Anda di halaman 1dari 2

Penglihatan

Mata adalah organ sensorik kompleks yang mempunyai fungsi optikal


untuk melihat dan saraf untuk transduksi atau (mengubah bentuk energi kebentuk
lain) sinar. Aparatus optik mata membentuk dan mempertahankan ketajaman
fokus objek dalam retina, fotoreseptor dalam retina mengubah rangsangan sinar
kedalam bentuk sinnya saraf kemudian mentransmisikannya kepusat visual diotak
melalui elemen saraf integratif.

Prinsip optik

Sinar dialihkan bila ia berjalan dari satu medium kemedium lain dari
densitas (kepadatan berbeda), kecuali bila sinar tegak lurus. Sinar yang sejajar
mengenai lensa bikonveks direfraksikan kesatu titik dibelakang lensa, fokus
utama pada garis yang berjalan melalui pusat kelengkungan lensa sumbu utama.
Jarak antara lensa dan fokus utama merupaka jarak fokus utama, untuk tujuan
praktis cahaya suatu objek mengenai lensa yang jauhnya lebih dari 6 m dan
dianggap sejajar. Jika jarak kurang dari 6 m maka cahaya berdifergensi
(menyamping) sehingga dibawa kesatu titik fokus yang lebih jauh kebelakang
pada sumbu utama dibandingkan fokus pertama.

Jumlah dioptrics (pembiasaan cahaya) merupakan kebalikan jarak fokus


utama dalam m, misalnya suatu lensa dengan jarak fokus utama 0,25 m
mempunyai kekuatan reflaksi 1/0,25 atau 4 dioptri, mata manusia mempunyai
kekuatan reflaksi sekitar 66,7 dioptri saat istirahat.

Pembiasaan cahaya

Cahaya merambat melalui udara dengan kecepatan 300 km/detik, tetapi


perambatan melalui benda padat dan benda cair yang transparan jauh lebih
lambat. Indeks bias substansi transparan merupakan rasio dari kecepatan cahaya
dalam udara dengan substansi benda padat dan benda cair. Arah rambat cahaya
selalu tegak lurus terhadap bidang gelombang dan berbelok kebawa, pembelokan
cahaya pada bidang alihan yang miring disebut pembiasan. Pembiasan akan
meningkat sesuai dengan rasio indeks bias dari kedua media transparan dan
derajat kemiringan antara bidang peralihan dan permukaan gelombang yang
datang.

Gerakan mata

Obligus menarik ke medial maka kerjanya bervariasi sesuai dengan posisi


mata. Bila mata diputar ke nasal maka mata Obligus mengelevasi atau mendepresi
(rasa abnormal) sedangkan mata Rekti superior dan inferior merotasinya
(memutar). Karena banyaknya lapangan binokular maka diperlukan tingkat
koordinasi gerakan 2 mata yang sangat tinggi. Jika bayangan kelihatan jatuh
dalam seluruh waktu dan pada titik yang sesual di dalam dua retina maka diplopia
dapat dicegah.

Tajam Penglihatan

Cahaya yang datang dari sumber titik jauh ketika difokuskan di retina akan
menjadi bayangan yang sangat kecil. Karena susunan lensa mata tidak sempurna
maka bintik di retina biasanya mempunyai diameter total kira-kira 11 mikrometer.
Walaupun sistem optik masih sangat baik, bintik yang paling terang di bagian
tengah akan mengabur ke arah tepi.

Diameter rata-rata konus yang terdapat pada kerucut retina bagian tengah.
Retina merupakan tempat terbentuknya penglihatan yang paling tajam dan
besarnya kira-kira 1,5 mikrometer. Cahaya mempunyai bagian tengah yang terang
dan bagian tepi yang gelap, kita dapat membedakan dua titik yang terpisah bila
bagian tengah dari kedua titik itu mempunyai jarak pada retina kira-kira 2
mikrometer. Dimana jarak ini sedikit lebih besar dari pada lebar konus yang ada
pada bagian kerucut. Manusia mempunyai ketajaman penglihatan normal sewaktu
melihat dua titik terang dengan jarak 10 m. Ketajaman penglihatan maksimal
dapat terjadi hanya 2 derajat lapang pandangan. Diluar area fovea, tajam
penglihatan akan berkurang.

Lintasan penglihatan

Setelah implus meninggal retina mereka berjalan kebelakang melalui


nervus optikus. Pada kiasma (persilangan). Optikum semua serabut separo dari
bagian nasal retina berlawanan menyilang kesisi lain dan bersatu dengan serabut-
serabut yang berasal dari retina bagian temporal sisi lain untuk membentuk raktus
optikus, serabut-serabut dari tiap raktus optikus bersinaps pada korpus
genikulatum lateral dan dari sisi serabut – serabut genikualo kalkirana berjalan
melalui radiasi optika atau traktus genikualo kalkurina ke korteks optikus atau
korteks penglihatan dalam area kalkurina lobus optikus. Selanjutnya serabut
penglihatan berjalan kearea otak yang lebih rendah, kedalam talamus laterealis,
kolikus superior dan nukleus retikal.

Otak dan penglihatan

Dari titik gelap dan terang diretina dibagian di bangun oleh gambaran dua
dimensi. Lapangan reseptif ganglion berbentuk bulat sehingga setiap sel ganglion
melaporkan adanya gelap atau terang beserta intensitasnya dalam bentuk bulat di
retina. Otak mengunakan sistem visual ini sebagai informasi untuk dikirim ke
korteks serabri sebagi visual pada bagian korteks visual dibentuk gambar tiga
dimensi.

Anda mungkin juga menyukai