Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberi petunjuk dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini,
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa susunan dan materi yang
terkandung di dalam makalah ini belumlah sempurna. Untuk itu saran dan kritik
yang sifatnya membangun selalu penulis harapkan dengan senang hati dari semua
pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Insya Allah makalah ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan
bagi kita semua tentang limbah plastik sebagai modal pembelajaran dalam mata
kuliah pengolahan limbah.

Makassar, 27 Maret 2019

Kelompok 3

1
ILMU LINGKUNGAN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................1


DAFTAR ISI ...................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................3
1.1. Latar Belakang....................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................4
1.3. Tujuan.................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................5


2.1. Pengertian Limbah Plastik .....................................................................5
2.2. Dampak Adanya Limbah Plastik ..........................................................5
2.3. Pemanfaatan Limbah Plastik .................................................................6
2.4. Pengolahan Limbah Plastik ...................................................................8

BAB III PENUTUP ......................................................................................11


3.1. Kesimpulan ..........................................................................................11
3.2. Saran ....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

2
ILMU LINGKUNGAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa terlepas dari kegiatan
penggunaan barang untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan hidup.
Penggunaan barang yang beragam tersebut baik berupa penggunaan untuk
keperluan primer, sekunder, maupun tersier. Salah satu barang yang paling sering
digunakan oleh manusia untuk pemenuhan keperluan hidupnya adalah berupa
plastik. Plastik merupakan bahan umum yang seringkali digunakan sebagai bahan
kemasan, baik untuk makanan, minuman, atau barang yang dikemas lainnya.
Penggunaan plastik pada dasarnya dapat memberikan kemudahan dan
kepraktisan, sehingga masyarakat sangat sulit untuk menghindari penggunaan
plastik tersebut. Akan tetapi dibalik kemudahan dan kepraktisan tersebut, plastik
juga memberikan dampak buruk khususnya bagi lingkungan. Plastic mengandung
bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup
berbahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk
diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri
membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna.
Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat
ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan
batasan tertentu.
Menyadari dampak buruk akibat pemakaian plastik terhadap lingkungan, saat
ini pemerintah semakin giat memberikan kesadaran terhadap masyarakat untuk
mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan, kemudian memberikan
pengajaran mengenai cara pengolahan limbah plastik menjadi barang yang
bermanfaat bagi kehidupan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk
menulis hal ini dalam sebuah makalah yang berjudul “Pengolahan dan
Pemanfaatan Limbah Plastik”.

3
ILMU LINGKUNGAN
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian limbah plastik ?
2. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari limbah plastik ?
3. Bagaimana cara pengolahan dan pemanfaatan limbah plastik ?

1.3. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian limbah plastik
2. Mahasiswa dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari limbah
plastik
3. Mahasiswa dapat mengetahui pengolahan dan pemanfaatan limbah plastik

4
ILMU LINGKUNGAN
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Limbah Plastik

Limbah plastik adalah barang buangan yang berupa plastik yang dihasilkan
dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang
lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.

2.2. Dampak Adanya Limbah Plastik


Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus
ditanggung alam karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat
signifikan. Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50
tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik
digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong
plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun,
dan 14 juta pohon ditebang.
Konsumsi berlebih terhadap plastik pun mengakibatkan jumlah sampah
plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki
sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan
waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan
sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan
udara. Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut
ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak
dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat
menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat
dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT,
sehingga kantong plastik sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu

5
ILMU LINGKUNGAN
antara 100 hingga 500 tahun. Keadaan plastik yang seperti ini akan memberikan
akibat antara lain:

a) tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah;


b) racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh
hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing;
c) PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun
tanaman, yang akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan;
d) kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah;
e) menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara
di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu
meyuburkan tanah;
f) kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan
mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun;
g) hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik;
h) hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut
menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati
karena tidak dapat mencernanya;
i) ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak
akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya;
j) pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan
mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang
menyebabkan banjir.

2.3 Pemanfaatan Limbah Plastik

Limbah plastik yang umum ditemukan di tempat pembuangan sampah


antara lain botol minuman dan deterjen yang termasuk jenis PET, dan kantong
plastik. Jumlah kantong plastik di TPA terus menumpuk karena tidak terlalu
diminati karena memiliki nilai jual yang rendah. Kantong-kantong plastik ini tidak
mudah terurai sehingga hanya akan terus menumpuk dan bertambah di TPA

6
ILMU LINGKUNGAN
sampai 1000 tahun ke depan.

Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan


plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan
mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat
dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di
Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya
adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya
tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek
pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan
untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar.

Pemanfaatan limbah plastik di antaranya adalah untuk keperluan rumah


tangga, atau sebagai bahan pembuat aksesoris maupun hiasan yang bisa dijadikan
sebagai barang bernilai ekonomis. Plastik juga sudah banyak diwujudkan dalam
bentuk busana, walaupun dalam presentasi kecil, contohnya seperti mantel, jas
hujan, tas, aksesoris dan lain – lain. Hiasan dan korsase (dari plastik) akan
memperindah busana kreasi baru dari bahan gelas plastik.

Pembuatan busana kreasi baru dari limbah gelas plastik seharusnya


bernilai ekonomis tinggi. Akan tetapi, proses pembuatnnya yang memerlukan
waktu relatif lama terutama dalam mengecat gelas plastik sehingga diperlukan
ketelitian dan kesabaran menjadi salah satu hambatan terwujudnya hal tersebut.
Selain pemasangan hiasan gelas plastik.pada busana, kesulitan yang tampak
terdapat pula pada pemeliharaan busana kreasi baru ini, selain ketelitian dengan
penyimpananya diruang yang longgar/tidak sempit, menghindari udara lembab
dan panas, serta secara periodik dikeluarkan guna diangin-anginkan menjadi
kaharusan untuk pemeliharaan busana. Selain itu, bahan baku limbah yang
digunakan yang pada hakikatnya merupakan sampah yang tidak dipakai lagi
mengharuskan biaya pengolahannya tidak termasuk dalam kisaran yang kecil.

7
ILMU LINGKUNGAN
2.4. Solusi Pengolahan Limbah Plastik

Plastik merupakan material yang sangat akrab dalam kehidupan manusia.


Kemajuan teknologi plastik membuat aktivitas produksi plastik terus meningkat.
Hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau bahan dasar.
Material plastik banyak digunakan karena memiliki kelebihan dalam sifatnya
yang ringan, transparan, tahan air, serta harganya relatif murah dan terjangkau
oleh semua kalangan masyarakat. Segala keunggulan ini membuat plastik
digemari dan banyak digunakan dalam hampir setiap aspek kehidupan manusia.
Akibatnya jumlah produk plastik yang akan menjadi sampah pun terus bertambah.

Oleh karena itu diperlukannya suatu solusi tepat yang bukan hanya
mengurangi penggunaan kantong plastik karena selama masih diijinkan untuk
digunakan maka kantong plastik itu akan terus ada dan bertambah. Limbah
kantong plastik yang menumpuk di TPA dapat menjadi peluang dan jika diolah
dengan benar dapat menjadi sumber daya. Pengembangan proses pengolahan
kantong plastik dilakukan melaui eksperimentasi untuk membuka peluang
pemanfaatan kantong plastik dengan penerapan teknologi sederhana, murah, dan
nyata. Eksperimen juga mencakup eksplorasi sifat dan karakteristik kantong
plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi produk bernilai tinggi sehingga
dapat menaikkan nilai dari limbah kantong plastik.

Beberapa cara pengolahan limbah plastik secara umum, yaitu sebagai


berikut :
a. Daur Ulang
Daur ulang merupakan proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi
bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat
menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru,
mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi
gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur
ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas

8
ILMU LINGKUNGAN
kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan
produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah
modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and
Recycle). Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya
dilakukan oleh industri.”Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu
sampah plastic dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus
homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk
mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui
tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan
zat-zat seperti besi dan sebagainya.

Beberapa bentuk hasil daur ulang dari sampah plastik, dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.4.1. Hasil Daur Ulang Sampah Plastik
No. Jenis Sampah Plastik -Produk Hasil Daur Ulang
1. Acrytic Toples, tatakan/tutup gelas
2. AS sen Nampan, korek gas, toples
3. Chip tali Rambut boneka
4. Duragon Roda kaset
5. HD ember Centong, tempat sabun, piring
6. HD blowing Celengan, botol plastic
7. HD hitam Ember, roda mobil mainan
8. HD tikar Ember, piring, rolan kabel
9. HD butek Corong, tempat sayuran, tempat sambal
10. PVC selang Sandal, sepatu boot
11 PVC botol Celengan, botol
12. PVC blue band Botol, celengan, toples
13. PP kardus Ember, gayung, piring
14. PP ember cat Thermos, gayung
15. PP tali Cangkir, gelas,tali raffia, gayung

9
ILMU LINGKUNGAN
b. Incinerasi
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada
suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi,
sehingga dapat digunkana sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik.
Beberapa pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan
beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan
masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC
menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan
asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif. Gas-gas korosif
ini membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling serius adalah
dibebaskannya gas dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang
mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan
pengontrolan yang baik untuk mengurangi polusi udara.

c. Plastik Biodegradable
Sekitar separuh dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Oleh karena itu,
sangat baik jika dapat dibuat plastik yang bio- atau fotodegradable. Hal itu telah
diupayakan dan telah dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable berbahan
dasar zat tepung atau dari ampas singkong. Tetapi, plastik jenis ini lebih mahal
dan kelihatannya masyarakat enggan untuk membayar lebih.

10
ILMU LINGKUNGAN
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

a) Limbah plastik adalah barang buangan yang berupa plastik yang dihasilkan
dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga,
yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan
tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis
b) Pemakaian plastik secara terus menerus akan menghabiskan beberapa sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui, selain itu menghasilkan beberapa
zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
c) Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik
seminimal mungkin yang dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse)
maupun daur ulang (recycle).
d) Pengolahan limbah plastik dapat dilakukan dengan daur ulang (pemakaian
kembali), incinerasi (pembakaran), dan penggunaan plastik biodegradable.

3.2 Saran

Limbah rumah tangga yang berjenis anorganik diharap mampu diolah


kembali, meskipun dengan sederhana. Serta menerapkan penempatan limbah
(sampah) dengan sesuai jenisnya, apakah limbah organic atau anorganik, agar
lebih mudah mendaur ulang. Pemanfaataan limbah plastik perlu dilakukan agar
lingkungan sekitar kita tidak tercemar, seperti mendaur ulang kembali limbah
plastik yang dapat diolah menjadi berbagai kerajinan juga sebagai bisnis.

11
ILMU LINGKUNGAN
DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/humanities/1642371-mengolah-limbah-rumah-
tangga/

http://id.wikipedia.org/wiki/limbah_beracun

12
ILMU LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai