2. Di abad XVII, tepatnya tahun 1859 seorang ilmuan Inggris yang bernama Charles Darwin
menerbitkan buku yang berjudul The Origin of Species dengan memproklamirkan sebuah teori
yang dikenal dengan sebutan “teori evolusi”, yang berdampak besar terhadap cara berfikir dunia
barat sehingga hal ini di klaim menempati urutan ke dua setelah Injil kala itu. Hal ini disebabkan
karena:
The origin of species yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup di dunia ini merupakan
hasil keturunan dari moyang yang sama, yang mengalami modifikasi.
The origin of species menyajikan sejumlah besar fakta yang dianggap oleh Darwin hanya dapat
dijelaskan dengan teori evolusi.
Darwin yang akhirnya menjelaskan suatu mekanisme bagaimana perubahan evolusi itu
berlangsung. Teori ini disebut teori seleksi alam, yang merupakan landasan dari buku The origin
of species.
Di dunia ini pasti akan ada pro dan kontra terhadap suatu hal yang sifatnya baru, bahkan tidak
terkecuali teori evolusi Darwin. Yang menjadi pertanyaannya adalah “benarkah teori evolusi itu
ada?”. Dikatakan ada, teori ini bersifat revolusioner yang menjelaskan berbagai fakta penting
yang satu sama lainnya tidak berkaitan dalam satu gagasan tunggal.
Manusia Afrika melakukan migrasi ke luar Afrika diperkirakan berlangsung sekitar 50.000-70.000
tahun silam. Tujuannya adalah menuju Asia Barat. Jalur yang mereka tempuh ada dua, yaitu
mengarah ke Lembah Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai lalu ke utara melewati Arab
Levant dan yang kedua melewati Laut Merah. Pada 70.000 tahun yang lalu bumi memasuki
zaman glasial terakhir dan permukaan air laut menjadi lebih dangkal karena air masih berbentuk
gletser. Dengan keadaan seperti ini mereka sangat memungkinkan menyeberangi lautan hanya
dengan menggunakan perahu primitif.
Setelah memasuki Asia, beberapa kelompok tinggal sementara di Timur Tengah, sedangkan
kelompok lainnya melanjutkan perjalanan dengan menyusuri pantai Semenanjung Arab menuju
ke India, Asia Timur, Indonesia, dan bahkan sampai ke Barat Daya Australia, yaitu dengan
ditemukannya fosil laki-laki di Lake Mungo. Jejak paling kuat untuk membuktikan bahwa
manusia Afrika telah bermigrasi hingga ke Australia adalah jejak genetika.
sementara dapat disimpulkan bahwa nenek moyang bangsa Eropa dan kita pada saat ini
mungkin berasal dari Afrika. Tetapi kenyataan bahwa nenek moyang yang berasal dari Afrika
merupakan manusia yang pertama kali hidup dan menyebar, belum dapat dikatakan benar.
Penelitian demi penilitan masih terus bermunculan dan memberikan argumen masing-masing
mengenai penemuannya. Seperti revisi terhadap Out of Africa Theory yang telah dijelaskan di
atas. Dalam penyebarannya, manusia Afrika kemungkinan besar bertemu dengan neandertal,
spesies manusia lain yang lebih mirip dengan manusia dibandingkan dengan simpanse. Revisi ini
menyebutkan bahwa ada kemungkinan bahwa manusia modern Afrika memiliki nenek moyang
yang sama dengan neandertal.
Selain itu, ditemukannya manusia purba dari Jawa kuno dapat menjadi tanda bahwa ketika
manusia Afrika menyebar, telah ada spesies manusia lain yang telah menetap di beberapa
wilayah, seperti neandertal dan meganthropus. Yang menjadi pertanyaan mendasar dari semua
penelitian dan penemuan ini adalah sejauh mana makhluk purba tersebut dapat dikatakan
“manusia”. Jika teori evolusi Darwin memang tepat, maka ada suatu titik yang belum
terdefinisikan, dimana titik tersebut berarti perpecahan spesifik manusia dari genus milik
simpanse dalam Kingdom Animalia. Pada masa kini memang mudah untuk membedakan
manusia dan simpanse, tapi di masa lalu tentu hal ini menjadi hal yang rumit karena proses
evolusi manusia yang masih berada tahap awal dan memiliki banyak kemiripan dengan
binatang, seperti simpanse dan kera.
Jika dikatakan manusia Afrika kuno adalah nenek moyang homo sapiens, seperti kita, sedangkan
spesies manusia lain punah seperti neandertal, mungkin Out of Africa Theory memang benar.
Mungkin teknologi yang lebih canggih pada masa depan dapat menemukan nenek moyang yang
lebih tua daripada manusia modern Out of Africa, yaitu nenek moyang dari manusia modern dan
neandertal, sehingga kita dapat lebih dekat kepada kebenaran mengenai asal-usul manusia.