DI SUSUN OLEH:
SULISTIANI
NIM : A1P119010
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat serta hidayah-
Nya yang di limpahkan kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan Makalah Lautan
dan Iklim dengan tepat waktu
Terimakasih saya ucapkan kepada semua pihak yang turut serta membantu dalam proses
penyusunan makalah ini. Terimakasih tak luoa saya ucapkan kepada dosen pembimbing mata
kuliah oceanografi Bapak La Harudu, Drs., M.Si yang telah memberikan tugas makalah ini
sebagai bahan ajar dan penunjang nilai untuk mata kuliah oceanografi.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya untuk itu penulis menerima segala kritik
dan saran, penulis mohon maaf atas segala kesalahan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak khususnya mahasiswa pendidikan geografi.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….……i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….2
C. Tujuan………………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………….…10
B. Saran…………………………………………………………………...……10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laut memiliki peranan penting bagi kehudupan manusia, dan juga mempunyai
peran sebagai penyimpan berbagai potensi sumberdaya alam untuk dieksploitasi dan
dimanfaatkan bagi kesejahteraan untuk manusia. Laut memberikan pengaruh dan
peran utama terhadap isu pemanasan global yang menjadi topik hangat pada saat ini.
Laut dapat dieksploitasi sumber daya biota dan abiota.
Laut memiliki peranan yang sangat penting dalam mengontrol iklim di bumi
dengan memidahkan panas dari daerah ekuator menuju ke kutub. Tanpa peranan laut,
hampir keseluruhan planet bumi akan menjadi terlalu dingin bagi ,manusia untuk
hidup. Bagian laut yang memberikan pengaruh terhadap iklim adalah arus laut. Arus
laut yang dingin akan menyebabakan penurunan suhu udara di sekitar daratan
sedangkan arus laut panas akan menaikkan suhu di sekitara daratan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh lautan terhadap iklim?
2. Definisi lautan dan iklim?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh lautan terhadap iklim
2. Menambah wawasan tentang lautan dan iklim
1
BAB II
PEMBAHASAN
Laut merupakan salah satu wujud kenampakan alam yang ada di permukaan Bumi (baca:
kerak bumi). Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwasannya Bumi mempunyai dua jenis
kenampakan alam yang berupa daratan dan juga peairan. Daratan merupakan sebuah wujud
pulau yang digunakan untuk tempat tinggal manusia, binatang, dan tumbuh- tumbuhan.
Sementara perairan adalah kenampakan permukaan Bumi yang berwujud kumpulan air dengan
volume yang sangat banyak. Wilayah perairan Bumi ini bisa berupa samudera maupun lautan.
Apabila wilayah perairannya sangat luas maka dinamakan samudera dan apabila wilayah
perairannya tidak terlalu luas maka dinamakan laut. Laut adalah sumber kekayaan alam yang
patut kita lestarikan. Bagaimanapun laut menyimpan banyak sekali potensi sumber daya alam
yang harus kita jaga. Potensi sumber daya alam tersebut nantinya akan dapat membantu kita
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Laut di Bumi mempunyai cakupan yang sangat
luas, bahkan lautan ini akan lebih luas daripada daratan yang ditempati oleh makhluk hidup
dalam menjalani aktivitasnya sehari- hari. Laut di dunia ini bisa diklasifikasikan ke dalam
beberapa kategori dan dibagi menjadi beberapa golongan. Pada kesempatan kali ini kita akan
membahas mengenai pembagian laut. Artikel ini akan membahas mengenai pembagian laut
beserta informasi yang terkandung didalamnya.
1. Pengertian laut
Sebelum membicarakan mengenai pembagian laut, kita akan mengenal terlebih dahulu
apa itu laut. Laut merupakan kumpulan air asin yang jumlahnya sangat banyak. Kumpulan air ini
akan membentuk suatu kubangan yang begitu besar, bahkan mencapai beberapa wilayah atau
pulau. Air yang ada di laut ini merupakan air yang asin karena mempunyai banyak kandungan
garam.
Laut juga merupakan wilayah dari suatu negara yang berhak diakui batasan- batasannya.
Oleh karena itulah ada hukum yang mengatur tentang cara mengukur batasan- batasan negara
yang berupa lautan. Di Indonesia sendiri dikenal Zona Ekonomi Eksklusuf atau ZEE, yakni zona
lautan yang masih dalam wilayah negara Indonesia. Selain batasan wilayah, pengakuan ini juga
termasuk juga kekayaan alam yang berada di wilayah lautan tersebut.
2. Pembagian Laut
Zona laut bukanlah zona yang sederhana seperti yang kita ketahui selama ini. Zona laut
dapat dibagi menjadi beberapa jenis, dan juga diklasifikasikan berdasarkan kategori tertentu.
Beberapa kategori yang yang menjadi dasar pembagian zona laut ini antara lain adalah
berdasarkan letak laut, kedalaman laut, proses terjadinya dan perolehan cahaya matahari.
2
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai pembagian laut tersebut berdasarkan
kategorinya masing- masing-masing:
Berdasarkan Letaknya
Berdasarkan letaknya, laut dibedakan menjadi tiga macam. Ketiga macam laut
berdasarkanletaknya antara lain sebagai berikut:
Jenis laut pertama berdasarkan letaknya adalah laut pedalaman. Laut pedalaman
merupakan laut yang sebagian besar wilayahnya berada di antara daratan. Laut
pedalaman ini biasanya tidak mengalami pasang surut ( baca: manfaat pasang surut
air laut) seperti laut- laut pada umumnya dan juga tidak bisa dipengaruhi oleh
kekuatan arus air di samudera. Laut pedalaman ini biasanya airnya lebih asin daripada
laut lepas. Hal ini karena kadar garam laut pedalaman lebih banyak daripada laut
lainnya. Di dunia ini kita dapat menemukan beberapa laut pedalaman. Beberapa laut
pedalaman yang ada di dunia ini contohnya adalah Laut Baltik, Laut Kaspia, Laut
Mati, dan juga Laut Hitam.
Setelah ada laut pedalaman, selanjutnya ada yang namanya laut pertengahan. Laut
pertengahan merupakan laut yang letaknya di antara dua benua (baca: benua terbesar
di dunia) atau lebih. Bumi ini yerdiri atas 7 benua, sehingga kita dapat menemukan
banyak laut pertengahan. Beberapa contoh laut pertengahan yang ada di Bumi ini
contohnya adalah Laut Tengah, Laut Merah, dan beberapa laut yang berada di
wilayah Indonesia.
Setelah ada laut pedalaman, laut pertengahan, selanjutnya ada laut tepi. Laut tepi
merupakan salah satu jenis laut verdasarkan letaknya. Sesuai dengan namanya, laut
tepi merupakan lautan yang berada di tepian benua atau suatu daratan. Laut tepi ini
tampak seperti terpisah dari samudera (baca: perbedaan laut dan samudera). Hal ini
karena wilayah laut tepi tersebut ada di daerah kepulauan atau di antara pulau- pulau.
Arus di laut tepi ini sangat dipengaruhi oleh arus samudera. Ada banyak contoh laut
tepi yang ada di dunia ini. Beberapa contoh laut tepi di dunia ini antara lain adalah
Laut Cina Selatan, Laut Arab, Laut Jepang, dan juga Laut Utara.
Itulah beberapa pembagian laut berdasarkan letaknya. Ketiga jenis laut tersebut
merupakan pembagian laut berdasar pada letak laut tersebut. Ketiga jenis laut tersebut
pastilah mempunyai keistimewaan masing- maisng dan berbeda antara satu dengan
lainnya.
3
Berdasarkan Kedalamannya
Setelah pembagian laut berdasarkan letaknya, kemudian ada pembagian zona laut
berdasarkan kedalamannya. Bila dilihat dari kedalamannya, zona laut dibedakan menjadi
4 zona. Berikut ini merupakan pembagian dan penjelasan zona laut berdasarkan
kedalaman laut tersebut:
Ketika laut sedang pasang maka zona ini juga akan terlihat seperti lautan pada
umumnya, namun ketika laut sedang surut maka wilayah ini akan tampak seperti
daratan. Oleh karena itulah zona ini sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Zona litoral ini juga sering disebut sebagai pesisir pantai yang terdiri atas pasir- pasir
pantai dan juga pecahan rumah- rumah karang. Di zona litoral ini kita juga dapat
menemui berbagai macam binatang laut yang dapat kita konsumsi seperti kepiting
dan juga kerang.
Setelah zona litoral atau zona pasang surut, selanjutnya ada zona neritik. Zona
neritik ini merupakan wilayah laut yang dangkal, oleh karena itulah zona ini disebut
juga sebagai zona laut dangkal. Zona neritik ini merupakan zona laut diantara 0
hingga 200 meter. Zona ini biasanya terletak pada landas benua. Landas benua ini
merupakan wilayah kelandaian benua yang menjorok ke arah lautan.Zona neritik ini
merupakan zona yang kaya. Zona ini dikatakan kaya karena terdapat berbagai macam
jenis ikan dan juga hewan laut lainnya yang biasa diburu oleh nelayan. Ada beberapa
faktor yang menyebabkan zona neritik ini dihuni oleh berbagai macam jenis ikan.
Faktor- faktor tersebut antara lain adalah:
1. Perairan zona neritik ini banyak mengandung Oksigen
2. Zona neritik ini merupakan tempat tinggal plankton yang mengapung di
permukaannya, baik itu zooplankton maupun fitoplankton
3. Cukup mendapatkan penyinaran matahari
Itulah beberapa faktor yang menyebabkan zona neritik ini dihuni oleh berbagai macam
jenis ikan dan juga binatang laut lainnya. Hal ini tidak lain karena kondisi yang ada di
zona itu sendiri.
3). Zona Batial
4
Setelah ada zona litoral dan neritik, selanjutnya ada zona batial. Zona batial ini
merupakan wilayah laut dalam. Oleh karena itulah zona ini disebut juga zona laut
dalam. Zona batial atau zona laut dalam ini memiliki kedalaman antara 200 hingga
1000 meter. Berbeda dengan zona litoral, zona batial ini mempunyai karakteristik yang
berbeda dan merupakan karakteristik yang khas. Beberapa karakteristik yang dimiliki
oleh zona batial ini antara lain adalah:
1. Berada di kedalaman 200 hingga 1000 meter
Tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari
2. Masih dihuni oleh berbagai jenis ikan dan hewan laut lainnya
3. Sudah jarang ditemukan tanaman- tanaman laut
Itulah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh zona batial ini. Karaketristik wilayah
tersebut hanyalah dimiliki oleh zona batial ini saja.
5
1). Laut transgresi
Laut transgresi merupakan laut yang terjadi karena adanya perubahan pada
permukaan air laut akibat permukaan laut yang menaik atau daratan yang menurun,
sehingga menyebabkan daratan tersebut tergenang air.
Selanjutnya ada laut ingersi. Laut ingresi merupakan lautan yang terbentuk
karena adanya tanah yang semakin menurun ke dasar laut, sehingga menjadikan
wilayah tersebut terendam air. Penurunan tanah yang demikian biasanya akan
membentuk palung laut maupun lubuk laut.
Laut regresi merupakan laut yang terbentuk karena adanya penyempitan di laut
itu sendiri. penyempitan laut tersebut diakibatkan oleh pengendapan bebatuan, lumpur,
pasir, dan berbagai macam material lain yang dibawa oleh aliran air sungai dan pada
akhirnya akan bermuara di laut.Itulah pembagian laut berdasarkan proses terjadinya
laut tersebut. Proses terjadinya laut yang berbeda- beda tersebut menjadikan laut ini
terbagi menjadi beberapa jenis.
Kemudian pembagian laut berdasarkan tingkat cahaya matahari yang diterima, laut dibagi
menjadi 3 zona, yaitu:
6
Zona yang selanjutnya menyambung kedua zona di atasa adalah zona
bathypelagik. Zona ini merupakan zona lautan yang sama sekali tidak memperoleh
penyinaran dari matahari. Hal ini karena zona ini merupakan zona yang paling dalam
sehingga sinar matahari pun tidak mampu menembusnya. Suhu yang ada di zona ini
antara 0ᵒ hingga 6ᵒ Celcius.
Itulah pembagian laut berdasarkan cahaya matahari yang menembusnya. Dan
itulah keseluruhan pembagian laut berdasarkan masing- masing kategori.
IKLIM
Iklim menjadi bahasan penting dalam kajian ilmu pengetahuan, kajian ini menjadi fokus
dalam ilmu kebumian atau geografi. Alasan iklim penting untuk dilakukan penelitian ilmiah
lantaran dengan mengetahuai kondisi dan situasi iklim akan membanu banyak berbagai kegiatan
manusia. Oleh karena itulah dalam artikel ini akan membangikan tentang pengertian iklim dan
kiasifikasi iklim.
Secara umum iklim adalah kondsi cuaca yang bisa diketahui secara statistik dalam upaya
mengetahuai atmosfer. Atmosfer yang terdiri berbagai unsur, diantaranya suhu, penyinaran
matahari, hujan dan awan akan memberikan proses gambaran secara menyeluruh dengan catatan
cuaca yang dilakukan setiap harinya
.
Unsur Cuaca Dan Iklim
1. Sinar Matahari
Matahari ialah salah satu pengatur iklim di bumi yang sangat vital dan
menjadi sumberenergi yang paling utama di bumi. Energi matahari ini dipancarkan ke
segala arah dalam bentuk sebuah gelombang elektromagnetik. Penyinaran matahari
ke bumi ini dipengaruhi oleh kondisi awan dan perbedaan sudut datangnya sinar
matahari.
2. Suhu Udara
Suhu udara ialah suatau keadaan panas atau dinginnya udara yang mempunyai
sifat menyebar dan berbeda-berda pada suatu daerah tertentu. Persebarannya yang
secara horizontal menunjukan suhu udara tertinggi terdapayt pada ekuator 9garis
khayal ini yang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan) dan semakin kea
rah kutub suhu udaranya akan semakin dingin. Sedangkan persebaran secara vertical
menunjukkan, semakin tinggi tempatnya, maka suhu udara akan semakin dingin. Alat
untuk mengukur suhu disebut dengan thermometer.
3. Kelembapan Udara
Dalam udara terdapat air karena terjadinya penguapan. Makin tinggi suhu
udara, makin akan banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini mengakibatkan makin
lembabnya udara tersebut.
7
4. Awan
Awan ialah suatu massa dari sebuah butir-butir kecil air yang larut di lapisan
atmosfer bagian bawah. Awan biasa menunjukan kondisi cuaca.
5. Curah Hujan
Curah hujan adalah suatu jumlah hujan yang jatuih di suatu daerah pada kurun
waktu tertentu. Unyuk mengetahui besarnya curah hujan digunnakan alat pengukur
curah hujan yang disebut dengan penakar hujan.
6. Angin
Angin merupakan suatu udara yang bergerak dari suatu daerah yang
bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum).
Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya suatu perbedaan suhu udara. Bila
suhu udara tinggi maka tekananannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur
arah dan kecepatan angin adalah anemometer
Sifat-Sifat Iklim
1. Mempunyai kurun waktu lama
2. Mempunyai sifat yang meliputi daerah yang luas
3. Sifat iklim yang dihasilkan oleh rata-rata cuaca, bukan merupakan sebuah pencatatan
baru.
Klasifikasi iklim berdasarkan pada kondisi astronomis wilayah dan ketinggian dari
wilayah digolongkan menjadi :
1. Iklim Matahari
Iklim matahari merupakan jenis iklim yang mana cara pembagian wilayah
iklimnya dengan melihat banyak sedikitnya penyinaran dari cahaya matahari.
a. Iklim Tropis
Iklim tropis merupakan iklim yang wilayahnya terletak diantara garis lintang 23,5
derajat LU-33,5 derajat LS. Cirri-ciri yang dimiliki iklim ini yaitu memiliki keadaan
suhu udara yang selalu tinggi dan juga memiliki curah hujan yang tinggi.
b. Iklim Subtropis
Jenis iklim yang daerahnya terdapat diantar garis lintang 23,5 derajat-35 derajat
baik pada belahan bumi utara maupun pada belahan bumi selatan. Jenis iklim ini
memiliki cirri yang mana tekanan udara pada daerah tersebut selalu tinggi dan dalam
keadaan kering.
c. Iklim Sedang
Terdapat pada tempat yang posisinya diantar 35 derajat-66,5 derajat baik pada
belahan bumi bagian utara maupun bagian selatan. Ciri yang dimiliki iklim ini
mempunyai 4 musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim
semi.
8
d. Iklim Kutub atau Iklim dingin
Jenis iklim yang man daerahnya terletak diantar 66,5 derajat- 90 derajat baik
terletak pada belahan bumi utara mauopaun selatan. Ciri yang dimiliki oleh iklim ini
yaitu memiliki suhu udara yang sangat dingin.
2. Iklim Fisis
Iklim fisis ini jeni sikli, yang dipengaruhi oleh factor keadaan alam sekitar. Faktor
keadaan alam meliputi daratan, lautan, dataran tinggi, pegunungan,pepohonan,dataran
rendah suhu udara dan lain-lain.
Pembagian jenis-jenis iklim fisis diantaranya:
9
Adapun Klasifikasi dari jenis iklim berdasarkan teori yang dikemukakan oleh para ahli
dapat dikelompokan menjadi beberapa yaitu:
Schmidt-Ferguson
Menurut tokoh dan teori pembentukan bumi, salah satu Schmidt-Ferguson menentukan
iklim suatu wilayah berdasarkan nilai Q, Nilai Q pengertiannya yaitu perbandingan rata-rata
jumlah bulan kering dan bulan basah dalam kurun waktu tertentu.
Koppen
Pembagian iklim Koppen dalam klarifikasi ilkim biasanya berdasarkan persebaran jenis
tanah, intensitas curah hujan, dan suhu udara. Pembagian iklim Koppen ini antara lain adaah
sebagai berikut;
1. Iklim tipe A (ikiim hujan tropis).
2. Iklim tipe B (iklim kering).
3. Iklim tipe C (iklim sedang).
4. Iklim tipe D (iklim saiju).
5. lklim tipe E (iklim kutub).
Jun ghuhn
Jun ghuhn menentukan iklim berdasarkan jenis vegetasi dan ketinggian tempat.
Ketinggian tempat yang ada di wilayah satu dengan wilayah lainnya sangat mempengaruhi
dalam pembanginan iklim ini, misalnya saja untuk ketinggian tempat lebih dari 11 Celcius maka
dalam pembangian iklim Jun Ghuhn tidak akan ada tempat tanaman budi daya yang ada.
Oldeman
Penentuan iklim Oldeman hampir sama dengan kiasifikasi iklim Schmidt Ferguson.
Perbedaannya terletak pada penentuan bulan kering dan bulan basah. Penentuan bulan kering dan
bulan basah menurut Oldeman sebagai berikut.
- Bulan basah, jika curah hujan>200 mm.
- Bulan lembap, jika curah hujan 100—200 mm.
Sistem iklim di bumi merupakan hasil dari interaksi yang kompleks antar atmosfer,
hidrosfer, litosfer, dan biosfer. Awan memberikan pengaruh yang sangat besar pada cuaca dan
iklim kita. Awan adalah elemen kunci siklus hidrologi bumi, yang membawa air dari udara ke
tanah dan dari satu wilayah ke wilayah yang lainnya. Awan juga mendominasi bujet energy bumi
melalui pengaruhnya pada pertikaaran enrgy panas matahari dari atmosfer dan antara atmosfer,
hidrosfer, permukaaan tanah, serta biosfer. Karena awan memiliki dampak besar pada bujet
radiasi bumi, maka perubahan kecil dalam kelimpahan atau distribusi awan bias mengubah iklim
lebih dari perubahan yang diantisipasi dalam gas rumah kaca, anthropogenic aerosol, atau factor-
fakcor lain yang terkait dengan perubahan global (Tjasyono, 2007).
10
Lautan Sebagai Pengatur Iklim
Laut memiliki peranan yang sangat penting dalam mengontrol iklim di bumi dengan
memindahkan panas dari ekuator menuju ke kutub. Tanpa peranan laut, hamper keseluruhan
planet bumi akan menjadi terlalu dingin bagi manusia untuk hidup. Air laut bergerak secara
terus-menerus mengelilingi bumi dalam suatiu sabuk aliran yang sangat besar yang biasa disebut
sebagai arus lintas sabuk benua. Arus lintas sabuk benua (The Great Ocean Conveyor Belt)
bergerak dari permukaan ke dalam samudera dan kembali lagi ke permukaan . Angin, salinitas
dan suhu air laut mengontrol sabuk aliran global ini. Sabuk aliran inilah yang berperan
memindahkan energy panas yang dipancarkan oleh matahari ke bumi. (Setiawan, 2006).
Sabuk sirkulasi laut global melepaskan energy panas ke atmosfer ketika massa air yang
hangat bergerak dari daerah ekuator menuju ke kutub. Selain itu, air laut merupakan media
penyerap panas radiasi matahari terbesar dengan kapasitas penyerapan yang sangat besar.
Mekanisme sabuk ini yang menyebabkan lautan yang memegang peranan kunci dalam
pemahaman perubahan iklim global. Laut sangat berperan dalam membentuk keseimbangan
suhu global dunia. Ketika suhu bumi makin meningkatkan tentu hal akan memberikan brerbagai
akibat (Multiple effect) bagi kelangsungan siklus global laut, karena suhu merupakan faktor
utama penggerak siklus ini (Surinati, 2010).
Proses interaksi laut dan atmosfer sangat berpengaruh terhadap cuaca dan iklim global terutama
wilayah Indonesia. Penyaluran uap air terjadi karena adanya pola perputaran angin di wilayah ini
ada arus angin monsoon yang dating silik berganti dari daratan Asia di utara dan Australia di
selatan ke wilayah imdonesia sealain itu, ada tekanan udara yang naik turun antara Darwin di
Australia Dan kepulauan Tahiti di Pasifik. Di laut juga muncul fenomena naik turunnya suhu
permukaan laut dengan pola penjalaran ke timur barat mendekati wilayah Indonesia fenomena
itu terjadi Samudera Pasifik, yaitu kejadian El Nino –southern oscillation (enso) yang
dikenaldengan nama El Nino-La Nina.
El-Nino banyak membawa dampak terhadap iklim dan laut di wilayah Indonesia terumata
di Indonesia bagian timur. El-Nino menyebabkan bencana kekeringan di sebagian wilayah
Indonesia. Sedangkan La-Nina adalah kondisi alam yang ditandai oleh menurunnya suhu
permukaan laut di wilayah pasifik bagian tengah hingga di bawah normal. La-Nina
menyebabkan bencana banjir. Kejadian El-Nino dan La-Nina menyebabkan terjadinya
penurunan dan peningkatan cura hujan di Indonesia.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah lautan dan iklim adalah sebagai berikut:
1. Lautan memiliki peranan yang sangat penting dalam mengontrol iklim di bumi
dengan memindahkan panas dari daerah ekuator menuju ke kutub.
2. Unsur cuaca dan iklim terdiri atas sinar matahari, suhu udara, kelembapan udara,
awan, curah hujan dan angin
3. Klasifikasi iklim berdasarkan kondisi astronomi wilayah dan ketinggian wilayah
digolongkan menjadi 3 yaitu Iklim matahari, iklim fisis, dan iklim musim.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut sengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.noagov/oceanos-coasts
fttp://wwwscribd.com/cod/215306454/hd-oseanografi
https://wwwwikipedia.prg/wiki/supercontien cycle
https://seputarilmu.com/2018/12macam-macam-iklim
13
14