73
Ind
s
STANDAR MANAJEMEN
PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
DI SARANA KESEHATAN
Disusun Oleh:
TlM DEPARTEMEN KESEHATAN RI
Cetakan Ke 1
Diterbitkan oleh:
Direktorat Pelayanan Keperawatan
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan
Tahun 2001
Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI
610.73
Ind lndonesia. Depertemen Kesehatan. Direktorat Jenderal
s Pelayanan Medik.
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebi-
danan di saranan kesehatan. - - Jakarta : Depertemen
Kesehatan. 2001.
Sekretariat:
1. Awan Yurianto
2. Catherintje Sarah
3. Dra. Aning Herawati Ningsih
I
KATA PENGANTAR
11
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN i
KAT A PENGANTAR ii
DAFTAR 151 iii
DAFTAR ISTILAH v
BAB I : PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN 3
BAB IV : PENUTUP 19
III
DAFTAR ISTILAH
1. Audit Keperawatan
Adalah suatuproses dengan menggunakan alat untuk
mengumpulkan data yang terdapat dalam standar keperawatan
yang dapat diukur untuk pengawasan kualitas melalui pengukuran
yang tepat. Dalam keperawatan dikenal 3 (tiga) bentuk dasar audit
keperawatan yang mencakup audit struktur, audit proses, audit
hasil.
2. BOttOll1lLp
Adalah melaksanakan perencanaan secara hirarki berdasarkan usulan
dari unit bawah kepada unit yang lebih tinggi.
3. Daku men
Adalah naskah/berkas/ catatan tertulis, yang resmi tentang catatan
atau laporan kegiatan perawat dan bidan, kepegawaian, peralatan
dan lain-lain yang tersimpan secara rapi dan mudah untuk digunakan.
5. Fasilitas
Adalah berbagai hal yang digunakan untuk mempermudah kegiatan
atau tugas keperawatan di Rumah Sakit dan Puskesmas, meliputi
lingkungan fisik (posisi ruang perawatan! pengobatan), kebijakan,
dan alat keperawatan siap pakai.
v
6. GKM Gugus Kendali Mutu
~
Adalah kelompok kecil yang terdiri dari minimal 5 (lima) orang dari
unit kerja yang sama dan bekerja secara sistematis untuk
menyelesaikan masalah keperawatan dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan pada unit tersebut.
7. Kebijakan
Adalah sumber pedoman yang memuat tentang petunjuk, peraturan
dan langkah-langkah bagi tenaga keperawatan dalam pelaksanaan
pelayanan yang meliputi kebijakan tertinggi:
a. pelayanan kepada pasien.
b. ketenagaan.
c. pengelolaan lingkungan dimana pasien dirawat.
d. hubungan dengan tenaga kesehatan lain dan unit terkait.
9. Kondusif
Adalah suasana atau kondisi lingkungan yang memudahkan seseorang
melaksanakan praktek dan tugas profesi. Kondisi lingkungan ini
biasanya diciptakan oleh pengelola keperawatan.
vi
11. Penampilan Klinis
Adalah perilaku professional yang diperlihatkan secara langsung
oleh tenaga keperawatan, sehingga memberikan kesan positif terhadap
pengguna jqsa pelayanan keperawatan Rumah Sakit/Puskesmas.
vii
,
16. Perencanaan Pelayanan Keperawatan
Adalah fungsi dasar dari manajemen yang merupakan tugas utama
dari semua manajer keperawatan dan merupakan proses sistematis
berdasarkan teori-teori manajemen. Sebagai contoh : Rencana
pengembangan pelayanan keperawatan jangka pendek dan jangka
panjang.
20. Rekrutmen
Adalah proses peneriman calon pegawai yaitu perawat dan bidan
untuk bekerja di sarana kesehatan.
viii
21. Supervisi Kepera\ivatan
Adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara
berkesinambungan oleh supervisor, mencakup masalah pelayanan
keperawatan, masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien
mendapatkan pelayanan yang bermutu setiap saat.
23. Terstruktur
Adalah tertata/ tersusun/ teratur sesuai dengan aturan.
lX
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Manajer pelayanan keperawatan bertanggung jawab untuk mengelola
secara optimal pelayanan/ asuhan klien dan menghasilkan
peningkatan kesehatan klien dengan menggunakan biaya seefektif
mungkin dalam memanfaatkan sumber yang diperlukan. Sedangkan,
tujuan sarana pelayanan kesehatan adalah memberikan asuhan yang
penuh empati kepada klien tanpa diskriminasi, memperlakukan
klien berdasarkan nilai kemanusiaan. memampukan klien memenuhi
kebutuhan dasarnya dan memberikan informasi tentang kondisi
kesehatannya serta berperanserta dalam pengambilan keputusan
terkait dengan diri klien.
2
Untuk mendukung terlaksananya tanggung jawab tersebut, manajer
keperawatan harus mengacu kepada visi, misi organisasi/ sarana
kesehatan dan falsafah pelayanan keperawatan. Untuk itu diperlukan
suatu ukuran yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengukm
mutu manajemen keperawatan di sarana kesehatan, yang disebut
sebagai" standar manajemen pelayanan keperawatan di sarana
kesehatan". Standar ini merupakan standar yang bersifat nasional
yang dapat digunakan di sarana kesehatan seperti Rumah Sakit,
Puskesmas dengan tempat tidur, Rumah Bersalin, sesuai situasi dan
kondisi daerah.
Dengan mengacu pada dasar hukum yang telah ada, antara lain UU.
No. 23/1992 tentang Kesehatan, PP. No. 32/1996 tentang Tenaga
Kesehatan, UU. No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen,
Direktorat Pelayanan Keperawatan bekerjasama dengan Organisasi
Profesi (PPNI dan IBI), Institusi Pelayanan dan Pendidikan
Keperawatan dan Kebidanan, menyusun standar manajemen
pelayanan keperawatan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di sarana kesehatan melalui
peningkatan kualitas pelayanan keperawatan dan kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Adanya Standar Perencanaan Pelayanan Keperawatan.
b. Adanya Standar Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan.
c. Adanya Standar Pengaturan Tenaga Keperawatan.
d. Adanya Standar Pengarahan Pelayanan Keperawatan.
e. Adanya Standar Evaluasi Pelayanan Keperawatan.
f. Adanya Standar Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan.
3
BABU
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP STANDAR
A. PENGERTIAN
Standar Manajemen pelayanan Keperawatan dan Kebidanan adalah
Proses Pengelolaan Pelayanan Keperawatan melalui pelaksanaan
fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengaturan
tenaga, pengarahan, evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan
keperawatan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan.
5
BAB III
JENIS STANDAR
Pernyataan:
Perencanaan pelayanan keperawatan disusun berdasarkan hasil
pengumpulan dan analisis data, hasil kegiatan pelayanan keperawatan
dan sumber daya (manusia, fasilitas, peralatan dan dana) yang tepat dan
memadai untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan.
Rasional:
Perencanaan pelayanan keperawatan merupakan fungsi utama pengelolaan
dan landasan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan pelayanan
keperawatan.
Kriteria struktur:
a. Adanya kebijakan manajemen pelayanan keperawatan sebagai
pendukung penyusunan perencanaan.
b. Adanya visi, misi sarana pelayanan kesehatan.
c. Adanya falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan yang mengacu
pada visi, misi.
d. Tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan untuk perencanaan
secara tepat dan memadai.
e. Adanya standar antara lain standar ketenagaan, standar fasilitas dan
peralatan pelayanan keperawatan dan kebidanan.
f. Tersedianya sumber daya yang dibutuhkan untuk pelayanan
keperawatan
g. Adanya mekanisme perencanaan pelayanan keperawatan.
7
Kriteria proses:
a. Melaksanakan koordinasi dengan unit pelayanan terkait.
b. Melibatkan unsur pengelola dan staf sesuai tingkat manajerial.
c. Melaksanakan perencanaan secara "bottom up".
Kriteria hasil:
a. Adanya dokumen yang menunjukkan perencanaan keperawatan
meliputi: aspek ketenagaan, fasilitas dan peralatan serta upaya
pengendalian mutu pelayanan.
b. Perencanaan keperawatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari rencana induk perencanaan sarana kesehatan.
8
STANDARII: PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEPERAWATAN
Penyataan :
Pengaturan sumber daya (manusia, fasilitas, peralatan dan dana) melalui
integrasi dan koordinasi untuk mencapai tujuan pelayanan.
Rasional :
Pengaturan sumber daya menjamin kesinambungan pelayanan
keperawatan secara efektif dan efisien.
Kriteria struktur:
a. Adanyakebijakan tentang manajemen pelayanan keperawatan sebagai
pendukung pengorganisasi.
b. Adanya struktur organisasi dan tata hubungan kerja struktural
dan fungsional pelayanan keperawatan di sarana pelayanan
kesehatan.
c. Adanya uraian tugas, tanggungjawab dan wewenang yang jelas
dan tertulis bagi tiap tenaga keperawatan.
d. Adanya tenaga keperawatan yang ditunjuk untuk menduduki jabatan
tertentu.
e. Adanya dokumen kualifikasi/persyaratan jabatan bagi pImpman
keperawatan.
Kriteria proses:
a. Memahami uraian tugas, tanggungjawab dan wewenang bagi tiap
tenaga keperawatan.
b. Melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas, tanggung jawab
dan wewenang.
c. Melakul,an koordinasi kegiatan pelayanan keperawatan.
9
Kriteria hasil :
a. Adanya tenaga keperawatan yang menduduki jabatan, sesuai dengan
persyaratan.
b. Pelayanan keperawatan bagian integral di dalarn struktur organisasi
sarana kesehatan.
c. Adanya dokumen pengaturan pendayagunaan sumber daya
keperawatan meliputi: ketenagaan, fasilitas, peralatan.
d. Adanya dokumen pelaksanaan rapat koordinasi.
10
STANDAR III: PENGATURAN KETENAGAAN PELAYANAN
KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Pernyataan:
Pendayagunaan tenaga keperawatan sesuai kompetensi dan potensi
pengembangan untuk terlaksananya pelayanan keperawatan yang
bermutu.
Rasional :
Pengelolaan manajemen keperawatan dapat terlaksana secara efektif dan
efisien apabila didukung dengan pengaturan tenaga keperawatan yang
memadai dan berkualitas.
Kriteria struktur:
a. Adanya kebijakan tentang pendayagunaan tenaga keperawatan.
b. Adanya standar tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan keperawatan.
c. Adanya pola tenagakeperawatan di sarana kesehatan.
Kriteria proses:
a. Mengidentifikasi jenis dan kualifikasi tenaga keperawatan sesuai
dengan kebutuhan pelayanan keperawatan.
b. Menetapkan jumlah dan jenis tenaga keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan standar pelayanan keperawatan dan pola
tenaga keperawatan.
c. Menjadi anggota tim rekrutmen tenaga keperawatan.
d. Melaksanakan prograrn orientasi bagi tenaga baru.
e. Melaksanakan model penugasan.
f. Menyusun jadwal dinas yang fleksibel
11
g. Melaksanakan program mutasi, mobilisasi dan mempertahankan
(retention) tenaga keperawatan.
h. Menyusun program pengembangan staf keperawatan.
i. Melaksanakan penilaian kinerja.
Kriteria hasil :
a. Adanya dokumen pola tenaga keperawatan di sarana kesehatan
b. Adanya jadwal dinas yang menggambarkan komposisi tenaga
keperawatan yang seimbang kompetensinya pada setiap tugas
gilir (shift).
c. Adanya dokumen hasil penilaian kinerja tenaga keperawatan.
d. Adanya dokumen pelaksanaan program pengembangan staf.
e. Adanya dokumen pelaksanaan program orientasi.
f. Adanya dokumen pelaksanaan program mutasi, mobilisasi, dan
mempertahankan (retention).
g. Adanya dokumen model penugasan asuhan pelayanan keperawatan
12
STANDARIV: PENGARAHAN PELAYANAN KEPERAWATAN
Pernyataan:
Pengarahan yang terstruktur untuk mencapai pelayanan keperawatan
bermutu sesuai tujuan organisasi sarana kesehatan.
Rasional :
Iklim kerja yang kondusif diciptakan melalui kemampuan interpersonal
manajer pelayanan keperawatan dalam memotivasi dan membimbing staf
sehingga meningkatkan kinerja staf meningkat.
Kriteria struktur:
a. Adanya kebijakan tentang manajemen pelayanan keperawatan yang
mendukung fungsi pengarahan.
b. Adanya tenaga keperawatan yang memiliki kemampuan, dan
ketrampilan manajerial.
c. Adanya mekanisme pembinaan tenaga keperawatan.
d. Adanya fasilitas yang mendukung lingkungan kerja yang kondusif
untuk pembinaan.
Kriteria proses:
a. Melaksanakan pembinaan tenaga keperawatan berdasarkat1 hasil
evaluasi kinerja.
b. Memberikan umpan balik.
c. Melaksanakan tindak lanjut hasil program pembinaan antara lain
pemberian penghargaan dan sanksi.
13
Kriteria hasil :
a. Adanya dokumen pelaksanaan pro6'Tam pembinaan.
b. Adanya peningkatan kemampuan tenaga keperawatan yang dibina.
c. Adanya dokumen upaya tindak lanjut hasil pelaksanaan pembinaan
antara lain pemberian penghargaan dan sanksi.
14
STANDAR V: EVALUASI PELAYANAN KEPERAWATAN
Pemyataan:
Evaluasi dilakukan secara objektif sebagai upaya perbaikan untuk
tercapainya tujuan pelayanan keperawatan.
Rasional:
Evaluasi dapat mendorong terjadinya perubahan perkembangan sistem
dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan.
Kriteria struktur :
a. Adanya kebijakan tentang manajemen pelayanan keperawatan yang
mendukung evaluasi pelayanan keperawatan.
b. Adanya mekanisme evaluasi pencapaian tujuan pelayanan
keperawatan.
c. Adanya alat evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
d. Adanya standar pelayanan keperawatan.
Kriteria proses:
a. Menyusun rencana evaluasi pencapaIantujuan pelayanan
keperawatan.
b. Melaksanakan evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
c. Memberikan umpan balik hasil evaluasi pencapillan tujuan pelayanan
keperawatan.
d. Melaksanakan tindak lanjut hasil pencapaian tujuan.
15
Kriteria hasil :
a. Adanya dokumen hasil evaluasi pencapaian tujuan pelayanan
keperawatan.
b. Adanya dokumen tindak lanjut hasil evaluasi pencapaian tujuan
pelayanan keperawatan.
c. Adanya dokumen upaya perbaikan pelayanan keperawatan.
16
STANDAR VI, PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN
DAN KEBIDANAN DI SARANA KESEHATAN
Pernyataan :
Upaya pemantauan yang berkesinambungan yang diperlukan untuk
menilai mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan.
Rasional :
Program pengendalian mutu dapat menunjang tercapainya pelayanan
keperawatan dan kebidanan yang efisien dan efektif di sarana kesehatan.
Kriteria struktur :
a. Adanya kebijakanprogram pengendalian mutu pelayanan keperawatan
dan kebidanan di sarana kesehatan .
b. Adanya program pengendalian mutu pelayanan keperawatan.
c. Adanya standar pelayanan keperawatan.
d. Adanya mekanisme pelaksanaan program pengendalian mutu.
e. Adanya tim pengendalian mutu dalam Organisasi Pelayanan
Kesehatan.
f. Adanya sumber daya yang memadai dalam jumlah dan kualitas.
Kriteria proses:
a. Menyusun alat pengendalian mutu sesuai dengan metoda yang
dipilih.
b. Melaksanakan upaya pengendalian mutu antara lain: udit
keperawatan/supervisi keperawatan,Gugus KendaliMutu, sun'e'!f ~
pasien, keluarga/petugas, presentasi kasus dan TOnik~.
c. Menganalisa dan menginterpretasikan data hasil evalua5i ~
mutu.
d. Menyusun upaya tindak lanjut.
17
Kriteria hasil :
a. Adanya dokumen hasil pengendalian mutu.
b. Adanya dokumen umpan balik dan upaya tindak lanjut.
c. Adanya dokumen hasil survey kepuasan pasien, keluarga dan petugas.
d. Adanya penampilan klinik tenaga keperawatan sesuai dengan standar
pelayanan keperawatan.
e. Menurunnya angka kejadian komplikasi sebagai akibat pemberian
asuhan keperawatan antara lain: dekubitus, jatuh, pneumia, pneumia
orthostatik, infeksi nosokomial, drop joDI.
,18
BAB IV
PENUTUP
OOOOOOOOOOOOOOOO()OOOOOOOOOOOOOOOO
19
DAFTAR PUSTAKA
OOOOOOOOOOOOOOOOCJOOOOOOOOOOOOOOOO
21