Anda di halaman 1dari 7

AKHLAK TERPUJI

Akhlak berasal dari kata “akhlaq” yang merupakan jama’ dari “khulqu” dari
bahasa Arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu terbagi dua
yaitu Akhlak yang Mulia atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan
Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah)

Akhlak mahmudah (terpuji) adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama


(Allah dan RasulNya). Contohnya : disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun,
syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang,
taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah, tablig, fathanah,
tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis, qana’ah, dan
tawakal, ber-tauhiid, ikhlaas, khauf, taubat, ikhtiyaar, shabar, syukur, tawaadu',
husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta’aawun, berilmu, kreatif, produktif, akhlak dalam
berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu, adil, rida, amal salih,
persatuan dan kerukunan, akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, serta pengenalan
tentang tasawuf.

AMAL SHOLEH

Allah Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an:

‫نوُنمدن َي ندعنمدل َئمنن َالصصاَئلنحاَئت َئمدن َنذنكرر َأأدوُ َأأندنث َنوُلهنوُ َلمدؤئمنن َفنأأوُل نئئنك َي نددلخللوُنن‬
‫الدنجنصنة َنوُنل َيلدظلنلموُنن َن نئقييا‬
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia
orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya
walau sedikitpun.” (QS. An-Nisa : 124)

Seringkali Allah menggandengkan iman dan amal salih dalam ayat-ayat Al-
Quran. Ini mengindikasikan bahwa kedua perkara tersebut sangat berkaitan erat.
Orang yang beramal shalih akan diterima ketika amal tersebut dilandasi dengan
keimanan yang benar sebagaimana petunjuk Allah Ta’ala dan sunnah Rasul-Nya.
Sedangkan amal yang banyak dan beragam dengan tujuan untuk mendekatkan diri
kepada Allah akan sia-sia belaka ketika dilakukan tanpa landasan ilmu yang benar.
Lebih merugi lagi tatkala amal yang dilakukan tanpa faktor iman dan ikhlas.

Amal salih adalah amal yang mengikuti petunjuk Allah (Al-Quran) dan
sunnah Nabi-Nya. Artinya, amal salih itu ialah setiap amal yang disyariatkan oleh
Allah dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, baik itu amal yang wajib
maupun yang sunnah. Oleh karena itu, untuk bisa beramal salih juga disyariatkan
adanya ilmu. Tanpa ilmu yang benar, bisa jadi kita akan melakukan amal yang salah

1
(bukan amal salih), sebagaimana iman juga disyariatkan dengan ilmu yang benar
(Tafsir Ibnu Katsir, 2/566).

Syaikh As-Sa’di menuturkan, “(Amal salih) Ini mencakup seluruh perbuatan


baik lahir maupun batin, yang berkaitan dengan hak-hak Allah dan hak-hak hamba-
Nya, yang wajib dan yang dianjurkan” (Tafsir As-Sa’di, 7/633).

Jadi, amal shalih dapat mengantarkan hamba pada keridhaan Allah tatkala
hamba tersebut tidak mempersekutukan Allah dalam beribadah kepada-Nya. Dua
rukun amal yang diterima Allah adalah ikhlas karena Allah dan sesuai dengan
tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Sebagaimana dalam surah Al-Kahfi ayat 110, Allah berfirman,

‫ش َئمثدلل ل دك َليوُنح َا ن صل َأأن صنماَ َال نله ل دك َا ن نل َنوُائحند َفننمدن َنكنن َيندرلجوُ َئلنقاَنء‬ ‫قلدل َان صنماَ َأأ نن َب ن ن ن‬
‫ئ‬ ‫إ‬ ‫إ‬ ‫إ‬ ‫إ‬
‫ئ‬ ‫ئ‬
‫شدك َئبعنباَندة َنرئب به َأأنحيدا‬ ‫نرئب بئه َفنلنيدعنمدل َعل َنصاَليحاَ َنوُل َي ل د ئ‬
‫ن‬ ‫ئ‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫د‬
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya, maka hendaklah ia mengerjakan
amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada
Rabb-nya.”

Seorang muslim hendaknya memperkokoh benteng aqidah agar tauhidnya


lurus dan selaras dengan syariat Islam. Juga terus belajar untuk ikhlas dalam
beramal untuk mengharapkan ridha-Nya dan berupaya merealisasikan ittiba’
sehingga hati selamat dari hawa nafsu. Tak perlu berkecil hati jika amal kita secara
kuantitas masih kecil dan sedikit.

Yakinlah bahwa selama dilakukan sesuai syarat-syaratnya, insyaallah berpahala dan


bertabur barakah. Kita tak tahu dari sekian amal salih yang kita lakukan, yang
manakah dari amal-amal tersebut yang diterima Allah Ta’ala. Sungguh taufik dan
karunia dari Allah ketika kita dimudahkan jalan dalam beramal shalih. Seorang
mukmin harus senantiasa memohon petunjuk-Nya agar segala yang dilakukan
selaras dengan perintah syariat.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Sebagian salaf berkata, ‘Tidak ada
satu perbuatan pun meskipun kecil kecuali pelakunya akan ditanyakan dengan
pertanyaan, ‘Mengapa engkau melakukannya? Dan bagaimana engkau
melakukannya?’’ (Ighatsatul Lahafan, juz I hal. 13).

2
TASAMUH

Dalam kehidupan bermasyarakat sikap tasamuh sangat diperlukan. Dalam


bahasa Arab arti tasamuh adalah sama-sama berlaku baik, lemah lembut dan saling
pemaaf. Dalam pengertian istilah umum, tasamuh adalah "sikap akhlak terpuji
dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia
dalam batas-batas yang digariskan oleh ajaran Islam.
Tasamuh menurut artinya adalah tenggang rasa. Sedangkan menurut istilah artinya
adalah saling menghormati dan menghargai antara manusia yang satu dengan
manusia yang lainnya.

Manusia tidak bisa hidup sendiri. Dalam segala bentuknya, manusia selalu
membutuhkan keberadaan manusia lain untuk saling tolong menolong.
Ketika bergaul dengan orang lain, dapat timbul permasalahan dalam segala
bentuknya. Sifat orang yang berbeda-beda dapat menimbulkan benturan-benturan
kepentingan. Akibatnya, bisa mengganggu hubungan kita dengan orang lain.
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman yang lebih besar, sifat tasamuh atau
tenggang rasa sangat diperlukan.

Apabila kita mempunyai sifat tenggang rasa, maka kita tidak akan
mengedepankan emosi dalam menyelesaikan persoalan. Orang dengan sifat tasamuh
akan mempunyai hati yang lembut dan penuh pengertian.

Rasulullah saw. bersabda:


Artinya: “Jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muslim)

Dalam hadis tersebut Rasulullah saw. menyerukan tentang pentingnya hidup


berdampingan secara rukun layaknya saudara.
Dengan bersikap tasamuh maka kita akan mempunyai teman dan saudara yang
banyak. Karena orang dengan jiwa tasamuh akan senantiasa memancarkan pesona
teduh dan jauh dari kesan-kesan jahat.

Hukum Tasamuh
Rasulullah SAW bersabda :
"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mengasihi, saling belas kasih dan
saling cinta itu bagaikan satu jasad (tubuh). Apabila salah satu anggota tubuh ada yang
mengelu, maka seluruh anggota (tubuh) yang lain gelisah dan panas demam". (H.R.
Bukhari).

Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Maidah ayat 2 :

"Dan toong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat doa dan penlanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya".

3
Contoh Tasamuh
Contoh tindakan tasamuh dalam kehidupan sehari-hari :
Berlapang dada dalam menerima semua perbedaan.
1. Memberikan kebebasan orang lain untuk memilih keyakinan (agama).
2. Menghormati orang lain yang sedang beribadah.
3. Tetap bergaul dan bersikap baik dengan orang yang berbeda keyakinan dalam
hal duniawi.
4. Tidak memaksakan orang lain dalam hal keyakinan (agama).
5. Tidak membenci dan menyakiti perasaan seseorang yang berbeda keyakinan
atau pendapat dengan kita.
6. Tidak mendiskriminasi atau membeda-bedakan teman terutama yang berbeda
keyakinan.
7. Tidak mengganggu orang lain yang berbeda keyakinan ketika mereka
beribadah.

Manfaat Tasamuh
1. Sikap tasamuh memiliki banyak manfaat dalam kehidupan diantaranya :
Mempererat persatuan dan kesatuan serta persaudaraan di antara manusia
2. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan tenggang rasa terhadap
sesama manusia
3. Menghindarkan dari tindakan kekerasan dan kekacauan.
4. Mempermudah dalam kehidupan bermasyarakat
5. Meningkatkan derajat manusia, baik di hadapan orang lain ataupun di
hadapan Allah swt
6. Menjaga dan menghormati kewajiban dan hak orang lain
7. Menjaga norma-norma agama, sosial, dan adat istiadat
8. Menciptakan kasih sayang terhadap sesama
9. Menumbuhkan sikap bertanggung jawab terhadap kehidupan di lingkungan
masyarakat.

MUSAWAH

Pengertian Musawah
Secara etimologi musawah berarti sama tidak kurang dan tidak lebih. Secara
terminologi musawah berarti persamaan seluruh manusia dalam hak dan kewajiban
tanpa ada pemisah atau perbedaan yang di dasarkan pada kebangsaan, kelas, aliran,
kelompok, keturunan pangkat atau harta dan hal lainnya.

Sejarah Munculnya Musawah


Prinsip musawah atau persamaan derajat pada manusia merupakan puncak
terdalam perkembangan peradaban manusia lahir melalui perkembangan panjang
dari orang-orang yang menginginkannya. Bila di telusuri prinsip persamaan derajat

4
ini muncul karena kezaliman, penindasan dan kesewenang-wenangan yang terjadi
di tengah masyarakat. Peristiwa pembunuhan kabil terhadap habil sebagai manusia
awal yang hadir dimuka bumi merupakan bagian dari rentetan sejarah yang
membangkitkan prinsip persamaan derajat.

Tuntunan persamaan derajat ini mengalami momentum ketika terjadi revolusi


perancis pada tahun 1789 yang merupakan puncak perubahan sejarah eropa
sekaligus pengukuhan terhadap prinsip-prinsip kebebasan, persaudaraan dan
persamaan derajat.

Pandangan islam tentang musawah

Islam memandang bahwa prinsip musawah sebagai salah satu prinsip ajaran
agama yang luhur dan berpangkat dari eksistensi manusia yang berasal dari nabi
Adam As. Perpaduan antara nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan yang tertuang
pada persamaan derajat atau musawah terdapat dalam Al-Qur’an.
Firman Allah :
‫فنأأئقلم َنوُ ل نجنك َئل بئليئن َنحئنيففلاَ َئفلطنرنت َأٱ ص ئل َأٱل صئت َفننطنر َٱألنصاَنس َعنلن لينلاَ َنل َتنلبئدينل َئلنخللئق َأٱلصئل َنذذ ئ نل‬
‫ َأٱ ب ئليلن َأٱللنق ئ ب لي َنوُلنذلئكصن َأألك ن نث َٱألنصاَئس َنل َي نلعلنلموُنن‬
Artinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada
fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Q.S
Ar-Rum : 30).

Islam menjamim musawah dengan memandang bahwa kebutuhan manusia


dimuka bumi ini semuanya sama tanpa melihat perbedaan yang ada.
Dalam hal ini Allah berfirman :

‫ َاصن َ ن نل َأأصل َ ن لتوُنع َئفيناَ َنوُنل َتنلعنرىى َ َنوُأأن صنك َنل َتنلظنملؤدا َئفيناَ َنوُنل َتنلضنحىى‬
Artinya :” Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang.
‫إ‬
dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas
matahari di dalamnya" (Q.S Thaha 118-119)

Prinsip musawah atau persamaanderajat ini juga di kukuhkan oleh Rosulullah Saw.
Saat haji wada.
Puncak pengukuhan musawah sebagai prinsip yang luhur di dalam Islam di
kukuhkan oleh Rosulullah Saw. Kembali saat Usamah bin Zaid ingin membantu
meloloskan jeratan hukum bagi seorang wanita quraisy yang berasal dari suku yang
terhormat.

5
Ibadah-ibadah yang mengandung prinsip musawah.

Seluruh jenis ibadah di dalam islam mengandung prinsip musawah. Dalam


shalat misalnya seluruh umat Islam berkewajiban memenuhi panggilan Allah Swt.
Dengan dengan melaksanakan shalat. Mereka masuk ke dalam masjid membentuk
shaf-shaf yang lurus. Diri mereka bersatu di dalamnya tidak ada perbedaan antara
kaya dan miskin, antara yang lemah dan lemah, antara pejabat dan rakyat.

Zakat dalam Islam di syariatkan memiliki hikmah yaitu untuk mensucikan


harta. Zakat di wajibkan kepada orang-orang memiliki harta banyak sebagai upaya
untuk menempuh persamaan derajat. Sehingga terpatut jurang pemisah yang terlalu
jauh antara si kaya dan si miskin.

Ibadah haji juga senua orang berkumpul di padang arafah misalnya dengan
pakaian yang sama, tidak ada perbedaan antara si kaya dan si miskin, antara pejabat
dan rakyat. Semuanya berada dalam tempat dan posisi yang sama di hdapan Allah.

UKHUWAH

Pengertian Ukhuwah

Ukhuwah dalam kamus berarti persaudaraan, secara umum ukhuwah adalah


persaudaraan, kerukunan, persatuan dan solidaritas yang dilakukan oleh sesorang
kepada orang lain.

Dalil Ukhuwah
Sebagai pembawa Islam sangat mendukung ukhuwah. Allah berfirman :

‫ َان صنماَ َأٱلللملؤئملنوُنن َالخنوُةة َفنأألصئللحوُدا َب ن ل ني َأأنخنوُلي ل لك َنوُأٱت صلقوُدا َأٱ ص نل َل ننعل ص ل لك َتللرلنحوُنن‬
Artinya : “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah
‫إ‬ ‫إ‬
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya
kamu mendapat rahmat” ( Q.S Al-Hujurat : 10)

Sabda Rasulullah Saw :


Artinya : perumpamaan orang-orang beriman di dalam kecintaan, kasih sayang dan
kelembutan seperti satu tubuh apabila mengeluh satu anggota tubuh, maka seluruh anggota
tubuh lainnya merasakan sakit dengan tidak dapat tidur dan demam (HR. Muslim)

6
Macam-macam Ukhuwah
Ukhuwah di bedakan menjadi tigs macam antara lain :

1. Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah islamiyah adalah persaudaraan yang didasarkan karena kesamaan Agama
yaitu sama-sama Islam.
Sebagaimana Firman Allah Swt :

‫ َان صنماَ َأٱلللملؤئملنوُنن َالخنوُةة َفنأألصئللحوُدا َب ن ل ني َأأنخنوُلي ل لك َنوُأٱت صلقوُدا َأٱ ص نل َل ننعل ص ل لك َتللرلنحوُنن‬
Artinya : “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah
‫إ‬ ‫إ‬
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya
kamu mendapat rahmat” (Q.S Al-Hujurat :10)

Ukhuwah Islamiyah tidak di batasi wilayah, suku,ras, dan kebangsaan, dengan


demikian seluruh umat Islam di dunia ini bersaudara.

2. Ukhuwah Wathaniah
Ukhuwah Wathaniah adalah persaudaraan sebangsa dan tanah air sekalipun
berbeda agama.
Allah berfirman :
‫ك َفنأ ٱلست نئبلقوُدا َأٱللنخ ل ن ذي ئلت‬
‫وُل نوُ َنشأ اء َأٱ ص لل َل ننجنعلن ل لك َأأصمفة َوُ ئحندفة َوُل نلئكن َ ئل بيبللوُ ل لك َئف َنمأ ا َءاتنىى ل ل ك‬
‫ن‬ ‫نذ ن ذ ن ل ن‬ ‫نل ن‬
Artinya : “ sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu di jadikannya suatu umat (saja)
tetapi Allah menguji kamu terhadap pemberiannya kepadamu, maka berloma-lombalah
berbuat kebaikan “ (Q.S Al-Maidah : 48)

3. Ukhuwah Insaniyah

Ukhuwah Insaniyah adalah persaudaraan antara sesama manusia apapun agamanya,


bangsa dan sukunya. Dijelaskan dalam Al-Qura’an Surat Al-Hujurat : 11).
‫س َأأن َينلكوُن لوُدا َنخ ل فيا َئبم لنللم َنوُنل َئننسأ اةء َئبمن‬ ‫ي نذي اأأييناَ َأٱ ص ئلينن َنءانمنلوُدا َنل َي نلسنخلر َقنلوُةم َئبمن َقنلوُرم َنع ن ى ا‬
‫س َأأن َينلكصن َنخ ل فيا َئبم لنل ص كن َنوُنل َتنللئملزاوُدا َأأنلفنس ل لك َنوُنل َتننناَبنلزوُدا َئبأ ٱ ل أللل نقذل ئ كب َئبئلنس َأٱئلٱ لل‬
‫س‬ ‫ئن بنسأ ارء َنع ن ى ا‬
‫ألظذلئللموُنن‬ ‫ َأٱلللفلسوُلق َب نلعند َأٱلليِإۡنذل ئ لن َنوُنمن َل صلم َي نتللب َفنأأدوُل نذل ائئنك َ ل له َ ٱ ص‬
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
‫إ‬
merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.
Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang
direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka
itulah orang-orang yang zalim” (Q.S. Al-Hujurat : 11)

Anda mungkin juga menyukai