Anda di halaman 1dari 22

Pengertian Esai dan Ciri-Cirinya Posted by: Pemustaka on 1 October 2011 in Berita

Perpustakaan 6 Comments Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara
sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai
sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal
mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan saya dan seolah-olah ia
berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius.
Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan. Tipe-tipe Esai Ada enam tipe esai,
yaitu : Esai Deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat
menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi
dan sebagainya. Esai Tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai
ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat
kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk,
surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan
nama penulis. Esai Cukilan Watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan
beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan
watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan.
Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari
kehidupan dan watak pribadi tersebut. Esai Pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak.
Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis
akan menyatakan Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan
pandangan saya tentang hidup. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri. Esai Reflektif.
Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan
dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan
hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan
kepada para cendekiawan. Esai Kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian
tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa
ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni
kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan
penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra. Bagian
Esai Sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Pertama, pendahuluan yang
berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang
subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut. Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh
informasi tentang subyek. Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan
menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa
observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis. Ciri-ciri Esai Berbentuk prosa, artinya
dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam. Memiliki gaya
pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang
membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih
segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis
memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca. Memenuhi keutuhan
penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan
memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke
pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus
mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya
sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan
penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya
kepada pembaca. Langkah-langkah pembuatan esai Jika dipetakan mengenai langkah-
langkah membuat esai, bisa dirunut sebagai berikut: Menentukan tema atau topik Membuat
outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas Menuliskan pendapat kita sebagai
penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas Menulis tubuh esai; memulai dengan
memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema
pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita
sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat
sebelumnya. Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya,
yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai
tersebut. Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita
harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena
memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa
yang seharusnya (memang) bersikap netral. Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir
pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis
tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara
utuh. Cara mengembangkan kerangka karangan esai Untuk memudahkan karangan, mulailah
dengan sebuah definisi; Kembangkan karangan dengan deskripsi situasi; Masukan pandangan
seorang ahli; Buatlah kalimat-kalimat tunggal dan kalimat majemuk setara atau bertingkat
dengan struktur yang sederhana; Untuk memudahkan menguraikan paragraf gunakan
paragaraf-paragraf deduktif; Esai biasa adalah karangan argumentasi. Contoh kumpulan buku
esai sastra yang bisa dijadikan referensi adalah, Menjadi Manusia karya Yakob Sumarjo, Si
Parasit Lajang karya Ayu Utami, Obsesi Perempuan Berkumis karya Budi Darma. Anda juga
bisa melihat contoh esai sastra di media massa seperti Kompas, Pikiran Rakyat, dan lain-lain
yang biasa muncul hari Minggu di lembar budaya. Di lembar Khazanah koran Pikiran Rakyat
sering muncul esai sastra atau kritik sastra.

Sumber: http://www.pemustaka.com/pengertian-esai-dan-ciri-cirinya.html
DEFINISI ESAI DAN CONTOHNYA
Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu yang
coba dinilainya.
esai sastra adalah salah satu bentuk karya tulis yang marak diciptakan oleh berbagai
kalanagan sastra.dibawah ini pengertian esai menurut beberapa ahli.

 Menurut H.B Jassin ( Sang Paus Sastra ) Esai adalah uraian yang membicarakan
bermacam ragam,tidak tersusun secara teratur tetapi seperti dipetik dari bermacam
jalan pikiran.Dalam esai terlihat keinginan,sikap terhadap soal yang
dibicarakan,kadang-kadang terhadap soal yang dibicarakan.Pengeretian esai sebagai
karangan yang sedang panjangnya,yang membahas persoalan secara mudah dan
sepintas lalu dalam bentuk prosa.

 Menurut Soetomo Esai adalah sebagai karangan pendek mengenai suatu masalah yang
kebetulan menarik perhatian untuk diselidiki dan dibahas.Pengarang mengemukakan
pendiriannya,pikirannya,cta-citanya dan sikapnya terhadap suatu persoalan yang
disajikan.

 Menurut F.X Surana,Esai adalah sebagai kupasan suatu ciptaan,tentang suatu


soal,masalah pendapat,ideology,dengan panjang lebar.Kupasan ini berdasarkan
pandangan penulisnya dan diutarakan secara tidak teratur.

 Menurut Aan Sugianto Mas dalam modul idikan untuk materi perkuliahan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Kuningan 1998 bahwa Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah
secara sepintas lalu dengan pendirian,pikiran,cita-cita,siap penulisnya yang di
utarakan secara tidak teratur.

 Menurut KBBI Esai adalah karya tulis atau karangan dalam bentuk prosa yang
memaparkan tentang sesuatu masalah dari sudut pandang pribadipenulis secara lugas
ndan sepintas.

 Menurut Ensiklopedi Indonesia,Esai adalah jenis tulisan prosa yang menguraikan


masalah dalam bidang kesusastraan,kesenian kebudayaan,ilmu pengetahuan dan
filsafat.Berdasarkan pengamatan,pengupasan,penafsiran fakta yang nyata atau
tanggapan yang berlaku dengan mengemukakan gagasan dn wawasan pengarangnya
sendiri.

(. by Exterminator Hexapoda )

Jenis-jenis Esai

1. Esai Deskriptif,menggambarkan orang,tempat atau sesuatu sejelas dan sedetil mungkins


sehingga pembaca dengan mudah membentuk gambar mental tentang apa yang ditulis.Esai
ini bertujuan menciptakan kesan tentang seseorang.bentuk esai ini mencakup rincian nyata
untuk membawa pembaca pada visualisasi dari sebuah subyek.
2. Esai ekspositori,esai ini menjelaskan subyek ke pembaca.biasanya dilengkapi dengan
penjelasan tentang proses,membandingkan dua hal,identifikasi hubungan sebab-
akibat,menjelaskan dengan contoh membagi dan mengklisifikasikan atau mendefinisikan.
3. Esai naratif,menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur.Esai ini dapat menyatakan
suatu emosi atau tampak emosional.rincian pendukung biasanya disajikan berdasarkan urutan
kepentingannya
4 Esai Domentatif,memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu
institusi atau otoritas tertentu.

( Romel tea,13 november 2009 )

Contoh Esai (tentang diri sendiri)

Nama saya Alfani oktarina yang biasa di panggil “fani”. Saya lahir pada 20 oktober 1993
saya di lahirkan di sebuah bidan bertempat di kampung melayu Jakarta Selatan. Saya
dilahirkan dari keluarga yang cukup bahagia karna saya mempunyai kedua orang tua yang
masih utuh dan 3 kakak. dua kakak laki-laki dan satu kakak perempuan , kami keluarga yang
cukup kompak dan akur .

ketika saya baru lahir, keluarga saya pun langsung pindah ke Bekasi tepatnya di Perumahan
kemang ifi graha Jatiasih-Bekasi,saya besar di Bekasi hingga sekarang.dimulai dari
pendidikan saya dari pertama TPA,TK,SD,SMP dan SMA bertempat semua dibekasi.

saya termasuk tipe orang yang suka berubah-ubah , saya tidak mempunyai hobi ya karna hobi
saya pun sering berubah-ubah , yaa seperti ini lah saya,jika ada yang bertanya apa yang saya
sukai,artis siapa yang saya idolakan,makanan apa yang saya paling suka ,jawaban dari itu
semua sering berubah-ubah . saya tipe orang yang bosenan juga.saya tidak suka mengikuti
kegiatan-kegiatan selama saya masih sekolah.

saya juga termasuk orang yang cerewet.saya suka meramaikan suasana.. saya suka menghibur
teman,melakukan hal hal konyol mempunyai imajinasi tersendiri maka dari itu saya sering
dibilang wanita yang aneh oleh teman-teman saya. tapi itulah yang membuat mereka
mengingat saya.keluarga saya pun sering merasakan kesepian dan kangen dikala saya lagi
menginap diluar dan tidak dirumah,mereka kangen suara saya yang kadang-kadang membuat
mereka pusing juga.umur sudah hampir 20 tahun tapi sikap dewasa memang tidak ada di diri
saya.

satu hal yang membuat saya sering merasakan bahagia dan lupa akan kekurangan saya . satu
hal itu adalah “keluarga” menurut saya hidup saya sudah sempurna memiliki keluarga yang
saya punya sepeti sekarang ,kebersamaan dalam keutuhan keluarga adalah bahagia saya.

sekarang saya sudah kuliah , tepatnya saya sekarang tingkat 3 semster 5 di Universitas
Gunadarma , fakultas ilmu komputer jurusan sistem informasi , jurusan ini saya pilih sendiri
dengan dukungan ibu dan ayah saya,walaupun kakak saya yang perempuan tidak mendukung
saya memasuki jurusan itu ,dia tidak mendukung karna dia ingin saya masuk jurusan
akuntansi , karna dia tahu berapa beratnya dijurusan sistem informasi , tapi karna saya punya
basic komputer dan menyukainya dari smp saya tetap pada pilihan saya untuk memasuki
jurusan sistem informasi.dan alhamdullilah saya bisa menjalani nya selama 2 tahun ini.

saya mempunyai banyak teman , karna saya suka berteman , saya tidak suka membuat suatu
perkumpalan yang hanya itu itu saja , saya lebih suka membaur dengan semuanya ,
beriteraksi dan mengenal masing-masing pribadi adalah pelajaran baru untuk saya karna dari
masing-masing pribadi saya bisa belajar memahami orang-orang tersebut,dan mungkin karna
sifat saya yang tidak suka membeda-bedakan yang membuat saya mempunyai banyak teman
hingga saat ini.

sekian tentang diri saya,walaupun begitu singkat tanpa ada yang dibuat-buat karna itu semua
adalah kenyataan tentang diri saya sendiri, Terimakasih.

Share this:

 Twitter1

 Facebook

Terkait

konsepsi ilmu budaya dasar dan kesusastraan

manusia dan cinta kasihReblogged by 1 person

pengertian dan tujuan ilmu budaya dasar


10 Langkah Mudah Membuat Esai

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan
latihan yang terus menerus. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga bagian:
pendahuluan, tubuh esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang memperkenalkan
topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tubuh esai terdiri atas beberapa paragraf
(antara dua hingga lima paragraf, tergantung gagasan yang dikembangkan penulis). Penutup
esai berupa paragraf kesimpulan. Berikut adalah 10 langkah mudah dalam menulis sebuah
esai.

Langkap 1: Memilih Topik


Bila topik telah ditentukan, Anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih.
Namun demikian, bukan berarti Anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan
terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau
analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, Anda dapat langsung
menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila Anda ingin melakukan analisis khusus, topik Anda
harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, Anda dapat mempersempit topik.
Sebagai contoh, topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika
tujuan Anda menulis adalah menyampaikan gambaran umum (overview) tentang Indonesia,
maka topik ini sudah tepat. Namun bila Anda ingin membuat analisis singkat, Anda dapat
mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di
Indonesia.” Setelah yakin akan apa yang akan ditulis, Anda bisa melanjutkan ke langkah
berikutnya. Bila topik belum ditentukan, tugas Anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya
Anda memiliki kebebasan memilih topik yang Anda sukai, sehingga bisa membuat esai Anda
jauh lebih kuat dan berkarakter.

Langkah 2: Menentukan Tujuan


Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan Anda tulis. Apakah esai Anda bertujuan untuk
meyakinkan orang agar mempercayai apa yang Anda sampaikan, menjelaskan bagaimana
melakukan hal-hal tertentu, menjelaskan kepada pembaca tentang suatu peristiwa, seseorang,
ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang Anda pilih harus sesuai dengan tujuannya.

Langkah 3: Menyampaikan Gagasan


Jika Anda telah menetapkan tujuan esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat anda.
Semakin banyak gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Jika Anda memiliki masalah
dalam menemukan dan merumuskan gagasan, coba lihat di sekeliling Anda. Adakah hal-hal
yang menarik di sekitar Anda? Pikirkan hidup Anda, dan tanyakan diri sendiri apa yang akan
Anda lakukan bila mengalami suatu peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan topik
yang Anda tulis? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan gagasan. Jangan
mengevaluasi gagasan-gagasan tersebut sebelum Anda merasa tuntas menyampaikannya,
tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala. Langkah ini sebagai wadah untuk
brainstorm.

Langkah 4: Mengevaluasi Gagasan Potensial


Jika telah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan
tersebut. Jika tujuannya adalah menjelaskan topik, Anda harus mengerti benar tentang topik
yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar
menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak gagasan yang Anda miliki untuk topik
yang ditulis. Sebelum meneruskan ke langkah berikutnya, lihat sekali lagi bentuk naskah
yang Anda tulis. Sama halnya dengan kasus saat Anda menentukan topik, Anda perlu
memikirkan bentuk naskah yang Anda tulis.

Langkah 5: Membuat Outline (Kerangka Esai)


Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam
sebuah format yang terorganisir. Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik
di bagian atas. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak yang cukup
lebar di antaranya. Tuliskan garis besar gagasan tentang topik yang Anda maksud. Jika Anda
mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik. Jika anda menjelaskan satu proses,
tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca. Jika Anda mencoba
menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut. Pada masing-
masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri kertas tersebut. Tuliskan fakta atau
informasi yang mendukung gagasan utama.

Langkah 6: Menulis Tesis


Tesis adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan
utama esai. Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin-poin penting yang akan
disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik esai, sekarang Anda harus
melihat kembali outline yang telah Anda buat dan memutuskan poin penting apa yang akan
Anda sampaikan. Pernyataan tesis terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia atau Korupsi di Indonesia
Bagian kedua menyatakan gagasan utama dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang
luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.

Langkah 7: Menulis Tubuh Esai


Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat
menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik
yang telah Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang Anda tulis pada outline akan menjadi
satu paragraf dari tubuh esai anda. Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa.
Mulailah dengan menulis ide utama Anda dalam bentuk kalimat. Misalkan idenya adalah
“Pemberantasan korupsi di Indonesia”, Anda dapat menulis “Pemberantasan korupsi di
Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama.” Kemudian tulis dan uraikan
gagasan yang mendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris. Pada setiap
gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau
penjelasan atau pembahasan. Bila perlu, Anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada
masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh tesis, Anda hanya tinggal menuliskan dua
paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.

Langkah 8: Menulis Paragraf Pendahuluan


Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Awali paragraph pendahuluan dengan suatu
informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa
menjadi ilustrasi atas gagasan yang Anda sampaikan. Anda juga bisa mulai dengan anekdot,
yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang Anda maksud. Berhati-hatilah dalam
membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, Anda
harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati. Cara lain adalah menggunakan dialog
dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan topik Anda.
Tambahkan satu atau dua kalimat yang dapat mengarahkan pembaca pada pernyataan tesis
Anda. Tutup paragraf dengan pernyataan tesis. (Untuk lebih jelasnya, baca Pararagraf
Pendahuluan Esai.)

Langkah 9: Menulis Kesimpulan


Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan
memberikan perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat
(namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai) yang menggambarkan
pendapat dan perasaan Anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot
untuk menutup esai.

Langkah 10: Memberikan Sentuhan Akhir


Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama,
dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika esai Anda
menjelaskan suatu proses, Anda harus bertahan pada urutan yang Anda buat. Teliti format
penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya. Anda dapat merevisi esai
dengan memperkuat poin yang lemah. Baca kembali esai Anda. Apakah masuk akal?
Tinggalkan dulu esai Anda dalam beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih
masuk akal? Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila
tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu
kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.Teliti kembali penulisan dan tata bahasa
Anda.
Label: Dasar-Dasar Menulis Esai
Peranku Bagi Indonesia

Tidak ada bangsa yang sejahtera dan dihargai bangsa lainnya tanpa kemajuan ekonomi.
Kemajuan ekonomi akan dapat dicapai jika ada spirit kewirausahaan yang kuat dari
bangsanya. Negara maju pada umumnya memiliki wirausaha yang lebih banyak
dibandingkan negara berkembang. Amerika Serikat misalnya memiliki wirausaha 11,5% dari
total penduduknya. Sektor swasta selaku pelaku ekonomi di Amerika dapat menyumbang
pendapatan nasional negara sebesar 10% pada tahun 1994. Singapura memiliki wirausaha
sebanyak 7,2% dari total penduduknya. Maka wajar jika perkembangan ekonomi di
Singapura jauh melesat melebihi negara-negara lain di ASEAN.
Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sumber
daya alam berupa hasil tambang, pertanian, perikanan, peternakan dan tanah yang sangat
subur merupakan modal dan kekuatan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa
yang maju. Namun, dengan potensi tersebut, Indonesia hanya memiliki 0,81% wirausaha.
Padahal secara historis dan konsesus, sebuah negara idealnya memiliki minimal 2%
wirausaha agar bisa menjadi negara maju. Lebih ironi lagi, menurut data statistik BPS tahun
2010 jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 31,02 juta atau sekitar 13,33% dari
total penduduk Indonesia. Pada Maret 2009, 63,38% penduduk miskin tersebut berada di
pedesaan yang sebagian besar mata pencahariannya adalah petani dan buruh tani, dan
jumlahnya meningkat menjadi 64,23% pada Maret 2010. Ini menunjukkan bahwa persentase
penduduk miskin di pedesaan tidak banyak berubah selama periode ini.
Fakta selanjutnya, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sangat besar,
jumlahnya menempati urutan ke empat terbanyak di dunia, dimana 27% diantaranya adalah
pemuda yang merupakan pelaku penting bagi tumbuh dan berkembangnya budaya inovasi
dan kreatif. Pemuda memiliki peran strategis bagi pertumbuhan dan kemajuan bangsa
Indonesia karena mereka memiliki produktivitas tinggi di masyarakat untuk berkarya,
berkreasi dan berinovasi. Setiap tahun perguruan tinggi di Indonesia meluluskan
mahasiswanya, yang berarti ribuan hasil riset yang dihasilkan oleh pemuda Indonesia. Ini
juga merupakan potensi yang besar bagi bangasa Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju.
Pengalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa produktivitas suatu negara sangat
ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola potensi sumber daya
alam yang dimilikinya. Maka untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia,
disamping usaha-usaha pemerintah yang telah dilakukan, diperlukan pula program-program
rekayasa sosial dan implementasi teknologi dalam kerangka pemberdayaan masyarakat yang
berorientasi pada pengentasan kemiskinan. Program ini dilaksanakan melalui program-
program transfer teknologi untuk usaha kecil menengah serta penguatan institusi intermediasi
dan diinisiasi oleh pemuda. Maka, menurut kajian penulis, menjadi seorang
sosialteknopreneur merupakan sebuah peran strategis untuk berkontribusi meminimalisir
angka kemisikinan di Indonesia. Kegiatan sosialteknopreneur yang dimaksud penulis adalah
gerakan ekonomi kerakyatan guna meningkatkan pendapatan untuk menggerakan konsumsi
domestik sekaligus meningkatkan ekspor non migas dari sektor agribisnis, khususnya di
pedesaan. Hasil riset yang begitu banyak tentu tidak akan bernilai ekonomi jika tidak
diadopsi dalam produk atau proses produksi. Oleh karena itu kegiatan sosialteknopreneur
merupakan kegiatan yang komprehensip yang berperan dalam mengidentifikasi,
menyediakan dana, menyiapkan teknologi, mendukung ide, dan menumbuhkan semangat
masyarakat untuk berwirausaha dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam di masing-
masing wilayah. Jika sosialpreneur bekerja untuk kepentingan orang lain setelah
mendapatkan hasil, maka seorang sosialteknopreneur memproses secara bersama sejak ia
memulai usahanya.
Kegiatan sosialteknopreneur dalam hal ini bukan sekedar ajang bagi-bagi modal usaha,
namun merupakan sistem usaha yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan, dan
terdesentralisasi. Berdaya saing berarti usaha yang dijalankan tidak sekedar mengandalkan
kelimpahan sumber daya alam dan tenaga kerja, namun berorientasi pada pasar,
produktivitas, pemanfaatan inovasi teknologi, dan kreativitas sumber daya manusia.
Berkerakyatan dicirikan dengan pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki rakyat banyak
dan menjadikan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan usaha sehingga hasilnya
dapat dinikmati bersama. Berkelanjutan dicirikan dengan kemampuan masyarakat untuk
merespon perubahan pasar secara cepat dan efisien, berorientasi jangka panjang, dan
pengembangan inovasi teknologi yang ramah lingkungan secara kontinyu. Sedangkan
terdesentralisasi bercirikan pada pendayagunaan keragaman sumber daya lokal,
berkembangnya kreativitas masyarakat, dan kerjasama yang harmonis dengan pemerintah
daerah.
Kegiatan ini membutuhkan proses panjang untuk menampakkan hasil karena seorang
sosialteknopreneur tidak sekedar berwirausaha dan transfer teknologi namun juga bergerak
untuk melakukan perubahan sosial dalam lingkup yang lebih luas, yakni dalam hal budaya,
pendidikan, politik, dan keagamaan. Disini dibutuhkan gagasan bagaimana seorang
sosialteknopreneur mampu menggerakan masyarakat untuk melakukan perubahan. Maka
seorang sosialteknopreneur idealnya harus memiliki jiwa kepemimpinan, tanggungjawab
untuk terjun langsung di masyarakat, mampu memotivasi, memimpin secara langsung dengan
segala resiko dan mampu melindungi kehidupan rakyat.

source image: http://fmipa.uho.ac.id/pict/tips.jpg


 slideshare

 Upload

 Login

 Signup

 Home

 Leadership

 Technology

 Education

 Marketing

 Design

 More Topics
3 of 4

Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum


yang belum "Dewasa"
1,529

Syifa Nadia
(3 SlideShares) , Working at Pengadilan Agama

Follow

Published on Aug 26, 2014

Esai amatir selanjutnya, dibuat untuk memenuhi syarat menjadi keanggotaan "pusat study
konsultasi hukum". Esai ini hanya sekedar menggambarkan, betapa berwarnanya sistem
hukum yang ada di Indonesia. …

Published in: Law

0 Comments

2 Likes

Statistics

Notes

 Be the first to comment

Transcript

 1. ESSAY PSKH NAMA : SYIFA NADIA SEMESTER : II JURUSAN : AL- AHWAL ASY- SYAKHSIYYAH
JUDUL Indonesia : Sistem Hukum yang Belum ‘Dewasa’ Indonesia
merupakan salah satu negara yang paling banyak menganut sistem hukum, hal ini
ditunjukkan dengan terlihatnya begitu beraneka ragam sistem hukum yang telah mewarnai
Hukum di Indonesia, dimulai dari sistem hukum Eropa , hukum Anglo saxon, hukum Adat,
dan hukum Agama. Dari sekian banyak sistem yang mempengaruhi sistem hukum Indonesia
sebagian besar bersumber atau merujuk pada sistem hukum Eropa khususnya ialah Belanda,
mengingat bahwa Belanda telah menjajah negeri ini kurang lebih 3 abad sehingga masuk
akal jika meninggalkan begitu banyak dinamika sejarah. Kini penjajahan Belanda kepada
Indonesia secara fisik telah berakhir. Namun dengan berakhirnya penjajahan Belanda
tersebut tidak serta merta tidak meninggalkan dampak apapun untuk Indonesia, tidak
terkecuali ialah meninggalkan jejaknya dalam hal sistem hukum di Indonesia, karena cukup
masuk akal , di jajah selama berabad-abad tentunya pasti akan ada yang ditinggalkannya,
dampaknya ialah Indonesia tidak bisa lepas dari sistem hukum hasil produk Belanda. Begitu
berwarnanya sistem hukum di Indonesia tidak serta merta menjadikan hukum di Indonesia
menjadi kaya akan sumber hukum namun disamping itu juga melahirkan problematika dalam
sistem hukum nasional. Problematika sistem hukum nasional ini ditandai dengan
diterapkannya berbagai sistem hukum yang berbeda antara satu dengan yang lainnya,
sebagaimana telah disebutkan diatas terdapat beberapa sistem hukum yang mempengaruhi
sistem hukum di Indonesia. Jika dilihat secra general sistem hukum yang paling mendominasi
warna dari sistem hukum di Indonesia adalah sistem hukum Eropa khususnya adalah Belanda
yang secra yuridis masih berlaku . Sebagai contoh konkrit ialah di ranah pidana dengan

 2. digunakannya unifikasi hukum pidana yang di berlakukan pada 1 januari 1918 hingga
sekarang , yang merupkan copy dari hukum pidana Belanda yang merupakan adopsi dari
hukum prancis yakni code penal dengan beberapa perubahan seperti hukuman mati dan
hukuman terendah di hapus. Padamulanya hukum pidana Belanda ini di berlakukan untuk
orang Eropa pada tahun 1867 lalu di bawa ke Indonesia dan terjadilah pecampuran dengan
hukum Indonesia. Maka dari itu sumber hukum pidana yang digunakan adalah KUHPidana
atau Wetboek van Strafrech (WvS). Selanjutnya yakni ranah yang turut terpengaruhi oleh
sistem hukum Belanda adalah hukum perdata. Hukum perdata Indonesia terkodifikasi dalam
kitab undang-undang hukum perdata yang berasal dari Eropa, dibawa ke Indonesia oleh
Belanda pada masa penjajahan. Hukum perdata yang dibawa oleh Belanda ini berasal dari
negara Prancis. Ketika Prancis menjajah Belanda, hukum perdata Prancis diberlakukan di
Belanda sebagai negara jajahan Prancis. Dikarenakan Belanda kemudian menjajah
Indonesia , maka hukum perdata Belanda diberlakuakan di Indonesia. (Sri Harini Dwiyatma,
2013 : 42) sedangkan Sumber pokok hukum perdata Belanda yang dibawa ke Indonesia ialah
kitab undang-undang sipil (KUHS) atau Burgerlijk Wetboek (BW) yang sebagian besar
-sebagaimana telah disebutkan pada paragraf sebelumnya-bersumber dari hukum Prancis,
yaitu code napoleon. Dengan ini maka di berlakukannya hukum Belanda di Indonesia sesuai
dengan asas konkordansi, yakni pemberlakuan hukum negara penjajah pada negara jajahan.
Di samping itu, Indonesia , dengan mayoritas penduduknya yang beragama Islam juga
menggunakan sistem hukum Agama dalam sistem hukum yang digunakannya, yakni
penggunaan sistem hukum Islam. Hal ini terlihat dengan adanya kompilasi hukum Islam
berdasarkan inpres RI no. 1 / 1991, serta adanya undang-undang yang mengatur
pelaksanaan peradilan agama sebagaimana termaktub dalam undang-undang no. 7 tahun
1989, perihal peraturan perkawinan yang termaktub dalam undang-undang no 1 tahun
1974 , serta peraturan menganai pencatatan perkaawinan sebagaimana termaktub dalam
undang-undang no 22 tahun 1946. Pemberlakuan sebagian hukum Islam ini telah banyak
mengalami liku-liku panjang karena untuk melegalkan hukum Islam ini , para penyuara
hukum Islam harus ‘bersaing’ dengan para penyuara hukum Belanda,
dimana keberadaan hukum Islam terletak dibawah hukum hukum hasil produk Belanda, hal
ini nampak pada pembatasan

 3. perkara yang di pegang oleh peradilan Agama serta pembatasan wilayah peradilan Agama
yang kala itu hanya di berlakukan di wilayah Jawa dan Sumatera. Melihat dari paparan di
atas, sistem hukum di Indonesia mengalami beberapa ‘pencampuran’,
dalam pandangan sederhana penulis, hal itu menunjukkan adanya ke tidak
‘dewasa’an sistem hukum di Indonesia, mengapa? Sebab, Indonesia masih
bergantung dengan sumber-sumber hukum yang berbeda-beda, mengingat sistem hukum di
Indonesia sagat dipengaruhi oleh faktor-faktor masa lalu. Sehingga dari itu Indonesia masih
belum tegas sumber manakah yang akan dijadikan sumber hukum, meski secara umum
sumber dari hukum Indonesia adalah pancasila dan UUD 1945, namun sayangnya asas-asas
yang terdapat dalam pancasila tidak seluruhnya di substitusikan ke dalam hukum Indonesia .
Indonesia memiliki begitu banyak para lulusan sekolah hukum, sehingga sudah menjadi
suatu keharusan dan juga harapan agar para lulusannya mampu berkontribusi dalam praktik
hukum agar mampu menghasilkan suatu produk hukum sehingga
‘kedewasaan’ hukum Indonesia setidaknya dapat terbangun oleh para
pemuda-pemudanya yang merupakan jembatan penting antara penyaluran teori ke praktik
hukum dalam rangka upaya pembangunan dan pengembangan hukum di Indonesia.

 4. DAFTAR PUSTAKA Bisri Ilham, Sistem Hukum Indonesia, Rajawali Press, Jakarta, 2007
Dwiyatmi Harini Sri, Pengantar Hukum Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor, 2013, cet. 1 ed. 2
Kurnia Slamet Titon, Pengantar Sistem Hukum Indonesia, Alumni, Bandung, 2009

Recommended
More from this author

Essay hukum tata negara

Nasria Ika

372

Penegakan Hukum di Indonesia

Sriwijaya University, Indonesia

73,401

Karangan esai

Syafa Ran Mouri Chan

16,397

Pelajar persis (dulu, kini, dan akan datang)

Syifa Nadia

76

Essay Korupsi Indonesia

Qiras Raka

1,084

Contoh esai

Anjellichan Minoz

9,905

Esai Revolusi Teknologi Informasi Dan Kaitanya Dengan Sumber DayaManusia

Ichsan Smith

2,909

Esai Masyarakat dan teknologi informasi

Ichsan Smith

5,768

Esai

Vini Kurnia Ramadhani

18,497

Contoh esai

Dwi Larso

49

 English

 Espanol

 Portugues

 Français

 Deutsche

 About

 Careers

 Dev & API


 Press

 Blog

 Terms

 Privacy

 Copyright

 Support

LinkedIn Corporation © 2015

Anda mungkin juga menyukai