Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGENDALIAN HASIL
Jenis pengendalian hasil yang sering digunakan adalah pembayaran untuk kinerja
yang mana melibatkan pemberian imbalan pada karyawan untuk hasil yang bagus. Namun,
sebagai akibat dari krisis keuangan Geither berpendapat bahwa kompensai seharusnya
dikaitkan pada kinerja dengan tujuan untuk menghubungkan insentif dari eksekutif dan
karyawan lain dengan nilai jangka penjang yang diciptakan, bukan sekadar sistem untuk
memperoleh budaya bonus.
Pengendalian hasil adalah tipe pengendalian yang melibatkan pemberian imbalan
pada karyawan untuk hasil yang bagus atau dapat juga disebut insentif atas kinerja.
Pengendalian hasil menciptakan meritocracies yaitu karyawan yang paling berbakat dan
bekerja keras akan dihargai lebih, daripada karyawan yang sudah lama bekerja atau
memiliki hubungan sosial lebih baik, namun kinerjanya rendah.
Pada intinya, sistem pengendalian hasil yang didesain dengan baik dapat membantu
mendapatkan hasil yang diinginkan. Akan tetapi, pengendalian hasil tidak dapat digunakan
untuk setiap situasi.
Hasil yang didefinisikan dengan baik akan memberikan informasi pada karyawan
mengenai apa yang diharapkan dari mereka dan mendorong mereka melakukan tindakan
sesuai hasil yang diinginkan. Demikian, pengendalian hasil mengurangi potensi kurangnya
pengarahan dan menjadi cara efektif terkait masalah motivasi. Akhirnya, pengendalian
hasil juga dapat mengurangi keterbatasan individual.
Pengukuran kinerja sebagai bagian dari pengendalian hasil juga menyediakan
beberapa hal nonmotivasi, tipe-deteksi pengendalian manfaat dari feedback yang alami.
Pengukuran hasil membenatu organisasi menjawab pertanyaan tentangbagaimana berbagai
strategi, entitas organisasi, dan karyawan bertindak. Jika kinerja gagal dan tidak sesuai
yang diharapkan, organisasi dapat mengganti strukturnya.
Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja biasanya bervariasi pada seluruh level organisasi. Pada level
yang lebih tinggi, sebagian besar hasil yang penting didefinisikan dalam dimensi
keuangan. Pada tingkatan yang lebih rendah, biasanya akan dievaluasi dari pengukuran
operasional. Variasi keduanya menciptakan sebuah ketergantungan dalam hierarki
manajemen.
Tujuan utama manajer adalah mendefinisikan dengan pengukuran keuangan untuk
mengkomunikasikan dengan para atasannya terutama dalam hal keuangan, serta bawahan
dalam hal operasional. Jika manajer mengidentifikasikan lebih dari satu ukuran hasil yang
diberikan kepada karyawan, mereka harus memberi bobot pada masing-masing
pengukuran sehingga penilaian mengenai kinerja dlaam tiap-tiap hasil dapat dikumpulkan
dalam evaluasi menyeluruh.
Pemberian Imbalan
Termasuk imbalan dalam perjanjian insentif adalah yang bernilai bagi karyawan,
seperti kenaikan gaji, bonus, promosi, keamanan kerja, penugasan, kesempatan pelatihan,
kebebasan, pengenalan, dan kekuasaan. Hukuman adalah kebalikannya. Organisasi dapat
mendorong nilai yang memotivasi dari berbagai hubungan imbalan sebagai bentuk
penilaian hasil yang diperoleh yang dapat mempengaruhi karyawan.
Kekuatan motivasi dari imbalan yang bersifat ekstrinsik maupun intrinsic dapat
dipahami dari beberapa hal teori motivasi seperti teori pengharapan. Teori pengharapan
mendalilkan bahwa kekuatan motivasi individu adalah suatu fungsi dari (1) angka harapan
atau kepercayaan bahwa hasil tertentu akan diperoleh dari tindakan mereka, dan (2) valensi
atau kekuatan preferensi mereka terhadap hasil, tetapi bukan selalu terbatas pada uang
tetapi mungkin juga status,
Pengendalian hasil tidak selalu dapat digunakan secara efektif. Pengendalian hasil
bekerja dengan baik hanya ketika seluruh kondisi berikut ada di dalam perusahaan:
1. Organisasi dapat menentukan hasil apa yang diinginkan di dalam wilayah yang dapat
dikendalikan
2. Keryawan yang tindakannya dikendalikan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap hasil yang mereka pertanggungjawabkan
3. Organisasi dapat mengukur efektivitas hasil
Objektivitas
Pengukuran yang baik untuk tujuan pengendalian seharusnya bersifat presisi dan
objektif. Terdapat dua cara untuk menaikkan objektivitas pengukuran. Pertama,
memiliki pengukuran yang dilakukan oleh orang yang independen dalam proses.
Kedua, memiliki pengukuran yang telah diverifikasi oleh pihak independen seperti
auditor.
Tepat Waktu
Tepat waktu merujuk pada kesenjangan antara kinerja karyawan dan hasil pengukuran.
Hal tersebut menjdai penting dalam pengukuran kualitas karena dua hal, yaitu
motivasi dan meningkatkan nilai intervensi yang diperlukan.
Mudah Dipahami
Dua aspek yang menjadikan faktor mudah dipahami menjadi sangat penting. Pertama,
karyawan yang perilakunya dikendalikan seharusnya memahami bahwa mereka harus
bertanggung jawab terhadap apa yang mereka lakukan. Kedua, karyawan seharusnya
memahami apa yang harus mereka lakukan untuk mempengaruhi pengukuran.
Efisiensi Biaya
Pengukuran mungkin memiliki semua kualitas yang sudah disebutkan sebelumnya
tetapi terlalu mahal untuk dikembangkan. Pada saat hal tersebut terjadi, perusahaan
mungkin memerlukan alternative penyelesaian yang lain dengan pengukuran yang
lebih efisien dari sisi biaya.
STUDI KASUS
Armco, Inc.: MIDWESTERN STEEL DIVISION
Pada Januari 1991 manajemen dari Kansas City Work’s of Armco’s Midwestren
Steel Division mulai mengimplementasikan sistem pengkuruan kinerja baru. Bob Nenni,
Direktur Keuangan Midwestern Steel Division, menjelaskan :
“Dengan sistem kita yang lama, manajer kita membuang waktu yang lebih banyak
untuk menjelaskan mengapa perubahan yang terjadi pada biaya akan menyebabkan masalah
pada sistem akuntansi kita sehingga mereka tidak dapat menyelesaikan masalah ini. sistem
pengukuran kinerja yang baru didesain untuk memberi kita titik fokus manajemen yang
lebih baik pada hal-hal yang lebih penting untuk dikhawatirkan, peringatan awal ketika ada
masalah, dan perbaikan komiten untuk mencapai tujuan.”
Penjelasan dari Direktur Keuangan Midwestern steel Division merupakan pernyataan
mengenai pengendalian hasil dan masalah pengendalian, Bob Nenni memberikan
pendapatnya untuk melakukan pencegahan dan memberi informasi kepada manajer maupun
karyawan mengenai sistem akuntansi perusahaannya, pengendalian hasil menyebabkan
manajer maupun karyawan berperilaku untuk memaksimalkan peluang, memperbaiki
komitmen mereka dalam mendapatkan hasil yang diinginkan oleh organisasi dan tujuan
yang diinginkan.
Faktor Penting Keberhasilan di Works
1. Bagian Peleburan Baja
2. Rolling dan Finishing
3. Pemeliharaan
Dari faktor penting keberhasilan di Works Pemeliharaan menjadi faktor penentu yang
penting bagi keberhasilan Kansas City Works karena secara efisiensi biaya Pemeliharaan
dapat memaksimalkan waktu penggunaan peralatan sekaligus mengontrol biaya
pemeliharaan. Biaya pemeliharaan yang signifikan, mendekati 40% dari 700 jam kerja
karyawan dalam pabrik.
SISTEM PENGUKURAN KINERJA LAMA
Setiap kinerja di Kansas City Works dari manajer pusat biaya dan supervisior pabrik
dievaluasi berdasarkan pengendalian biaya dan keselamatan yang meliputi penambahan
biaya per ton baja pada tiap tahap produksi yang dilaporkan pada manjer produksi pada
Laporan Statistik Operasi yang telah dibuat hampir 15 tahun terakhir. Manejer Operasi
maupun Manajer Rolling dan finishing menyukai trend bulanan dan tahunan juga informasi
yang membandingkan antara biaya aktual dan tujuannya.
STUDI KASUS
LOCTITE COMPANY DE MEXICO, S.A. de C.V.
KINERJA-BERDASARKAN KOMPENSASI
Kompensasi karyawan pada Loctite de Mexico tergantung pada kinerja mereka,
semua karyawan memenuhi syarat, baik untuk pembagian laba perusahaan maupun
peningkatan gaji semitahunan.
1. Pembagian Laba
Jose memberikan pembayaran pembagian laba menjadi kompensasi insentif
yang mana dengan keberhasilan lengkap dalam meyakinkan karyawannya bahwa
pembayaran yang diberikan untuk kinerja yang baik
2. Kenaikan Gaji
Gaji karyawan akan meningkat setiap semitahunan. Jose Monteiro ingin
menawarkan paket kompensasi yang unggul untuk meningkatkan kemampuannya
dalam menarik dan mempertahankan orang-orang yang tepat, tetapi dia menyadari
bahwa tidak mudah untuk menilai kompensasi karena paket pada penggajian di
Meksiko sangat unik.
RENCANA KOMPENSASI INSENTIF
Loctite menawarkan rencana kompensasi yang berbeda untuk tenaga penjual, manajer
penjualan, dan manajer lini pertama.
Sebelumnya pada tenaga penjual rencana pembayaran komisi didasarkan pada
pertumbuhan penjualan sebagai ukuran dalam liter atau kilogram dari produk yang dijual,
sedangkan Jose ingin tenaga penjual dibayarkan komisinya dua bulan sekali, daripada
dengan dasar tahunan yang dilakukan oleh Lpctite yang berlokasi di Amerika Serikat. Jose
memilih untuk memperpendek evaluasi karena meksiko memiliki pasar yang kurang
alamiah dibanding Amerika.
Kemudian pada Manajer Penjualan komisi dan bonus SOP bagi manajer penjualan
hampir sama dengan tenaga penjual. Pembayaran komisi didasarkan pada pertumbuhan
penjualan selama satu tahun berjalan, tetapi tingkat marginal permbayaran lebih rendah
dibanding dengan tenaga penjual.
Terkahir pada manajer lini pertama pembayaran insentif dibuat pada laporan
langsung manajer kepada general manajer yang didasarkan pada kinerja di area khusus SOP
yang menjadi area tanggung jawabnya.
Pada dasarnya pembayaran kopensasi pada tiga bagian tersebut hampir sama, jose
ingin pembayaran dilakukan lebih awal agar para manajer dapat bekerja lebih keras, baik
dan berkualitas.
STUDI KASUS
PUENTE HILLS TOYOTA
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Tenaga penjual tidak efektif dalam melakukan tindak lanjut konsumen.
2. Indeks kepuasan pelanggan tidak menunjukkan hasil yang sebenarnya.
3. Teknisi dibayar berdasarkan pekerjaan sehingga mereka tergoda untuk memotong
tahapan pekerjaan. Hal tersebut menyebabkan tingkat pengencekan kurang efektif.
4. Penetapan bonus atau insentif departemen kurang jelas. Artinya tidak ada ukuran
yang menjadi dasar menentukan insentif.
STUDI KASUS
KASUS HOUSTON FEARLESS 76, Inc
Pada akhir tahun 2000 M.S, Lee, presiden direktur/ CEO Houston Fearless 76, Inc
sedang mempertmbangkan untuk membuat perubahan besar dalam sistem penjualan
perusahaan.
ANALISIS MASALAH:
1. Penjualan yang menjadi lambat karena kondisi pasar. Sebagai contoh, pasar
mikrofilm dan motion picture processing, pelanggan biasanya menunggu untuk
pengiriman mesin yang membutuhkan beberapa bulan dan menyebabkan biaya
lembur signifikan.
2. Kurang maksimal dalam mengembangkan pasar baru
3. Kesalahan yang jelas antara tujuan perusahaan dan intensif tenaga penjual didasarkan
pada penjualan bukan keuntungan produk
4. Menggunakan struktur kompensasi yang berbeda untuk produk yang berbeda
5. Ramalan penjualan tidak konsisten. Akuntabilitas peramalan tidak kuat karena tidak
ada mekanisme untuk melindungi penjual dari peramalan yang berlebihan.
6. Membutuhkan sistem yang lebih baik
7. Komisi apa yang harus dibayarkan jika margin kotor produknya negatif atau rendah