Anda di halaman 1dari 1

Pemilu 2019 : pemersatu bangsa ?

Tahun 2019 menjadi tahun yang istimewa bagi rakyat Indonesia, karena di tahun ini akan dilaksanakan
pesta demokrasi besar besaran dengan diadakannya pemilu 2019. Pemilu yang akan dilaksanakan pada
bulan april mendatang menjadi pesta demokrasi terbesar bagi bangsa Indonesia sejak tahun 1998,
karena pada pemilu kali ini, rakyat Indonesia akan memilih Presiden dan wakil presiden serta anggota
legislatifnya, yaitu DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Pada pemilu ini, kan dipilih
sepasang presiden dan wakil presiden, 575 anggora DPR RI, 136 anggota DPD RI, 2.207 anggora DPRD
Provinsi serta 17.610 anggota DPRD Kabupaten/Kota. 24.8 triliyun dianggarkan oleh pemeriah demi
menyelenggarakan pemilu kali ini. Tercatat sekitar 185 juta pemilih terdaftar akan mendapat hak pilih
nanti. Kesempatan ini tentu saja menjadikan pemilu tahun ini menjadi pesta demokrasi yang sangat
meriah.

Dalam setiap pesta demokrasi, pasti akan ramai dengan kampanye dari para calon presiden dan calon
legislatif maupun para pendukungnya. Persaingan yang sehat dibutuhkan oleh masyarakat agar dapat
menentukan pilihannya dengan baik. Namun, tidak semua pemain melakukan cara yang bersih. Salah
satunya adalah menyebarnya berita bohong atau hoax. Kemenkominfo menyebutkan bahwa terjadi
peningkatan jumlah hoax yang beredar jelang pemilu dan isu politik yang paling banyak ditemukan.
Terdapat 181 hoax tentang politik terdeteksi sejak agustus 2019. Selain penyebaran hoax, perpecahan
karena berbeda pilihan juga kerap terjadi di kalangan masyarakat. Bahkan Subaidi, seorang penduduk di
Jawa Timur tewas di tembak temannya karena cekcok terkait masalah dukungan capres di media social.
Maka timbul pertanyaan “Pemilu 2019 pesta demokrasi atau ajang pemecah bangsa ?”

Kasus tewasnya Subiadi serta pertengkaran lainnya yang disebabkan oleh perbedaan pilihan pada
pemilu seharusnya tidak terjadi apabila seluruh elemen masyarakat Indonesia melaksanakan pesta
demokrasi ini dengan baik. Toleransi sangat berperan penting disini. Saling menghargai pilihan satu
sama lain menjadi kunci dalam penyeleasian perbedaan pendapat. Lagipula bangsa kita sudah lama
memiliki banyak perbedaan dan kita bisa melewatinya dengan baik. Bhineka Tunggal Ika harus kita
junjung bersama. Cek terlebih dahulu kebenaran dari setiap berita yang kita baca agar terhindar dari
hoax. Mari berpegang tangan, bersama sama kita jalankan pesta demokrasi ini dengan baik dan jangan
lupa untuk dating ke TPS tanggal 17 April nanti.

Sumber

https://kominfo.go.id/content/detail/17071/kominfo-jaring-771-konten-hoax-mayoritas-terkait-
politik/0/sorotan_media

https://kominfo.go.id/content/detail/17027/menkominfo-771-berita-hoax-hingga-februari-2019-
terbanyak-adalah-kabar-hoaks-politik/0/sorotan_media

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-45618212

Anda mungkin juga menyukai