Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI

TANGGAL: 6 JANUARI 2015

1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
Klien mengatakan mendengar suara bisikan dan melihat bayangan yang
samar-samar bentuknya, suara dan bayangan tersebut sering muncul saat ia
menyendiri. Halusinasi tersebut muncul 4-5 kali sehari.
Klien mengatakan alasan ia dibawa ke RSJ adalah karena ia mengamuk serta
merusak barang (tempayan / wadah air) tanpa sebab.
Saat ditemui, klien sedang duduk-duduk di tempat tidurnya.
b. Diagnosa Keperawatan Jiwa
Perubahan persepsi sensori: halusinasi
c. Tujuan
1) Klien dapat mengidentifikasi jenis halusinasi.
2) Klien dapat mengidentifikasi isi halusinasi.
3) Klien dapat mengidentifikasi waktu halusinasi.
4) Klien dapat mengidentifikasi frekuensi halusinasi.
5) Klien dapat mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi.
6) Klien dapat mengidentifikasi respons klien terhadap halusinasi.
7) Klien dapat menghardik halusinasi.
8) Klien dapat memasukan cara menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian.
d. Tindakan Keperawatan
1) Identifikasi jenis halusinasi klien.
2) Identifikasi isi halusinasi klien.
3) Identifikasi waktu halusinas klien.
4) Identifikasi frekuensi halusinasi klien.
5) Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi pada klien.
6) Identifikasi respons klien terhadap halusinasi.
7) Latih klien untuk mampu menghardik halusinasi.
8) Masukan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian.
2. Proses Pelaksanaan Tindakan
Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum. Selamat sore, Pak. Boleh saya kenalan dengan Bapak?
Nama saya Reza Juliandi, Bapak boleh memanggil saya Reza, saya
mahasiswa Keperawatan Universitas Tanjungpura. Saya sedang praktik
disini dari pukul 13.30 WIB sampai 19.30 WIB. Kalau boleh saya tahu nama
Bapak siapa dan senang dipanggil dengan sebutan apa?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan tidak?”
c. Kontrak
- Topik
“Apakah Bapak tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? Menurut
Bapak sebaiknya kita ngobrol apa ya? Bagaimana kalau kita ngobrol
tentang suara atau bayangan yang selama ini mengganggu Bapak?”
- Tempat
“Dimana sebaiknya kita ngobrol? Diteras ya, di kursi panjang itu
gimana?
- Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Bapak maunya berapa menit?
Bagaimana kalau 20 menit? Bisa?”

Kerja (Langkah-langkah tindakan keperawatan)


“Apakah Bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“Apa yang dikatakan suara itu?”
“Apakah Bapak melihat sesuatu/orang/bayangan/makhluk?”
“Seperti apa kelihatannya?”
“Apakah terus-menerus suara tersebut terdengar atau hanya sewaktu-waktu
saja?”
“Kapan paling sering Bapak mendengar suara dan melihat bayangan tersebut?”
“Berapa kali sekali Bapak mendengar suara dan bayangan tersebut?”
“Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“Apa yang Bapak rasakan pada saat mendengar suara dan melihat bayangan
tersebut?”
“Apa yang Bapak lakukan pada saat mendengar suara dan melihat bayangan
tersebut?”
“Apakah dengan cara itu suara bisikan yang Bapak dengar dapat hilang?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara tersebut agar
tidak muncul lagi?”
“Bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara dan bayangan agar tidak
muncul lagi.”
“Pertama, dengan menghardik suara tersebut.”
“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
“Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
“Keempat, minum obat dengan teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
“Caranya seperti ini :
- Saat suara-suara itu muncul, langsung Bapak bilang, pergi.. saya tidak
mau dengar, saya tida mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu berulang-
ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba Bapak peragakan ! Nah
begitu caranya. Bagus! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa.”
- Saat melihat bayangan itu muncul, langsung Bapak bilang, pergi.. saya
tidak mau lihat…saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulang
sampai bayangan itu tak terlihat lagi. Coba Bapak peragakan! Nah
begitu.. Bagus! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah bisa.”

Terminasi
a. Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan
- Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan Bapak dengan obrolan kita tadi? Bapak merasa
senang tidak dengan latihan tadi?”
- Evaluasi Perawat (Objektif setelah reinforcement)
“Setelah kita ngobrol tadi, sekarang coba Bapak simpulkan pembicaraan
kita tadi?”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar
tidak muncul lagi.”
b. Tindak Lanjut Klien (Apa yang perlu dilatih klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan)
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silahkan Bapak coba cara
tersebut. Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”
(Masukan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian klien).
c. Kontrak yang Akan Datang
- Topik
“Pak, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang cara berbicara
dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul?”
- Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok dimana ya, apa
masih disini atau cari tempat yang nyaman? Selamat sore, sampai jumpa
besok.“
- Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 10.30 WIB\?
Bisa?”

Anda mungkin juga menyukai