Anda di halaman 1dari 29

610.

73
Ind
s

STANDAR MANAJEMEN
PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
DI SARANA KESEHATAN

Disusun Oleh:
TlM DEPARTEMEN KESEHATAN RI

Cetakan Ke 1

Diterbitkan oleh:
Direktorat Pelayanan Keperawatan
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan
Tahun 2001
Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI
610.73
Ind lndonesia. Depertemen Kesehatan. Direktorat Jenderal
s Pelayanan Medik.
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebi-
danan di saranan kesehatan. - - Jakarta : Depertemen
Kesehatan. 2001.

I. Judul 1. NURSING ADMINISTRASIDON


2. MIDWIFERY
TIM PENYUSUN

1. Dr. M. Sulaeman, SpA, MM, M.Kes (MMR)


2. Achir Yani S Hamid, DNSc
3. Yohanna R Kawana!, SMIP, CVRN
4. Dra. Ruslidjah,M.Kes
5. Dra. Herawani, SKM, M.Kes, M.Kep
6. Atiyah, SKp
7. Astuti SriWardhani, SKM, MBA
8. Ruti Nubi, SKM
9. Dra. Herie Firmaningsih, M.Kes
10. Ida Suaedah, SKp
11. Rasmanawati, SKp, MM
12. Suhartati, SKp
13. Saida Simanjuntak, SKp, MARS
14. Rismawati Syarif, SKp
15. Salmah, SKp, M.Kes
16. Masyitha L, SKM
17. Linda Amiyanti, SKp, M.Kep

Sekretariat:
1. Awan Yurianto
2. Catherintje Sarah
3. Dra. Aning Herawati Ningsih

I
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah yang Maha Kuasa


dan atas ijin dan perkenanNya buku ini dapat diselesaikan dan diterbitkan.
Buku ini berisikan tentang Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan
dan Kebidanan untuk sarana kesehatan, khususnya Rumah Sakit dan
puskesmas.
Penyusunan buku ini dilatarbelakangi tuntutan masyarakat yang
meningkat atas pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan keperawatan
dan kebidanan. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan yang bermutu
memerlukan standar manajemen pelayanan keperawatan dan Kebidanan
sebagai pedoman atau acuan bagi manajemen keperawatan dan kebidanan
dalam mengelola pelayanan Keperawatan dan kebidanan di sarana
kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas. Kami mengharapkan buku ini
akan bermanfaat dan dapat digunakan untuk pembinaan perawat dan
bidan.
Walaup-~ Buku Pedoman ini telah di uji coba di 14 (empat belas)
propinsi, kami ITl.enyadari masih ada kekmangan, untuk itu kami sangat
menghargai masukan dan saran dalarn penyempurnaan buku ini.

Direktorat Jenderal Pelayanan Medik

11
DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN i
KAT A PENGANTAR ii
DAFTAR 151 iii
DAFTAR ISTILAH v

BAB I : PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN 3

BAB II : PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP STANDAR 5


A. PENGERTIAN 5
B. RUANG LINGKUP 5

BAB III : JENIS ST AND AR 7


STANDAR I : Perencanaan Pelayanan Keperawatan 7
STANDAR 11 : Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan...9
STANDAR III: Pengaturan Ketenagaan Pelayanan
Keperawatan 11
STANDAR IV: Pengarahan Pelayanan Keperawatan 13
STANDAR V : Evaluasi Pelayanan Keperawatan 15
STANDAR VI : Pengendalian Mutu Pelayanan
Keperawatan 0...0'. .0. ... .17

BAB IV : PENUTUP 19

DAFTAR PUST AKA 21

III
DAFTAR ISTILAH

1. Audit Keperawatan
Adalah suatuproses dengan menggunakan alat untuk
mengumpulkan data yang terdapat dalam standar keperawatan
yang dapat diukur untuk pengawasan kualitas melalui pengukuran
yang tepat. Dalam keperawatan dikenal 3 (tiga) bentuk dasar audit
keperawatan yang mencakup audit struktur, audit proses, audit
hasil.

2. BOttOll1lLp
Adalah melaksanakan perencanaan secara hirarki berdasarkan usulan
dari unit bawah kepada unit yang lebih tinggi.

3. Daku men
Adalah naskah/berkas/ catatan tertulis, yang resmi tentang catatan
atau laporan kegiatan perawat dan bidan, kepegawaian, peralatan
dan lain-lain yang tersimpan secara rapi dan mudah untuk digunakan.

4. Evaluasi Pelayanan Keperawatan


Adalah suatu proses untuk menilai keberhasilan pelayanan
keperawatan dengan menggunakan alat penilaian yang telah
direncanakan.

5. Fasilitas
Adalah berbagai hal yang digunakan untuk mempermudah kegiatan
atau tugas keperawatan di Rumah Sakit dan Puskesmas, meliputi
lingkungan fisik (posisi ruang perawatan! pengobatan), kebijakan,
dan alat keperawatan siap pakai.

v
6. GKM Gugus Kendali Mutu
~

Adalah kelompok kecil yang terdiri dari minimal 5 (lima) orang dari
unit kerja yang sama dan bekerja secara sistematis untuk
menyelesaikan masalah keperawatan dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan pada unit tersebut.

7. Kebijakan
Adalah sumber pedoman yang memuat tentang petunjuk, peraturan
dan langkah-langkah bagi tenaga keperawatan dalam pelaksanaan
pelayanan yang meliputi kebijakan tertinggi:
a. pelayanan kepada pasien.
b. ketenagaan.
c. pengelolaan lingkungan dimana pasien dirawat.
d. hubungan dengan tenaga kesehatan lain dan unit terkait.

8. Kemampuan interpersonal manajer:


Adalah kemampuan hubungan antara manusia para pengelola
keperawatan dalam berkomunikasi, menyampaikan informasi dengan
cara yang dapat diterima dan dimengerti oleh staf dibawah
tanggungjawabnya

9. Kondusif
Adalah suasana atau kondisi lingkungan yang memudahkan seseorang
melaksanakan praktek dan tugas profesi. Kondisi lingkungan ini
biasanya diciptakan oleh pengelola keperawatan.

10. Model Penugasan


Adalah bentuk atau metode penugasan dalam memberikan asuhan
keperawatan, yaitu metode penugasan fungsional, tim,primer, dan
kasus.

vi
11. Penampilan Klinis
Adalah perilaku professional yang diperlihatkan secara langsung
oleh tenaga keperawatan, sehingga memberikan kesan positif terhadap
pengguna jqsa pelayanan keperawatan Rumah Sakit/Puskesmas.

12. Pengarahan Pelayanan Keperawatan


Adalah proses penerapan perencanaan pelayanan keperawatan untuk
mencapai tujuan pelayanan keperawatan yang optimal .Kegiatan
pengarahan meliputi: motivasi, komunikasi dan kepemimpinan.

13. Pengaturan Ketenagaan Pelayanan Keperawatan.


Adalah proses penempatan sejumlah tenaga keperawatan, yang
memenuhi persyaratan dan pengaturan sistem penugasan secara
optimal sesuai dengan kebutuhan unit kerja.

14. Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan


Adalah suatu upaya untuk mempertahankan dan rneningkatkan
kualitas pelayanan keperawatan secara berkesinambungan.

15. Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan.


Adalah pengelompokan/pengaturan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi pelayanan keperawatan. Kegiatan ini
meliputi: supervisi, koordinasi dengan unit kerja lain baik secara
horizontal maupun vertikal.

vii
,
16. Perencanaan Pelayanan Keperawatan
Adalah fungsi dasar dari manajemen yang merupakan tugas utama
dari semua manajer keperawatan dan merupakan proses sistematis
berdasarkan teori-teori manajemen. Sebagai contoh : Rencana
pengembangan pelayanan keperawatan jangka pendek dan jangka
panjang.

17. Pola Tenaga


Adalah jenis/kualifikasi, jumlah/komposisi dan kelompok/kategori
tenaga keperawatan.

18. Presentasi Kasus


Adalah diskusi yang dilaksanakan oleh perawat dengan cara memilih
kasus pasien yang bermasalah dan sulit untuk dicarikan cara
penyelesaiannya bersama-sama tim pakar atau berdasarkan
pengalaman yang dibahas di ruang rapat.
Presentasi kasus dapat dilakukan secara periodik.

19. Ronde Keperawatan


Adalah kegiatan pengelolaan asuhan keperawatan, dimana pengelola
perawat dan bidan mendapatkan data langsung dari pasien (antara
lain: keluhan, perilaku perawat, obat-obatan) dan kegiatan ini
dilaksanakan secara teratur/terstruktur dan masalah pasien dapat
langsung diperbaiki.

20. Rekrutmen
Adalah proses peneriman calon pegawai yaitu perawat dan bidan
untuk bekerja di sarana kesehatan.

viii
21. Supervisi Kepera\ivatan
Adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara
berkesinambungan oleh supervisor, mencakup masalah pelayanan
keperawatan, masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien
mendapatkan pelayanan yang bermutu setiap saat.

22. Survey Kepuasan Pasien, Keluarga


Adalah suatu metode pengumpulan data tentang persepsi pasien
terhadap pelayanan yang diterima.

23. Terstruktur
Adalah tertata/ tersusun/ teratur sesuai dengan aturan.

lX
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan keperawatan professional merupakan bagian integral dari


pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spirituaI yang komprehensif
ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat, baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.

Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya


kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta
kurangnya kemauan, untuk melaksanakan kehidupan sehari hari
secara mandiri. Kegiatan dilakukan dalam upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta
pemel~araan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan
kesehatan utama (Pri mary Health Care) sesuai dengan wewenang,
tanggung jawab dan etika profesi keperawatan.

Kontribusi pelayanan keperawatan terhadap pelayanan kesehatan,


yang dilaksanakan di sarana kesehatan sangat tergantung pada
manajemen pelayanan keperawatan. Manajemen pelayanan
keperawatan merupakan suatu proses perubahan atau transformasi
dari sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan pelayanan
keperawatan melalui pelaksanaan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengaturan ketenagaan, pengarahan, evaluasi dan
pengendalian mutu keperawatan.

1
Manajer pelayanan keperawatan bertanggung jawab untuk mengelola
secara optimal pelayanan/ asuhan klien dan menghasilkan
peningkatan kesehatan klien dengan menggunakan biaya seefektif
mungkin dalam memanfaatkan sumber yang diperlukan. Sedangkan,
tujuan sarana pelayanan kesehatan adalah memberikan asuhan yang
penuh empati kepada klien tanpa diskriminasi, memperlakukan
klien berdasarkan nilai kemanusiaan. memampukan klien memenuhi
kebutuhan dasarnya dan memberikan informasi tentang kondisi
kesehatannya serta berperanserta dalam pengambilan keputusan
terkait dengan diri klien.

Dalam memberikan pelayanan professional, manajer keperawatan


dituntut untuk akan tabel terhadap pengelolaan pelayanan
keperawatan yang menjadi tanggung jawab serta kewenangannya.
Untuk mencapai pelayanan keperawatan yang bermutu, diperlukan
kontribusi optimal terhadap pelayanan kesehatan sehingga perlu
dilakukan upaya penilaian secara berkesinambungan dan konsisten
terhadap pelaksanaan seluruh fungsi manajemen. Penilaian dilakukan
dengan cara membandingkan pelaksanaan fungsi manajemen secara
faktual dengan yang diharapkan.

Manajer pelayanan keperawatan bertanggung jawab untuk


memberikan pengalaman belajar yang tepat dan lingkungan belajar
yang kondusif serta menjadi contoh peran bagi semua perawat pada
sarana kesehatan, termasuk bertanggung jawab dalam penelitian
keperawatan dengan memprakarsai penelitian, memantau proses
penelitian dan mengimplementasikan temuan hasil penelitian untuk
meningkatkan mutu asuhan keperawatan, pengelolaan ruang rawat
dan pengembangan staf.

2
Untuk mendukung terlaksananya tanggung jawab tersebut, manajer
keperawatan harus mengacu kepada visi, misi organisasi/ sarana
kesehatan dan falsafah pelayanan keperawatan. Untuk itu diperlukan
suatu ukuran yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mengukm
mutu manajemen keperawatan di sarana kesehatan, yang disebut
sebagai" standar manajemen pelayanan keperawatan di sarana
kesehatan". Standar ini merupakan standar yang bersifat nasional
yang dapat digunakan di sarana kesehatan seperti Rumah Sakit,
Puskesmas dengan tempat tidur, Rumah Bersalin, sesuai situasi dan
kondisi daerah.

Dengan mengacu pada dasar hukum yang telah ada, antara lain UU.
No. 23/1992 tentang Kesehatan, PP. No. 32/1996 tentang Tenaga
Kesehatan, UU. No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen,
Direktorat Pelayanan Keperawatan bekerjasama dengan Organisasi
Profesi (PPNI dan IBI), Institusi Pelayanan dan Pendidikan
Keperawatan dan Kebidanan, menyusun standar manajemen
pelayanan keperawatan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di sarana kesehatan melalui
peningkatan kualitas pelayanan keperawatan dan kebidanan.

2. Tujuan Khusus
a. Adanya Standar Perencanaan Pelayanan Keperawatan.
b. Adanya Standar Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan.
c. Adanya Standar Pengaturan Tenaga Keperawatan.
d. Adanya Standar Pengarahan Pelayanan Keperawatan.
e. Adanya Standar Evaluasi Pelayanan Keperawatan.
f. Adanya Standar Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan.

3
BABU
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP STANDAR

A. PENGERTIAN
Standar Manajemen pelayanan Keperawatan dan Kebidanan adalah
Proses Pengelolaan Pelayanan Keperawatan melalui pelaksanaan
fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengaturan
tenaga, pengarahan, evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan
keperawatan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan.

B. RUANG LINGKUP STANDAR


Lingkup Standar Manajemen Keperawatan mencakup 5 (lima) standar
yaitu:

Standar I : Perencanaan Keperawatan


Standar II : Pengorganisasian Keperawatan
Standar ID : PengahIran Tenaga Keperawatan
Standar N : Pengarahan Keperawatan
Standar V : Evaluasi Keperawatan
Standar yl : Pengendalian Mutu Keperawatan

Masing-masing standar tersebut diuraikan berdasarkan; pemyataan,


rasional, dan kriteria (struktur, proses, dan hasil).
Standar I hingga standar yl saling terkait dan saling mempengaruhi
sehingga dalam penerapannya harus dilaksanakan secara utuh.

5
BAB III
JENIS STANDAR

STANDAR I: PERENCANAAN PELAYANAN KEPERAWATAN

Pernyataan:
Perencanaan pelayanan keperawatan disusun berdasarkan hasil
pengumpulan dan analisis data, hasil kegiatan pelayanan keperawatan
dan sumber daya (manusia, fasilitas, peralatan dan dana) yang tepat dan
memadai untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan.

Rasional:
Perencanaan pelayanan keperawatan merupakan fungsi utama pengelolaan
dan landasan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan pelayanan
keperawatan.

Kriteria struktur:
a. Adanya kebijakan manajemen pelayanan keperawatan sebagai
pendukung penyusunan perencanaan.
b. Adanya visi, misi sarana pelayanan kesehatan.
c. Adanya falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan yang mengacu
pada visi, misi.
d. Tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan untuk perencanaan
secara tepat dan memadai.
e. Adanya standar antara lain standar ketenagaan, standar fasilitas dan
peralatan pelayanan keperawatan dan kebidanan.
f. Tersedianya sumber daya yang dibutuhkan untuk pelayanan
keperawatan
g. Adanya mekanisme perencanaan pelayanan keperawatan.

7
Kriteria proses:
a. Melaksanakan koordinasi dengan unit pelayanan terkait.
b. Melibatkan unsur pengelola dan staf sesuai tingkat manajerial.
c. Melaksanakan perencanaan secara "bottom up".

Kriteria hasil:
a. Adanya dokumen yang menunjukkan perencanaan keperawatan
meliputi: aspek ketenagaan, fasilitas dan peralatan serta upaya
pengendalian mutu pelayanan.
b. Perencanaan keperawatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari rencana induk perencanaan sarana kesehatan.

8
STANDARII: PENGORGANISASIAN PELAYANAN KEPERAWATAN

Penyataan :
Pengaturan sumber daya (manusia, fasilitas, peralatan dan dana) melalui
integrasi dan koordinasi untuk mencapai tujuan pelayanan.

Rasional :
Pengaturan sumber daya menjamin kesinambungan pelayanan
keperawatan secara efektif dan efisien.

Kriteria struktur:
a. Adanyakebijakan tentang manajemen pelayanan keperawatan sebagai
pendukung pengorganisasi.
b. Adanya struktur organisasi dan tata hubungan kerja struktural
dan fungsional pelayanan keperawatan di sarana pelayanan
kesehatan.
c. Adanya uraian tugas, tanggungjawab dan wewenang yang jelas
dan tertulis bagi tiap tenaga keperawatan.
d. Adanya tenaga keperawatan yang ditunjuk untuk menduduki jabatan
tertentu.
e. Adanya dokumen kualifikasi/persyaratan jabatan bagi pImpman
keperawatan.

Kriteria proses:
a. Memahami uraian tugas, tanggungjawab dan wewenang bagi tiap
tenaga keperawatan.
b. Melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas, tanggung jawab
dan wewenang.
c. Melakul,an koordinasi kegiatan pelayanan keperawatan.

9
Kriteria hasil :
a. Adanya tenaga keperawatan yang menduduki jabatan, sesuai dengan
persyaratan.
b. Pelayanan keperawatan bagian integral di dalarn struktur organisasi
sarana kesehatan.
c. Adanya dokumen pengaturan pendayagunaan sumber daya
keperawatan meliputi: ketenagaan, fasilitas, peralatan.
d. Adanya dokumen pelaksanaan rapat koordinasi.

10
STANDAR III: PENGATURAN KETENAGAAN PELAYANAN
KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

Pernyataan:
Pendayagunaan tenaga keperawatan sesuai kompetensi dan potensi
pengembangan untuk terlaksananya pelayanan keperawatan yang
bermutu.

Rasional :
Pengelolaan manajemen keperawatan dapat terlaksana secara efektif dan
efisien apabila didukung dengan pengaturan tenaga keperawatan yang
memadai dan berkualitas.

Kriteria struktur:
a. Adanya kebijakan tentang pendayagunaan tenaga keperawatan.
b. Adanya standar tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan keperawatan.
c. Adanya pola tenagakeperawatan di sarana kesehatan.

Kriteria proses:
a. Mengidentifikasi jenis dan kualifikasi tenaga keperawatan sesuai
dengan kebutuhan pelayanan keperawatan.
b. Menetapkan jumlah dan jenis tenaga keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan standar pelayanan keperawatan dan pola
tenaga keperawatan.
c. Menjadi anggota tim rekrutmen tenaga keperawatan.
d. Melaksanakan prograrn orientasi bagi tenaga baru.
e. Melaksanakan model penugasan.
f. Menyusun jadwal dinas yang fleksibel

11
g. Melaksanakan program mutasi, mobilisasi dan mempertahankan
(retention) tenaga keperawatan.
h. Menyusun program pengembangan staf keperawatan.
i. Melaksanakan penilaian kinerja.

Kriteria hasil :
a. Adanya dokumen pola tenaga keperawatan di sarana kesehatan
b. Adanya jadwal dinas yang menggambarkan komposisi tenaga
keperawatan yang seimbang kompetensinya pada setiap tugas
gilir (shift).
c. Adanya dokumen hasil penilaian kinerja tenaga keperawatan.
d. Adanya dokumen pelaksanaan program pengembangan staf.
e. Adanya dokumen pelaksanaan program orientasi.
f. Adanya dokumen pelaksanaan program mutasi, mobilisasi, dan
mempertahankan (retention).
g. Adanya dokumen model penugasan asuhan pelayanan keperawatan

12
STANDARIV: PENGARAHAN PELAYANAN KEPERAWATAN

Pernyataan:
Pengarahan yang terstruktur untuk mencapai pelayanan keperawatan
bermutu sesuai tujuan organisasi sarana kesehatan.

Rasional :
Iklim kerja yang kondusif diciptakan melalui kemampuan interpersonal
manajer pelayanan keperawatan dalam memotivasi dan membimbing staf
sehingga meningkatkan kinerja staf meningkat.

Kriteria struktur:
a. Adanya kebijakan tentang manajemen pelayanan keperawatan yang
mendukung fungsi pengarahan.
b. Adanya tenaga keperawatan yang memiliki kemampuan, dan
ketrampilan manajerial.
c. Adanya mekanisme pembinaan tenaga keperawatan.
d. Adanya fasilitas yang mendukung lingkungan kerja yang kondusif
untuk pembinaan.

Kriteria proses:
a. Melaksanakan pembinaan tenaga keperawatan berdasarkat1 hasil
evaluasi kinerja.
b. Memberikan umpan balik.
c. Melaksanakan tindak lanjut hasil program pembinaan antara lain
pemberian penghargaan dan sanksi.

13
Kriteria hasil :
a. Adanya dokumen pelaksanaan pro6'Tam pembinaan.
b. Adanya peningkatan kemampuan tenaga keperawatan yang dibina.
c. Adanya dokumen upaya tindak lanjut hasil pelaksanaan pembinaan
antara lain pemberian penghargaan dan sanksi.

14
STANDAR V: EVALUASI PELAYANAN KEPERAWATAN

Pemyataan:
Evaluasi dilakukan secara objektif sebagai upaya perbaikan untuk
tercapainya tujuan pelayanan keperawatan.

Rasional:
Evaluasi dapat mendorong terjadinya perubahan perkembangan sistem
dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan.

Kriteria struktur :
a. Adanya kebijakan tentang manajemen pelayanan keperawatan yang
mendukung evaluasi pelayanan keperawatan.
b. Adanya mekanisme evaluasi pencapaian tujuan pelayanan
keperawatan.
c. Adanya alat evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
d. Adanya standar pelayanan keperawatan.

Kriteria proses:
a. Menyusun rencana evaluasi pencapaIantujuan pelayanan
keperawatan.
b. Melaksanakan evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
c. Memberikan umpan balik hasil evaluasi pencapillan tujuan pelayanan
keperawatan.
d. Melaksanakan tindak lanjut hasil pencapaian tujuan.

15
Kriteria hasil :
a. Adanya dokumen hasil evaluasi pencapaian tujuan pelayanan
keperawatan.
b. Adanya dokumen tindak lanjut hasil evaluasi pencapaian tujuan
pelayanan keperawatan.
c. Adanya dokumen upaya perbaikan pelayanan keperawatan.

16
STANDAR VI, PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN
DAN KEBIDANAN DI SARANA KESEHATAN

Pernyataan :
Upaya pemantauan yang berkesinambungan yang diperlukan untuk
menilai mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan.

Rasional :
Program pengendalian mutu dapat menunjang tercapainya pelayanan
keperawatan dan kebidanan yang efisien dan efektif di sarana kesehatan.

Kriteria struktur :
a. Adanya kebijakanprogram pengendalian mutu pelayanan keperawatan
dan kebidanan di sarana kesehatan .
b. Adanya program pengendalian mutu pelayanan keperawatan.
c. Adanya standar pelayanan keperawatan.
d. Adanya mekanisme pelaksanaan program pengendalian mutu.
e. Adanya tim pengendalian mutu dalam Organisasi Pelayanan
Kesehatan.
f. Adanya sumber daya yang memadai dalam jumlah dan kualitas.

Kriteria proses:
a. Menyusun alat pengendalian mutu sesuai dengan metoda yang
dipilih.
b. Melaksanakan upaya pengendalian mutu antara lain: udit
keperawatan/supervisi keperawatan,Gugus KendaliMutu, sun'e'!f ~
pasien, keluarga/petugas, presentasi kasus dan TOnik~.
c. Menganalisa dan menginterpretasikan data hasil evalua5i ~
mutu.
d. Menyusun upaya tindak lanjut.

17
Kriteria hasil :
a. Adanya dokumen hasil pengendalian mutu.
b. Adanya dokumen umpan balik dan upaya tindak lanjut.
c. Adanya dokumen hasil survey kepuasan pasien, keluarga dan petugas.
d. Adanya penampilan klinik tenaga keperawatan sesuai dengan standar
pelayanan keperawatan.
e. Menurunnya angka kejadian komplikasi sebagai akibat pemberian
asuhan keperawatan antara lain: dekubitus, jatuh, pneumia, pneumia
orthostatik, infeksi nosokomial, drop joDI.

,18
BAB IV
PENUTUP

Pemahaman tentang standar pelayanan keperawatan oleh semua tenaga


kesehatan khususnya tenaga keperawatan, diharapkan dapat mendukung
keberhasilan upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan di
berbagai sarana kesehatan. Disamping itu diperlukan juga dedikasi
serta rasa tanggungjawab yang tinggi dari setiap tenaga keperawatan
untuk menyebarluaskan informasi tentang standar pelayanan keperawatan
ini serta melaksanakannya sesuai dengan ketentuan yang telah diuraikan
dalam buku standar ini. Semoga harapan dan tujuan penyusunan
buku ini dalam membangun sistem pelayanan keperawatan yang bermutu
melalui penerapan standar dan pembinaan tenaga keperawatan, dapat
tercapai

OOOOOOOOOOOOOOOO()OOOOOOOOOOOOOOOO

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan, Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992,


tentang Kesehatan.
2. Departemen Kesehatan, Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Kesehatan.
4. Majorie Cuthbert, Christine Duffield and Joanne Hope, Management
in Nursing, 1992 Harcourt Brace ovanovich Grou Australia Pt
Limited.
5. Swansburg and Swanburg 1999, Boston Toronto anes and Bartlett
Publishers.
6. Burgess, Lf Manaaement Notes for Students in Advanced Nursin
Courses, Cumberland College of Health Sciences, 1998.
7. Gillies, DA, Nursin Manao-ement Systems A roach Second Edition
Saunders Company, Philadelphia, 1989.
8. Diane Huber, Leadershi an Nursin Care Mana ement, WB
Saunders Company, Philadelphia, 1996.
9. Sullivan Eeanor J,Effective Mana ement in Nursin , Addison-Wesley
Publishing Company Inc, California, 1988.
10. Swansburg, Russell C, y, Second EditioTI, Jones and Bartlett Publishers
International, England, 1996.

OOOOOOOOOOOOOOOOCJOOOOOOOOOOOOOOOO

21

Anda mungkin juga menyukai