEMUAN 3

PERENCANAAN PEMBELAJARAN FISIKA

OLEH
NAMA : FADHLINA NOER
NIM : 16033049
PRODI : PENDIDIKANFISIKA
DOSEN : Prof. Dr Festiyed, M.S

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….i


BAB I KAJIAN TEORI…………………………………………………………………………1
A. Aspek Religius Pembelajaran…………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………...3
A. Konsep Dasar Sistem Pembelajaran………………………………................................3
B. Komponen-komponen yang mempengaruhi sistem
pembelajaran…………………..4
C. Kiteria dan variabel- variabel dalam sistem pembelajaran…………………………..5
D. Manfaat Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran……………………………………9
BAB III DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………12
BAB I
KAJIAN TEORI

A. Aspek Religius Pembelajaran


1. QS AR RUM:22

Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan


bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang
demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.”

2. QS AL HUJURAT:13

Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
3. Surah Al-Ma’idah
‫ٱَّللَ َل‬ ِۗ ِّ َّ‫ص ُمكَ ِّمنَ ٱلن‬
َّ ‫اس إِّ َّن‬ َّ ‫سا َلت َ ۚۥهُ َو‬
ِّ ۡ‫ٱَّللُ يَع‬ ِّ ُ ‫سو ُل بَ ِّل ۡغ َما ٓ أ‬
َ ‫نز َل إِّلَ ۡيكَ ِّمن َّر ِّب َۖكَ َوإِّن لَّ ۡم ت َۡفعَ ۡل فَ َما بَلَّ ۡغتَ ِّر‬ ُ ‫ٱلر‬َّ ‫أَيُّ َها‬
٦٧ َ‫يَهۡ دِّي ۡٱل َق ۡو َم ۡٱل َٰ َك ِّف ِّرين‬
Artinya : “ Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan
jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan
amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir”
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Sistem Pembelajaran


Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk
mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, sistem mempunyai 3 ciri yaitu memiliki tujuan
tertentu, memiliki fungsi tertentu, ditunjang oleh berbagai komponen. Untuk mencapai
tujuan dari sistem, setiap sistem pasti memiliki fungsi tertentu. Agar proses pendidikan
berjalan dan dapat mencapai tujuan secara optimal diperlukan fungsi perencanaan, fungsi
administrasi, fungsi kurikulum, fungsi bimbingan, dan lain sebagainya. Fungsi inilah
yang terus menerus berproses hingga tercapainya tujuan. Untuk melaksanakan fungsinya,
setiap sistem pasti memiliki komponen-komponen yang satu sama lain saling
berhubungan.
Komponen inilah yang dapat menentukan kelancaran proses suatu sistem. Agar
fungsi perencanaan dapat berjalan dengan baik, diperlukan komponen silabus, RPP, agar
fungsi administrasi dapat menunjang keberhasilan sistem pendidikan diperlukan
komponen administrasi kelas, administrasi siswa, adminisrasi guru, dan lain sebagainya.
Sebagai suatu sistem, setiap komponen harus dapat melaksanakan fungsinya dengan
tepat.
Ada beberapa sifat komponen dalam suatu sistem, yaitu:
1. Dilihat dari fungsinya, setiap komponen itu ada yang bersifat integral dan ada
komponen yang bersifat tidak integral. Komponen integral adalah komponen yang
tidak dapat dipisahkan dari keberadaan sistem itu sendiri. Misalnya, komponen guru
dan siswa dalam sistem pendidikan. Komponen tidak integral adalah komponen
pelengkap yang keberadaannya tidak mempenaruhi sistem. Misalnya komponen
perpustakaan dalam suatu sistem lembaga sekolah.
2. Setiap komponen dalam suatu sistem saling berhubungan atau saling berinteraksi,
saling mempengaruhi, dan saling berkaitan. Semua komponen yang membentuk
sistem harus berfungsi dengan baik sehingga tidak merusak keberadaan sistem secara
keseluruhan.
3. Setiap komponen dalam suatu sistem merupakan keseluruhan yang bermakna.
4. Setiap komponen dalam suatu sistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar.

Komponen dalam suatu sistem pada dasarnya adalah subsistem dari suatu sistem.
Sistem pembelajaran adalah kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan. Unsur manusiawi dalam sistem pembelajaran adalah siswa,
guru/pengajar, pustakawan, laboran, tenaga administrasi serta orang-orang yang
mendukung terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Unsur material adalah
berbagai bahan pelajaran yang dapat disajikan sebagai sumber belajar, misalnya
buku-buku, film, slide, foto, CD, dan lain sebagainya. Unsur fasilitas dan
perlengkapan adalah segala sesuatu yang dapat mendukung terhadap jalannya proses
pembelajaran, misalnya ruang kelas, penerangan, perlengkapan komputer, audio
visual, dan lain sebagainya. Unsur prosedur adalah kegiatan-kegiatan yng dilakukan
dalam proses pembelajaran misalnya strategi dan metode pembelajaran, jadual
pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, dan lain sebagainya.
Sebagai suatu sistem, seluruh unsur yang membentuk sistem itu memiliki ciri saling
ketergantungan yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Keberhasilan sistem
pembelajaran adalah keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Yang harus mencapai
tujuan adalah siswa sebagai subjek belajar, sehingga tujuan utama sistem pembelajaran
adalah keberhasilan siswa mencapai tujuan.

Tugas utama seorang perencana sistem pembelajaran meliputi tiga hal pokok, yaitu:
 Sebagai perencana, yaitu mengorganisasikan semua unsur yang ada agar berfungsi
dengan baik sehingga tidak merusak sistem.
 Sebagai pengelola implementasi sesuai dengan prosedur dan jadual yang
direncanakan mengevaluasi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan untuk
menentukan efektivitas dan efisiensi sistem pembelajaran.

B. Manfaat Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran


Manfaat merencanakan pembelajaran dengan pendekatan sistem di antaranya sebagai
berikut:
a. Dengan pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan
jelas. Dengan tujuan yang jelas, maka kita dapat menetapkan arah dan sasaran dengan
pasti. Perumusan tujuan merupakan salah satu karakteristik pendekatan sistem.
Penentuan komponen-komponen pembelajaran pada dasarnya diarahkan untuk
mencapai tujuan. Melalui pendekatan sistem, setiap guru dapat lebih memahami
tujuan dan arah pembelajaran untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran dan
pengembangan komponen yang lain, dan dapat dijadikan kriteria efektivitas proses
pembelajaran.
b. Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis. Berpikir secara
sistem adalah berpikir runtut, sehingga melalui langkah-langkah yang jelas dan pasti
memungkinkan hasil yang diperoleh akan maksimal.
c. pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala
potensi dan sumber daya yang tersedia. Jadi berpikir sistematis adalah berpikir
bagaimana agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh siswa.
d. pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik. Melalui umpan balik, dalam
pendekatan sistem, dapat diketahui apakah tujuan telah berhasil dicapai atau belum.

C. Komponen-Komponen Yang Mempengaruhi Sistem Pembelajaran

Beberapa komponen yang mempengaruhi sistem pembelajaran yaitu sebagai berikut :


 Siswa
Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Dalam kegiatan tersebut siswa mengalami tindak mengajar, dan merespon dengan
tindakan belajar. Siswa merupakan salah satu komponen yang menempati posisi
sentral dalam proses belajar mengajar. Di dalam proses belajar mengajar, siswa
sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin
mencapainya secara optimal. Siswa akan menjadi factor penentu sehingga menuntut
dan dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan
belajarnya.1[6] Jadi dalam proses belajar mengajar yang diperhatikan pertama kali
adalah siswa karena siswalah yang memiliki tujuan tersebut.
 Guru
Guru adalah sebagai pendidik,pembimbing,dan meditor. Dari pengertian tersebut
dapat diartikan bahwasanya guru sebagai penegah dalam kegiatan belajar mengajar.
Misalnya menegahi atau memberikan jalan keluar kemacetan dalam kegiatan diskusi
siswa, memberikan suatu ilmu dan pengetahuan yang tidak diketahui siswa. Ditangan
para gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan belajar
mengajar disekolah dan bergantungnya masa depan para siswa yang menjadi tumpuan
para orang tuanya.
Guru merupakan komponen dalam sistem pembelajaran yang mempunyai tanggung
jawab dalam merencanakan dan menuntut para siswa melakukan kegiatan-kegiatan
belajar guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan. Guru juga
bertanggung jawab atas membimbing siswa agar mereka memperoleh keterampilan-
keterampilan, pemahaman, perkembangan berbagai kemampuan, dan ilmu
pengetahuan yang ingin dicapai oleh wacana pembelajaran yang telah direncanakan
dan ditetapkan.
 Tujuan Pengajaan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan.
Djamarah mengatakan bahwa tujuan pengajaan adalah deskripsi tentang penamplan
prilaku murid-murid yang diharapkan setelah mereka mempelajari bahan yang di
ajarkan oleh guru.
Sebelum pembelajaran dimulai, guru terlebih dahulunmeruuskan dengan jelas
tujuan apa yang ingin dicapai dengan pelajaran yang akan diberikan tersebut.
perumusan tujuan pembelajaran dalam sebuah sistem pembelajaran perlu dilakukan
pada tahap awal, yaitu pada saat mendesain progam pembelajaran. Hal ini dilakukan
untuk mempermudah penentuan instrument evaluasi yang akan digunakan dalam
mengatur pencapaian tujuan sekaligus juga merupakan hasil belajar. Peranan tujuan
sangat penting sebab menentukan arah proses belajar mengajar. Tujuan yang jelas
akan member petunjuk yang jelas pula terhadap pemilihan bahan pengajaran,
penetapan metode dan alat bantu pengajaran.

 Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.Metode pembelajaran adalah cara-ara atau teknik penyajian bahan
pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik
secara individu atau kelompok. Bereda dengan strategi mengajar (teaching strategy),
metode mengajar tidak langsung berhubungan dengan hasil mengajar yang
dikehendaki. Artinya dibandingkan dngan strategi, metode pada umumnya kuang
berorientasi pada tujuan (less goal oriented). Karena metode ini dianggap komsep
yang lebih luas dari pada strategi.
 Media
Media adalah sutu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu
pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerima. 2[9]Menurut Gagne dalam
Sadiman menyatakan bahwa media adalah sebagai jenis komponen dalam lingkugan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Dan juga sebagai alat, metode, dan
teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi
antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran,
media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju
penerima (siswa). Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk
memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha
menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran.
Adapun dalam penggunaan media dalam pembelajaran sebaiknya memperhatikan
kriteria-kriteria sebagai berikut:
 Ketepatan dengan tujuan pengajaran
 Dukungan trhadap isi pelajaran
 Kemudahan memperoleh media
 Keterampilan guru dalam menggunakannya
 Tersedia waktu untuk menggunakannya
 Sesuai dengan taraf berfikir siswa

 Materi
Dalan kegiatan belajar mengajar, materi harus didesain sedemikian rupa, sehingga
cocok untuk mencpai tujuan dengan memperhatikan komponen-komponen yang lain,
terutama komponen anak didik yang merupakan sentral. Pemilihan materi harus
benar-benar dapat memberikan keckapan dalam memecahkan masalah kehidupan
sehari-sehari. Materi pelajaran merupakan komponen kedua dalam siem
pembelajaran. Dalam konteks tertentu, materi pelajaran merupakan inti dalam proses
pembelajaran.
 Evaluasi Belajar
Hasil belajar sangat berkaitan dengan pencapaia memperoleh kemampuan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dan ditetapkan. Dengan
demikian salah satu tugas pokok guru ialah mengevaluasi taraf keberhasilan rencana
dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi belajar merupakan proses yang
perlu dilakukan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Tujuan evaluasi ini ialah untuk melihat sejauh mana taraf keberhasilan
mengajar dan belajar peserta didik secara tepat dan dapat dipercaya. Kita memerlukan
informasi yang didukung oleh data yang objektif dan memadai tentang indictor-
indikator perubahan perilaku dan pribadi peserta didik.
Secara umum dapat dikatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah penilaian atau
pengukuran terhadap kemampuan dan kemajuan peserta didik dalam menguasai
materi yang telah disampaikan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi
merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran yang dilakukan seorang guru untuk
mengetahui tingkat pengetahuan awal, kecakapan siswa, dan program pengajaran.
 Lingkungan
Lingkungan pembelajaran merupakan komponen PBM yang sangat penting demi
suksesnya belajar siswa. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, lingkungan
sosial, lingkungan alam, dan lingkungan psikologis pada waktu PBM berlangsung.

D. Kiteria dan variabel- variabel dalam sistem pembelajaran

1. Hasil belajar sebagai kriteria keberhasilan sistem pembelajaran


Pembelajaran merupakan suatu sistem yang kompleks yang keberhasilannya dapat
dilihat dari dua aspek, yakni aspek proses dan aspek produk. Keberhasila
pembelajaran dari sisi produk adalah keberhasilan siswa mengenai hasil yang
diperoleh dengan mengabaikan proses pembelajaran. Keberhasilan seperti ini
cenderung mengkerdilkan makna pembelajaran itu sendiri.
2. Variabel yang berpengaruh terhadap keberhasilan sistem pembelajaran
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kegiatan proses sitem pembelajaran
diantaranya adalah:
a. Faktor guru
Dalam sistem pembelajaran, guru berperan sebagai perencana (planer)
atau desainer (desainer) pembelajaran, sebagai implementator atau mungkin
sebagai keduanya. Dalam melaksanakan perannya sebagai implementator rencana
dan desain pembelajaran bukan hanya berperan sebagai model atau teladan bagi
siswa yang diajarinya akan tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran. Ada
beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas guru .

 Teacher formative experience, meliputi jenis kelamin dan semua


pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka.
 Teacher training experience, meliputi pengalaman-pengalaman yang
berhubungan dengan aktifitas dan latar belakang pendidikan guru.
 Teacher properties, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat
yang dimiliki oleh guru.

b. Faktor Siswa
Faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran dari aspek siswa
terdiri dari:

 Pupil formative experience, jenis kelamin dan latar belakang kehidupan


sosial siswa.
 Pupil properties, segala seuatu yang berhubungan dengan sifat yang dimiliki
oleh siswa.

c. Faktor sarana dan prasarana


Sarana adalah segala sesuatu yang secara langsung mendukung kelancaran
proses pembelajaran. Sedangkan prsarana adalah segala sesuatu yang tidak
langsung mendukung kelancaran proses pembelajaran. Terdapat beberapa
keuntungan bagi lembaga pendidikan yang memiliki kelengkapan sarana dan
prasarana, yaitu:

 Dapat menumbuhkan motivasi dan gairah guru dalam mengajar


 Dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belajar.

d. Faktor lingkungan
Dilihat dari lingkungan, ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran, yaitu:

 Faktor organisasi kelas

Faktor ini meliputi jumlah siswa dalam suatu kelas. organisasi kelas yang
terlalu besar kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran, sehingga kelas
cenderung:
 Sumber daya kelompok akan bertambah luas sesuai dengan jumlah siswa
sehingga waktu yang tersedia semakin sempit.
 Kelompok belajar akan kurang mampu memanfaatkan dan menggunakan
semua sumber daya yang ada.
 Kepuasan belajar siswa cenderung akan menurun
 Perbedaan individu antar anggota akan semakin nampak, sehingga akan
semakin sukar mencapai kesepakatan.
 Anggota kelompok yang terlalu banyak cenderung akan memaksa
sebagian besar siswa menunggu.
 Anggota kelompok yang terlalu banyak cenderung siswa kurang aktif dan
berpartisifasi dalam belajar.

 Faktor iklim sosial-psikologis

Faktor sosial-psikologis adalah keharmonisan hubungan antar orang yang


terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim ini terjadi secara internal (dalam
sekolah ) dan eksternal (dengan dunia luar sekolah).
BAB III
DAFTAR PUSTAKA

Banathy, Bela,H. Instructional System. California: Fearon Publisher Inc. 1972.

Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi


Aksara, 2005.

Harjanto. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2000.

Kemp. Intructional Design. California: Fearon Publisher Inc.1977.

Lembaga Administrasi Negara RI. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta: PT.
Toko Gunung Agung. 1997.

Anda mungkin juga menyukai