Anda di halaman 1dari 18

ARTIKEL

ANALISIS METODE ALTMAN Z-SCORE DAN SPRINGATE S-SCORE


DALAM MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN
RITEL YANG TERDAFTAR DI BEI PADA PERIODE 2016-2017

Oleh:
DIAN EKA HIDAYATI
14.1.02.02.0080

Dibimbing oleh :
1. Ismayantika Dyah Puspasari, M.B.A
2. Diah Ayu Septi Fauji, M.M.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2018
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

ANALISIS METODE ALTMAN Z-SCORE DAN SPRINGATE S-SCORE


DALAM MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN
RITEL YANG TERDAFTAR DI BEI PADA PERIODE 2016-2017

Dian Eka Hidayati


14.1.02.02.0080
Ekonomi - Manajemen
dianeka689@gmail.com
Dibimbing oleh:
Ismayantika Dyah Puspasari, M.B.A1 dan Diah Ayu Septi Fauji, M.M2
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRACT

The development of retail business is now quite worrying can be seen from the large number of
retail stores that close outlets. This is a challenge facing retail companies to manage their business in
order not to go bankrupt. Based on these problems, this study is conducted to determine bankruptcy
prediction at retail companies listed on the Stock Exchange using the method of Altman Z-Score and
Springate in the period 2016-2017.
In this study the sample was taken by using purposive sampling method, and got 20 retail
companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) year 2016-2017 from total of 25 total population.
This study is a descriptive quantitative research type and the data obtained from the financial
statements are analyzed using Altman Z-Score and Sprigate S-Score methods.
From these two analysis, it is found that by using Altman Z-Score method of retail company listed
on BEI in 2016 which predicted bankruptcy there are 4 companies experiencing financial distress
(distrees zone), 2 gray zone and 14 companies belonging to safe zone. and in the year 2017 obtained
the results of 2 companies experiencing financial distress, 3 gray zone and 15 entered the safe zone
category. whereas by using Springate S-Score method obtained the result that the retail company
listed on the BEI in the period 2016-2017 there are 3 companies experiencing financial distress, 3
gray zone and 14 including the safe zone in 2016. While in 2017 analysis of potential bankruptcy in
the company retail using Springate S-Score method there are 4 retail companies experiencing
financial distress (distress zone), 2 gray zone, and the remaining 14 companies including the safe
zone.

KEYWORDS: Bankruptcy, Financial Distress, Altman Z-Score, Springate S-Score

ABSTRAK

Perkembangan usaha ritel sekarang ini cukup mengkhawatirkan dapat dilihat dari banyaknya toko-
toko ritel besar yang menutup gerainya. Ini merupakan tantangan yang dihadapi perusahaan ritel untuk
mengelola usahanya agar tidak mengalami kebangkrutan. Berdasarkan permasalah tersebut maka
dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui prediksi kebangkrutan pada perusahaan
ritel yang terdaftar di BEI menggunakan metode Altman Z-Score dan Springate pada periode 2016-
2017.
Pada penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling, dan
didapatkan 20 perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2017 dari
total keseluruhan 25 populasi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dan data-
data yang diperoleh dari laporan keuangan dianalisis menggunakan metode Altman Z- Score dan
Sprigate S-Score.

Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Dari kedua analisis tersebut diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan metode Altman Z- Score
perusahaan ritel yang terdaftar di BEI tahun 2016 yang diprediksi mengalami kebangkrutan terdapat 4
perusahaan yang mengalami financial distress (distrees zone), 2 grey zone dan 14 perusahahan
tergolong kedalam safe zone. dan pada tahun 2017 diperoleh hasil 2 perusahaan mengalamai financial
distress, 3 grey zone dan 15 masuk kategori safe zone. sedangkan dengan menggunakan metode
Springate S-Score diperoleh hasil bahwa perusahaaan ritel yang terdaftar di BEI pada periode 2016-
2017 terdapat 3 perusahaan mengalami financial distress, 3 grey zone dan 14 termasuk safe zone pada
tahun 2016. Sedangkan pada tahun 2017 analisis potensi kebangkrutan pada perusahaan ritel
menggunakan metode Springate S-Score terdapat 4 perusahaan ritel mengalami finansial distress
(distress zone), 2 grey zone, dan sisanya 14 perusahaan termasuk safe zone.

KATA KUNCI : Kebangkrutan, Financial Distress, Altman Z- Score, Springate S- Score

I. LATAR BELAKANG bertahan dari kerasnya persaingan


Di Indonesia saat ini sudah banyak usaha. Setiap perusahaan dituntut
toko ritel yang berkembang. Baik untuk terus melakukan inovasi-
dalam bentuk ritel modern maupun inovasi kreatif guna menjaga
ritel tradisional (toko klontong). kepuasan serta loyalitas pelanggan
Perusahaan ritel yang sudah mengingat pentingnya keberadaan
berkembang besar akan menerbitkan usaha ritel yang berperan untuk
saham dan terdaftar di Bursa Efex memenuhi kebutuhan mereka.
Indonesia (BEI). Perusahaan- Perusahaan perlu menerapkan
perusahan ritel yang telah terdaftar di strategi-strategi khusus agar tetap
Bursa Efex Indonesia (BEI) per 21 bertahan ditengah persaingan, serta
Desember 2017 berdasarkan Kayo & terus berinovasi guna
Karismawati (2017) antara lain adalah keberlangsungan hidup perusahaan.
sebagai berikut: Ace Hardware Namun perkembangan usaha ritel
Indonesia, Sumber Alfaria Trijaya belakangan ini cukup
Tbk, Catur Sentosa Adiprana Tbk, mengkhawatirkan. Hal ini terlihat dari
Duta Intidaya Tbk, dan lain-lain. beberapa perusahaan ritel
Ritel sendiri atau dalam bahasa menunjukkan indikasi untuk menutup
Inggris retail berarti eceran. Maksud perusahaannya.
dari eceran adalah penjualan jasa Berdasarkan gejala-gejala tersebut
maupun barang langsung ke maka diperlukan analisis guna
konsumen akhir guna dikonsumsi mengetahui prediksi kebangkrutan
secara pribadi tanpa dipergunakan yang ada pada perusahaan ritel.
untuk bisnis kembali (dijual kembali). Mengingat hal tersebut dapat
Setiap usaha ritel harus mampu dijadikan peringatan dalam
Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Manajemen || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

mengantisipasi kemungkinan terjadi kebangkrutan pada perusahaan.


kebangkrutan pada perusahaan ritel. Keempat rasio tersebut yaitu:
Analisis untuk memprediksi Working Capital To Total Asset,
terjadinya kebangkrutan pada Earning Before Interest And Taxes
perusahaan dapat dilakukan dengan To Total Asset, Earning Before Taxes
melakukan analisis laporan keuangan To Current Liabilities, Sales To Total
perusahaan tersebut. Karena didalam Asset.
laporan keuangan terdapat beberapa Working Capital To Total Asset
informasi penting tentang keuangan merupakan rasio yang berguna untuk
perusahaan. mendeteksi seberapa besar aset
Analisis yang biasa digunakan perusahaan untuk membayar hutang
dalam melakukan prediksi jangka pendek dan modal kerja dari
kebangkrutan pada perusahaan adalah perusahaan. Retained Earning to
analisis laporan keuangan Total Assets untuk mendeteksi
menggunakan metode Altman Z- kemampuan aset yang dimiliki
Score dan Springate. Berdasarkan perusahaan guna menghasilkan laba
hasil penelitian Altman untuk dalam satu periode. Earning Before
memprediksi tingkat kebangkrutan Interest and Taxes to Total Asset
perusahaan terdapat empat rasio digunakan untuk mengetahui
untuk melakukan prediksi kemampuan aset perusahaan untuk
kebangkrutan pada perusahaan non menghasilkan laba operasi pada satu
manufacture terutama perusahaan periode. Book Value of Equity to Book
ritel. Ke-empat rasio tersebut adalah: Value of Liabilities digunakan untuk
Working Capital To Total Assets, mendeteksi kemampuan modal
Retained Earning To Total Assets, sendiri untuk menjamin seluruh
Earning Before Interest And Taxes To kewajiban perusahaan dalam satu
Total Assets, dan Book Value Of periode. Dan Sales to Total Assets
Equity to Book Value Of Total digunakan untuk mendeteksi
Liabilities (Caouette, et al. 2008:144). kemampuan perusahaan untuk
Sedangkan berdasarkan penelitian menggunakan aset dalam menunjang
Gordon L.V Springate (1978) penjualan satu periode.
ditemukan empat rasio yang Sangat penting bagi perusahaan
digunakan untukmelakukan prediksi ritel yang terdaftar di Bursa Efek

Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Indonesia (BEI) untuk menjaga Perusahaan Ritel yang Terdaftar di


kestabilan usahanya guna menjaga BEI pada Periode 2016-2017".
dan meminimalisir terjadi Penelitian ini dilakukan dengan
kebangkrutan secara tiba-tiba. tujuan untuk mengetahui prediksi
Saat ini beberapa perusahaan kebangkrutan pada perusahaan ritel
menunjukkan gejala-gejala yang terdaftar di Bursa Efek
kebangkrutan yang diindikasikan Indonesia (BEI) menggunakan
dengan ditutupnya beberapa gerai metode Almant Z-Score dan
mereka dibeberapa tempat. Hal Springate S-Score pada periode 2016-
tersebut dapat dilihat dari beberapa 2017.
usaha ritel sudah memutuskan untuk
menutup usahanya. Perusahaan ritel II. METODE
yang memutuskan untuk menutup Pendekatan dalam penelitian ini
usahanya antara lain adalah 7-eleven, adalah pendekatan kuantitatif, karena
Debenhams (merupakan toko ritel penelitian ini menggunakan angka-
asal Inggris yang di Indonesia angka dan analisis statistik untuk
dimiliki oleh PT. Mitra Adiperkasa memecahkan masalah. Dengan
Tbk) dan Lotus Departement Store menggunakan teknik penelitian
yang merupakan salah satu toko ritel analisis statistik deskriptif.
di Indonesia milik PT. Adiperkasa Penelitian ini dilakukan di
Tbk (Ariyanti, 2017). perusahaan ritel yang terdaftar di
Hal ini menjadi menarik ditengah Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
gencarnya perkembangan toko ritel periode 2016-2017. Data-data yang
saat ini dan juga banyak tantangan diperlukan diperoleh dari website
yang dihadapi perusahaan ritel untuk resmi Bursa Efek Indonesia
mengelola usahanya agar tidak (http://www.idx.co.id). Dan dilakukan
mengalami kebangkrutan. Sehingga penelitian dalam kurun waktu empat
pada kesempatan ini peneliti tertarik bulan yaitu, pada bulan Maret hingga
untuk melakukan penelitian dengan Juni 2018.
judul: "Analisis Metode Almant Z- Populasi yang digunakan dalah
Score dan Springate S-Score dalam seluruh perusahaan ritel yang
Memprediksi Kebangkrutan pada terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tahun 2016-2017.dengan

Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

menggunakan teknik penelitian Tbk d. h Pacific Utama Tbk


12 MAPI Mitra adiperkasa Tbk
Purposive Sampling. Dengan 13 MIDI Midi Utama Indonesia Tbk
Mitra Komunikasi Nusantara
menggunakan kriteria pengambilan 14 MKNT
Tbk
sampel sebagai berikut: 15 MPPA Matahari Putra Prima Tbk
Ramayana Lestari Sentosa
16 RALS
Tbk
a. Perusahaan-perusahaan Ritel yang 17 RANC Supra Boga Lestari Tbk
Rimo Internasional Lestari
telah terdaftar di Bursa Efek 18 RIMO Tbk d.h Rimo Catur Lestari
Tbk
Indonesia selama tahun 2016-
Sona Topas Tourism Industry
19 SONA
2017. Tbk
Tiphone Mobile Indonesia
20 TELE
b. Perusahaan yang mengeluarkan Tbk
Sumber: (Kayo, 2017 dalam
laporan keuangan yang telah
sahamok.com).
diaudit pada periode 2016-2017.
Pada penelitian ini, teknik yang akan
c. Perusahaan yang memiliki
digunakan adalah metode Altman Z- Score
kelengkapan data yang diperlukan
dan Springate S-Score. Kedua metode
untuk penelitian.
tersebut merupakan metode yang akan
Dari seleksi tersebut, maka
digunakan untuk memprediksi
penelitian ini hanya akan dilakukan
kebangkrutan pada perusahaan ritel yang
terhadap 20 perusahaan dari total
terdaftar di BEI pada tahun 2016-2017.
keseluruhan 25 perusahaan ritel yang
Metode Altman Z-Score secara
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
matematis dapat ditulis sebagai berikut:
(BEI) tahun 2016-2017. Perusahaan-
perusahaan tersebut ditunjukkan pada Z- Score = 6.56(X1) + 3.26(X2)+ 6.72(X3)+ 1.05(X4)

tabel 2.2 dibawah ini.


(Caouette, et al. 2008:149)
Tabel 2.2
Keterangan:
Daftar Nama Sampel Perusahaan
No. Kode Nama Perusahaan
X1= Modal kerja terhadap total aset
1 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk (working capital to total Assets)
2 AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Centratama Telekomunikasi X2= Laba ditahan terhadap total aset
3 CENT Indonesia Tbk d.h Centrin
online Tbk (Retained Earning to total Assets)
4 CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk
5 DAYA Duta Intidaya Tbk
X3= Pendapatan sebelum pajak dan bunga
6 ECII Electronic city Indonesia Tbk terhadap total aset (Earning Before
7 ERAA Erajaya Swasembada Tbk
8 GOLD
PT Visi Telekomunikasi Tbk Interest and Taxes to Total Assets)
d.h Golden Retailindo Tbk
9 HERO Hero Supermarket Tbk X4= Nilai buku ekuitas terhadap nilai buku
10 KOIN Kokoh Inti Arebama Tbk
dari hutang (Book Value Of Equity
11 LPPF Matahari Departement Store

Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Book of Liabilities). Setelah diperoleh nilai S-Score


Setelah memperoleh nilai Z-score dari kemudian diklasifikasikan, mana saja
perhitungan tersebut, maka diklasifikasikan perusahaan yang termasuk Safe Zone (tidak
mana saja perusahaan yang termasuk safe bangkrut) dengan kriteria (S-Score >
zone (tidak bangkrut) dengan kriteria (Z > 1,062), Grey Zone (0,862< S-Score <
2,6), gray zone (daerah kelabu) kriteria 1,062), dan yang termasuk perusahaan yang
(1,1< Z < 2,6), dan bangkrut (distress zone) bangkrut (financial distress) yaitu jika di
dengan kriteria (Z< 1,1). peroleh nilai S- Score < 0,862.
Sedangkan metode Springate S-Score
dihitung dengan menggunakan rumus III. HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai berikut: A. HASIL

S- Score = 1,03A + 3,07B + 0,66C + 0,4D Dari data-data yang diperoleh


dan didapatkan nilai Altman Z-
Score, kemudian nilai tersebut
Keterangan:
digunakan sebagai bahan untuk
A= Modal kerja terhadap total aset
mengklasifikasikan atau mencari
(Working Capital To Total Asset).
tahu perusahaan mana saja yang
B= Pendapatan sebelum pajak dan bunga
termasuk dalam kategori safe zone,
terhadap total aset (Earning Before
grey zone, atau distress zone.
Interest and Taxes to Total Asset)
Pengklasifikasian masing-masing
C= Pendapatan sebelum pajak terhadap
perusahaan akan disajikan pada
hutang jangka pendek (Earning Before
tabel berikut.
Interest And Taxes To Liabilities)
D= Penjualan terhadap total aset (Sales To
Total Asset).

Tabel 3.1
Klasifikasi Perusahaan Menggunakan Metode Altman Z- Score Periode 2016-2017

Klasifikasi Klasifikasi
Nilai Altman
Nilai Altman Altman Altman
No. Nama Emiten Z- Score
Z- Score 2016 Z-Score Z-Score
2017
2016 2017
Ace Hardware
1. 12,79926409 Safe Zone 15,64161387 Safe Zone
Indonesia Tbk
Sumber Alfaria Distress Distress
2. 0,874195088 0,893257107
Trijaya Tbk Zone Zone
3. Centratama 3,821046192 Safe Zone 3,843978511 Safe Zone
Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Manajemen || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Telekomunikasi
Indonesia Tbk d.h
Centrin online Tbk
Catur Sentosa
4. 2,20493867 Grey Zone 2,133194975 Grey Zone
Adiprana Tbk
5. Duta Intidaya Tbk 4,266728931 Safe Zone 5,562451046 Safe Zone
Electronic city
6. 17,3427771 Safe Zone 24,7001991 Safe Zone
Indonesia Tbk
Erajaya
7. 3,106164419 Safe Zone 3,732241314 Safe Zone
Swasembada
PT. Visi
Telekomunikasi
Infrastruktur Tbk Distress
8. 0,784663677 1,383164004 Grey Zone
(Dahulu PT. Zone
Golden Retailindo
Tbk).
Hubungan Hero
9. 7,754473805 Safe Zone 9,570514997 Safe Zone
Supermarket Tbk
Kokoh Inti
10. 3,854026108 Safe Zone 3,64994979 Safe Zone
Arebama Tbk
Matahari
Departement Store
11. 6,352784832 Safe Zone 8,232565261 Safe Zone
Tbk d. H Pacific
utama Tbk
Mitra adiperkasa
12. 6,849521513 Safe Zone 7,71685638 Safe Zone
Tbk
Midi Utama Distress Distress
13. 0,531858076 0,249447505
Indonesia Tbk Zone Zone
Mitra Komunikasi
14. 11,93916093 Safe Zone 3,2227391 Safe Zone
Nusantara Tbk
Matahari Putra Distress
15. 2,201355603 Grey Zone -2,314562626
Prima Tbk Zone
Ramayana Lestari
16. 8,057897851 Safe Zone 10,63296697 Safe Zone
Sentosa Tbk
Supra Bago Lestari
17. 8,359113758 Safe Zone 9,455148404 Safe Zone
Tbk
Rimo Internasional
Lestari Tbk d.h Distress
18. -27,1554904 13,93145274 Safe Zone
Rino Catur Lestari Zone
Tbk

Sona Tapas
19. Tourism Industry 4,199189224 Safe Zone 7,001832283 Safe Zone
Tbk
Tiphone Mobile
20. Indonesia 7,074996879 Safe Zone 7,285054065 Safe Zone
Pemerintah.
Sumber: data diolah (2018)

Dari tabel 3.1 Klasifikasi pada tahun 2016 dapat diketahui


perusahaan menggunakan metode bahwa terdapat 4 perusahaan yang
Alman Z- Score, pada masing- mengalami distress zone yaitu
masing perusahaan ritel perusahaan Sumber Alfaria
(pedagang eceran) yang terdaftar Trijaya Tbk, PT. Visi
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Telekomunikasi Infrastruktur Tbk
Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Manajemen || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

d.h PT. Golden Retailindo Tbk, masing-masing perusahan ritel


Midi Utama Indonesia Tbk, Rimo yang terdaftar di Bursa Efek
Internasional Lestari Tbk d.h Indonesia (BEI) pada tahun 2016-
Rimo Catur Lestari. Dan 2 2017 tersebut digunakan untuk
perusahaan termasuk Grey zone mengklasifikasikan perusahaan-
yaitu Catur Sentosa Adiprana Tbk perusahaan yang termasuk ke
dan Matahari Putra Prima Tbk, dalam safe zone, grey zone dan
sedangkan sisanya yaitu 14 distress zone. Dengan kriteria jika
perusahaan merupakan hasil dar S- Score menunjukkan
perusahaan yang masuk pada nilai (S- Score > 1,062), maka
klasifikasi safe zone. Dan pada perusahaan tersebut termasuk
periode 2017 terdapat 3 perusahaan yang tidak berpotensi
Perusahaan mengalami Distress mengalami kebangkrutan (safe
Zone, yaitu Perusahaan Sumber zone). Dan jika nilai S- Score
Alfaria Trijaya Tbk, Midi Utama berada pada (0,862< S-Score
Indonesia Tbk, dan Matahari >1,062) maka diklasifikasikan ke
Putra Prima Tbk. Dua perusahaan dalam Grey Zone. Dan perusahan
termasuk Grey Zone yaitu diprediksi akan mengalami
perusahaan Catur Sentosa kebangkrutan (financial Distress)
Adiprana Tbk dan PT. Visi apabila di peroleh nilai S- Score <
Telekomunikasi Infrastruktur Tbk 0,862. Berikut akan disajikan
d.h PT. Golden Retailindo Tbk, mengenai perusahaan yang
dan sisanya 15 Perusahaan diklasifikasikan pada kriteria-
termasuk Safe Zone. kriteria tersebut.
Kemudian dari nilai S- Score
yang telah diperoleh untuk

Tabel 3.2
Klasifikasi Perusahaan Menggunakan Metode Springate S- Score Periode 2016-2017

Klasifikasi Nilai Klasifikasi


Nilai Springate
No. Nama Emiten S-Score Springate S-Score 2017
S- Score 2016
2016 S- Score 2017
Ace Hardware Safe Zone Safe Zone
1. 3,385669949 3,196854848
Indonesia Tbk
Sumber Alfaria Safe Zone Safe Zone
2. 1,333393064 1,216093631
Trijaya Tbk
3. Centratama -0,093228534 Distress -0,045792329 Distress Zone
Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Manajemen || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Telekomunikasi Zone
Indonesia Tbk d.h
Centrin online Tbk
Catur Sentosa Safe Zone Grey Zone
4. 1,079036924 1,008863137
Adiprana Tbk
5. Duta Intidaya Tbk 2,19645509 Safe Zone 2,608371624 Safe Zone
Electronic city Safe Zone Safe Zone
6. 1,1940225 1,392855211
Indonesia Tbk
7. Erajaya Swasembada 1,562969883 Safe Zone 1,552367692 Safe Zone
PT. Visi Distress Distress Zone
Telekomunikasi Zone
8. Infrastruktur Tbk -0,294091231 -0,041041526
(Dahulu PT. Golden
Retailindo Tbk).
Hubungan Hero Safe Zone Safe Zone
9. 2,372971425 2,136358386
Supermarket Tbk
Kokoh Inti Arebama Safe Zone Safe Zone
10. 2,159808234 2,099747508
Tbk
Matahari Safe Zone Safe Zone
Departement Store
11. 2,875975546 2,757757108
Tbk d. H Pacific
utama Tbk
12. Mitra adiperkasa Tbk 2,80294215 Safe Zone 2,969561759 Safe Zone
Midi Utama Grey Zone Grey Zone
13. 1,049089205 0,881062995
Indonesia Tbk
Mitra Komunikasi Safe Zone Safe Zone
14. 1,961788973 3,290596185
Nusantara Tbk
Matahari Putra Prima Grey Zone Distress Zone
15. 1,026632215 -0,504217964
Tbk
Ramayana Lestari Safe Zone Safe Zone
16. 1,455389229 1,420426304
Sentosa Tbk
Supra Bago Lestari Safe Zone Safe Zone
17. 3,650978144 3,490547202
Tbk
Rimo Internasional Distress Distress Zone
18. Lestari Tbk d.h Rino -1,587665106 Zone 0,291080172
Catur Lestari Tbk
Sona Tapas Tourism Grey Zone Safe Zone
19. 0,993842045 1,353537167
Industry Tbk
Tiphone Mobile Safe Zone Safe Zone
20. Indonesia 2,824787423 2,519331821
Pemerintah.
Sumber: data diolah (2018)

Dari tabel diatas dapat Telekomunikasi Indonesia Tbk


diketahui bahwa pada d.h Centrin online Tbk, PT.
perusahaan ritel yang terdaftar Visi Telekomunikasi
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Infrastruktur Tbk d.h PT.
pada tahun 2016 terdapat 3 Golden Retailindo Tbk dan
perusahaan yang terklasifikasi perusahaan Rimo Internasional
sedang mengalami financial Lestari Tbk d.h Rino Catur
distress. Perusahaan tersebut Lestari Tbk. Serta terdapat 3
antara lain Centratama perusahaan yang termasuk ke

Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

dalam grey zone yaitu Midi B. Pembahasan


Utama Indonesia Tbk, Dalam melakukan
Matahari Putra Prima Tbk, dan penelitian ini peneliti
Sona Tapas Tourism Industry menggunakan 2 metode
Tbk. Kemudian sisanya yaitu analisis untuk memprediksi
14 perusahaan ritel yang kebangkrutan pada perusahaan
terdaftar di Bursa Efek ritel yang terdaftar di Bursa
Indonesia (BEI) pada tahun Efek Indonesia (BEI) pada
2016 merupakan perusahaan tahun 2016-2017. Kedua
yang diklasifikasikan ke dalam metode analisis tersebut adalah
safe zone. kemudian pada metode Altman Z- Score dan
tahun 2017 terdapat 4 Springate S- Score. penelitian
perusahaan mengalami Distress ini menggunakan sampel yang
Zone yaitu perusahaan berjumlah 20 perusahaan dari
Centratama Telekomunikasi keseluruhan 25 perusahaan
Indonesia Tbk d.h Centrin ritel yang terdaftar di Bursa
online Tbk, PT. Visi Efek Indonesia (BEI) tahun
Telekomunikasi Infrastruktur 2016-2017. Perhitungan dan
Tbk d.h PT. Golden Retailindo pengklasifikasian terhadap
Tbk, Matahari Putra Prima Tbk perusahaan ritel yang terdaftar
dan Rimo Internasional Lestari di Bursa Efek Indonesia pada
Tbk d.h Rino Catur Lestari tahun 2016 dan 2017
Tbk. Serta 2 perusahaan yaitu menunjukkan bahwa masing-
Catur Sentosa Adiprana Tbk masing metode memiliki
dan Midi Utama Indonesia tingkat kebangkrutan yang
Tbk. Dan sisanya yaitu 14 berbeda-beda.
perusahaan ritel yang terdaftar 1. Prediksi kebangkrutan
di Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan metode
pada tahun 2016 merupakan Altman Z-Score
perusahaan yang Selama tahun penelitian
diklasifikasikan ke dalam safe yaitu 2018 pada metode
zone. Altman Z- Score diperoleh
hasil bahwa perusahaan

Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 11||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

yang mengalami potensi analisis potensi


kebangkrutan pada tahun kebangkrutan dengan
2016 yaitu terdapat empat menggunakan metode
perusahaan yang mengalami Altman Z- Score, Springate
distress zone yaitu S-Score dan Zmijewski
perusahaan Sumber Alfaria pada industri perdagangan
Trijaya Tbk, PT. Visi ritel yang terdaftar di BEI
Telekomunikasi periode 2009-2013 terdapat
Infrastruktur Tbk d.h PT. tiga perusahaaan yang
Golden Retailindo Tbk, berpoensi bangkrut pada
Midi Utama Indonesia Tbk, tahun-tahun tertentu.
Rimo Internasional Lestari 2. Prediksi Kebangkrutan
Tbk d.h Rimo Catur Lestari, mengunakan metode
dua perusahaan termasuk Springate S-Score.
Grey zone dan sisanya yaitu Sedangkan pada metode
14 perusahaan merupakan Springate S- Score diketahui
perusahaan yang masuk bahwa pada perusahaan ritel
pada klasifikasi safe zone. yang terdaftar di Bursa Efek
Serta pada periode 2017 Indonesia (BEI) pada tahun
terdapat tiga Perusahaan 2016 bahwa pada
mengalami Distress Zone, perusahaan ritel yang
yaitu Perusahaan Sumber terdaftar di Bursa Efek
Alfaria Trijaya Tbk, Midi Indonesia (BEI) pada tahun
Utama Indonesia Tbk, dan 2016 terdapat tiga
Matahari Putra Prima Tbk. perusahaan yang mengalami
Dua perusahaan termasuk financial distress.
Grey Zone dan sisanya 15 Perusahaan tersebut antara
Perusahaan termasuk Safe lain Centratama
Zone. Telekomunikasi Indonesia
Hal ini sejalan dengan Tbk d.h Centrin online Tbk,
penelitian yang dilakukan PT. Visi Telekomunikasi
(Sondakh, et al. 2014) Infrastruktur Tbk d.h PT.
yang diperoleh hasil dari Golden Retailindo Tbk dan

Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 12||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

perusahaan Rimo Apabila perusahaan teridentifikasi


Internasional Lestari Tbk mengalami financial distress atau
d.h Rino Catur Lestari Tbk, berada pada distress zone maka
tiga perusahaan yang perusahaan harus segera
termasuk ke dalam grey mengevaluasi kinerja keuangan, dan
zone dan sisanya yaitu 14 mencari tahu pos-pos keuangan
perusahaan ritel yang mana saja yang mengakibatkan
terdaftar di Bursa Efek perusahaan teridentifikasi ke dalam
Indonesia (BEI) pada tahun distress zone. Serta mengurangi
2016 merupakan perusahaan kegiatan-kegiatan yang tidak perlu
yang diklasifikasikan ke dan mengutamakan kegiatan yang
dalam safe zone. Serta pada produktif. Apabila perusahaan
tahun 2017 terdapat empat mengalami gray zone maka
perusahaan mengalami perusahaan harus terus waspada
distress zone yaitu karena grey zone bukanlah posisi
perusahaan Centratama yang aman, melainkan posisi yang
Telekomunikasi Indonesia masih rentan mengalami
Tbk d.h Centrin online Tbk, kebangkrutan. Perusahaan harus
PT. Visi Telekomunikasi terus mengawasi kinerja keuangan
Infrastruktur Tbk d.h PT. perusahaan agar tetap berada pada
Golden Retailindo Tbk, posisi aman atau sesuai dengan yang
Matahari Putra Prima Tbk diharapkan perusahaan. Jika
dan Rimo Internasional perusahaan teridentifikasi mengalami
Lestari Tbk d.h Rino Catur safe zone, meskipun aman tetapi
Lestari Tbk, dua perusahaan perusahaan harus terus waspada dan
termasuk Grey Zone, serta terus melakukan pengembangan dan
sisanya yaitu 14 perusahaan inovasi-inovasi agar tidak tertinggal
ritel yang terdaftar di Bursa dari pesaing sehingga keuangan akan
Efek Indonesia (BEI) pada tetap baik serta potensi kebangkrutan
tahun 2017 merupakan tidak akan teridentifikasi.
perusahaan yang Dari penelitian tersebut dapat
diklasifikasikan ke dalam dilihat bahwa pada tahun 2017 saja
safe zone. terdapat beberapa perusahaan ritel

Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 13||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

yang termasuk kedalam distress zone untuk membuka gerainya. Misalkan


atau yang berarti mengaami kesulitan di dekat area perkantoran, sekolah
keuangan dan berpotensi mengalami dan pusat-pusat keramaian lainnya.
kebangkrutan. Diantaranya adalah Agar dapat menarik banyak
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dan pelanggan dan tidak akan kalah saing
PT Midi Utama Indonesia, yang dengan ritel tradisional, dalam
keduanya sama-sama menaungi ritel menarik pelanggan. Mengingat
yang tersebar di seluruh indonesia lengkapnya barang-barang
bahkan sampai menjangkau ditingkat kebutuhan yang tersedia di ritel
kecamatan. Yaitu Alfamart dan modern.
Alfamidi, yang tidak sulit lagi kita
temukan gerainya disekitar kita. IV. PENUTUP
Gejala kebangkrutan yang dialami A. SIMPULAN
oleh kedua ritel tersebut dapat Dari pembahasan yang
dengan nyata kita lihat dari sepinya dijabarkan di atas mengenai analisis
pembeli di Alfamart dan Alfamidi. kebangkrutan perusahaan ritel yang
Hal ini disebabkan karena terdaftar di Bursa Efek Indonesia
masyarakat indonesia yang lebih (BEI) tahun 2016-2017
suka berbelanja kebutuhan di ritel menggunakan dua metode analisis
tradisional dibandingkan di ritel kebangkrutan menunjukkan bahwa
modern khususnya untuk belanja setiap perusahaan memiliki tingkat
bulanan, hal tersebut dikarenakan kebangkrutan yang berbeda-beda
harga kebutuhan di ritel tradisional disetiap metode.
jauh lebih murah dari pada di ritel Berikut ini merupakan
modern.selain itu target pasar ritel kesimpulan dari penelitian yang
modern yang peneliti rasa adalah telah dibahas:
yang sedang lewat di area tersebut
1. Dengan menggunakan
membutuhkan sesuatu sehingga
perhitungan metode Altman Z-
mampir untuk membelinya.peneliti
Score, diketahui bahwa
rasa jugalah yang menyebabkan
perusahaan ritel yang terdaftar di
sepinya pelanggan ritel modern. Oleh
Bursa Efek Indonesia (BEI)
karena itu ritel modern harus
tahun 2016-2017 yang
memilih lokasi yang sangat strategis
mengalami potensi
Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Manajemen || 14||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

kebangkrutan pada tahun 2016 financial distress. Perusahaan


yaitu terdapat empat perusahaan tersebut antara lain Centratama
yang mengalami distress zone. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Perusahaan-perusahaan tersebut d.h Centrin online Tbk, PT. Visi
adalah Sumber Alfaria Trijaya Telekomunikasi Infrastruktur
Tbk, PT. Visi Telekomunikasi Tbk d.h PT. Golden Retailindo
Infrastruktur Tbk d.h PT. Tbk dan perusahaan Rimo
Golden Retailindo Tbk, Midi Internasional Lestari Tbk d.h
Utama Indonesia Tbk, Rimo Rino Catur Lestari Tbk, tiga
Internasional Lestari Tbk d.h perusahaan termasuk ke dalam
Rimo Catur Lestari, 2 kategori grey zone dan sisanya
perusahaan termasuk Grey zone yaitu 14 perusahaan ritel yang
dan sisanya yaitu 14 perusahaan terdaftar di Bursa Efek
merupakan perusahaan yang Indonesia (BEI) pada tahun
masuk pada klasifikasi safe 2016 merupakan perusahaan
zone. Serta pada periode 2017 yang diklasifikasikan ke dalam
terdapat tiga Perusahaan safe zone. Sedangkan pada tahun
mengalami Distress Zone, yaitu 2017 terdapat empat perusahaan
Perusahaan Sumber Alfaria mengalami distress zone yaitu
Trijaya Tbk, Midi Utama perusahaan Centratama
Indonesia Tbk, dan Matahari Telekomunikasi Indonesia Tbk
Putra Prima Tbk. Selain itu dua d.h Centrin online Tbk, PT. Visi
perusahaan termasuk Grey Zone Telekomunikasi Infrastruktur
dan sisanya 15 Perusahaan Tbk d.h PT. Golden Retailindo
termasuk Safe Zone. Tbk, Matahari Putra Prima Tbk
2. Dengan menggunakan dan Rimo Internasional Lestari
Perhitungan metode Springate S- Tbk d.h Rino Catur Lestari Tbk,
Score, diketahui bahwa pada dua perusahaan termasuk Grey
perusahaan ritel yang terdaftar di Zone, Serta sisanya yaitu 14
Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan ritel yang terdaftar di
pada tahun 2016-2017. Pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2016 terdapat tiga pada tahun 2017 merupakan
perusahaan yang mengalami perusahaan yang

Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 15||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

diklasifikasikan ke dalam safe tradisional, sebab ritel


zone. tradisional juga sangat
berpotensi mengalami
kebangkrutan ditengah
B. SARAN maraknya ritel modern.
Berdasarkan hasil penelitian 3. Bagi Investor, lebih
dan simpulan yang telah dijabarkan memperhatikan gejala-gejala
diatas, maka peneliti akan serta indikasi-indikasi
memberikan saran-saran guna kebangkrutan dari setiap
menunjang penelitian berikutnya, perusahaan sebelum
antara lain: memutuskan berinvestasi pada
suatu perusahaan terutama
1. Untuk manajemen, lebih aware
perusahaan ritel yang terdaftar di
dengan potensi kebangkrutan
Bursa Efek Indonesia (BEI),
mengingat tengah lesunya bisnis
guna meminimalisir kerugian
ritel di Indonesia saat ini. Jika
dalam pengambilan keputusan.
diperlukan sebaiknya melakukan
Hal ini dapat dilakukan dengan
analisis untuk memprediksi
menganalisis laporan keuangan
kebangkrutan secara berkala
perusahaan tersebut
sehingga dapat dijadikan sebagai
menggunakan metode Altman Z-
early warning bagi perusahaan.
Score dan Springate S-Score
2. Bagi pihak peneliti selanjutnya,
untuk mengetahui potensi
sebaiknya menambah periode
kebangkrutan perusahaan
waktu laporan yang akan
tersebut sebelum mengambil
dianalisis sehingga hasil akan
keputusna berinvestasi.
lebih akurat. Ataupun
4. Bagi Universitas, menambah
menggunakan metode-metode
dan memperdalam pembahasan
yang berbeda untuk
mengenai materi tentang
memprediksi kebangkrutan pada
prediksi potensi kebangkrutan
perusahaan dengan sektor yang
pada perusahaan. Baik dalam
berbeda. Selain itu sebaiknya
pembelajaran mata kuliah
juga mencoba untuk melakukan
manajemen keuangan ataupun
penelitian dengan mengambil
pasar modal.
subyek penelitian di ritel
Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Manajemen || 16||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

V. DAFTAR PUSTAKA Eceran (93). Retrieved March


11, 2018, from
Ariyanti, F. (2017). Alasan Mitra
https://www.sahamok.com/emite
Adiperkasa Tutup Lotus
n/sektor-perdagangan-jasa-
Departement Store. Retrieved
investasi/sub-sektor-
March 30, 2018, from
perdagangan-eceran/
file:///D:/skripsi/artikel
internet/Alasan Mitra Sondakh, C. A., Murni, S., &

Adiperkasa Tutup Lotus Mandagie, Y. (2014). Analisis

Department Store - Bisnis Potensi Kebangkrutan dengan

Liputan6.com.htm Menggunakan Metode Altman


Z-Score, Springate dan
Caouette, J. B., Altman, E. I.,
Zmijewski Pada Industri
Narayanan, P., & Nimmo, R.
Perdagangan Ritel yang terdaftar
(2008). Managing Credit Risk
di BEI Periode 2009-2013.
(2nd ed.). New Jersey: John
Jurnal EMBA, 2(4), 364–373.
Wiley & Sons, inc.
Situs resmi:
Kayo, E. S., & Karismawati, N.
http://www.idx.co.id
(2017). Sub Sektor Perdagangan

Dian Eka Hidayati| 14.1.02.02.0080 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 17||

Anda mungkin juga menyukai