Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sediaan obat mata adalah sediaan steril berupa salep, larutan atau suspensi
digunakan untuk mata dengan jalan meneteskan, mengoleskan pada selaput lendir
mata disekitar kelopak mata dan bola mata. Yang paling sering dipakai adalah
larutan dalam air, akan tetapi juga biasa dipakai suspensi, cairan bukan air dan salep
mata. Akhir-akhir ini pengobatan dengan penyisipan dan meresapkan obat telah
dikembangkan untuk memberikan penglepasan obat secara terus-menerus. Penyisipan
obat ini mempunyai kegunaan khusus pada obat-obatan yang pemberiannya
diperlukan siang dan malam

Karena kapasitas mata untuk menahan atau menyimpan cairan dan salep
terbatas, pada umumnya obat mata diberikan dalam volume yang kecil. Preparat
cairan sering dibentuk dalam bentuk sediaan tetes dan salep dengan mengoleskan
salep yang tipis pada pelupuk mata. Volume sediaan cair yang lebih besar dapat
digunakan untuk menyegarkan atau mencuci mata Dengan definisi resmi larutan
untuk mata adalah larutan steril yang dicampur dan dikemas untuk dimasukkan ke
dalam mata. Selain steril, preparat tersebut memerlukan pertimbangan yang cermat
terhadap faktor-faktor farmasi seperti kebutuhan bahan antimikroba, isotonisitas,
dapar, viskositas, dan pengemasan yang cocok.

1.2 TUJUAN

Makalah ini saya susun supaya pembaca dapat memahami tentang jenis-jenis tulisan.

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Apa syarat tentang kesediaan obat dan apa macam-macam obat tetes mata?

2. Apa yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan kesediaan obat mata ?

3. Bagaimana syarat pengawet dalam obat tetes mata?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TETES MATA

Tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi digunakan pada
mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata
atau bola mata. Larutan mata merupakan cairan steril atau larutan berminyak dari
alkaloid, garam-garam alkaloid, antibiotik atau bahan-bahan lain yang ditujukan
untuk dimasukkan kedalam mata. Ketika cairan, larutan harus isotonis larutan mata
digunakan untuk antibakterial, anestetik, midriatik, miotik atau maksud diagnosa
larutan ini disebut juga tetes mata dan collyria (singular collyrium). Tetes mata adalah
cairan steril atau larutan berminyak atau suspensi yang ditujukan untuk dimasukkan
kedalam succos konjungtival.

Dapat mengandung bahan-bahan AM seperti AB, bahan anti inflamasi seperti


kortikosteroid, obat miontik seperti fisostigmin sulfat atau obat midriasis seperti
atropin sulfat. Bahan obat diteteskan kedalam mata harus diformulasi dengan tepat
dan disiapkan dengan pemberian pertimbangan antara lain tonisitas, pH, kestabilan
kekentalan dan sterilitas. Tetes mata sering diteteskan kedalam mata yang terluka
akibat kecelakaan atau operasi dan tetes mata kemudian secara potensial lebih
berbahaya dibandingkan injeksi intravena. Tetes mata adalah suatu sediaan steril yang
mengandung air maupun minyak harus bebas dari partikel asing baik dalam bentuk
alkalk atau garamnya atau bahan lain, digunakan dengan cara meneteskan pada
konjungtiva mata dengan memperhatikan stabilitasnya.

2.2 MACAM-MACAM OBAT TETES MATA

1. Tetes mata.

Adalah larutan dalam air, minyak atau suspensi yang digunakan dengan cara
meneteskan kedalam konjunctiva.

2. Obat cuci mata (Collyria = Balnea Ophthalmica).

Yaitu larutan dalam air yang digunakan untuk membersihkan mata. Salaf mata
(Occulenta = Ungt. Ophthalmica).

Yaitu salep-salep steril dengan konsistensi lunak dan digunakan pada mata

3. Lamellae.
Yaitu lempengan-lempengan tipis segi empat atau bundar, terbuat dari gelatin atau
dasar-dasar sintetis yang berisi bahan berkhasiat, yang digunakan pada kelopak mata
(augenlide).

4. Inserte (= Occusert).

Berupa lempengan tipis berpori, terbuat dari material innert, mengandung bahan obat
yang larut dengan adanya cairan mata secara perlahan,seteklah semua obat larut
pembungkusnya diangkat dari mata.

5. Lidsalben.

Adalah salep mata lunak, yang biasa digunakan pada bagian luar kelopak mata.

6. Contaclens solution.

Yaitu larutan air yang digunakan sebagai lubrican, pencuci dan pembasah kontak
lensa.( Kontak lensa terbuat dari polymethylmethacrilate)kontak lensa ada yang keras
dan yang lunak.

2.3 SYARAT-SYARAT SEDIAAN MATA

Faktor- faktor dibawah ini sangat penting dalam pembuatan sediaan mata :

1. Ketelitian dan kebersihan dalam penyiapan larutan. Sterilitas akhir dari collyrium
(tetes mata) dan adanya bahan antimikrobauntuk menahan pertumbuhan dari suatu
organisme yang ada selama penggunaan sediaan.

2. Isotonisitas dari larutan

3. Kesesuaian pH dari pembawa untuk menjamin stabilitas optimum

Sediaan untuk mata terdiri dari bermacam-macam tipe produk yang berbeda.
Sediaan ini bisa berupa larutan (tetes mata/pencuci mata), suspensi/salep kadang-
kadang injeksi mata digunakan dalam kasus khusus. Sediaan mata sama dengan
sediaan steril lainnya yaitu harus steril dan bebas dari bahan partikalat. Dengan
pengeculian tertentu dari injeksi mata, sediaan untuk mata adalah bentuk sediaan
topikal yang digunakan untuk efek lokal dan karena itu tidak perlu bebas pirogen.

Mata manusia adalah organ yang sangat sensitif, mata itu bereaksi secara cepat
terhadap tiap perubahan dari lingkungan. Untuk alasan ini, larutan yang digunakan
pada mata seperti suspensi dan salep harus disiapkan dengan perawatan yang sangat
teliti. Persyaratan yang harus dipertimbangkan pada sediaan dikontrol dari produk
sediaan mata :

1. Sterilitas

2. Kejernihan

3. Buffer

4. Ph

5. Tonisitas

6. Pengawet

7. Zat tambahan

8. Kekentalan

9. Pengemasan

10. Stabilitas

2.4 SYARAT UTAMA SEDIAAN MATA : STERIL

Sterilitas adalah persyaratan yang sangat penting pembuatan larutan mata yang
tidak layak dapat membawa banyak organisme yang paling berbahaya adalah
pseodomonas aeroginosa, infeksi mata dari organisme ini telah membuat kebutaan
khususnya, berbahaya bagi produk non steril yang dimasukkan dalam mata ketika
kornea terbuka. Sterilitas diinginkan karena kornea dan jaringan yang segaris dengan
daerah arteria adalah media yang baik untuk m.o dan penetesan dari larutan mata
yang terkontanimasi kedalam mata yang luka oleh kecelakaan atau operasi dapat
menghasilkan kehilangan penglihatan. Jika satu anggapan batasan mekanisme
pertahanan mata, maka jelas dengan sendirinya bahwa dengan sediaan mata harus
steril. Air mata, tidak seperti darah, tidak mengandung antibodi atau mekanisme
untuk memproduksinya. Kemudian mekanisme utama dalam pertahanan melawan
injeksi mata adalah aksi sederhana pencucian dengan air mata, dan suatu enzim yang
ditemukan dalam air mata (lisosim) yang mempunyai kemampuan untuk
menghidrolisa selubung polisakarida dari beberapa m.o. salah satu mikroorganisme
yang tidak dipengaruhi oleh lisozim, yakni paling mampu menyebabkan kerusakan
mata adalahn pseudomonos aeroginosa (bacillus pyocyneus).
Infeksi serius yang disebabkan organisme ini ditunjukan dengan suatu pengujian
literatur klinis yang penuh dengan istilah-istilah seperti enukleasi mata dan
transplantasi kornea. Penting untuk dicatat bahwa ini bukanlah organisme yang
jarang; namun juga ditemukan dalam saluran intestinal dari kulit normal manusia dan
dapat menjadi kontaminan yang ada di udara (komersil atau persewaan) tidak
mengejutkan jika tidak dirawat yang pantas.

2.5 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAAN SEDIAAN TETES MATA

Keuntungan :

– Tidak mengganggu penglihatan ketika digunakan

– USP XXI menggambarkan larutan mata, dengan definisi semua bahan-bahan adalah
lengkap dalam larutan, keseragaman tidak menjadi maslah, hanya sedikit pengaruh
sifat fisika dengan tujuan ini.

– Salep mata umumnya menghasilkan bentuk yang lebih besar daripada larutan berair

Secara umum larutan berair lebih stabil daripada salep, meskipun salep dengan obat
yang larut dalam lemak diabsorpsi lebih baik dari larutan, salep yang obat-obatnya
larut dalam air.

Kerugian :

Kerugian yang prinsipil dari larutan mata adalah waktu kontak yang relatif singkat
antara obat dan permukaan yang terabsorpsi Bahan aktif obat mata diakui buruk jika
larutannya digunakan secara topikal untuk kebanyakan obat kurang 1-3% dari dosis
yang dimasukkan melewati kornea. Sampai kurang interior. Sejak BA obat sangat
lamvat, pasien yang mematuhi aturan dari tekhnik pemakaian yang tepat.

2.6 JENIS JENIS OBAT TETES MATA

Untuk mengatasi gangguan pada mata, Anda perlu memilih obat tetes mata yang
tepat. Pada dasarnya, ada tiga jenis obat tetes mata yang dapat dibeli bebas, yaitu
yang digunakan untuk mengatasi mata merah atau iritasi, mengatasi alergi, dan
produk obat tetes mata jenis artificial tears atau air mata buatan.

1. Obat tetes mata antiiritasi

Obat tetes mata yang satu ini membantu mengurangi mata merah akibat iritasi mata.
Disarankan untuk tidak terlalu sering menggunakannya karena justru bisa
memperparah iritasi, terutama jika digunakan selama beberapa hari secara berturutan.
Obat tetes ini juga bisa membuat mata jadi ketergantungan, artinya warna mata justru
akan memerah jika pemakaian dihentikan.

2. Obat tetes mata antialergi

Membantu mengurangi mata merah, mata berair, dan gatal akibat alergi serbuk sari,
jamur, rambut, atau bulu binatang. Gunakan sesuai kebutuhan, sesuai instruksi yang
ada di kemasan produk.

3. Obat tetes mata buatan

Obat tetes yang mirip air mata ini mampu membuat mata tetap lembap hingga
menjadi pilihan utama untuk mengatasi mata kering, atau mengobati iritasi akibat
alergi ringan atau gesekan lensa kontak.

2.7 CARA MENGGUNAKAN OBAT TETES MATA

Berikut langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan ketika menggunakan obat tetes


mata:

– Cek botol kemasan obat tetes mata yang akan digunakan. Obat tetes mata harus
dalam kondisi steril ketika digunakan. Cek juga masa pakai obat yang tertera pada
kemasan.

– Cuci tangan hingga bersih sebelum menggunakan obat tetes mata.

– Kocok botol obat tetes mata pelan-pelan sebelum digunakan. Dongakkan wajah,
kemudian tarik kelopak mata bagian bawah dengan perlahan.

– Tekan kemasan untuk meneteskan obat ke kelopak mata bagian bawah. Kemudian,
kedipkan mata agar obat tetes mata itu menyebar ke seluruh bagian mata.

– Jangan sampai ujung botol atau kemasan obat tetes mata menyentuh permukaan
mata. Hal ini perlu diperhatikan untuk mencegah masuknya bakteri ke dalam botol
obat tetes mata.

– Jika perlu menggunakan beberapa jenis obat tetes mata bersamaan, beri jeda waktu
selama sekitar lima menit.

– Untuk dosis penggunaan, lihat label kemasan produk atau sesuai dengan
rekomendasi dokter.
– Jika obat mata yang Anda peroleh dari resep dokter, mintalah penjelasan dokter
lebih lanjut mengenai hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan, saat menggunakan
obat tetes mata.

Jika kesulitan meneteskan obat tetes mata sendiri, Anda bisa meminta bantuan orang
lain untuk meneteskannya pada mata Anda yang sakit.

Kenali Tanda Bahaya

Menggunakan obat tetes mata yang dapat dibeli bebas bisa menjadi solusi yang
mudah. Namun, jika obat tetes mata yang digunakan tidak memberikan efek yang
diharapkan, atau justru membuat kondisi mata memburuk dan timbul gejala gangguan
lain pada mata, segera hentikan penggunaan obat tetes mata tersebut dan kunjungi
dokter spesialis mata. Informasikan produk obat tetes mata yang digunakan kepada
dokter.

Mata merupakan organ penting yang harus dijaga kondisi kesehatan dan
kebersihannya. Gunakan obat tetes mata, jika terjadi gangguan ringan. Segera
konsultasi ke dokter spesialis mata jika kondisi tidak segera membaik atau timbul
gejala lain.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi digunakan pada
mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata
atau bola mata. Tetes mata digunakan untuk menghasilkan efek diagnostik dan
terapeutik lokal dan yang lain untuk merealisasikan kerja farmakologis yang terjadi
setelah berlangsungnya penetrasi bahan obat, dalam jaringan yang umumnya terdapat
disekitar mata. Pembuatan tetes mata membutuhkan perhatikan khusus dalam hal
toksisitas bahan obat, sterlilisasi dan kemasan yang tepat. Beberapa tetes mata perlu
hipertonik untuk meningkatkan daya serap dan menyediakan kadar bahan aktif yang
cukup tinggi untuk menghasilkan efek obat yang cepat dan efektif.

Apabila tetes mata seperti ini digunakan dalam jumlah kecil, pengenceran
dengan air mata cepat terjadi sehingga rasa perih akibat hipertonisitas hanya
sementara, tetapi penyesuaian isotonisitas oleh pengenceran dengan air mata tidak
berarti, jika digunakan larutan hipertonik dalam jumlaha besar sebagai kolina untuk
membasahi mata. Jadi yang paling penting adalah tetes mata harus mendekati
isotonik. Mata merupakan organ yang paling peka dari manusia. Oleh karena itu
sediaana obat mata mensyaratkan kualitas yang lebih tajam. Beberapa syarat tetes
mata adalah jernih, steril, isotonik, isohidris, dan stabilitas. Pemberian etiket pada
sediaan obat mata harus tertera tidak boleh digunakan lebih dari 1 bulan setelah
ditutup.

3.2 SARAN

Sebelum memberikan larutan atau suspense oftalmik sebaiknya pengguna mencuci


tangan sampai bersih. Selama penanganan dan pemberian obat ata, harus berhati-hati
agar penetes tidak berkontak dengan mata, kelopak mata, atau permukaan lain.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 1916. Farmakope Indonesia, Edisi III. Jakarta : Depkes
RI.
Departemen Kesehatan RI. 1915. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jakarta : Depkes
RI.
Ansel, Haward C. 2011. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV. Jakarta : UI –
Press.
Anief, Moh. 2010. Ilmu Meracik Obat Teori Dan Praktik. Yogyakarta : UGM – Press.

Anda mungkin juga menyukai