Anda di halaman 1dari 1

frekuensi pernapasan mengarah pada peningkatan kehilangan cairan tidak kasat

mata selama ekhalasi. Pasien dapat dengan cepat menjadi dehidrasi. Oleh
karenanya, perbanyak pemberian cairan (sedikitnya 2 L/hari). Seringkali, pasien
yang mengalami kesulitan bernapas kehilangan napsu makan mereka dan hanya
akan minum cairan. Cairan, selanjutnya akan bermanfaat untuk penggantian
kehilangan volume. Nutrien juga dapat diberikan melalui IV.
2) Pantau jumlah makanan yang dikonsumsi. Penurunan nafsu makan
pada pasien dapat mengakibatkan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, oleh
karena itu dengan pemantauan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh klien
dapat mengidentifikasi kemajuan-kemajuan atau penyimpangan sasaran yang
diharapkan.
3) Jaga kebersihan mulut. Bau yang kurang menyenangkan dapat
mempengaruhi nafsu makan klien. Seringkali klien yang merasa tidak enak
makan karena bau mulutnya yang dianggap mengganggu lebih memilih untuk
tidak makan. Oleh karea itu menjaga dan mempertahankan bau kesegaran mulut
dan ruangan sangat perlu dilakukan.

2.3.1 Evaluasi
1) Menunjukkan perbaikan patensi jalan napas seperti yang ditunjukkan
dengan gas darah adekuat, suhu tubuh normal, bunyi napas normal, dan
batuk dengan efektif.
2) Istirahat dan menghemat energy dengan tetap berada di tempat tidur ketika
menunjukkan gejala.
3) Memperhatikan masukan cairan yang adekuat seperti yang dibuktikan
dengan meminum sejumlah cairan yang dianjurkan dan mempunyai turgor
kulit yang baik.
4) Mematuhi protocol pengobatan dan strategi pencegahan.
5) Bebas dari komplikasi
a) Tanda-tanda vital dan gas darah arteri normal
b) Batuk produktif
c) Menunjukkan tidak adanya gejala-gejala syok, gagal pernapasan, atau
efusi pleural.
d) Terorientasi dan waspada terhadap lingkungan sekitar.

18

Anda mungkin juga menyukai