Anda di halaman 1dari 10

PENGKAJIAN RESEP /

INSTRUKSI PENGOBATAN
No.Dukumen : /PKM-TK/SOP/UKP/2019
No.Revisi :
SOP Tgl Terbit : 2 januari
Halaman : 1 Halaman
PUSKESMAS Trisna Mawarni
TANJUNG NIP. 198403142008042001
KEMUNING
1. Pengertian Pengkajian Resep adalah suatu proses pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian resep
obat
2. Tujuan a. Untuk menjamin ketepatan dan keamanan obat
b. Pasien memperoleh obat sesuai dengan kebutuhan klinis / pengobatan
c. Pasien memahami tujuan pengobatan dan mematuhi intruksi pengobatan

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor /PKM-TK/I/2019 tentang Pelayanan Kefarmasian

4. Referensi Permenkes Nomor 30 tahun 2014 tentang standar pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur / Langkah-langkah
Langkah- a. Petugas menerima resep dari poli umum, poli KIA/KB, poli gigi dan rawat ianp
langkah persalinan
b. Petugas melakukan pengkajian resep dimulai dari pengecekan kelengkapan
persyaratan resep secara administrative (Nama, umur, jenis kelamin, dan berat badan
pasien; Nama dan paraf dokter; Tanggal penulisan resep; Unit/Poli asal resep),
farmasetik (Bentuk dan kekuatan sediaan; Dosis dan jumlah obat; Stabilitas dan
ketersedian; Aturan dan cara penggunaan; Inkontabilitas/ketidak campuran Obat),
dan klinis (Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat; Dupikasi
pengobatan; alergi, intraksi, dan efek samping obat; kontra indikasi ; efek adiktif)
c. Petugas melakukan identifikasi Drug related problem (DRP) meliputi : terapi obat
yang tidak diperlukan, membutuhkan trapi obat tambahan, terapi Obat tidak efektif,
dosis terlalu renda, reaksi efek samping Obat, dosis terlalu tinggi, dan ketida patuhan
d. Petugas mencari solusi untuk permasalahan yang timbul
e. Petugas melakukan pengambilan keputusan untuk melayani / tidak melayani resep

6. Unit Terkait Poli Umum


Poli Anak dan Imunisasi
Poli Gigi
Poli KIA dan KB
UGD
Ruang Inap Keperawatan
Ruang Inap Persalinan
Pustu dan Poskesdes
DISPENSING OBAT
No.Dukumen : /PKM-TK/SOP/UKP/2019
No.Revisi :
SOP Tgl Terbit : 2 Januari
Halaman : 1 halaman

PUSKESMAS Trisna Mawarni


TANJUNG NIP. 198403142008042001
KEMUNING
1. Pengertian Dispensing merupakan kegiatan pelayanan yang di mulai dari tahap penyiapan meracik
Obat, memberikan label/etiket, menyerakan sedian farmasi dengan informasi yang
memadai disertai pendokumentasian.

2. Tujuan 1. pasien memperoleh Obat sesuai dengan kebutuhan klinis/pengobatan.


2. Pasien memahami tujuan pengobatan dan mematuhi intruksi pengobatan.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor /PKM-TK/I/2019 tentang Pelayanan Kefarmasian


4. Referensi Permenkes No 75 Tahun 2016
5. Prosedur / 1. Langkah-langka
Langkah- a. Resep dari dokter masuk ke bagian farmasi rawat jalan dan rawat inap.
langkah b. Resep di validasi oleh petugas farmasi.
c. Resep kemudian disiapkan atau diracik.
d. Petugas farmasi kemudian memberikan etiket pada obat secara benar.
e. Resep yang telah di etiketi kemudian diserahkan kepada pasien dengan disertai
pemberian informasi obat.

6. Unit Terkait Poli Umum


Poli Anak dan Imunisasi
Poli Gigi
Poli KIA dan KB
UGD
Ruang Inap Keperawatan
Ruang Inap Persalinan
Pustu dan Poskesdes
PEMBERIAN INFORMASI OBAT (PIO)
No.Dukumen : /PKM-TK/SOP/UKP/2019
No.Revisi :
SOP Tgl Terbit : 2 Januari 2019
Halaman : 1 Halaman

PUSKESMAS Trisna Mawarni


TANJUNG NIP. 198403142008042001
KEMUNING
1. Pengertian Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Apoteker
dalam pemberian informasi mengenai obat yang tidak memihak, dievaluasi dengan kritis
dan dengan bukti terbaik dalam segala aspek penggunaan obat kepada profesi kesehatan
lain, pasien atau masyarakat.dihadapi pasien.
2. Tujuan rosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker
untuk memberikan informasi dan konsultasi secara akurat, tidak bias, faktual, terkini,
mudah dimengerti, etis dan bijaksana.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor /PKM-TK/I/2019 tentang Pelayanan Kefarmasian

4. Referensi a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika


b. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
d. Peraturan Menteri Kesehatan No 30 tahun 2014 tentangStandar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur / Langkah-langkah
Langkah- a. Lakukan konseling diruangan, dimana ruangan tersebut dilengkapi dengan buku-buku
langkah pendukung untuk melakukan konseling.
b. Ruang konseling harus tertutup, untuk menjaga kerahasiaan dari riwayat penyakit
pasien.
c. Konseling dilakukan setelah pasien mendapatkan obat, materi konseling yang
diberikan berupa:
 Nama obat
 Bagaimana obat diminum
 Berapa kali obat diminum
 Kapan waktu minum obat
 Dosis obat
 Jika obat lupa diminum
 Kegunaan obat
 Efek samping obat

d. Setelah memberikan konseling, apoteker meminta pasien untuk mengulangi informasi


yang sudah diberikan.
e. Staf farmasi juga harus mengingatkan kembali agar pasien patuh dalam menjalani
pengobatan
6. Unit Terkait 1. Staf Farmasi
2. Pasien
KONSELING OBAT
No.Dukumen : /PKM-TK/SOP/UKP/2019
No.Revisi :
SOP Tgl Terbit : 2 Januari 2019
Halaman : 1 Halaman

PUSKESMAS Trisna Mawarni


TANJUNG NIP. 198403142008042001
KEMUNING
1. Pengertian Konseling merupakan suatu proses untuk mengidentifikasikan dan penyelesaian masalah
pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat pasien rawat jalan dan rawat inap, serta
keluarga pasien.
2. Tujuan Memberikan pemahaman yang benar mengenai Obat kepada pasien / keluarga pasien
antara lain tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan Obat,
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor /PKM-TK/I/2019 tentang Pelayanan Kefarmasian
4. Referensi Permenkes No. 30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas.
5. Prosedur / Langkah-langkah
Langkah- a. Apoteker membuka komunikasi dengan pesien.
langkah b. Menanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat yang dikatakan oleh dokter
kepada pasien dengan metode pertanyaan terbuk.
Untuk resep baru bisa dengan prime question :
 Apa yang telah Dokter katakana mengenai obat ini?
 Bagaimana Dokter menerangkan cara pemakaian ?
 Apa hasil yang diharapkan Dokter dari pengobatan ini?
Untuk resep ulang :
 Apa gejala atau keluhan yang dirasakan pasien?
 Bagaimana cara pemakaian obat?
 Apakah ada keluhan selama penggunaan obat?
c. Memperagakan dan menjelaskan mengenai cara penggunaan obat tertentu
(suppositoria, tablet vaginal, obat tetes dan lain-lain.
d. Mengecek pemahaman pasien mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi.
e. Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan.

6. Unit Poli Umum


Terkait Poli Anak dan Imunisasi
Poli Gigi
Poli KIA dan KB
UGD
Ruang Inap Keperawatan
Ruang Inap Persalinan
PENYULUHAN FARMASI
No.Dukumen : /PKM-TK/SOP/UKP/2019
No.Revisi :
SOP Tgl Terbit : 2 Januari
Halaman : 1 Halaman

PUSKESMAS Trisna Mawarni


TANJUNG NIP. 198403142008042001
KEMUNING
1. Pengertian Penyuluhan Farmasi adalah Pemberian informasi mengenai informasi penyakit &
penggunaan obat & peralatan medis, perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Tujuan Memberikan pemahaman yang benar mengenai Obat kepada pasien / keluarga pasien
antara lain tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan Obat,
3. Referensi Permenkes No. 30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas.

4. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor /PKM-TK/I/2019 tentang Pelayanan Kefarmasian


5. Prosedur / Langkah-langkah
Langkah- a. Melakukan penelusuran teratur bila dipertukan, secara sistematis untuk memberikan
langkah penyuluhan sesuai dengan tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan masyarkat.
b. Menyiapkan materi penyuluhan.
c. Memberikan penyuluhan kepada kelompok masyarakat dengan tema yang aktual atau
yang berkaitan dengan masalah kesehatan yang sedang berkembang di masyarakat.
d. Menjawab pertanyaan kelompok masyarakat dengan jelas dan mudah dimengerti,
tidak bias, etis dan bijaksana
Hal-hal yang perlu disampaikan kepada kelompok masyarakat :
 Cara mendapatkan obat yang bermutu/ aman dan manjur .
 Cara penggunaan obat yang benar.
 Cara penyimpanan obat yang baik.
 Peringatan atau efek samping obat.
 Cara membuang obat dengan aman.
 Pengenalan penyakit ringan.

Tanda-tanda penyakit kronis dan penggunaan obat penyakit kronis.


 Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet dll)
 Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan penyuluhan.
 Penyuluhan tidak hanya berkaitan dengan obat tetapi dapat berkembang
menjadi masalah Hidup Bersih dan Sehat, Masalah Keamanan Pangan dan
masalah -masalah yang berkaitan dengan kesehatan.

6. Unit
Terkait
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
No.Dukumen : /PKM-TK/SOP/UKP/2019
No.Revisi :
SOP Tgl Terbit : 2 Januari
Halaman : 1 Halaman

PUSKESMAS Trisna Mawarni


TANJUNG NIP. 198403142008042001
KEMUNING
1. Pengertian Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker
untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, apoteker,
perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien.
2. Tujuan a. menyediakan informasi mengenai Obat kepada tenaga kesehatan lain di lingkungan
Puskesmas, pasien dan masyarakat.
b. menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan dengan obat
(contoh : kebijakan permintaan obat oleh jaringan dengan mempertimbangkan
stabilitas, harus memiliki alat penyimpanan yang memadai).
c. menunjang penggunaan obat yang rasional.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor /PKM-TK/I/2019 tentang Pelayanan Kefarmasian


4. Referensi Permenkes No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur / a. Menetapkan Kriteria Pasien

Langkah- 1) Anak-anak dan lanjut usia, ibu hamil dan menyusui.


langkah 2) Menerima Obat lebih dari 5 (lima) jenis.
3) Adanya multidiagnosis/polifarmasi
4) Pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati.
5) Menerima Obat dengan indeks terapi sempit.
6) Menerima Obat yang sering diketahui menyebabkan reaksi Obat yang merugikan

b. Pemantauan Terapi Obat


1) Apoteker memilih pasien yang memenuhi kriteria
2) Apoteker membuat catatan awal mengenai pengobatan pasien yang telah
dilakukan
3) Apoteker memperkenalkan diri pada pasien jika akan melakukan pemantauan
terapi obat pasien
4) Apoteker mengambil data yang dibutuhkan dengan metode wawancara kepada
pasien terkait terapi obat
5) Apoteker melakukan evaluasi terhadap pemantauan terapi obat pasien meliputi
efek samping obat dan masalah terkait obat (IDrug Related Problem)
6) Apoteker mengkomunikasikan ke dokter terkait apabila ditemukan ketidaksesuaian
6. Unit Terkait Unit Farmasi
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT
No.Dukumen : /PKM-TK/SOP/UKP/2019
No.Revisi :
SOP Tgl Terbit : 2 Januari
Halaman : 1 Halaman

PUSKESMAS Trisna Mawarni


TANJUNG NIP. 198403142008042001
KEMUNING
1. Pengertian Evaluasi Penggunaan Obat merupakan kegiatan untuk mengevaluasi penggunaan obat
secara terstruktur dan berkesinambungan untuk menjamin obat yang digunakan sesuai
indikasi, efektif, aman dan terjangkau (rasional)
2. Tujuan a. Mendapatkan gambaran pola penggunaan obat pada kasus tertentu.
b. Melakukan evaluasi secara berkala untuk penggunaaan obat tertentu.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor /PKM-TK/I/2019 tentang Pelayanan Kefarmasian
4. Referensi Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

5. Prosedur / a. Laporan 10 Jenis Penyakit Terbanyak dan 10 Jenis Obat Terbanyak


 Petugas melakukan dokumentasi penggunaan obat dengan penyakit yang di
Langkah- diagnosa pasien sesuai resep yang masuk di farmasi
langkah  Petugas melakukukan dokumentasi penggunaan obat keseluruhan secara berkala
 Dokumentasi terdiri dari 10 jenis penyakit tertinggi dan jumlah kasus serta 10
jenis obat tertinggi yang digunakan dan jumlah obat
b. Laporan Penggunaan Antibiotik pada Diare
 Petugas melakukan dokumentasi pasien yang menggunakan antibiotik pada kasus
diare
 Petugas mencatat tanggal, nama pasien, usia, jumlah obat, menggunakan
antibiotik, jenis obat yang digunakan, dosis, lama pemakaian, dan kesesuaian c.
c. Laporan Penggunaan Obat Rasional (POR)
 Apoteker menilai, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi
 POR dilaporkan ke Dinkes
6. Unit Unit Farmasi
Terkait
7. Dokumen a. Semua Resep yang masuk ke farmasi Puskesmas Tanjung Kemuning
Terkait b. Dokumen Catatan Pengobatan Pasien
c. Lembar Pemberian Informasi Obat
RODE/VISITE
SOP No.Dukumen : /PKM-TK/SOP/UKP/2019
No.Revisi :
Tgl Terbit : 2 Januari 2019
Halaman : 1 Halaman

PUSKESMAS Trisna Mawarni


TANJUNG NIP. 198403142008042001
KEMUNING
1. Pengertian Merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan secara mandiri atau
bersama tim profesi kesehatan lainnya terdiri dari dokter, perawat, ahli gisi, dan lain-lain
2. Tujuan 1. Memeriksa obat pasien
2. Memberikan rekomendasi kepada dokter dalam pemilihan Obat dengan
mempertimbangkan diagnosis dan kondisi klinis pasien.
3. Memantau perkembangan klinis pasien yang terkait dengan penggunaan Obat.
4. Berperan aktif dalam pengambilan keputusan tim profesi kesehatan dalam terapi
pasien.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor /PKM-TK/I/2019 tentang Pelayanan Kefarmasian

4. Referensi Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

5. Prosedur / Langkah-langkah
Langkah- a. Apoteker membaca dan menganalisa catatan medik pasien beserta
langkah pengobatannyasebelum melakukan $isite pasien di ruang rawat inap yang
bersangkutan.
b. Apoteker memperkenalkan diri dan menerangkan tujuan dari kunjungan tersebut
kepada pasien3%ntuk pasien baru dirawat
c. Apoteker harus menanyakan terapi obat terdahulu danmemperkirakan masalah
yang mungkin terjadi
d. poteker memberikan keterangan pada formulir penggunaan obat untuk menjamin
penggunaan obat yang benar
e. Apoteker melakukan konseling dan memberikan informasi obat yang diperlukan
oleh pasien.
f. Setelah kunjungan membuat catatan mengenai permasalahan dan penyelesaian
masalahdalam satu buku dan buku ini digunakan oleh setiap Apoteker yang
berkunjung keruangpasien untuk menghindari pengulangan kunjungan.

6. Unit Terkait Ruang Inap Keperawatan


PELAYANAN KEFARMASIAN
RESIDENSIAL
(HOME PHARMACY CARE)
SOP No.Dukumen : /PKM-TK/SOP/UKP/2019
No.Revisi :
Tgl Terbit : 2 Januari 2019
Halaman : 1 Halaman
PUSKESMAS Trisna Mawarni
TANJUNG NIP. 198403142008042001
KEMUNING
1. Pengertian Home Pharmacy Care adalah pendampingan pasien oleh Apoteker dalam pelayanan
kefarmasian di rumah dengan persetujuan pasien atau keluarga.
2. Tujuan a.
3. Referensi Permenkes RI No. 30 Tahun 2014 tentang setandar pelayanan Farmasi di Puskesmas
4. Prosedur /
Langkah-
langkah
5. Unit Terkait Poli Umum
Poli Anak dan Imunisasi
Poli Gigi
Poli KIA dan KB
UGD
Ruang Inap Keperawatan
Ruang Inap Persalinan
Pustu dan Poskesdes
PEMBERIAN INFORMASI TENTANG
EFEK SAMPING DAN RESIKO
PENGOBATAN
No.Dukumen : /PKM-TK/SOP/UKP/2019
No.Revisi :
SOP Tgl Terbit : 2 Januari 2019
Halaman : 1 Halaman
PUSKESMAS Trisna Mawarni
TANJUNG NIP. 198403142008042001
KEMUNING
1. Pengertian a. efek samping obat adalah respon terhadap suatu obat yang merugikan dan tidak
diinginkan dan yang terjadi pada dosis yang biasanya digunakan pada manusia untuk
pencegahan diagnosis atau terapi penyakit atau untuk modifikasi fungsi fisiologi.
b.
2. Tujuan a.
3. Referensi Permenkes RI No. 30 Tahun 2014 tentang setandar pelayanan Farmasi di Puskesmas
4. Prosedur /
Langkah-
langkah
5. Unit Terkait Poli Umum
Poli Anak dan Imunisasi
Poli Gigi
Poli KIA dan KB
UGD
Ruang Inap Keperawatan
Ruang Inap Persalinan
Pustu dan Poskesdes

Anda mungkin juga menyukai